Semenjak berita penemuan, potongan tubuh manusia ditemukan di area pantai selatan kabupaten Malang. Masyarakat ramai bergunjing. Polisi sudah menemukan jasad lengkap dua orang yang tewas di gua kalong.
Penyelidikan masih diteruskan, namun polisi masih kesulitan mencari pelaku, pasalnya bukti dan saksi Sangat minim ditempat kejadian. Rasti dan teman-temannya bungkam soal kejadian tersebut.
Polisi terpaksa menutup kasusnya, dengan kesimpulan serangan binatang buas hanya berdasarkan bekas gigitan, dan cakar yang ditemukan ditubuh korban.
Di rumah kontrakannya Wanda terlihat stres berat, sebab dia mengalami fenomena gaib yang siapapun tidak ingin mengalami hal tersebut. Wanda bahkan tidak berani bercerita kepada orang lain tentang apa yang ia lihat.
"Aku pasti gila" ujarnya.
Sedang Ratmoko juga tidak pernah berani meninggalkan rumah. Dia masih trauma dengan apa yang dilihatnya di dalam gua. Bocah tua itu nyaris saja meraih kakinya. Ratmoko beruntung bisa menendang mahluk tua itu sehingga berhasil lolos dari maut.
Universitas berduka karena kejadian itu. Usai upacara penghormatan Rasti tidak masuk kerja. Dia memutuskan pergi menemui Yono untuk menceritakan kejadian yang menggemparkan warga kota Malang.
Yono baru pulang dari sawah saat Rasti tiba di pondok kecil milik Yono. "Paman Yono, maaf aku ganggu lagi, Rasti bingung harus cerita sama siapa masalah ini."
"Ada apa lagi Rasti, kenapa kamu tegang begitu, ayo duduk dulu, Paman kebetulan baru petik kelapa, ini kamu minum biar segar." Yono menyodorkan segelas besar air kelapa, lalu meminta Rasti untuk bercerita.
"Aku takut Paman, berita yang sedang ramai di ceritakan orang adalah teman-teman ku." Saat mereka tewas, sebenarnya aku dan teman-teman ada ditempat kejadian waktu itu."
Rasti kemudian menuturkan pengalaman mistis di gua kalong, termasuk pertemuan mereka dengan mahluk bocah tua yang memangsa teman-temannya. Pada awalnya Yono agak ragu dengan cerita Rasti, sebab selama dia berkecimpung dalam dunia mistik baru kali ini Yono menemukan kasus manusia kanibal.
"Pejamkan matamu Rasti konsentrasi pada kejadian yang kamu lihat di gua waktu itu, Paman akan coba cari tahu mahluk apa yang sudah menyerang kalian di gua itu."
Rasti memejamkan matanya, kemudian Yono seolah masuk dalam dimensi lain. Dia melihat riwayat di gua kalong itu, dan apa yang ia saksikan benar-benar mencengangkan.
Yono bagaikan dipertontonkan sebuah peristiwa tragis seorang wanita hamil yang meninggal setelah melahirkan putranya. Dia melihat wanita itu tewas kehabisan darah tepat setelah memberikan ASI pertamanya kepada putra yang baru ia lahirkan.
Setelahnya bayi itu dibesarkan oleh mahluk wanita berbentuk kelelawar, raksasa yang mengajarkannya bertahan hidup dengan memakan segalanya.
"Celaka mahluk ini hidup dari amarah dendam, manusia, Iblis terkutuk dari kerak neraka!" Yono tersentak sampai mundur beberapa jengkal dari tempat duduknya.
"Kamu jangan sekali-kali dekat dengan temanmu itu Rasti, dia berbahaya!" Mahluk itu mengincar seluruh keluarganya, dan warga desa yang terlibat dengan kejadian kelam di malam itu.
"Laksmi akan datang untuk membalas dendam atas dosa dimasa lalu." Yono memberikan peringatan keras kepada keponakannya. Dia tidak mau Rasti masuk dalam pusaran dendam Laksmi.
Mendengar nasehat Pamannya Rasti menjadi semakin tegang, Yono memberikan sesuatu kepada Rasti agar. Mahluk itu tidak datang mengganggu keponakannya, meski hanya lewat mimpi.
Rasti pulang ke kota Malang, dia mampir berbelanja di pasar untuk persediaan. Awalnya semuanya tampak biasa saja sampai dia sadar ada seseorang yang mengikuti dirinya dari belakang.
"Siapa orang ini kenapa dia mengikuti aku?" Rasti mempercepat langkahnya. Dia takut pria yang membuntutinya berniat jahat. "becak..!"
Rasti segera menghentikan seorang penarik becak untuk mengantarnya pulang.
Sampai dirumah, Rasti menemukan Wanda duduk di teras rumah, sedang menantinya.
"Wan..?" kamu sudah lama dik?" ayo masuk, ada apa?"
"Maaf mbak tapi saya takut sendiri di rumah." Kalau boleh, saya mau nginap dulu disini . Ada orang yang mengawasi rumah saya mbak." Wanda tampak begitu cemas. Sementara Rasti memikirkan perkataan Pamannya dan orang yang membuntutinya di jalan.
"Apa semua ini ada kaitannya dengan kata-kata paman?" Bagaimana kalau itu benar, lalu aku harus apa?" nggak mungkin aku mengusir Wanda di keadaan yang seperti ini."
Pada akhirnya Rasti memutuskan mengambil resiko. untuk menampung Wanda di rumahnya.
Sudah hampir malam, kondisi kota Malang sunyi dan dingin, seorang pria mengenakan topi dan jaket hitam berdiri mengawasi rumah Rasti sepanjang malam.
Pagi hari menemukan secarik kertas ditindih batu, bertuliskan "Aku tahu apa yang kalian sembunyikan!" Rasti langsung panik membaca pesan yang tertulis di kertas itu.
"Wan.. Wanda..!" Lihat ini..!" Rasti masuk rumah dan langsung menuju dapur. Dia menyodorkan kertas itu kepada Wanda yang saat itu baru saja selesai membuat teh.
"Apa ini mbak?" dia tahu apa?" siapa orang ini, kenapa dia seolah-olah sedang mengancam kita?" Wanda sama paniknya dengan Rasti, untuk beberapa saat mereka berdua hanya duduk diam dan cemas.
Tak lama kemudian seseorang mengetuk pintu beberapa kali. Rasti dan Wanda berjalan perlahan mendekati pintu dengan sebilah pisau ditangan. Jantung mereka berdegup kencang, Rasti membuka pintu sedang Wanda bersiap untuk menikam.
"Hiyaaat..!" Wanda muncul dari belakang pintu siap untuk menusuk orang yang mengetuk pintu rumah. "Wow..hey..stop..!" ini saya Ratmoko." Huh.. hampir saja, apa-apaan kalian ini!"
"Maaf Rat kami kira kamu orang lain." Ada orang yang mengawasi kita kemarin, dia meninggalkan ini di depan pintu. Orang itu tahu tentang sesuatu." Rasti menceritakan apa yang baru mereka alami kemarin.
Ternyata Ratmoko mendapatkan pesan yang sama, dan mereka mulai tegang. Seketika suasana jadi sangat canggung. Rasti dan teman-temannya merasa terintimidasi dengan surat itu.
Malam itu Ratmoko menginap dirumah Rasti, mereka bertiga tidak bisa tidur. Ratmoko berkali-kali mengintip ke jendela. Berharap orang misterius itu datang lagi menemui mereka.
Benar saja, setelah menunggu lama Ratmoko melihat sosok pria di kegelapan, berdiri mengawasi mereka. Ratmoko segera keluar dan mengejar pria itu.
Pria misterius itu tetap berdiri ditempatnya, tidak bergeming sedikitpun. Ratmoko mengeluarkan pisau lipat dari saku celananya untuk berjaga-jaga.
Begitu Ratmoko dekat dengan sosok pria misterius itu, Tiba-tiba saja dia mengeluarkan senter menyoroti mata Ratmoko dan memukul perutnya hingga roboh. Setelah itu dia memasukkan sesuatu di kantong Ratmoko lalu pergi.
"Hati-hati kalian sudah membangkitkan mereka yang sudah mati!" begitu isi pesan yang diterima Ratmoko. Sambil gemetar dia bangun berjalan kembali ke rumah. "Ya Tuhan Rat..!" apa yang terjadi?" Ratmoko memberikan kertas yang diberikan pria itu.
Wanda dan Rasti jadi lebih takut, mereka diliputi kecemasan tentang siapa orang yang tahu rahasia tentang gua kalong. Satu sisi Rasti takut bila ternyata itu polisi. Dan satu sisi dia khawatir bila orang itu terkait dengan Laksmi yang akan bangkit membalas dendam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Ifan K.
pelan-pelan aja bun, masih ada besok😉👌
2021-09-02
0
MamiihLita
ak masih penasaran...
pdhal udh ngantuk euy
2021-09-02
1