Tragedi Malam Berdarah

Setelah kepergian Nicolay ke Bandung, Menir Hansen terpaksa harus mengubur rencananya untuk pulang ke negeri Belanda. Dia tidak tega meninggalkan Laksmi dan Ibunya di Purwosari. Apalagi saat ini Laksmi sedang mengandung calon cucu pertamanya.

Berbulan-bulan sudah sejak Nicolay pergi menjalankan tugas sebagai dokter kepala di Bandung. Dia semakin jarang mengirim kabar kepada Laksmi ataupun Menir Hansen. Sementara perut Laksmi semakin besar.

Sehari kemudian Kolonel Elmo datang menemui Menir Hansen dengan terburu-buru, wajahnya begitu tegang, tanpa basa-basi dia meminta Menir Hansen pergi meninggalkan pulau Jawa.

"Selamat siang Tuan, maaf saya mengganggu istirahat anda, tapi saya harus memberi tahu berita buruk yang sedang beredar. Sebaiknya Tuan Hansen pergi dari tempat ini sekarang selagi sempat, masih ada kapal ke Belanda di Tanjung Perak besok pagi" ucap Kolonel Elmo menyarankan Menir Hansen.

"Hey sabar dulu Kolonel coba ceritakan kepada saya sebenarnya apa yang terjadi, kenapa kamu begitu risau?"

"Maaf Tuan Hansen saya mendengar kabar dari kota Surabaya bahwa musuh akan masuk ke Jawa timur dalam waktu dekat. Sekarang Malang sudah tidak aman lagi, karena itu saya mau anda segera pergi. Warga kita sudah banyak yang meninggalkan tempat ini ucap Kolonel Elmo.

"Saya sudah coba untuk mengajak mereka pindah, tapi Nicolay dan istrinya tetap ingin ada di sini. Sekarang Nicolay di Bandung dan saya tidak mau meninggalkan mereka begitu saja. Saya akan disini sampai kami berkumpul kembali."

"Baik Tuan Hansen, yang penting saya sudah menyarankan anda untuk pergi. Tugas saya adalah melindungi keluarga kerajaan, jadi jangan ragu memanggil saya bila satu saat anda membutuhkan bantuan." Setelah permisi Kolonel Elmo langsung pergi meninggalkan rumah Menir Hansen.

Sementara dari balik dinding, tidak sengaja Laksmi mendengar percakapan Kolonel Elmo dengan mertuanya, dia semakin bimbang, satu sisi dia dan Ibunya tidak ingin meninggalkan tanah kelahiran mereka tapi disisi lain dia juga khawatir dengan keselamatan mereka bila terus bertahan.

"Papa sebaiknya pulang saja ke Nederland, biar saya dengan Ibu disini menunggu Nicolay kembali."

"Tidak Laksmi Papa akan tetap disini bersama kalian, sampai keluarga kita utuh kembali. Baru setelah itu kita akan sama-sama pulang ke Nederland."

Mereka semua sepakat untuk menanti Nicolay kembali dari tugasnya di Bandung. Tidak ada yang bisa mereka lakukan selain menunggu dan terus berdoa, berharap pekerjaan Nicolay di Bandung segera berakhir.

Berbulan-bulan mereka sudah tidak menerima kabar dari Nicolay, Laksmi mulai cemas. Setiap pagi dia duduk di beranda berharap ada kurir yang membawa surat dari Nicolay.

Sementara para pemuda mulai kasak-kusuk membicarakan Laksmi. "Lihat perempuan itu sekarang, dia hamil dan suaminya tidak tahu entah dimana rimbanya. Kalau saja dulu dia mau sama aku sekarang si Laksmi tidak akan merana." kata salah seorang pemuda yang menjadi mandor di perkebunan.

Seorang pemuda lain bernama Kusno yang juga bekerja di perkebunan tersenyum sinis. Sejak kecil dia tumbuh bersama Laksmi dan diam-diam menaruh hati kepada Laksmi.

Sejak Laksmi menikah, Kusno patah hati. Dia jadi pemurung dan sering menyendiri. Kusno tidak lagi senang bergaul. Dalam hatinya dia menyimpan kekecewaan karena cintanya kepada Laksmi kandas tidak berbalas.

Kusno memelihara dendam dalam hatinya dan menunggu momen yang tepat untuk meluapkan kekesalannya. "Laksmi tunggu saja, aku akan membuat kamu menderita sama seperti derita yang aku rasakan."

Pergunjingan para pekerja seakan memberikan ide kepada Kusno, akal liciknya mulai bekerja, Kusno segera pergi dari perkebunan untuk menyusun rencana jahat menjatuhkan nama baik Laksmi.

Keesokan harinya, desas-desus tentang Laksmi sebagai gundik peliharaan Menir Hansen beredar luas di masyarakat, fitnah kian santer dihembuskan, memancing amarah warga desa yang sejak awal tidak suka dengan riwayat hidup Warsih yang melahirkan Laksmi tanpa suami.

"Ibu sama anak kelakuannya sama saja" ucap para pekerja diperkebunan. Mereka semua sudah termakan oleh fitnah. Rasa iri dengki terhadap keberuntungan Warsih dan anaknya membuat para pekerja sama sekali tidak punya simpati kepada mereka berdua.

Perkataan para pekerja benar-benar sudah melukai hati Warsih, tapi dia hanya bisa mengelus dada dan menangis sedih dalam kamar. "Ya Tuhan ada apa dengan bangsaku, kenapa aku harus menerima perlakuan seperti ini dari bangsa ku sendiri."

Kabar fitnah tentang Laksmi akhirnya sampai ke telinga Menir Hansen, dia menanggapinya dengan santai, namun tetap mencari tahu siapa orang yang berani memfitnah dia dan Laksmi.

Pagi-pagi Menir Hansen berangkat dengan kereta kudanya menuju markas militer Belanda. Dia bermaksud meminta Kolonel Elmo untuk mencari dalang dibalik fitnah keji yang menimpa dirinya.

"Selamat pagi Kolonel, maafkan saya datang sepagi ini, saya mau minta tolong kepada kamu untuk mencari tahu, siapa orang yang sudah berani menyebarkan kabar bohong tentang saya dan Laksmi."

"Baik Tuan segera saya akan memerintahkan orang-orang saya untuk mencari sumber berita bohong itu."

"Terima kasih Kolonel saya mengandalkan kamu. Kabari saya jika pelakunya sudah tertangkap."

Hari itu juga Kolonel Elmo memerintahkan mata-matanya untuk mengumpulkan informasi tentang siapa dalang penyebar fitnah kepada Laksmi. Dan tak butuh waktu lama, mata-mata Kolonel Elmo yang merupakan penduduk desa segera melaporkan Kusno sebagai dalang dari fitnah terhadap Laksmi dan Menir Hansen.

Kolonel Elmo langsung bergerak cepat mencari keberadaan Kusno yang sudah kabur dari desa. Setelah satu Minggu menjadi buron, akhirnya Kusno tertangkap di hutan.

Dalam perjalanan menuju ke markas Belanda, Kusno berontak, dia melawan tentara, sehingga terpaksa ditembak dihadapan beberapa warga desa yang kebetulan sedang melintas di jalan desa.

Kematian Kusno memancing emosi warga desa yang menyaksikan peristiwa itu. Menurut mereka pihak Belanda sudah semena-mena dalam melakukan penangkapan. Beberapa orang segera memberi kabar kepada keluarga dan masyarakat desa yang lain.

Berita cepat menyebar, berkembang liar dibumbui fitnah yang membuat masyarakat semakin geram, mereka sembunyi-sembunyi merencanakan balas dendam atas kematian Kusno.

"Kita harus menuntut balas kematian Kusno saudara-saudara, kompeni-kompeni itu harus membayar mahal atas kematian keponakan ku. Kita harus bersatu!" ucap Kepala Desa yang juga Paman Kusno.

Semangat warga desa bergelora menggetarkan hati. Banyak orang dari desa lain yang tergerak ikut melakukan perlawanan. Hari itu mereka langsung menyergap markas Belanda.

Para tentara Belanda yang kala itu tidak siap dengan perlawanan rakyat mulai terdesak. Kolonel Elmo terbunuh dalam peristiwa serangan itu.

Setelah kematian Kolonel Elmo beberapa orang prajurit yang tersisa akhirnya menyerah mereka ditangkap dan menjadi sasaran luapan emosi warga. Tidak puas sampai disitu saja, mereka menyerang dan merampok para tuan tanah. Banyak warga sipil asli Belanda yang tidak sempat melarikan diri jadi korban di malam berdarah itu.

Korban dari kedua belah pihak terus berjatuhan, namun tidak menyurutkan tekad warga untuk membalas dendam. Mereka terus melancarkan serangan kepada warga sipil Belanda secara sporadis. Pembantaian terjadi dimana-mana sedang bantuan dari kota Surabaya tidak juga datang.

Keadaan semakin ricuh, mencekam. Masa dari berbagai desa disekitar perkebunan terus berdatangan dan bergabung dengan warga desa Purwosari.

Jumlah Mereka yang terus bertambah semakin menumbuhkan rasa percaya diri warga desa. Mereka makin beringas dalam melakukan aksinya.

Di rumahnya Menir Hansen bersama dengan para tuan tanah yang berhasil lolos dari maut bergabung menyatukan kekuatan. Para jawara dan pengawal bersiap-siap di depan gerbang untuk menghadapi warga desa yang marah.

"Warsih sebaiknya kamu bawa Laksmi pergi dari desa ini, selamatkan Laksmi dan calon cucu saya!"

"Tidak Menir saya akan tetap berada disini disamping Menir apapun yang akan terjadi!"

"Kamu jangan bo**h Warsih keselamatan kamu, Laksmi dan cucu saya lebih penting daripada apapun sekarang, pergi dari sini sekarang!" Wardi..!" bawa Laksmi dan ibunya pergi dari rumah ini cepat!"

Wardi dan dua orang pengawal memaksa Warsih dan Laksmi untuk pergi dari Purwosari. Sementara dua pelayan yang sejak pertama tidak pernah menyukai Warsih menyelinap keluar untuk memberi tahu warga bahwa Warsih dan putrinya akan meninggalkan desa.

Warsih dan Laksmi baru saja akan naik ke atas kereta kuda, namun warga desa sudah hampir sampai dirumah Menir Hansen. Warsih yang panik segera melarikan Laksmi kebelakang rumah, dan membawanya pergi melewati gudang penyimpanan daun teh, lalu menyusuri kebun yang luas ke arah hutan.

"Door..door..door!" bunyi suara tembakan dan teriakan manusia yang marah memecah keheningan malam. Warsih dan Laksmi jadi semakin panik. Mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi didepan sana.

"Wardi saya minta tolong sama kamu sekali ini saja, selamatkan Laksmi dan cucu saya, kamu bawa dia pergi dari sini kemana saja sejauh mungkin!" Warsih menangkupkan kedua tangannya sambil menangis.

"Baik Nyai, saya akan melindungi Laksmi dengan seluruh jiwa, selagi saya masih hidup tidak ada orang yang akan menyentuh Laksmi. Ayo Laksmi kita harus pergi dari sini sebelum terlambat!"

"Tidak Wardi aku disini saja sama Ibu dan Menir, kami sudah berjanji untuk tetap bersama sampai mati." Ucap Laksmi berlinang air mata.

"Heh Laksmi kenapa kamu masih disini?" pergi sekarang juga sebentar lagi pintu gerbang itu pasti akan roboh jumlah mereka terlalu banyak sayang."

"Laksmi kamu dengar ini perintah dari mertua kamu, pergi..!" Hey Wardi seret anak ini pergi sekarang!"

Menir Hansen menitikkan air mata, sebenarnya dia tidak tega tapi dia ingin semua anggota keluarganya selamat.

Terpopuler

Comments

MamiihLita

MamiihLita

hidupnya dr dlu sdh menderita.. mknya pas laksmi meninggal jd arwah yg penuh dendam

2021-09-02

0

💠🥀 Ami 🥀💠

💠🥀 Ami 🥀💠

kebayang,, suasana-nya mencekam...ketambah harus pisah sama keluarga yg disayang 🙁

2021-09-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!