Akan Bertanggung Jawab

Saat Ara mulai terbangun Vira mulai menceritakan tentang pekerjaan yang di tawarkan mamanya, tanpa berpikir panjang Ara menyetujui tawaran tersebut. Setidaknya sementara waktu dia dapat menghindar dari kota yang penuh kenangan pahit tersebut

Pada tengah malam Dion baru kembali ke kediaman orang tuanya, kehadirannya langsung di sambut oleh mamanya. Dia benar-benar sedang terpukul akan kepergian Ara yang entah ke mana, mamanya hanya bisa berusaha menguatkan hati Dion yang sedang terpukul dan merasa bersalah

Hari itu adalah hari yang berat bagi semua orang, ada Ara yang membulatkan tekadnya untuk meninggalkan kediaman keluarga Sanjaya. Ada Dion yang sudah hampir gila karena memikirkan Ara, dan ada papa Surya yang baru menyadari segala kesalahan yang telah dia perbuat selama ini

Di tempat yang berbeda malam itu Ara di sambut hangat di kediaman Vira, Vira dan mamanya mengajak Ara untuk makan malam bersama. Ara merasakan tak ada jarak antara dirinya dan mereka, karena mereka memperlakukan Ara layaknya bagian dari keluarga mereka sendiri

Setelah mereka selesai makan malam, mereka semua oun berkumpul di ruang keluarga berbincang sambil bercanda ringan. Hal itu mereka lakukan hanya untuk menghibur hati Ara

Ternyata cara yang Vira dan mamanya lakukan berhasil membuat Ara melupakan semua kejadian yang baru saja menimpa dirinya, kehangatan di rumah itu membuat dia benar-benar merasa aman dan tenang seperti berada di tengah-tengah sebuah keluarga

Malam itu ada tiga orang sahabat yang kembali berkumpul, hal seperti itu sudah menjadi rutinitas mereka jika mereka sedang ada di kota itu dan tidak ada pekerjaan yang harus mereka selesaikan

"Gimana Dit rasanya?" memainkan matanya ke arah Brian

"Jangan pernah lakuin itu lagi, atau gw ga akan pernah anggap lu sebagai teman gw lagi," menatap tajam

Remon dan Brian tertawa lepas mendengar ancaman dari Adit

"Iya gw janji ga akan ngerjain lu lagi, tapi lu harus cerita dulu ke kita. Apa yang bikin lu sepanik itu tadi pagi?" ucap Brian sambil tersenyum meledek

"Semalam waktu gw ke kamar hotel, ada perempuan yang udah di bawah pengaruh obat di dalam kamar gw" dengan wajah yang serius

Brian dan Remon pun saling pandang dengan tatapan bingung

"Wah sumpah Dit kalo buat yang satu itu bukan kerjaan gw, rajin banget gw sampe harus siapin rencana kayak gitu buat lu. Kan di sini kemarin gw udah siapin lu cewe, lah lu malah kabur," ucap Remon dengan yakin, dia hanya takut bila Adit akan salah paham

"Serius bukan lu yang bikin cewek itu ada di dalam kamar gw?"

"Sumpah Dit bukan gw" menaikkan dua jarinya

"Kalo Remon udah bilang begini gw yakin bukan kerjaan dia, tapi kenapa bisa ada perempuan masuk ke sana?"

"Ya gw percaya, tapi gw ga mau ada kejadian kayak gitu lagi"

"Iya gw janji ga akan ngerjain lu lagi"

"Tunggu Dit tadi lu bilang ada perempuan di dalam kamar lu?"

Adit menatap Brian sambil menganggukkan kepalanya

"Apa lu ga ngerasa aneh?"

"Ya tadinya gw kira cewek itu kerjaan si Emon juga, tapi Emon ga mungkin bohong kalo udah sampe sumpah. Kan sekarang malah jadi aneh, kenapa perempuan itu bisa masuk ke dalam kamar gw?"

"Ya pasti aneh lah, seluruh karyawan hotel lu kan pasti tau kalo lantai itu cuma khusus buat kita atau keluarga jauh lu kalo lagi pada datang. Atau mungkin ada yang salah kasih kunci"

"Astaga kenapa gw ga kepikiran ke situ ya?"

Adit pun langsung keluar dari ruang karaoke itu dan langsung menghubungi Arman sang asisten pribadi

"Selamat malam pak"

"Malam, secepatnya kamu cek siapa resepsionis yang jaga waktu malam itu?"

"Baik pak"

"Pastikan ke dia apa mungkin ada kejadian dia salah kasih kunci kamar? kalo iya cek cctv di lobi cari perempuan yang datang ke hotel dengan memakai gaun pada malam itu"

"Baik pak" Adit pun langsung memutuskan sambungan teleponnya

Adit pun kembali menikmati malam panjang itu bersama teman-temannya, sedangkan sang asisten pribadi harus sudah mulai mencari informasi tentang apa yang baru saja di perintahkan oleh Adit

"Nasib jadi asisten bos besar, lagi enak tidur aja di bangunin cuma buat dapat tugas baru lagi. Nanti kalo pak Adit ulang tahun saya harus beliin dia jam tangan, supaya dia tau kalo sekarang jam setengah dua malam"

Seperti hari-hari biasa nya Adit berada di sana tanpa di temani oleh seorang wanita, Adit tak pernah mau membawa pasangannya ke tempat seperti itu. Karena dia tak ingin saat terbawa suasana dia akan melakukan hal yang di luar batas

Pada pagi hari Ara merasa sedikit beban di hatinya berkurang karena dia mendapatkan kabar dari Vira, bahwa kak Gilang sementara akan menempatkan dia di bagian room service. Karena hotel tersebut sudah siap untuk operasional sebagian posisi sudah di tempati oleh orang lain, tetapi ke depannya kak Gilang akan mencarikan posisi yang lebih baik untuk Ara

Tetapi bagi Ara yang belum sempat menyelesaikan kuliahnya itu sudah cukup baik, setidaknya ke depannya dia bisa mulai menata hidupnya kembali di atas kakinya sendiri. Sedangkan di tempat yang berbeda Adit yang baru saja tiba di kantor, dia pun langsung memanggil Arman untuk masuk ke dalam ruangan nya

"Gimana hasilnya?"

"Ada kemungkinan salah memberi kunci pak, pemesanan salah satu kamar berbarengan dengan saat bapak menghubungi untuk menyiapkan kamar"

"Udah di cek rekaman cctv di lobi?"

"Sudah pak, tapi malam itu sedang ada pesta ulang tahun perusahaan Sanjaya Abadi di aula hotel kita pak. Jadi saya rasa sedikit sulit karena hampir semua yang hadir menggunakan gaun pak"

"Aku yakin malam itu dia pake walaupun aku ga bisa ingat dengan jelas model dan warnanya, berarti dia salah satu orang yang lagi datang ke acara itu. Berarti ada yang sengaja mau jebak dia"

"Apa kamu cek identitas orang yang pesan kamar bareng saya?"

"Sudah pak"

"Siapa?"

"Namanya Seno pak seorang resedivis yang terlibat dengan berbagai kasus"

"Cari orang itu sampe ketemu, dia pasti tau tentang perempuan itu" dengan tegas

"Baik pak"

"Apa tiket pesawat saya sudah di siapkan?"

"Sudah pak, untuk jadwal penerbangan besok jam delapan pagi pak"

"Oke.. Kamu bisa keluar"

"Baik pak, kalau begitu saya permisi dulu pak"

Adit hanya menganggukkan sedikit kepalanya dan Arman pun meninggalkan ruangan tersebut

"Kasian juga cewek itu, gimana keadaan dia sekarang ya? pasti dia juga lagi mikirin masalah ini. Gimana kalo dia sampe hamil? Akh bisa gila gw mikirin masalah ini. Lagian dia juga kenapa harus pake kabur segala? memang muka gw menakutkan apa?"

Di balik rasa kesal Adit terselip perasaan bersalah terhadap Ara, dia pun berjanji di dalam hatinya untuk mencari Ara dan akan bertanggung jawab terhadap perbuatannya pada malam itu. Rasa kesal yang dia rasakan terkalahkan oleh perasaan bersalah

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

muka kamu gak serem Adit.. tp perbuatanmu buat dia syok..makanya kabur..

2024-02-18

0

Ulfa Sapuroh

Ulfa Sapuroh

aku pgn ketemunya pas anak dah lulus kuliah . kayanya seru bisa mukulin bapakke

2023-06-22

0

Ekky

Ekky

semoga niat baik adt terlaksana

2022-06-15

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Raditya Mahardika
3 Membuat Keputusan
4 FLASH BACK
5 Mencari Tau Tentang Ara
6 Penyesalan
7 Sahabat Terbaik
8 Kesedihan Dan Kebahagiaan
9 Akan Bertanggung Jawab
10 Pertemuan Kedua
11 Penyesalan Gilang
12 Pembalasan Dari Adit
13 Hadiah Tambahan
14 Perkenalkan Adit Dan Dion
15 Semakin Dekat
16 Kehamilan Ara
17 Orang Yang Sama
18 Jangan Hina Anak Aku
19 pengumuman
20 Selamat Datang
21 Penyesalan
22 Cinta Atau Perasaan Bersalah
23 Rencana Untuk Kembali
24 Pertemuan Pertama
25 Bimbang
26 Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27 Bertemu lagi
28 Masih Ingat
29 Menahan Amarah
30 Perasaan Yang Aneh
31 Tak Dapat Lagi Menghindar
32 Terungkap
33 Merasa Tak Pantas
34 Perempuan Baik
35 Tak Akan Marah
36 Mengejar Kamu
37 Mulai Dari Hal Kecil
38 Bonus
39 Luka Yang Dalam
40 Di Luar Perkiraan
41 Anak Dan Calon Istri
42 Memperjelas Yang Ada
43 Kecurigaan Dion
44 Dewi Keberuntungan
45 Pilihan Hati
46 Mulai Menyelidiki
47 Tujuan Hidup
48 Tawaran Membuat Kesepakatan
49 Deal
50 Merasa Gagal
51 Ancaman Dari Adit
52 Merasa Tak Berguna
53 Ketakutan Adit
54 Cara Tersendiri
55 Hiburan Yang Menarik
56 Mimpi Buruk
57 Melepaskan
58 Membayar Hutang
59 Bencana Yang Menanti
60 Melamar Ara
61 Anak Haram
62 Wanita Aneh
63 Rencana Besar
64 Balasan Yang Paling Menyakitkan
65 Tidak Sebanding
66 Peringatan Keras
67 Hutang Sebuah Penjelasan
68 Terungkap
69 Meyakinkan Hati
70 Sepenuh Hati
71 Merasakan Hal Sama
72 Penipu Kecil
73 Berusaha Sekuat Tenaga
74 Aku Cuma Milik Kamu
75 Marisa Kharisma Putri
76 Parfum Yang Sama
77 Cemburu
78 Sekali Lagi
79 Dua Pilihan
80 Harapan Adit
81 Mengingat Marisa
82 Perempuan Terakhir
83 Menempati Hati Kamu
84 Banyak Berkorban
85 Membandingkan Vira
86 Anak Kecil
87 Sisi Yang Baik
88 Menarik
89 Mantan Istri
90 Om Genit
91 Menemukan Kebahagiaan
92 Kehamilan Kedua
93 Setiap Orang Bisa Berubah
94 Kesempatan
95 Masa Lalu Brian Dan Lian
96 Merencanakan Hal Buruk
97 Rencana Pertama
98 Berantakan
99 Menyusun Rencana
100 TAMAT
101 Pengumuman
102 Sekilas Info
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Awal Kisah
2
Raditya Mahardika
3
Membuat Keputusan
4
FLASH BACK
5
Mencari Tau Tentang Ara
6
Penyesalan
7
Sahabat Terbaik
8
Kesedihan Dan Kebahagiaan
9
Akan Bertanggung Jawab
10
Pertemuan Kedua
11
Penyesalan Gilang
12
Pembalasan Dari Adit
13
Hadiah Tambahan
14
Perkenalkan Adit Dan Dion
15
Semakin Dekat
16
Kehamilan Ara
17
Orang Yang Sama
18
Jangan Hina Anak Aku
19
pengumuman
20
Selamat Datang
21
Penyesalan
22
Cinta Atau Perasaan Bersalah
23
Rencana Untuk Kembali
24
Pertemuan Pertama
25
Bimbang
26
Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27
Bertemu lagi
28
Masih Ingat
29
Menahan Amarah
30
Perasaan Yang Aneh
31
Tak Dapat Lagi Menghindar
32
Terungkap
33
Merasa Tak Pantas
34
Perempuan Baik
35
Tak Akan Marah
36
Mengejar Kamu
37
Mulai Dari Hal Kecil
38
Bonus
39
Luka Yang Dalam
40
Di Luar Perkiraan
41
Anak Dan Calon Istri
42
Memperjelas Yang Ada
43
Kecurigaan Dion
44
Dewi Keberuntungan
45
Pilihan Hati
46
Mulai Menyelidiki
47
Tujuan Hidup
48
Tawaran Membuat Kesepakatan
49
Deal
50
Merasa Gagal
51
Ancaman Dari Adit
52
Merasa Tak Berguna
53
Ketakutan Adit
54
Cara Tersendiri
55
Hiburan Yang Menarik
56
Mimpi Buruk
57
Melepaskan
58
Membayar Hutang
59
Bencana Yang Menanti
60
Melamar Ara
61
Anak Haram
62
Wanita Aneh
63
Rencana Besar
64
Balasan Yang Paling Menyakitkan
65
Tidak Sebanding
66
Peringatan Keras
67
Hutang Sebuah Penjelasan
68
Terungkap
69
Meyakinkan Hati
70
Sepenuh Hati
71
Merasakan Hal Sama
72
Penipu Kecil
73
Berusaha Sekuat Tenaga
74
Aku Cuma Milik Kamu
75
Marisa Kharisma Putri
76
Parfum Yang Sama
77
Cemburu
78
Sekali Lagi
79
Dua Pilihan
80
Harapan Adit
81
Mengingat Marisa
82
Perempuan Terakhir
83
Menempati Hati Kamu
84
Banyak Berkorban
85
Membandingkan Vira
86
Anak Kecil
87
Sisi Yang Baik
88
Menarik
89
Mantan Istri
90
Om Genit
91
Menemukan Kebahagiaan
92
Kehamilan Kedua
93
Setiap Orang Bisa Berubah
94
Kesempatan
95
Masa Lalu Brian Dan Lian
96
Merencanakan Hal Buruk
97
Rencana Pertama
98
Berantakan
99
Menyusun Rencana
100
TAMAT
101
Pengumuman
102
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!