Selamat Datang

Detik demi detik pun berlalu tanpa terasa waktu berjalan dengan sangat cepat, setelah sah menjadi istri dari Gilang Merry ikut tinggal di rumah itu. Gilang dan Merry benar-benar sangat memperhatikan segala kebutuhan dan keperluan Ara

Setelah kandungan Ara mulai terlihat dia pun memutuskan untuk cuti kuliah dan hanya bekerja karena tak ingin terlalu lelah dan membahayakan anak yang ada di dalam kandungnya, segala cibiran di awal kehamilannya dulu kini sudah tidak berlaku lagi di tempat kerjanya. Karena hampir semua orang bersimpati akan keadaan yang Ara alami

Di seberang sana ada Adit dan Dion yang semakin akrab karena merasa mereka memiliki sifat yang sama, mereka datang ke tempat itu hanya sebatas untuk melepaskan rasa penat di dalam benaknya. Tanpa saling mengetahui bahwa wanita yang ada di dalam pikiran mereka adalah wanita yang sama

Waktu pun terus bergulir dan hari pun terus berganti dengan hari yang lainnya, pagi itu Gilang dan Merry di buat cemas karena Ara sudah menunjukkan bahwa dia akan segera melahirkan. Gilang pun segera membawa Ara ke rumah sakit dan mengabarkan hal tersebut kepada mamanya dan Vira

Wajah tegang Gilang tak dapat lagi di tutupi, dia dan Merry setia menunggu di depan ruang persalinan. Dan akhirnya seorang bayi laki-laki yang sehat terlahir ke dunia ini, seorang bayi yang sangat lucu bahkan berhasil menghipnotis siapapun yang melihat dirinya. Ara meneteskan air matanya saat melihat bayi itu menangis untuk pertama kalinya

"Selamat datang di dunia ini sayang, jangan pernah takut dengan apapun omongan atau pun pandangan orang lain. Karena mama akan selalu menjaga dan melindungi kamu"

Gilang dan Merry pun dapat tersenyum lega saat mendengar suara tangisan bayi dari dalam ruang bersalin, Vira dan mamanya segera meluncur ke kota tersebut setelah mendapatkan kabar bahwa Ara akan melahirkan. Dan kini semua sudah berkumpul di ruang rawat Ara

"Anak kesayangan mami, aduh kok kamu ganteng banget sih sayang. Kamu jangan nakal ya, tunggu mami lulus kuliah mami pasti jagain kamu juga di sini"

"Terus kamu mau tinggalin mama sendirian di sana?"

"Ya mama ikut pindah ke sini juga dong, tapi mama ga boleh jauhin jagoan kecil ini dari maminya" dengan entengnya sambil tersenyum

Semua yang berada di dalam ruangan tersebut pun menjadi tertawa mendengar celotehan dari Vira

"Ara ingat ya, dia harus panggil aku mami"

"Ya mami Vira"

"Bagus" tersenyum bahagia

"Apa kamu udah siapin nama untuk anak kamu sayang?"

"Aku mau kasih dia nama Daffa Sanjaya tante, aku berharap dia akan jadi anak yang akan membela aku suatu saat nanti" tersenyum tipis

"Nama yang bagus sayang"

Semua orang yang berada di tempat menyambut kehadiran bayi mungil tersebut dengan suka cita, bayi mungil tersebut bagaikan sebuah keajaiban di antara kesedihan yang selama ini ada di antara mereka akibat malam menyakitkan tersebut

Ara sudah menyampaikan keinginan dirinya meminta izin untuk pindah rumah Gilang karena merasa tidak enak hati, tetapi yang ada semua memarahi dirinya termasuk Merry tidak setuju bila Ara pindah dari rumah itu. Akhirnya Ara dan sang bayi mungil itu pun tetap tinggal di kediaman Gilang

Suara tangisan bayi mungil itu tak pernah membuat para penghuni rumah tersebut merasa terganggu, mereka merasa tangisan dari bayi mungil tersebut adalah hiburan yang indah di dalam hidup mereka

Hari-hari Ara mulai terajut dengan indah karena kehadiran buah hatinya, Gilang dan Merry yang belum di berikan kepercayaan untuk mendapatkan momongan pun merasa tetap bahagia karena kehadiran Daffa di tengah-tengah mereka. Sehingga mereka mencurahkan segala kasih sayang mereka terhadap bayi mungil tersebut

Vira yang telah lulus kuliah terpaksa mengurungkan niatnya untuk pindah ke kota di mana Ara berada, karena kesehatan mamanya yang kian menurun. Tetapi Vira akan selalu mencuri waktu untuk sejenak menjenguk Daffa

Waktu terus berlalu tanpa terasa kini umur Daffa sang bayi mungil sudah beranjak tiga tahun, Merry yang belum juga di berikan momongan memilih untuk berhenti bekerja dan fokus untuk menjaga Daffa di saat Ara bekerja

Ara pun sudah mendapatkan gelar sarjana dan mendapatkan promosi naik jabatan di hotel tempat dia bekerja, semua orang di sekitarnya semakin salut terhadap dirinya. Karena Ara bisa membuktikan bahwa dia tidak pernah sembarangan dengan para pria yang berusaha mendekati dirinya

Di saat Ara mulai merasa hidupnya menjadi sempurna karena kehadiran buah hatinya, lain hal dengan Dion di seberang sana. Karena sedetik pun dia tak dapat melupakan Ara sama sekali, hanya ada penyesalan yang sangat besar bersarang di dalam hatinya

Malam itu Dion menghabiskan waktunya dengan lari ke minuman beralkohol seperti yang selama ini dia lakukan saat sedang merindukan sosok Ara, dan pada malam itu dia hanya seorang diri karena Adit dan yang lainnya tak bisa menemani dirinya

Seperti biasa Dion hanya akan di temani oleh minuman tanpa ada seorang wanita menemani dirinya, dan tiba-tiba saja ada seorang gadis yang mendudukkan dirinya tepat di samping Dion

"Mau sampe kapan kamu begini kak?"

Dion menoleh ke arah suara tersebut yang tak lain adalah Nana, Nana sudah menggunakan seribu cara untuk mendekati Dion tetapi tetap tak membuahkan hasil apapun. Dan akhirnya dia pun sudah membulatkan tekadnya untuk menggunakan cara terakhir yang dia punya

"Ngapain kamu di sini?" tersenyum mengejek

"Aku ada di tempat seperti ini cuma demi kak Dion" menaikkan sedikit volume suaranya

"Aku ga butuh kamu ada di sini, sebaiknya kamu pergi dari sini"

"Sabar Nana kamu harus sabar, ingat yang terpenting adalah malam ini kamu harus berhasil menaklukkan kak Dion"

"Terus kakak berharap siapa yang ada di samping kakak saat ini?"

Dion hanya terdiam sambil meminum minuman di dalam gelasnya

"Sadar kak, sudah selama ini kak Ara ga pernah sekali pun kembali dan cari kak Dion. Cuma aku yang selalu ada buat kakak"

"Aku ga pernah minta kamu lakuin itu semua, dan aku percaya suatu saat nanti Ara akan kembali lagi di sini"

"Sudah selama ini masih aja nama dia terus yang di sebut!!"

"Ya sudah kalo gitu, aku mau temenin kak Dion minum di sini"

"Terserah kamu"

Tanpa rasa malu Nana ikut memesan segelas minuman dan menemani Dion di sana, Dion pun lanjut menikmati malam itu dengan kenangan dirinya dan Ara tanpa menghiraukan Nana yang berada tepat di sampingnya

Nana sedang menunggu waktu yang tepat untuk menjalankan aksinya, sedangkan Dion tak ada pikiran buruk sama sekali ke Nana

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

tuh kan.. perempuan licik ini pasti punya niat buruk buat ngejebak Dion...
penasaran pengen lihat Nana dan Tania kena ajab..

2024-02-18

0

Atik Marwati

Atik Marwati

Thor Dion jangan sama Nana dong ... pertemukan Dion dengan jodoh lain ..
biar tahu rasa tu Nana

2023-07-08

0

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

pasti Nana akan menjebak dion

2022-08-02

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Raditya Mahardika
3 Membuat Keputusan
4 FLASH BACK
5 Mencari Tau Tentang Ara
6 Penyesalan
7 Sahabat Terbaik
8 Kesedihan Dan Kebahagiaan
9 Akan Bertanggung Jawab
10 Pertemuan Kedua
11 Penyesalan Gilang
12 Pembalasan Dari Adit
13 Hadiah Tambahan
14 Perkenalkan Adit Dan Dion
15 Semakin Dekat
16 Kehamilan Ara
17 Orang Yang Sama
18 Jangan Hina Anak Aku
19 pengumuman
20 Selamat Datang
21 Penyesalan
22 Cinta Atau Perasaan Bersalah
23 Rencana Untuk Kembali
24 Pertemuan Pertama
25 Bimbang
26 Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27 Bertemu lagi
28 Masih Ingat
29 Menahan Amarah
30 Perasaan Yang Aneh
31 Tak Dapat Lagi Menghindar
32 Terungkap
33 Merasa Tak Pantas
34 Perempuan Baik
35 Tak Akan Marah
36 Mengejar Kamu
37 Mulai Dari Hal Kecil
38 Bonus
39 Luka Yang Dalam
40 Di Luar Perkiraan
41 Anak Dan Calon Istri
42 Memperjelas Yang Ada
43 Kecurigaan Dion
44 Dewi Keberuntungan
45 Pilihan Hati
46 Mulai Menyelidiki
47 Tujuan Hidup
48 Tawaran Membuat Kesepakatan
49 Deal
50 Merasa Gagal
51 Ancaman Dari Adit
52 Merasa Tak Berguna
53 Ketakutan Adit
54 Cara Tersendiri
55 Hiburan Yang Menarik
56 Mimpi Buruk
57 Melepaskan
58 Membayar Hutang
59 Bencana Yang Menanti
60 Melamar Ara
61 Anak Haram
62 Wanita Aneh
63 Rencana Besar
64 Balasan Yang Paling Menyakitkan
65 Tidak Sebanding
66 Peringatan Keras
67 Hutang Sebuah Penjelasan
68 Terungkap
69 Meyakinkan Hati
70 Sepenuh Hati
71 Merasakan Hal Sama
72 Penipu Kecil
73 Berusaha Sekuat Tenaga
74 Aku Cuma Milik Kamu
75 Marisa Kharisma Putri
76 Parfum Yang Sama
77 Cemburu
78 Sekali Lagi
79 Dua Pilihan
80 Harapan Adit
81 Mengingat Marisa
82 Perempuan Terakhir
83 Menempati Hati Kamu
84 Banyak Berkorban
85 Membandingkan Vira
86 Anak Kecil
87 Sisi Yang Baik
88 Menarik
89 Mantan Istri
90 Om Genit
91 Menemukan Kebahagiaan
92 Kehamilan Kedua
93 Setiap Orang Bisa Berubah
94 Kesempatan
95 Masa Lalu Brian Dan Lian
96 Merencanakan Hal Buruk
97 Rencana Pertama
98 Berantakan
99 Menyusun Rencana
100 TAMAT
101 Pengumuman
102 Sekilas Info
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Awal Kisah
2
Raditya Mahardika
3
Membuat Keputusan
4
FLASH BACK
5
Mencari Tau Tentang Ara
6
Penyesalan
7
Sahabat Terbaik
8
Kesedihan Dan Kebahagiaan
9
Akan Bertanggung Jawab
10
Pertemuan Kedua
11
Penyesalan Gilang
12
Pembalasan Dari Adit
13
Hadiah Tambahan
14
Perkenalkan Adit Dan Dion
15
Semakin Dekat
16
Kehamilan Ara
17
Orang Yang Sama
18
Jangan Hina Anak Aku
19
pengumuman
20
Selamat Datang
21
Penyesalan
22
Cinta Atau Perasaan Bersalah
23
Rencana Untuk Kembali
24
Pertemuan Pertama
25
Bimbang
26
Ketakutan Di Dalam Hati Ara
27
Bertemu lagi
28
Masih Ingat
29
Menahan Amarah
30
Perasaan Yang Aneh
31
Tak Dapat Lagi Menghindar
32
Terungkap
33
Merasa Tak Pantas
34
Perempuan Baik
35
Tak Akan Marah
36
Mengejar Kamu
37
Mulai Dari Hal Kecil
38
Bonus
39
Luka Yang Dalam
40
Di Luar Perkiraan
41
Anak Dan Calon Istri
42
Memperjelas Yang Ada
43
Kecurigaan Dion
44
Dewi Keberuntungan
45
Pilihan Hati
46
Mulai Menyelidiki
47
Tujuan Hidup
48
Tawaran Membuat Kesepakatan
49
Deal
50
Merasa Gagal
51
Ancaman Dari Adit
52
Merasa Tak Berguna
53
Ketakutan Adit
54
Cara Tersendiri
55
Hiburan Yang Menarik
56
Mimpi Buruk
57
Melepaskan
58
Membayar Hutang
59
Bencana Yang Menanti
60
Melamar Ara
61
Anak Haram
62
Wanita Aneh
63
Rencana Besar
64
Balasan Yang Paling Menyakitkan
65
Tidak Sebanding
66
Peringatan Keras
67
Hutang Sebuah Penjelasan
68
Terungkap
69
Meyakinkan Hati
70
Sepenuh Hati
71
Merasakan Hal Sama
72
Penipu Kecil
73
Berusaha Sekuat Tenaga
74
Aku Cuma Milik Kamu
75
Marisa Kharisma Putri
76
Parfum Yang Sama
77
Cemburu
78
Sekali Lagi
79
Dua Pilihan
80
Harapan Adit
81
Mengingat Marisa
82
Perempuan Terakhir
83
Menempati Hati Kamu
84
Banyak Berkorban
85
Membandingkan Vira
86
Anak Kecil
87
Sisi Yang Baik
88
Menarik
89
Mantan Istri
90
Om Genit
91
Menemukan Kebahagiaan
92
Kehamilan Kedua
93
Setiap Orang Bisa Berubah
94
Kesempatan
95
Masa Lalu Brian Dan Lian
96
Merencanakan Hal Buruk
97
Rencana Pertama
98
Berantakan
99
Menyusun Rencana
100
TAMAT
101
Pengumuman
102
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!