Kehamilan Ara

Gilang melajukan mobilnya dengan cepat cukup cepat, selain tak tega wajah Ara yang semakin pucat dia benar-benar harus segera memastikan kekhawatiran mamanya. Dan ada bi Ani yang selalu setia memijat pundak Ara agar merasa lebih baik

Gilang ikut mendampingi Ara masuk ke ruang pemeriksaan, sedangkan bi Ani dengan setia menunggu di luar. Setelah melakukan beberapa pemeriksaan sang dokter pun tersenyum ke arah Ara, dokter itu kembali ke bangku kebesarannya dan Ara duduk tepat di samping Gilang

"Gimana dok keadaan Ara?"

"Bapak ga usah terlalu cemas, istri bapak bukan sakit kok tapi dia sedang mengandung. Hal seperti ini biasa terjadi pada trimester pertama"

Bak tersambar petir di siang bolong perasaan Ara pada saat itu, dia baru saja bangkit dari masa kelam dan kini datang lagi sebuah masalah yang sudah berada di depan mata. Tanpa di perintahkan air mata Ara langsung mengalir dengan sendirinya

"Selamat ya bu atas kehamilannya" tersenyum dengan tulus

Gilang menatap sayu ke arah Ara, hatinya bisa merasakan sakit hati yang sedang Ara rasakan. Gilang langsung menggenggam tangan Ara dengan erat, dia seolah mengingatkan bahwa Ara tidak sendirian ada dia di samping Ara

Sedangkan Ara hanya bisa terdiam dan air mata yang mengalir dengan derasnya, Gilang pun langsung mengambil peran dan menjawab sang dokter

"Terima kasih dok"

"Ini saya buatkan resep vitamin dan obat untuk mengurangi rasa mual nya pak" menuliskan sesuatu di secarik kertas

"Iya dok"

"Untuk sementara jangan melakukan hal berat dulu ya bu, kalo bisa menghindari hubungan intim secara berlebihan karena bisa berbahaya"

"Iya dok"

Setelah keluar dari ruangan sang dokter Gilang mendudukkan Ara bersama bi Ani, sedangkan dia menebus obat untuk Ara terlebih dahulu. Ara hanya bisa terdiam dan tatapan mata yang kosong, dia hanya merasakan dunia yang baru saja dia bangun kembali dengan susah payah runtuh dalam sekejap mata

Setelah menebus obat untuk Ara Gilang pun membawa Ara dan bi Ani untuk pulang, dan di sepanjang perjalanan tetap hanya ada kebisuan di antara mereka semua. Setelah tiba di rumah Ara memilih untuk mengurung diri di dalam kamar, Gilang memilih untuk membiarkan Ara menenangkan diri

Gilang meminta izin untuk tidak datang ke hotel pada hari itu, dia pun langsung mengabari tentang keadaan Ara kepada mamanya dan tunangannya. Dan tanpa harus di minta mereka semua langsung berangkat ke sana untuk memberikan Ara kekuatan, karena mereka semua yakin yang Ara butuhkan saat ini adalah dukungan dari orang sekelilingnya

Semua sudah tiba di kediaman Gilang tetapi tetap saja Ara masih mengurung diri di dalam kamar, mereka pun berbincang sejenak memperjelas keadaan yang ada. Dan akhirnya mamanya Vira yang akan maju terlebih dahulu sebagai peran sebagai orang tua

Tok.. Tok.. Tok..

"Ara ini tante, tante boleh masuk ya"

Tok.. Tok.. Tok..

"Ara tante bolehkan masuk ke kamar kamu?"

Ara pun membuka pintu kamarnya dengan mata yang sudah mulai membengkak karena tangisan

"Apa tante boleh bicara sama kamu?"

Ara hanya terdiam sambil mengangguk kecil, mereka pun masuk ke dalam kamar lalu menutup kembali pintu kamarnya. Kini mereka berdua sudah duduk di tepi ranjang

"Kamu boleh kok nangis tapi jangan lama-lama ya sedihnya ya sayang, kasian baby yang di dalam perut kamu" mengelus rambut Ara dengan lembut

"Aku harus gimana lagi tante? aku udah berusaha untuk tegar dan lupain kejadian malam itu. Tapi sekarang ada dia di dalam perut aku tante"

Ara pun mulai meneteskan air matanya dan mamanya Vira langsung menarik tubuh Ara ke dalam pelukannya

"Kamu jangan salahin dia sayang, anak itu ga salah apa-apa. Anak itu titipan dari Tuhan sayang"

"Ara rasanya ga kuat lagi tante, Ara udah ga punya siapa-siapa lagi sekarang. Ara benar-benar merasa hancur"

Mamanya Vira pun semakin mengeratkan pelukannya, mencoba memberikan kekuatan pada hati Ara. Walaupun Ara bukan lah darah dagingnya sendiri, tapi sebagai seorang ibu dia dapat merasakan perasaan Ara saat itu

"Kamu ga boleh ngomong gitu sayang, ada tante ada semua di sini di samping kamu. Kamu pasti bisa laluin ini semua, tante yakin Ara anak yang kuat" dengan suara yang mulai bergetar

Ara pun menangis hebat di dalam pelukan mamanya Vira dan cukup lama juga dia melakukan itu, bahkan mamanya Vira pun akhirnya tak dapat menahan air matanya. Mamanya Vira mulai melepaskan pelukannya setelah merasa Ara mulai tenang

Mamanya Vira mengelus rambut Ara menghapus air mata Ara yang masih tersisa, lalu menggenggam kedua tangan Ara dengan erat sambil menatap jauh ke dalam mata Ara

"Kamu dengerin tante ya mulai detik kamu itu anak tante, jadi jangan pernah bilang kalo cuma sendiri. Kita harus kuat dan jangan menyerah ya sayang, tante janji tante akan selalu ada untuk kamu dan mendukung kamu"

Ara bisa merasakan ketulusan dari kata-kata yang di ucapkan oleh mamanya Vira, hati Ara benar-benar tersentuh dengan kata-kata tersebut. Dia pun bisa merasakan ada kekuatan di dalam hatinya untuk melanjutkan hidupnya

"Makasih ya tante" tersenyum

"Kamu harus ingat ya sayang apapun yang terjadi kami semua ada di samping kamu, kamu ga akan pernah sendirian"

Ara pun menjawab dengan anggukkan kepalanya

"Kita keluar ya sayang, yang lain juga khawatir sama kamu"

Ara pun mulai keluar dari dalam kamar dengan tangan yang terus di genggam oleh mamanya Vira, dan saat melihat Ara keluar dari dalam kamar Vira langsung berlari dan memeluk tubuh Ara

"Bodoh!! dasar anak bodoh!! kamu tau ga aku khawatir sama kamu!!"

Vira berteriak kepada Ara pada saat itu tetapi jauh di dalam hatinya dia merasakan sakit yang sama dengan yang Ara rasakan, dia pun tak bisa menahan air matanya. Sedangkan Gilang langsung menggenggam tangan Merry sambil berbisik

"Tolong terima dia di antara kita"

"Kamu ga usah khawatir sayang, dia kan adik kita juga"

Gilang langsung memandang ke arah Merry sambil tersenyum, seolah dia sedang mengucapkan kata terima kasih yang tak akan pernah ada habisnya

"Kamu bisa lanjutin hidup kamu dengan tenang Ara, kami semua ada di sini untuk kamu"

Semua berkumpul di ruang tamu sedangkan Vira tak henti-hentinya menggenggam tangan Ara, mereka semua mencoba memberikan pandangan tentang hidup kepada Ara. Mereka berhasil memberikan kekuatan yang besar di dalam hati Ara

Ara benar-benar merasa bersyukur pada saat itu, karena memang yang saat ini dia butuhkan adalah dukungan dari orang di sekelilingnya. Dan dalam sekejap Ara pun berhasil bangkit dari keterpurukan

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

saat org lain bisa merengkuh Ara dgn kehangatan.. memahami apanya ara alami tp.. justru Ayah Ara sendiri menutup mata utk musibah yg menimpa putri nya... miris banget...

2024-02-18

0

Faihahakun Akunfaihah

Faihahakun Akunfaihah

sedih y untung banyak yg sayang dan dukung Ara,,,,

2022-11-28

0

Ekky

Ekky

allhamdulillah byk dukungan dr mereka

2022-06-15

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Raditya Mahardika
3 Membuat Keputusan
4 FLASH BACK
5 Mencari Tau Tentang Ara
6 Penyesalan
7 Sahabat Terbaik
8 Kesedihan Dan Kebahagiaan
9 Akan Bertanggung Jawab
10 Pertemuan Kedua
11 Penyesalan Gilang
12 Pembalasan Dari Adit
13 Hadiah Tambahan
14 Perkenalkan Adit Dan Dion
15 Semakin Dekat
16 Kehamilan Ara
17 Orang Yang Sama
18 Jangan Hina Anak Aku
19 pengumuman
20 Selamat Datang
21 Penyesalan
22 Cinta Atau Perasaan Bersalah
23 Rencana Untuk Kembali
24 Pertemuan Pertama
25 Bimbang
26 Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27 Bertemu lagi
28 Masih Ingat
29 Menahan Amarah
30 Perasaan Yang Aneh
31 Tak Dapat Lagi Menghindar
32 Terungkap
33 Merasa Tak Pantas
34 Perempuan Baik
35 Tak Akan Marah
36 Mengejar Kamu
37 Mulai Dari Hal Kecil
38 Bonus
39 Luka Yang Dalam
40 Di Luar Perkiraan
41 Anak Dan Calon Istri
42 Memperjelas Yang Ada
43 Kecurigaan Dion
44 Dewi Keberuntungan
45 Pilihan Hati
46 Mulai Menyelidiki
47 Tujuan Hidup
48 Tawaran Membuat Kesepakatan
49 Deal
50 Merasa Gagal
51 Ancaman Dari Adit
52 Merasa Tak Berguna
53 Ketakutan Adit
54 Cara Tersendiri
55 Hiburan Yang Menarik
56 Mimpi Buruk
57 Melepaskan
58 Membayar Hutang
59 Bencana Yang Menanti
60 Melamar Ara
61 Anak Haram
62 Wanita Aneh
63 Rencana Besar
64 Balasan Yang Paling Menyakitkan
65 Tidak Sebanding
66 Peringatan Keras
67 Hutang Sebuah Penjelasan
68 Terungkap
69 Meyakinkan Hati
70 Sepenuh Hati
71 Merasakan Hal Sama
72 Penipu Kecil
73 Berusaha Sekuat Tenaga
74 Aku Cuma Milik Kamu
75 Marisa Kharisma Putri
76 Parfum Yang Sama
77 Cemburu
78 Sekali Lagi
79 Dua Pilihan
80 Harapan Adit
81 Mengingat Marisa
82 Perempuan Terakhir
83 Menempati Hati Kamu
84 Banyak Berkorban
85 Membandingkan Vira
86 Anak Kecil
87 Sisi Yang Baik
88 Menarik
89 Mantan Istri
90 Om Genit
91 Menemukan Kebahagiaan
92 Kehamilan Kedua
93 Setiap Orang Bisa Berubah
94 Kesempatan
95 Masa Lalu Brian Dan Lian
96 Merencanakan Hal Buruk
97 Rencana Pertama
98 Berantakan
99 Menyusun Rencana
100 TAMAT
101 Pengumuman
102 Sekilas Info
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Awal Kisah
2
Raditya Mahardika
3
Membuat Keputusan
4
FLASH BACK
5
Mencari Tau Tentang Ara
6
Penyesalan
7
Sahabat Terbaik
8
Kesedihan Dan Kebahagiaan
9
Akan Bertanggung Jawab
10
Pertemuan Kedua
11
Penyesalan Gilang
12
Pembalasan Dari Adit
13
Hadiah Tambahan
14
Perkenalkan Adit Dan Dion
15
Semakin Dekat
16
Kehamilan Ara
17
Orang Yang Sama
18
Jangan Hina Anak Aku
19
pengumuman
20
Selamat Datang
21
Penyesalan
22
Cinta Atau Perasaan Bersalah
23
Rencana Untuk Kembali
24
Pertemuan Pertama
25
Bimbang
26
Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27
Bertemu lagi
28
Masih Ingat
29
Menahan Amarah
30
Perasaan Yang Aneh
31
Tak Dapat Lagi Menghindar
32
Terungkap
33
Merasa Tak Pantas
34
Perempuan Baik
35
Tak Akan Marah
36
Mengejar Kamu
37
Mulai Dari Hal Kecil
38
Bonus
39
Luka Yang Dalam
40
Di Luar Perkiraan
41
Anak Dan Calon Istri
42
Memperjelas Yang Ada
43
Kecurigaan Dion
44
Dewi Keberuntungan
45
Pilihan Hati
46
Mulai Menyelidiki
47
Tujuan Hidup
48
Tawaran Membuat Kesepakatan
49
Deal
50
Merasa Gagal
51
Ancaman Dari Adit
52
Merasa Tak Berguna
53
Ketakutan Adit
54
Cara Tersendiri
55
Hiburan Yang Menarik
56
Mimpi Buruk
57
Melepaskan
58
Membayar Hutang
59
Bencana Yang Menanti
60
Melamar Ara
61
Anak Haram
62
Wanita Aneh
63
Rencana Besar
64
Balasan Yang Paling Menyakitkan
65
Tidak Sebanding
66
Peringatan Keras
67
Hutang Sebuah Penjelasan
68
Terungkap
69
Meyakinkan Hati
70
Sepenuh Hati
71
Merasakan Hal Sama
72
Penipu Kecil
73
Berusaha Sekuat Tenaga
74
Aku Cuma Milik Kamu
75
Marisa Kharisma Putri
76
Parfum Yang Sama
77
Cemburu
78
Sekali Lagi
79
Dua Pilihan
80
Harapan Adit
81
Mengingat Marisa
82
Perempuan Terakhir
83
Menempati Hati Kamu
84
Banyak Berkorban
85
Membandingkan Vira
86
Anak Kecil
87
Sisi Yang Baik
88
Menarik
89
Mantan Istri
90
Om Genit
91
Menemukan Kebahagiaan
92
Kehamilan Kedua
93
Setiap Orang Bisa Berubah
94
Kesempatan
95
Masa Lalu Brian Dan Lian
96
Merencanakan Hal Buruk
97
Rencana Pertama
98
Berantakan
99
Menyusun Rencana
100
TAMAT
101
Pengumuman
102
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!