Semakin Dekat

Malam pun semakin larut mereka berempat sudah mulai terbawa oleh pengaruh alkohol, sudah pasti Remon dan Brian semakin asik dengan para gadis yang berada di samping mereka. Sedangkan Adit akhirnya berpindah posisi duduk tepat di samping Dion, dia hanya merasa sedikit tak tega melihat Dion yang sepertinya sedang tertekan

"Lu masih kuliah apa udah kerja?"

"Kerja di perusahaan orang tua"

"Boleh gw tanya sesuatu ke lu? yah kalo lu ga mau jawab juga ga masalah"

"Tanya apa?"

"Gw ngerasa lu lagi banyak pikiran, apa karena perempuan?"

Dion pun menganggukkan kepalanya

"Kalo lu mau cerita ke gw boleh aja, dari pada lu diam aja kayak orang bodoh gitu"

"Gw abis melakukan kesalahan besar, karena gw ga mau dengar penjelasan dari dia"

"Ya kan tinggal minta maaf aja" dengan entengnya

"Masalahnya dia udah pergi dan ga ada yang tau dia pergi ke mana?"

Adit yang tak ingin melihat Dion yang semakin larut dalam kesedihan langsung mengalihkan pembicaraan

"Gw juga sekarang lagi cari seorang perempuan yang kabur dari gw"

Dion yang sudah berada di bawah pengaruh alkohol dengan mudah langsung teralihkan, dia menatap serius ke arah Adit dan melupakan kesedihannya

"Dia kenapa?"

"Mencuri sesuatu yang paling berharga dari gw"

"Kok bisa?"

"Ya karena keusilan teman yang ga punya akhlak"

"Oh ya tadi di sempat di omongin ya"

Adit pun tersenyum

"Aneh kenapa dia malah kabur?"

"Ya itu yang belum gw tau sampe sekarang"

"Apa lu udah coba cari?"

"Udah tapi agak susah karena gw ga bisa ingat muka dia, tapi gw tetap yakin suatu saat nanti pasti kami ketemu lagi. Gw serahin aja semuanya sama waktu, biar dia yang nentuin"

Dion pun hanya bisa terdiam melihat Adit yang terlihat santai menghadapi kehidupan, karena dia tidak tau kenyataan yang ada Adit pun di buat kalang kabut mencari wanita pada malam itu

"Lu juga harus bisa gitu, kalo memang ga berhasil cari dia biar waktu yang mempertemukan kalian"

Dion pun menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan ucapan Adit, karena selama ini bukan hanya dirinya yang mencari keberadaan Ara di seluruh pelosok kota tersebut. Bahkan papanya dan papa Surya ikut mengerahkan bantuan

"Iya aku yakin suatu saat nanti Ara pasti pulang aku cukup jaga hati aku sebelum dia pulang, dan saat dia pulang nanti aku akan minta maaf dengan sepenuh hati ke Ara"

Sejak malam itu hubungan antara Dion dan Adit pun semakin dekat, bahkan Adit sudah mengetahui nama wanita yang membuat Dion menjadi serapuh itu. Tetapi sudah pasti Adit tidak bisa menyebutkan nama gadis yang sedang dia cari

Mereka sering berkumpul berempat dengan keadaan yang selalu sama, Adit dan Dion tak tertarik dengan wanita mana pun. Mereka di sana benar-benar hanya untuk menghibur diri dari beban hidup mereka masing-masing

Dari hari ke hari Nana selalu mencari kesempatan untuk datang ke kediaman Dion dengan berbagai alasan, Dion yang mulai merasa risih pun meminta izin kepada kedua orang tuanya untuk tinggal sendiri di apartemen. Hanya dengan cara itu dia bisa menghindari Nana dengan cara baik-baik

Nana yang mengetahui bahwa Dion kini sudah tinggal bersama dengan orang tuanya menjadi sedikit kesal, dengan perasaan jengkel dia pun kembali ke kediamannya. Sesampainya di sana dia langsung mencari mamanya

"Mah..."

"Ya sayang"

Nana pun menghampiri mamanya yang berada di ruang tamu, dan langsung mendudukkan tubuhnya di samping mama Tania dengan wajah yang cemberut

"Kenapa sih? baru pulang kok mukanya cemberut gitu"

"Sebel mah kak Dion selalu bersikap dingin ke aku, sekarang lebih parah lagi dia pindah dari rumah orang tuanya. Gimana aku bisa ketemu dia coba?"

"Lagian mama kan udah bilang kamu harus sabar, kasih Dion waktu buat lupain Ara dulu"

"Tapi kak Ara aja ga tau ada di mana? masa dia mau begitu terus?"

"Harusnya kamu bersyukur dong karena laki-laki pilihan kamu tipe yang setia, nanti saat kamu berhasil dapetin dia. Dia juga akan setia ke kamu"

"Terus aku harus gimana dong mah?"

"Mulai sekarang jangan ganggu Dion lagi, kasih dia waktu untuk melupakan Ara dulu. Semakin kamu kejar dia semakin dia menjauh dari kamu"

"Kalo aku ga temui kak Dion, gimana dia bisa suka sama aku mah?"

"Kalo nanti waktunya tepat, mama pasti akan bantu kamu dapatkan Dion"

"Mama janji"

"Iya mama janji sayang"

Ternyata hanya membuat Ara menghilang dari kota itu tetap tak berhasil membuat Dion berpaling begitu saja ke Nana, dan Nana pun mulai mengikuti ucapan mama Tania. Semenjak itu dia tak pernah lagi menghubungi Dion atau mencari Dion

Hari yang sedikit tenang pun akhirnya bisa di rasakan oleh Dion, karena Nana tak pernah lagi menghubungi dirinya untuk sesuatu yang tidak penting. Dion juga tidak pernah lagi bertemu dengan Nana secara tidak sengaja, walaupun Dion selalu merasa pertemuan mereka seperti sesuatu yang sudah di rencanakan oleh Nana

Sedangkan di seberang sana Ara sudah mulai melanjutkan kuliahnya atas bantuan keluarga Vira, mereka membantu proses pemindahan kuliah Ara tanpa Ara harus kembali ke kota tersebut terlebih dahulu

Ara saat itu merasa hidupnya baik-baik saja, karena bukan hal yang sulit bagi Ara mengatur waktu kuliah dan bekerja. Karena Ara adalah perempuan yang selalu berpikir positif, tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama karena awan hitam akan segera menghampiri dirinya

Hari demi hari terus berlalu dengan sangat cepat, sebagian orang sudah mulai melakukan aktivitas mereka seperti biasa

Pagi itu seperti biasa Ara sedang menyantap sarapan bersama Gilang dan juga bi Ani, tiba-tiba saja dia merasakan perutnya sangat mual hingga dia harus berlari ke arah kamar mandi. Ara pun mengeluarkan semua yang baru saja masuk ke dalam perutnya

Gilang dan bi Ani ikut bangkit dari duduknya dan menghampiri Ara di dalam kamar mandi, bi Ani masuk ke dalam kamar mandi dan mencoba memijat pundak Ara. Sedangkan Gilang menunggu Ara di depan pintu dengan wajah tegang

"Apa jangan-jangan yang mama takutin bakal kejadian? kalo memang benar kasian banget nasib kamu Ara"

Setelah puas mengeluarkan segala isi di dalam perutnya Ara mencoba berdiri dengan wajah yang sudah pucat

"Kak aku izin ga kerja ya kak, aku ngerasa mual banget kak"

"Kamu ga usah pikirin itu dulu, sekarang kak Gilang antar kamu ke rumah sakit buat periksa"

"Ga usah kak, aku nanti minta tolong kerokin aja sama bi Ani"

"Ga bisa muka kamu pucat banget Ara, kalo sampe ada apa-apa sama kamu nanti kak Gilang pasti di marahin mama"

Saat itu Gilang masih berusaha berbohong agar Ara tidak panik sebelum melakukan pemeriksaan yang jelas

"Aku harus pastiin semuanya biar jelas"

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

poor Ara...

2024-02-18

0

Atik Marwati

Atik Marwati

hamillll....

2023-07-08

0

Nazila Nur Ramadhani

Nazila Nur Ramadhani

ceritanya seru!!!.aku suka

2023-04-17

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Raditya Mahardika
3 Membuat Keputusan
4 FLASH BACK
5 Mencari Tau Tentang Ara
6 Penyesalan
7 Sahabat Terbaik
8 Kesedihan Dan Kebahagiaan
9 Akan Bertanggung Jawab
10 Pertemuan Kedua
11 Penyesalan Gilang
12 Pembalasan Dari Adit
13 Hadiah Tambahan
14 Perkenalkan Adit Dan Dion
15 Semakin Dekat
16 Kehamilan Ara
17 Orang Yang Sama
18 Jangan Hina Anak Aku
19 pengumuman
20 Selamat Datang
21 Penyesalan
22 Cinta Atau Perasaan Bersalah
23 Rencana Untuk Kembali
24 Pertemuan Pertama
25 Bimbang
26 Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27 Bertemu lagi
28 Masih Ingat
29 Menahan Amarah
30 Perasaan Yang Aneh
31 Tak Dapat Lagi Menghindar
32 Terungkap
33 Merasa Tak Pantas
34 Perempuan Baik
35 Tak Akan Marah
36 Mengejar Kamu
37 Mulai Dari Hal Kecil
38 Bonus
39 Luka Yang Dalam
40 Di Luar Perkiraan
41 Anak Dan Calon Istri
42 Memperjelas Yang Ada
43 Kecurigaan Dion
44 Dewi Keberuntungan
45 Pilihan Hati
46 Mulai Menyelidiki
47 Tujuan Hidup
48 Tawaran Membuat Kesepakatan
49 Deal
50 Merasa Gagal
51 Ancaman Dari Adit
52 Merasa Tak Berguna
53 Ketakutan Adit
54 Cara Tersendiri
55 Hiburan Yang Menarik
56 Mimpi Buruk
57 Melepaskan
58 Membayar Hutang
59 Bencana Yang Menanti
60 Melamar Ara
61 Anak Haram
62 Wanita Aneh
63 Rencana Besar
64 Balasan Yang Paling Menyakitkan
65 Tidak Sebanding
66 Peringatan Keras
67 Hutang Sebuah Penjelasan
68 Terungkap
69 Meyakinkan Hati
70 Sepenuh Hati
71 Merasakan Hal Sama
72 Penipu Kecil
73 Berusaha Sekuat Tenaga
74 Aku Cuma Milik Kamu
75 Marisa Kharisma Putri
76 Parfum Yang Sama
77 Cemburu
78 Sekali Lagi
79 Dua Pilihan
80 Harapan Adit
81 Mengingat Marisa
82 Perempuan Terakhir
83 Menempati Hati Kamu
84 Banyak Berkorban
85 Membandingkan Vira
86 Anak Kecil
87 Sisi Yang Baik
88 Menarik
89 Mantan Istri
90 Om Genit
91 Menemukan Kebahagiaan
92 Kehamilan Kedua
93 Setiap Orang Bisa Berubah
94 Kesempatan
95 Masa Lalu Brian Dan Lian
96 Merencanakan Hal Buruk
97 Rencana Pertama
98 Berantakan
99 Menyusun Rencana
100 TAMAT
101 Pengumuman
102 Sekilas Info
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Awal Kisah
2
Raditya Mahardika
3
Membuat Keputusan
4
FLASH BACK
5
Mencari Tau Tentang Ara
6
Penyesalan
7
Sahabat Terbaik
8
Kesedihan Dan Kebahagiaan
9
Akan Bertanggung Jawab
10
Pertemuan Kedua
11
Penyesalan Gilang
12
Pembalasan Dari Adit
13
Hadiah Tambahan
14
Perkenalkan Adit Dan Dion
15
Semakin Dekat
16
Kehamilan Ara
17
Orang Yang Sama
18
Jangan Hina Anak Aku
19
pengumuman
20
Selamat Datang
21
Penyesalan
22
Cinta Atau Perasaan Bersalah
23
Rencana Untuk Kembali
24
Pertemuan Pertama
25
Bimbang
26
Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27
Bertemu lagi
28
Masih Ingat
29
Menahan Amarah
30
Perasaan Yang Aneh
31
Tak Dapat Lagi Menghindar
32
Terungkap
33
Merasa Tak Pantas
34
Perempuan Baik
35
Tak Akan Marah
36
Mengejar Kamu
37
Mulai Dari Hal Kecil
38
Bonus
39
Luka Yang Dalam
40
Di Luar Perkiraan
41
Anak Dan Calon Istri
42
Memperjelas Yang Ada
43
Kecurigaan Dion
44
Dewi Keberuntungan
45
Pilihan Hati
46
Mulai Menyelidiki
47
Tujuan Hidup
48
Tawaran Membuat Kesepakatan
49
Deal
50
Merasa Gagal
51
Ancaman Dari Adit
52
Merasa Tak Berguna
53
Ketakutan Adit
54
Cara Tersendiri
55
Hiburan Yang Menarik
56
Mimpi Buruk
57
Melepaskan
58
Membayar Hutang
59
Bencana Yang Menanti
60
Melamar Ara
61
Anak Haram
62
Wanita Aneh
63
Rencana Besar
64
Balasan Yang Paling Menyakitkan
65
Tidak Sebanding
66
Peringatan Keras
67
Hutang Sebuah Penjelasan
68
Terungkap
69
Meyakinkan Hati
70
Sepenuh Hati
71
Merasakan Hal Sama
72
Penipu Kecil
73
Berusaha Sekuat Tenaga
74
Aku Cuma Milik Kamu
75
Marisa Kharisma Putri
76
Parfum Yang Sama
77
Cemburu
78
Sekali Lagi
79
Dua Pilihan
80
Harapan Adit
81
Mengingat Marisa
82
Perempuan Terakhir
83
Menempati Hati Kamu
84
Banyak Berkorban
85
Membandingkan Vira
86
Anak Kecil
87
Sisi Yang Baik
88
Menarik
89
Mantan Istri
90
Om Genit
91
Menemukan Kebahagiaan
92
Kehamilan Kedua
93
Setiap Orang Bisa Berubah
94
Kesempatan
95
Masa Lalu Brian Dan Lian
96
Merencanakan Hal Buruk
97
Rencana Pertama
98
Berantakan
99
Menyusun Rencana
100
TAMAT
101
Pengumuman
102
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!