Hadiah Tambahan

Niat awal Adit memang hanya untuk mencium leher Ara sebagai bentuk pembalasan dari dirinya atas sikap Ara kemarin, dan dia berniat akan melepaskan bibirnya setelah menempelkan bibirnya di leher Ara

Tetapi entah apa yang sedang memasuki pikiran Adit pada saat itu, bahkan dengan para kekasihnya terdahulu pun dia tak pernah merasakan hal tersebut. Yang pasti wangi tubuh Ara membuat dia ingin terus melakukan hal yang lebih jauh lagi

Adit bukan hanya tak langsung melepaskan bibirnya dari leher Ara tetapi dia pun mulai melakukan hal yang lebih jauh lagi, tanpa sadar dia mulai menggunakan satu tangannya untuk mengelus pundak Ara dan yang satu lagi memegangi leher Ara. Adit benar-benar tak bisa menahan dirinya dan terbuai oleh tubuh Ara

Tiba-tiba saja Ara menghentakkan kepalanya dari Adit, sehingga membuat bibir Adit terlepas dari lehernya dan plak.. Ara yang sudah kehilangan kesabaran menampar pipi Adit dengan sangat keras, dan tamparan tersebut membuat Adit langsung mendapatkan kembali kesadarannya

"Sudah puas pak? itu hadiah tambahan dari saya untuk bapak, saya ga perduli kalo pun saya harus di pecat di hari pertama saya bekerja, tapi harga diri saya ga bisa di permainkan begitu saja" dengan suara yang bergetar dan mata yang berkaca-kaca

Adit hanya bisa terdiam sambil memegangi pipinya yang terasa nyeri karena tamparan dari Ara, dan Ara pun meninggalkan kamar tersebut begitu saja

"Astaga tadi gw kenapa ya? gw beneran cuma mau ngerjain dia doang, tapi kenapa gw ga bisa berenti dan jadi kelewatan kayak tadi?"

Ara pun langsung mengurung diri di salah satu toilet dan menangis tanpa suara di dalam sana, Ara merasa dirinya telah gagal untuk kedua kalinya menjaga kehormatan dirinya. Setelah merasa lebih tenang Ara pun keluar dari dalam toilet dan membasuh wajahnya

Ara pun mengirimkan sebuah pesan kepada Gilang untuk pamit pulang dengan alasan tak enak badan, karena Gilang sedang sibuk Gilang menyuruh Ara untuk pulang menggunakan taksi karena dia tak dapat mengantarkan Ara pulang. Ara berniat mengatakan kejadian tadi setelah Gilang tiba di rumah agar tak mengganggu pekerjaan Gilang

Setelah menyelesaikan berbagai rangkaian acara Adit pun meminta seluruh karyawan dan karyawati tanpa terkecuali untuk berkumpul makan bersama, alasan itu dia gunakan hanya untuk melihat Ara dan sudah pasti Adit pun tak berhasil menemukan keberadaan Ara pada saat itu

Adit sempat menanyakan kepada manajer yang tak lain adalah Gilang apakah semuanya sudah berkumpul, Gilang pun menjawab dengan jujur bahwa ada seseorang yang meminta izin untuk pulang karena tak enak badan. Adit pun langsung mengetahui bahwa orang tersebut pasti Ara

Adit yang merasa bersalah akhirnya membuat sebuah pengumuman yang cukup mengejutkan, Adit mengatakan bahwa semua karyawan dan karyawati yang sudah terdaftar pada saat itu tidak akan mengalami pemecatan tanpa izin dari dirinya. dia juga mengatakan bahwa semua yang sudah terdaftar di larang mengundurkan diri selama satu tahun ke depan atau hotel tersebut akan dia tutup

Sebagian orang langsung merasa bahagia mendengar hal tersebut, karena sudah pasti mereka bisa tetap bekerja di tempat itu bila tidak melakukan kesalahan yang fatal. Tetapi sebagian lagi merasa heran dengan kebijakan yang Adit buat, tetapi tetap saja tak ada satu pun orang yang berani membantah keputusan Adit

Setelah semua urusan di anggap selesai Adit memilih untuk segera meninggalkan kota tersebut, dia hanya tak ingin Ara merasa terbebani saat bertemu dengan dirinya. Hanya itu yang bisa dia lakukan untuk menebus kesalahan yang telah dia perbuat

Sedangkan di tempat yang berbeda ada Dion yang sudah mendapatkan izin keluar dari rumah sakit, dan sudah pasti hari itu pun Nana berada di sana untuk terus mencoba menarik perhatian Dion dan keluarganya

"Ngapain sih dia datang lagi ke sini? kenapa dia harus kasih perhatian berlebihan begini? kenapa dia ga coba perhatiin aja saudaranya yang ga tau sekarang ada di mana?"

Nana membantu mamanya Dion merapikan barang-barang mereka dengan senyuman terus menghiasi bibirnya, mamanya Dion tak mungkin bisa menolak kebaikan yang di tunjukkan oleh Nana. Dia bahkan ikut mengantarkan Dion hingga ke kediamannya

Mereka pun tiba di kediaman Dion, dan Nana langsung mengambil inisiatif untuk membawakan pakaian bersih Dion ke dalam kamarnya, Dion langsung membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur saat masuk ke dalam kamarnya

"Tas nya aku taruh di atas kursi ya kak" tersenyum

"Iya"

"Apa kamu butuh sesuatu kak? biar aku siapin" berjalan mendekat ke arah Dion

"Ga perlu terima kasih, apa ada kabar tentang Ara?"

"Kenapa sih masih aja mikirin perempuan yang udah kotor itu?"

"Ga ada kak, kak Ara ga ada hubungi siapapun orang rumah"

"Nana kamu tolong keluar ya, aku mau istirahat"

"Kak Dion istirahat aja aku ga akan ganggu kok, siapa tau nanti kak Dion butuh sesuatu kan aku bisa bantu" tersenyum

"Aku mau sendiri aja di sini" dingin

"Ya udah kalo gitu aku sekalian pamit ya kak, nanti aku datang lagi jenguk kak Dion"

"Makasih ya"

"Sama-sama kak"

Dengan berat hati Nana keluar dari kamar Dion, karena saat itu dia berpikir jika dia ingin memiliki Dion seutuhnya dia tidak bisa menggunakan cara kasar. Dion yang sudah sendirian di dalam kamar mengambil foto Ara yang berada di atas meja samping tempat tidurnya

"Kamu sebenarnya ada di mana sih Ara? apa kamu ga kangen sedikit pun sama aku? aku tau aku salah kamu boleh hukum aku dengan cara apapun, tapi aku mohon kamu harus cepat kembali. Karena selamanya hati aku cuma milik kamu"

Saat menjelang malam Gilang baru tiba di rumahnya, Gilang pun mengajak Ara untuk makan malam dan seperti biasa bi Ani akan berada di antara mereka. Mereka pun berbincang setelah makan malam

"Gimana kamu udah enakan?"

"Maaf kak ada yang perlu aku omongin sama kak Gilang"

"Apa?"

"Aku sebenarnya tadi bohong kak waktu bilang ga enak badan" tersenyum canggung

Gilang pun terdiam dan menatap serius ke arah Ara

"Apa ga ada pemberitahuan aku di pecat kak?"

Gilang menjawab dengan menggelengkan kepalanya

"Sebenarnya tadi aku melakukan sedikit kesalahan kak"

"Wajar kok namanya kerja melakukan kesalahan, tapi pak Adit tadi bikin pengumuman buat semua karyawan yang sudah terdaftar ga akan ada yang namanya pemecatan"

"Kok bisa kak?"

"Ga tau pak Adit yang bilang gitu, terus ga boleh ada yang mengundurkan diri selama satu tahun ini. Kalo sampe ada kejadian kayak gitu, hotel kita bakal dia tutup"

"Dasar bos mesum yang aneh, dengan begini kan sama aja dia sampaikan kalo yang tadi ga jadi masalah dan aku tetap bisa kerja. Apa ini cara dia buat minta maaf?"

Terpopuler

Comments

devaloka

devaloka

kok maksa bang 🤭

2023-08-15

0

Ekky

Ekky

like

2022-06-15

0

Hafizah Salsabilla

Hafizah Salsabilla

semangat thor

2022-01-19

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Raditya Mahardika
3 Membuat Keputusan
4 FLASH BACK
5 Mencari Tau Tentang Ara
6 Penyesalan
7 Sahabat Terbaik
8 Kesedihan Dan Kebahagiaan
9 Akan Bertanggung Jawab
10 Pertemuan Kedua
11 Penyesalan Gilang
12 Pembalasan Dari Adit
13 Hadiah Tambahan
14 Perkenalkan Adit Dan Dion
15 Semakin Dekat
16 Kehamilan Ara
17 Orang Yang Sama
18 Jangan Hina Anak Aku
19 pengumuman
20 Selamat Datang
21 Penyesalan
22 Cinta Atau Perasaan Bersalah
23 Rencana Untuk Kembali
24 Pertemuan Pertama
25 Bimbang
26 Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27 Bertemu lagi
28 Masih Ingat
29 Menahan Amarah
30 Perasaan Yang Aneh
31 Tak Dapat Lagi Menghindar
32 Terungkap
33 Merasa Tak Pantas
34 Perempuan Baik
35 Tak Akan Marah
36 Mengejar Kamu
37 Mulai Dari Hal Kecil
38 Bonus
39 Luka Yang Dalam
40 Di Luar Perkiraan
41 Anak Dan Calon Istri
42 Memperjelas Yang Ada
43 Kecurigaan Dion
44 Dewi Keberuntungan
45 Pilihan Hati
46 Mulai Menyelidiki
47 Tujuan Hidup
48 Tawaran Membuat Kesepakatan
49 Deal
50 Merasa Gagal
51 Ancaman Dari Adit
52 Merasa Tak Berguna
53 Ketakutan Adit
54 Cara Tersendiri
55 Hiburan Yang Menarik
56 Mimpi Buruk
57 Melepaskan
58 Membayar Hutang
59 Bencana Yang Menanti
60 Melamar Ara
61 Anak Haram
62 Wanita Aneh
63 Rencana Besar
64 Balasan Yang Paling Menyakitkan
65 Tidak Sebanding
66 Peringatan Keras
67 Hutang Sebuah Penjelasan
68 Terungkap
69 Meyakinkan Hati
70 Sepenuh Hati
71 Merasakan Hal Sama
72 Penipu Kecil
73 Berusaha Sekuat Tenaga
74 Aku Cuma Milik Kamu
75 Marisa Kharisma Putri
76 Parfum Yang Sama
77 Cemburu
78 Sekali Lagi
79 Dua Pilihan
80 Harapan Adit
81 Mengingat Marisa
82 Perempuan Terakhir
83 Menempati Hati Kamu
84 Banyak Berkorban
85 Membandingkan Vira
86 Anak Kecil
87 Sisi Yang Baik
88 Menarik
89 Mantan Istri
90 Om Genit
91 Menemukan Kebahagiaan
92 Kehamilan Kedua
93 Setiap Orang Bisa Berubah
94 Kesempatan
95 Masa Lalu Brian Dan Lian
96 Merencanakan Hal Buruk
97 Rencana Pertama
98 Berantakan
99 Menyusun Rencana
100 TAMAT
101 Pengumuman
102 Sekilas Info
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Awal Kisah
2
Raditya Mahardika
3
Membuat Keputusan
4
FLASH BACK
5
Mencari Tau Tentang Ara
6
Penyesalan
7
Sahabat Terbaik
8
Kesedihan Dan Kebahagiaan
9
Akan Bertanggung Jawab
10
Pertemuan Kedua
11
Penyesalan Gilang
12
Pembalasan Dari Adit
13
Hadiah Tambahan
14
Perkenalkan Adit Dan Dion
15
Semakin Dekat
16
Kehamilan Ara
17
Orang Yang Sama
18
Jangan Hina Anak Aku
19
pengumuman
20
Selamat Datang
21
Penyesalan
22
Cinta Atau Perasaan Bersalah
23
Rencana Untuk Kembali
24
Pertemuan Pertama
25
Bimbang
26
Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27
Bertemu lagi
28
Masih Ingat
29
Menahan Amarah
30
Perasaan Yang Aneh
31
Tak Dapat Lagi Menghindar
32
Terungkap
33
Merasa Tak Pantas
34
Perempuan Baik
35
Tak Akan Marah
36
Mengejar Kamu
37
Mulai Dari Hal Kecil
38
Bonus
39
Luka Yang Dalam
40
Di Luar Perkiraan
41
Anak Dan Calon Istri
42
Memperjelas Yang Ada
43
Kecurigaan Dion
44
Dewi Keberuntungan
45
Pilihan Hati
46
Mulai Menyelidiki
47
Tujuan Hidup
48
Tawaran Membuat Kesepakatan
49
Deal
50
Merasa Gagal
51
Ancaman Dari Adit
52
Merasa Tak Berguna
53
Ketakutan Adit
54
Cara Tersendiri
55
Hiburan Yang Menarik
56
Mimpi Buruk
57
Melepaskan
58
Membayar Hutang
59
Bencana Yang Menanti
60
Melamar Ara
61
Anak Haram
62
Wanita Aneh
63
Rencana Besar
64
Balasan Yang Paling Menyakitkan
65
Tidak Sebanding
66
Peringatan Keras
67
Hutang Sebuah Penjelasan
68
Terungkap
69
Meyakinkan Hati
70
Sepenuh Hati
71
Merasakan Hal Sama
72
Penipu Kecil
73
Berusaha Sekuat Tenaga
74
Aku Cuma Milik Kamu
75
Marisa Kharisma Putri
76
Parfum Yang Sama
77
Cemburu
78
Sekali Lagi
79
Dua Pilihan
80
Harapan Adit
81
Mengingat Marisa
82
Perempuan Terakhir
83
Menempati Hati Kamu
84
Banyak Berkorban
85
Membandingkan Vira
86
Anak Kecil
87
Sisi Yang Baik
88
Menarik
89
Mantan Istri
90
Om Genit
91
Menemukan Kebahagiaan
92
Kehamilan Kedua
93
Setiap Orang Bisa Berubah
94
Kesempatan
95
Masa Lalu Brian Dan Lian
96
Merencanakan Hal Buruk
97
Rencana Pertama
98
Berantakan
99
Menyusun Rencana
100
TAMAT
101
Pengumuman
102
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!