Nicolay memutuskan mengabdikan diri sebagai dokter di Karisidenan Malang. Dia memilih jadi dokter disana, ketimbang menuruti keinginan Ibu dan adik-adiknya untuk pulang ke Belanda.
Hati Nicolay sudah terpaut di kota kecil itu.
Laksmi adalah alasan utama Nicolay tetap bertahan mengabdikan diri di kota kecil sepi itu. Hari-harinya dihabiskan dengan melakukan pelayanan kesehatan, bagi warga Belanda dan warga pribumi. Dalam pandangan mata seorang dokter Nicolay jiwa manusia sama dihadapan kemanusiaan, tidak perduli ras dan agama.
Kebaikannya tersohor seantero kota, bahkan sampai, Surabaya, Bandung dan Batavia. Berkat dirinya banyak pribumi yang memeluk Agama yang disebarkan pendeta.
Laksmi sudah berusia tujuh belas tahun dia makin matang, dan pribadinya yang sopan membuat pria dari kalangan ningrat, mulai memperhatikan gadis cantik blasteran Jawa, Belanda itu.
Dia mulai jadi bahan perbincangan, mulai dari kelas buruh, mandor, ningrat, sampai dengan kalangan perwira militer Belanda semua sibuk bergosip soal kecantikan Laksmi.
Adalah Seorang Raden Mas Siswono Patmo Diharjo, putra seorang Adipati yang terpesona dengan kecantikan Laksmi. Dia bersikukuh untuk menjadikan Laksmi sebagai selirnya. Dia sering menetap di Malang hanya untuk melihat gadis itu.
Tapi sayangnya Laksmi sudah memiliki pilihan hatinya sendiri. Kebaikan hati Nicolay kepada dia dan Ibunya menjadikan dokter muda itu punya ruang khusus dalam hati Laksmi.
Usai menempuh pendidikan di sekolah khusus warga Belanda, Laksmi membantu Nicolay melakukan pelayanan kesehatan. Semakin hari mereka semakin dekat.
"Laksmi hari ini kita akan ke rumah Raden Hartomo, tolong bawa tas saya ke kereta kuda, kamu tunggu saja di dalam sebentar, nanti saya akan menyusul!" Nicolay membereskan kotak peralatan medis, kemudikan bergegas naik kereta kuda.
Sepanjang jalan Nicolay menatap wajah Laksmi yang selalu menunduk dan terlihat kaku bila sedang bersama Nicolay. "Laksmi kamu kenapa?" Saya bukan setan, jadi bersikaplah yang wajar saja" pinta Nicolay.
"Ba..Baik Tuan Nico" ucap Laksmi sambil meremas gaunnya. Dia benar-benar gugup bila bersama Nicolay.
"Panggil saya Nico saja Laksmi, tidak usah pakai Tuan, lagipula kamu bukan orang lain untuk saya" Nicolay berusaha menetralkan keadaan.
Tiba-tiba saja kuda meringkik dengan keras, Nicolay menengok keluar dari jendela kereta untuk melihat yang terjadi di luar sana" Kusir ada apa?" kenapa berhenti?".
"Anu ..anu Tuan Nico di depan ada perampok" ucap kusir itu terbata-bata. Nicolay mengambil pedang dalam peti dan menyelipkan pistol di pinggang, berniat untuk turun dari Kereta.
Laksmi menarik tangannya, agar tidak turun. "Jangan Nico, bahaya kalau kamu melawan mereka sendiri, tolong sebaiknya kita mundur dan lari saja dari sini" Ucap Laksmi melarang Nicolay.
Nampak ketakutan di wajah Laksmi, namun Nicolay tetap saja turun."Kamu tenang Laksmi saya juara bermain pedang di Belanda" Nicolay tersenyum manis lalu turun dari kereta kuda.
"Ada apa kamu orang menghadang perjalanan kami?" menyingkir sekarang atau peluru pistol ini akan menembus dada kalian berlima!". Nicolay coba menggertak, tapi lima pria yang menutupi wajahnya dengan kain malah tertawa terbahak-bahak.
"Hahahaha.. hahahaha, cuih..!" kompeni edan seorang pria tanpa topeng keluar dari balik pohon sambil meludah ke arah Nicolay.
"Kamu serahkan Laksmi pada kami atau kalian akan mati di jalan ini" Ucap pria itu dengan angkuhnya.
"Door..door... dor"
Letusan pistol Nicolay mengenai dua orang perampok yang akan menculik Laksmi. Empat orang lainnya langsung mengamuk karena dua temannya terluka. "Mati kau pirang" mereka menyabetkan golok secara serentak ke arah Nicolay.
"Blep..bleb..bleb"
Tiga sabetan golok mendarat di lengan kiri dan perut Nicolay, darah mengucur deras dari luka yang menganga, tapi Nicolay tidak surut, dia terus mengadakan perlawanan.
"Stop!!"
Laksmi turun dari kereta, sambil memegang gunting ditangan kanannya. "Jika kalian maju lagi aku akan bunuh diri" ancam Laksmi sambil menempelkan ujung gunting di lehernya.
"Waduh celaka, bagaimana ini kang?" Raden Siswono pasti akan marah pada kita kalau Laksmi sampai terluka. Bisa-bisa kita batal dibayar kang".
Empat orang itu berpikir sejenak, mereka tidak ingin gagal dalam tugas, tapi juga tidak mau sampai Laksmi terluka. Akhirnya mereka menyusun siasat, berpura-pura pergi dari tempat itu.
"Nico kamu tidak apa-apa?" apa itu sakit?" bagaimana sekarang?" apa yang harus saya lakukan Nico?" Laksmi begitu panik, dia bingung lalu berlari ke dalam kereta untuk mengambil kotak obat.
Begitu dia akan turun empat orang perampok itu langsung menyergap dan memegang kedua tangan Laksmi. Kusir kuda yang awalnya hanya diam ketakutan akhirnya memberanikan diri untuk melawan semampunya.
Nicolay yang sedang terluka, melakukan serangan sekuat tenaga, tapi sayang dia akhirnya roboh karena terlalu banyak mengeluarkan darah.
Laksmi di seret masuk dalam kereta, untuk dibawa kehadapan Raden Siswono. Laksmi terus meronta mengadakan perlawanan, dan tiba-tiba "door..door" dua orang yang menarik tangan dan rambut Laksmi jatuh di tanah.
Welly menembak kepala dua orang perampok dengan senapan, sedangkan dua yang tersisa akhirnya melarikan diri karena Magdalena siap membuat lubang di dada mereka.
Laksmi berlari memeluk Magdalena sambil menangis tersedu-sedu. "Heh.. Laksmi hati-hati ini gaun mahal kamu jangan bikin kotor ya!"
Sudah diam jangan cengeng, lebih baik kamu urus dokter tampan itu, saya tidak suka wajah tampan itu mati sia-sia!" Magdalena lantas menyeka air mata Laksmi dengan saputangan, sedang Welly memapah Nicolay yang nyaris pingsan.
"Kusir kamu bisa bawa kereta?" kalau tidak bisa biar saya bawa!" Welly menawarkan diri untuk membawa kereta kuda keluarga Hansen.
"Tidak tuan saya bisa" kata si kusir kemudian memutar balik kereta kuda, sementara Welly dan Magdalena mengawalnya dari belakang. Dalam kereta Laksmi sibuk menggunting gaunnya untuk membalut luka Nicolay. Dia benar-benar bingung harus melakukan apa saat itu.
Nicolay yang lemas karena kehilangan banyak darah tersenyum tipis melihat wajah gadis pujaannya terlihat bingung dan menangis.
Sampai di rumah Menir Hansen langsung menyuruh pelayan memanggil perawat di klinik sekolah untuk segera mengobati putranya. Dengan marah yang meluap dia meminta kapten Tomas untuk memburu pelaku.
Ekstrimis bang**t, beraninya dia menyerang anggota kerajaan, buru dan siksa manusia itu jangan sampai dia mati terlalu cepat. Mereka harus bayar apa yang dilakukannya kepada Nico!"
Kemarahan Menir Hansen memuncak, dia mengadakan sayembara untuk menangkap dua orang pelaku yang telah menyerang putranya. Dan tidak butuh waktu lama dua pelaku langsung tertangkap.
Mereka berdua mendapatkan hukuman di dalam penjara sampai akhirnya seminggu kemudian meregang nyawa di hadapan regu tembak.
Selama satu Minggu itu, Laksmi tak berhenti merawat Nicolay, benih cinta diantara mereka bersemi. Keduanya saling jatuh cinta, tapi malu untuk saling bicara.
Mereka hanya mengungkapkan rasa lewat gesture dan perhatian. Hati Nicolay sudah mantap untuk meminang Laksmi jadi istrinya apapun resikonya.
"Laksmi saya cinta sama kamu, kalau boleh saya akan meminang kamu kepada Ibu Warsih.
Bagaimana Laksmi?" Apa kamu bersedia?" tanya Nicolay.
"Maaf Nico, ini bukan perkara mudah untuk saya menjawab. Berikan saya waktu agar bisa memikirkan ini." Laksmi meninggalkan kamar Nicolay tanpa mengatakan apa-apa.
Malam itu, Laksmi berdiskusi dengan Warsih tentang lamaran Nicolay. "Ibu sebenarnya tidak keberatan dengan lamaran Tuan muda, tapi banyak perbedaan diantara kita nak. Kamu pribumi dan Muslim, sedang beliau adalah Bangsawan Belanda yang berbeda keyakinan dengan kita. Kalau bisa kamu cari pria pribumi saja".
Mendengar jawaban Ibunya tentang lamaran Nicolay, Laksmi jadi patah hati. Dia bingung menghadapi situasinya. Hatinya terlanjur jatuh cinta, tapi Ibunya sepenuhnya benar. Mereka akan sulit untuk bersatu.Terlalu banyak pengorbanan yang harus dilakukan untuk menyatukan cinta mereka.
Keesokan harinya Laksmi tidak berani masuk ke kamar Nicolay dia lebih memilih pergi ke sungai dimana dia dan Magdalena biasa menghabiskan waktu.
"Kamu kenapa diam disini Laksmi?" Suara Magdalena mengejutkan Laksmi yang saat itu sedang termenung seorang diri.
"Saya sedang Bingung Magdalena, Nicolay melamar, tapi kamu tahu kan saya ini siapa?" hanya anak pelayan yang menumpang hidup dari keluarga Menir Hansen.
"Ya saya tahu kamu perempuan rendah, kamu pelayan, inlander, lalu apa?" kamu juga manusia sama dengan saya. Matamu biru, rambutmu pirang, kulitmu juga putih, hanya sedikit saja berbeda."
"Kalau dokter Nicolay cinta, dia akan terima kamu apa adanya seperti saya mencintai Welly walaupun dia bangsawan kelas dua." Ujar Magdalena.
Ucapan Magdalena menginspirasi Laksmi, dia memeluk Magdalena, seraya berterima kasih kepadanya. Laksmi mencium kening sahabat karibnya itu lalu pulang dengan hati yang lega.
Di rumah Nikolay, Warsih, dan Menir Hansen sudah menunggu Laksmi. Dia bingung melihat wajah-wajah tegang mereka. "Maaf Menir Hansen, tuan Nicolay, dan Ibu, ada apa ini kenapa semua orang begitu serius?" Apa saya melakukan kesalahan lagi?" tanya Laksmi dengan wajah pucat.
"Tidak apa-apa Laksmi kemarilah nak, duduk dekat Menir. Kami sedang membahas tentang lamaran Nicolay. Bagaimana menurut mu sayang?"
"Menir sudah berlaku baik kepada kami selama ini. Laksmi dan Ibu, berhutang Budi kepada Menir. Tapi kalau boleh saya ingin mengajukan sebuah permintaan saja".
"Hanya sebuah?" mintalah lebih banyak nak, saya akan mengabulkan selagi wajar." Ucap Menir Hansen menantang.
"Saya bersedia menikah dengan Tuan Nico asal dengan tata cara agama yang saya anut." Menir Hansen terkejut mendengar ucapan Laksmi, wajahnya merah, keningnya berkerut.
"Ini tidak mungkin Laksmi, Nicolay sudah rela kehilangan hak istimewa sebagai bangsawan kelas satu, dan kamu minta dia untuk keluar dari pergaulan sosial?" Itu tidak adil Laksmi!"
"Tidak apa-apa Papa saya bersedia, menuruti Laksmi, yang terpenting kami bahagia." Ucapan Nicolay membuat Menir Hansen marah, tapi dia tidak ingin membuat anak sulungnya kecewa.
Laksmi bersimpuh di lutut Menir Hansen, dia meminta restu dari Ayah asuhnya itu. Menir Hansen menghela nafas panjang, dia tahu benar jika menyetujui pernikahan ini artinya siap untuk dikucilkan.
"Baik saya memberikan restu, tapi ingat tidak ada acara pesta pernikahan disini!".
"Terima kasih Papa."
Nicolay memeluk Menir Hansen penuh haru. Seminggu kemudian tepatnya, tanggal 31 Januari 1940, Nicolay dan Laksmi resmi menjadi pasangan suami istri dengan acara sederhana dan tertutup.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
MamiihLita
masih fokus ak bacanya
2021-09-02
1
💠🥀 Ami 🥀💠
Kenapa aku deg-degan ya pas bacanya ?🤣
2021-09-01
1