...~ Chapter 6 ~...
Dimas pun tidak terima kalau dia harus menikah dengan perempuan yang lebih tua darinya.
"Mah pokoknya Dimas tidak mau menikah, kalau sampai wanita yang dijodohkan sama Dimas adalah Tante-tante. Mau ditaruh muka dimana muka Dimas nantinya," Dimas pun mulai memberontak menolak perjodohannya
"Duh sayang duduk dulu, nggak usah panik gitu," Ibunya berusaha menenangkan Dimas
"Pokoknya kalau Mama tetap nekat ngelanjutin perjodohan ini, Dimas akan minggat dari rumah," Ancam Dimas pada ibunya
"Emangnya kamu mau minggat kemana, terus gimana kalau mama sama papa nggak kasih kamu fasilitas apa-apa! "Ibunya pun tak mau kalah
"Kemanapun mah, biar Dimas jadi gembel sekalian dijalanan, asalkan Dimas nggak menikah sama Tante-tante. Idiiih.... amit-amit banget Ya Allah," Sambil mengetuk-ngetukkan tanganya di meja.
Papa dan mamanya tiba-tiba tertawa melihat tingkah konyol anaknya.
"Dimas kamu tidak usah khawatir, kita akan mengetahui semuanya saat kita sudah bertemu dengan keluarga mereka kembali," Ayahnya berusaha menenangkan Dimas yang terlihat khawatir
"Baik Pah, kalau begitu Dimas ke kekamar dulu," Beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju ke kamarnya
Sesampainya di kamar, Dimas merebahkan dirinya diatas kasurnya dan menutup wajahnya menggunakan bantal.
Tiba-tiba ia teringat dengan gadis yang telah merusak mobilnya kemudian tersenyum kecil.
"Dasar gadis aneh, bisa-bisanya ia bertindak gegabah sebagai seorang gadis. Duh mukanya pas nangis lucu banget lagi, kayak anak kecil yang kehilangan mainan kesukaannya Ck...ck..ck," Dimas tertawa cekikikan saat mengingat wajah Rara ketika menangis gara-gara Dimas merusak ponselnya
"Duh kenapa gue malah kepikiran gadis aneh itu sih, Aaah... bodoh ! Mendingan gue tidur saja, besok gue ujian," Dimas pun mencoba memejamkan matanya
...~~~...
Keesokan harinya Dimas pun berangkat kekampus dan mengikuti ujian akhir dikampusnya sebagai mahasiswa semester 6.
Begitupun Rara dan Vivi mereka sudah melalui tahap wawancara dengan lancar dan kini mereka telah resmi menjadi calon mahasiswa baru di Universitas terbaik di Jakarta itu.
Merekapun hanya tinggal menunggu pihak kampus melaksanakan masa orientasi dan pengenalan lingkungan kampus bagi mahasiswa baru yang akan dilakukan oleh senior mereka nantinya.
Saat hendak pulang dari kampus, Rara tidak sengaja melihat mobil orang yang kemarin merusak ponselnya.
"Vi ini mobil yang kemarin bukan ? jangan-jangan tuh orang juga kuliah disini," Rara pun mulai menerka-nerka
"Iya Ra, Aku masih hafal betul warna sama plat mobilnya. Beneran yang ini kok !," Vivi mulai meyakinkan Rara
"Saatnya gue beraksi, biar tahu rasa tuh orang. Siapa suruh sudah mengibarkan bendera perang sama Rara," Rara tersenyum licik
"Eh Ra, kamu mau ngapain ?," Tanya Vivi penasaran
"Gue mau kempesin semua ban mobilnya sekalian, biar dia dorong mobilnya sampai mampus sekalian,"
"Kamu yakin Ra mau ngelakuin hal itu, kalau kita ketahuan bagaimana ?," Vivi tidak yakin rencana mereka berhasil
"Ah yakinlah, mendingan loh cepetan bantuin gue ngempesin semua ban mobilnya. Sebelum yang punya keburu datang, buruan Vi !" Mereka pun mulai melancarkan aksinya
Setelah mereka hampir selesai beraksi, tiba-tiba Dimas dan kedua temannya muncul dari belakang.
"Woy..... ngapain loh di mobil gue ?," Teriak Dimas sambil berlari
"Vi yang punya datang, cepetan lari sini....kabuuuur !," Mereka berdua pun berusaha lari secepat mungkin menghindari kejaran Dimas
"Woyy... berhenti loh penjahat, jangan coba kabur dari kejaran gue," Dimas pun terus mengejar Rara dengan semangat 45
"Ra, pleasee aku nggak kuat lari lagi. Bisa game over aku di sini," Vivi mulai ngos-ngosan
"Kalau begitu Vi, kita cari tempat persembunyian yang aman aja. Vi tuh disana ada tempat sampah besar, kita sembunyi aja dibelakang situ," Rara pun menarik tangan Vivi
"Nah sekarang udah aman," Mulai bernafas lega
"Sial tuh orang larinya kencang banget, tapi dia pasti masih ada disekitar sini. Gue bakal nemuin loh sampai dapat," Dimas pun mulai mencari-cari disekitar tempat itu.
Tiba-tiba dia melihat seseorang nampak sedang bersembunyi di balik tempat sampah yang berada di bawah pohon yang rimbun.
Haaaap............
"Mau kabur kemana lagi Loh," Berhasil mengagetkan penjahatnya dari belakang
"Eh ....mampus ketiban kapas, aduh ngomong apaan sih gue....," Rara tiba-tiba latah saat Dimas mencoba mengagetkannya
"Loh lagi ? Eman bener-bener keterlaluan Loh yah," Dimas menatap kesal kearah Rara
"Emang kenapa, masalah buat Loh," Rara pun dengan sigap mengigit dengan keras tangan Dimas sampai berdarah dan menginjak kakinya dengan kuat lalu mencoba kabur secepat mungkin.
Aaarg..........
Dimas hanya mampu berteriak sambil memekik kesakitan, saat gigi Rara yang tajam menusuk kulitnya. Dimas pun hanya pasrah hingga akhirnya dia lebih memilih melepaskan Rara
"Sial... tuh orang, cewek jadi-jadian atau jelmaan apaan sih. Kok gigitannya bisa sesakit ini," Melihat lengannya yang berdarah
Dimas pun akhirnya kembali ke mobil dengan ekspresi masam dan kedua sahabatnya pun terlihat kebingungan ketika melihat ekspresi Dimas.
"Brow loh baik-baik saja kan, kenapa muka Loh kek ditekuk gitu," Sahut Bima
"Loh nggak lihat, tangan gue berdarah habis digigit sama cewek jelmaan kucing garong," Keluh Dimas
"Wah jangan-jangan cewek jadi-jadian itu beneran laper lagi, sampai-sampai tangan loh juga diembat," Sahut Rizky sambil melihat tangan Dimas
"Ah bacot loh Riz, mendingan kita kerumah sakit brow," Saran Bima
"Nggak usah, tangan gue nanti diobatin di rumah," Hendak membuka pintu mobilnya
"Dimas, lihat itu ! ban mobil loh kempes," Bima menunjuk ban mobil Dimas
Dimas pun mulai memeriksa ban mobilnya dengan seksama.
"Aaaah...sial semua ban mobil gue pada kempes lagi, pasti ini ulah si cewek jadi-jadian itu, Awas loh yah," Dimas mendengus kasar
"Jadi gimana nih caranya kita pulang Dimas ?,"
"Kalian berdua bantu gue dorong mobil ini sampai ke bengkel," Jawab Dimas
"Apa.....?," Sahut Bima dan Rizky bersamaan
Sementara itu Rara terus berlari, iya bahkan tidak sadar kalau vivi tidak bersamanya.
"Tunggu, Vivi mana ? tadi kan dia bareng gue. Jangan-jangan dia ketinggalan lagi, wah gawat klau sampai dia ketangkep," Rara pun akhirnya kembali mencari Vivi
Untung saja Vivi berhasil sembunyi di balik mobil pembuang sampah, ia pun segera keluar ketika melihat Rara datang.
"Duh Ra, kamu tuh tadi kemana sih, bisa-bisanya ninggalin aku," Protes Vivi
"Sorry Vi, gue benar-benar tidak melihat Loh tadi ada dimana. Yaudah kita pulang aja deh, ingat nanti sore yah kita main skateboard ditempat biasa ,"
"Oke Ra, cuus....kita pulang," mereka pulang dengan perasaan senang bisa membalas perbuatan Dimas
... ~~~...
Sementara itu Dimas dan teman-temannya nampak kelelahan mendorong mobilnya sampai di bengkel.
"Sumpah, badan gue rasanya encok semua gara-gara dorong mobil Ampe 1 kilometer," Keluh Bima yang terlihat kelelahan
"Emang Lo doang, lihat nie baju gue ampe basah semua gara-gara keringetan. Dim, emang loh musuhan sama siapa sih, Ampe segini banget ngerjainnya,"
"Musuhan sama nenek lampir ! tuh cewek benar-benar kelewatan banget. Awas aja dia mencoba main-main sama gue, selama ini gue nggak pernah main kasar sama cewek, tapi gara-gara dia nantangin terpaksa gue ladenin," Umpat Dimas
Tak lama kemudian, ban mobil Dimas sudah selesai diisi angin semua.
"Makasih ya bang," Dimas pun memberikan selembar uang lima puluh ribu kepada Abang bengkelnya
"Ini kembalianya nak," Menyodorkan beberapa uang kembalian untuk Dimas
"Udah nggak usah dikembaliin bang, kembalianya buat Abang aja," Kata Dimas
"Terimakasih banyak nak, semoga cepat ketemu jodohnya yah nak," Kata Abangnya sambil mendoakan Dimas karna kebaikan hatinya
"Aamiin bang, kalau begitu kita semua cabut dulu bang," Dimas dan kedua temannya pun naik ke mobil.
"Eh ingat yah nanti sore kita latihan basket di tempat biasa,"
"Wokee brow lagian gue pengen lemasin otot-otot gue setelah ujian tadi," Sahut Bima
"Dimas, Loh datangkan ?," Tanya Rizky
"Iya gue pasti datang dong, tapi agak sorean dikit karna gue mu istirahat bentar. Kabarin aja kalau kalian udah ada dilokasi,"
"Oke brow,"
... ~~~...
Sore harinya sebelum latihan dimulai, Dimas dan kawan-kawannya melakukan pemanasan dengan berlari mengitari lapangan beberapa kali sambil melemaskan otot-ototnya.
Saat sore hari biasanya kawasan itu memang ramai digunakan untuk sarana olahraga maupun jalan-jalan santai karna spot tempatnya memang luas dan nyaman juga letaknya yang berada di pinggir jalan raya.
Rara dan Vivi sudah sampai ditempat itu dengan membawa masing-masing papan skateboardnya.
"Wah cuaca sore ini benar-benar indah ya Vi,"
"Iya Ra kamu benar, yuk buruan mainya aku sudah nggak sabar nih," Vivi langsung saja naik di papan skateboardnya dan langsung meluncur di tempat biasa mereka main.
Rara pun menyusul Vivi memainkan papan skateboardnya.
Saat tengah asyik bermain skateboard semua orang dikejutkan dengan ibu-ibu yang berteriak karna tidak melihat anaknya ada dimana.
Ternyata anak ibu-ibu tersebut hendak mengambil bola yang ada ditengah jalan raya.
"Dim ! disana ada ibu-ibu yang butuh pertolongan, katanya dia kehilangan anaknya," Bima pun menghentikan sebentar permainannya saat menengok kesumber suara
"Ya udah kalian tunggu gue disini, biar gue yang kesana," Dimas pun mencoba menghampiri ibu-ibu tersebut
"Rara coba lihat kesana, itu dipinggir jalan ada anak-anak yang mau ngambil bolanya di tengah jalan raya. Aku khawatir dia ditabrak sama kendaraan yang lewat," Tunjuk Vivi dengan ekspresi wajah yang ketakutan
"Deh astaghfirullah ! mana ada mobil truk lagi yang mau melintas disana, yaudah Vi gue tolongin dulu deh bocilnya," Rara pun langsung meluncur dengan cepat menggunakan papan skateboardnya agar cepat sampai
"Itu anak saya ada disana, Ya Allah tolongin anak saya ada mobil truk....!" Teriak ibu-ibu itu dengan histeris
Dimas pun segera mencoba berlari untuk menolong anak ibu tersebut.
Wushh.....jleeeb......
Rara pun berhasil memeluk dan membawa anak itu kepinggir jalan hingga dia harus rela lutut dan kakinya terbentur aspal dengan keras hingga lecet dan berdarah. Belum lagi papan skateboardnya terlindas truk. Namun untung saja anak kecil itu berhasil diselamatkan.
Rara pun meringis kesakitan hingga orang-orang berlarian mengerumuninya.
Dimas pun baru sampai dengan perasaan panik dan ingin melihat siapa orang yang telah menyelamatkan anak ibu-ibu tersebut.
"Cepat berikan pertolongan ke gadis itu, sepertinya dia terluka," Teriak salah seorang bapak-bapak disana
Ibu-ibu itupun langsung berlari memeluk anaknya dan berterima kasih kepada Rara karna sudah menyelamatkannya.
"Nak lutut dan kaki kamu terluka, harus segera diobati," Sahut ibu-ibu tersebut
"Ternyata Loh lagi ?," Dimas terkejut melihat orang yang barusan menolong bocil itu adalah buronannya
"Eh mampus gue ketangkep juga akhirnya, duh mana gue nggak bisa lari lagi. Kaki gue sakit banget!" Batin Rara mulai panik
"Biar gue yang nolongin dia bu, dia teman saya," Sahut Dimas langsung menggendong badan Rara
"Eh kampret..Loh mau bawa gue kemana. Turunin nggak...!," Rara terkejut saat Dimas tiba-tiba menggendongnya
"Diam loh bawel....!," Saat sudah sampai di sebuah kursi taman Dimas langsung mendudukkan Rara
Ia pun mengambil kotak obat yang ada di tasnya dan mengeluarkan obat merah
"Eh loh mau ngapain ? Loh mau ngebunuh gue yah," Celoteh Rara
"Bisa nggak sih itu mulut diam dulu !," Tegur Dimas
Dimas pun segera membersihkan lutut Rara yang terluka dan mengoleskanya obat merah.
"Woy.... pelan-pelan, sakit tahu...!," Teriak Rara sambil mencengkram bahu Dimas
"Eh itu tangan bisa nggak sembarang Megang -megang bahu gue nggak,"
Rara pun dengan sigap segera melepaskan tangannya dari bahu Dimas
"Sorry gue nggak sengaja,"
"Nih luka loh udah selesai gue obatin, lain kali hati-hati,"
"Hiks....hiks...hiks....!," Rara tiba-tiba menangis
"Loh kenapa malah nangis ? Gue kan belum ngapa-ngapain Loh!," Dimas bingung
"Papan skateboard kesayangan gue rusak terlindas truk. Kemarin Ponsel Gue, sekarang papan skateboard kesayangan gue yang rusak, sial banget sih hidup gue setiap ketemu sama loh!," Gumam Rara
"Apa Loh bilang....?", Teriak Dimas dengan kesal
... ~Bersambung~...
Jangan lupa tinggalkan jejak like, vote dan komentar untuk menghargai karya Author. Happy Reading ❣️💓💓😅😅🍃🍃🍃🍃🍃🍃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Neyna 🎭🖌️
🤣 dimas dijodohkan sama tante" prank nih jgn" 👍💪💕💕
2022-01-07
0
Tutik Sriwahyuni
gimana kadinya tuh setelah ini 🤣🤣🤣🤣🤣
2021-10-23
0
Adellieach
😆😆😆...
kocak banget sih...
ga kebayang klo mrk nikah..
2021-10-05
2