Setelah isu mahluk kerdil yang memangsa hewan ternak warga desa beredar luas di masyarakat, kini Wisnu disibukkan dengan kasus orang hilang diwilayahnya.
Banyak yang mengkaitkan rumor tersebut terhubung dengan mahluk kerdil, yang kini sedang hangat jadi obrolan warga di warung kopi.
"Ya Tuhan pemangsa hewan belum tertangkap malingnya, sekarang orang hilang." Apa iya ini terkait dengan mahluk kurcaci itu?" Kalau benar iya, mahluk itu nyata dan bukan hasil imajinasi warga semata, artinya kota ini sedang dalam bahaya?" Hantu wanita itu akan punya saingan sekarang."
Wisnu berbicara sendiri, sembari pergi menaiki sepeda motor dinasnya. Dia bermaksud akan menemui istri korban yang hilang, untuk mencari petunjuk awal dan mulai penyelidikan.
Di Surabaya Wanda masih sibuk membaca buku tentang riwayat mahluk halus, agar bisa mencari tahu apa yang sedang dihadapi dan bagaimana mengatasi mereka. Sedangkan Ratmoko sudah kembali ke kota Malang.
Wanda meneliti persamaan dari ketiga buku itu, sampai pada satu kesimpulan bahwa yang dia hadapi bukan siluman, arwah gentayangan, hantu atau jin. Mahluk yang melingkupi arwah Laksmi itu adalah iblis bernama Succubus (iblis wanita dalam mitologi Yunani).
Dari buku bergambar ventagram yang di baca oleh Wanda. Dia akhirnya mengerti bahwa Succubus hidup dengan menyerap jiwa manusia yang dirasukinya.
"Pantas saja auranya hitam pekat!". Aku tidak bisa melawan iblis ini sendiri." Semoga saja mas Wisnu bisa memberikan solusi. Oh Tuhan berikan petunjuk kepadaku, agar Ayah bisa kembali." Wanda menyeka air mata di pipi, lalu keluar kamar untuk menemui Ibunya yang sedang melamun.
"Ibu tenang ya, Ayah akan baik-baik saja, aku akan cari jalan keluarnya. Aku janji." Wanda berusaha menenangkan hati Ibunya, meski ia tahu ini semua akan sulit.
Keesokan harinya Wanda pergi ke kios Selamet untuk mengembalikan buku yang dipinjamnya. Saat itu Selamet sedang membaca surat kabar. "Assalamualaikum Pak Selamet, ini saya Wanda Pak."
Eh.. Wan bagaimana?" dapat apa yang kamu cari?" Kalau Bapak boleh tahu sebenarnya, kamu ini mencari apa dibuku kuno itu?" Selamet penasaran dengan sesuatu yang dicari Wanda.
"Saya cari keterangan tentang iblis wanita ini, Pak Selamet." saya yakin dia yang telah menguasai raga Laksmi, dan menyandra jiwa Ayah." Ucap Wanda menjelaskan, sambil menunjuk gambar wanita seram bertanduk dengan sayap hitam besar mirip kelelawar raksasa.
Mendengar keterangan Wanda, Selamet jadi merinding, dia tidak menyangka kalau gadis cantik didepannya, sedang menghadapi masalah serius dengan mahluk Iblis yang berasal dari kerak neraka.
"Kamu harus hati-hati Wan, jika memang benar yang sedang kamu hadapi adalah Iblis wanita itu, sebaiknya kamu cari orang yang lebih tahu seluk beluk tentang Iblis."
"Iya pak, ehm.. ngomong-ngomong Bapak baca berita apa, kok kelihatannya serius sekali?" Wanda bertanya isi berita yang sedang jadi tajuk utama hari itu.
"Dunia ini semakin tua semakin edan." Hari ini ada berita orang yang hilang lagi di perbatasan Malang, Surabaya." Bapak tidak mengerti ada apa dengan negeri ini. Setelah merdeka, saya pikir kita bisa hidup tenang, ternyata sama saja, orang bisa hilang begitu saja tanpa jejak."
Berita orang hilang di koran, membuat Wanda menduga-duga situasi ini terkait dengan Succubus. Mahluk mitologi yang ia baca dalam buku tulisan orang Belanda bergambar ventagram itu.
"Baik pak Selamet, kalau begitu saya permisi, terima kasih sudah meminjamkan bukunya." Wanda menjabat tangan Selamet, lalu segera pulang ke rumah.
Sedangkan di kota Malang, Wisnu sedang mengadakan interogasi, dengan keluarga orang yang hilang. Dia mulai menemukan petunjuk kasus orang yang hilang tersebut.
Menurut pengakuan istri korban, malam itu sebelum menghilang, suaminya mendengar suara gaduh di kandang ayam, dia keluar membawa senjata tajam untuk berjaga-jaga, kalau-kalau ada maling yang akan mengambil ayamnya.
Namun setelah lama menunggu, istri korban tidak juga melihat suaminya kembali. Dia hanya melihat bangkai ayam yang sudah tidak utuh. Wisnu menduga kalau suami wanita itu sudah dibunuh, dan mayatnya disembunyikan oleh pelaku di suatu tempat.
Benar saja, setelah diperiksa ternyata selain darah ayam, di sekitar kandang ditemukan jejak darah manusia yang tercecer hingga di kebun belakang. Darahnya memang samar, karena bercampur dengan darah ayam.
Wisnu mengikuti jejak darah korban, tapi jejak itu terputus sampai di kebun belakang. Lalu akhirnya Wisnu mendapatkan pengelihatan dengan indera keenamnya. Arwah orang yang hilang itu menampakkan diri dan menunjukkan letak jasadnya.
Alangkah terkejutnya Wisnu, karena melihat pemandangan yang menjijikan di depan matanya. Pria yang hilang itu ditemukan di semak-semak dengan usus yang terburai keluar, sedang beberapa organ tubuhnya menghilang. "Siapa yang tega melakukan ini semua." Ucap Wisnu miris.
Kasus penemuan mayat orang yang hilang dengan tragis, semakin menguatkan opini tentang keberadaan mahluk kerdil yang selama ini sudah meresahkan warga kota.
Wisnu akhirnya menyerah, dia yang awal mulanya tidak yakin keberadaan mahluk kerdil itu, sedikit demi sedikit tergiring oleh romor yang berkembang di masyarakat.
Dia mulai meruntut semua kasus, dari penemuan jasad di pantai selatan, sampai dengan jasad orang hilang yang ditemukan berada di kebun belakang rumahnya.
Ada kemiripan dari semua korban, yaitu bekas luka akibat cakar dan gigitan, di beberapa bagian tubuh. "Sial.. kenapa aku baru sadar sekarang?" kasus tewasnya orang-orang ini dilakukan oleh orang yang sama."
Wisnu menggebrak meja kerjanya, seperti kesal pada dirinya sendiri. Dia merasa konyol karena tidak menyadari semua kasus ini, saling terkait.
Setelah melihat foto para korban, Wisnu jadi ingat tentang mimpi yang menghubungkan dia dengan Wanda.
"Apa mungkin hantu bernama Laksmi itu punya, anak siluman?" atau mereka berdua memang berbeda?" Lalu Hantu Noni Belanda yang telah membuat pria Malang itu sampai bunuh diri, apakah ini semua ada hubungannya?".
Wisnu menggaruk-garuk kepalanya. "Andai saja aku punya kemampuan melintasi ruang dan waktu seperti bakat alami yang dimiliki Wanda. ini tentu lebih mudah." Sepertinya aku harus mempertajam lagi indera keenam ku." Ujarnya.
Wanda pulang ke kota Malang, sepanjang perjalanan, orang sibuk membicarakan mahluk kerdil. Dia langsung teringat dengan kejadian di gua kalong, yang menelan dua korban karyawan administrasi ditempat kuliahnya.
"Itu pasti dia..!" yang mereka bicarakan ini pasti anak hantu Laksmi itu!"
Wanda cemas karena dia tahu betul sepak terjang mahluk kerdil, pemakan segalanya itu.
Dia menangkap mangsanya dengan sangat cepat, membunuh mereka dengan sadis seperti harimau lapar. "semoga saja mas Wisnu bisa menangkap mahluk itu." Gumamnya.
Jam dua belas siang Wanda sampai diterminal dia naik angkutan umum untuk sampai ke kontrakannya. Di dalam angkutan Lagi-lagi ia mendengar orang membicarakan tentang mahluk kerdil.
Sampai di rumah dia duduk sambil meneguk segelas air, pikirannya melayang kemana-mana, sejak Laksmi dan Dimas masuk dalam kehidupannya, Wanda merasa terasing dari pergaulan. Dia berharap semua akan cepat berlalu dan hari-harinya bisa normal kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments