Namaku Laksmi Aku Pribumi

Namaku Laksmi Aku Pribumi

Malang 1939

Dia Adalah Laksmi Putri seorang pelayan di rumah Menir Hansen, seorang pengusaha dan Tuan tanah di Purwosari karisidenan Malang. Usianya enam belas tahun saat itu.

Di tahun 1939 hidup seorang Laksmi sangat bahagia karena Menir Hansen adalah seorang Belanda yang baik hati. Dia menyayangi Warisih dan Laksmi seperti keluarga sendiri.

Meskipun lahir tanpa sosok seorang Ayah, tapi Laksmi tetap bahagia. Menir Hansen tidak pernah kurang memberinya kasih sayang. Hari-hari Laksmi sebagai pelayan dirumah besar itu tak seperti pribumi kebanyakan, dia berbeda.

Laksmi tumbuh sebagai gadis cantik karena lahir dari darah seorang tentara Belanda yang menggauli Ibunya. Kulitnya putih, matanya biru dan rambutnya kuning keemasan.

Sebagai anak pelayan dia cukup beruntung karena bisa bersekolah, seperti anak-anak Belanda. Menir Hansen memberikan namanya agar Laksmi bisa mengenyam pendidikan di sekolah khusus warga Belanda.

Tentu bukan tanpa masalah, ketika Laksmi berbaur dengan anak-anak asli Belanda. Mereka selalu mencibir Laksmi di belakang. Hanya ada satu orang Belanda bernama Magdalena yang tulus berteman dengannya.

Pertemanan mereka terjalin sejak satu tahun terakhir. Magdalena memang tipe gadis Belanda yang cuek dan juga tomboy, para gadis ras asli Belanda takut padanya.

Menurut Mereka Magdalena adalah bangsawan yang tidak punya tata kerama. Tapi dia tidak perduli soal perbincangan kaumnya. Selama Magdalena di samping Laksmi tak seorangpun berani bicara sinis, apalagi sampai mengejek Laksmi.

"Hey Laksmi, semestinya kamu ganti nama Helena, atau apa saja, supaya cocok dengan nama Tuan Joe Piter Hansen, misalnya Helena Piter Hansen, bukan Laksmi Piter Hansen" ucap Magdalena mengejek Laksmi.

Laksmi hanya membalasnya dengan senyum simpul. Dia tidak pernah tersinggung dengan ucapan Magdalena yang ceplas-ceplos. Hari ini mereka bermain di kebun teh. Banyak pribumi yang bekerja sebagai buruh pemetik teh iri hati pada keberuntungan Laksmi.

"Lihat beruntungnya anak haram itu, dia dimanja Menir Hansen, padahal ibunya pelacur miskin yang dipelihara Menir" Beberapa orang membicarakan Laksmi dalam bahasa Jawa sambil bekerja.

Belum lagi para mandor dan centeng perkebunan yang tergiur dengan kemolekan tubuh Laksmi, mereka mengawasinya dengan mata penuh birahi menanti kesempatan untuk bisa menjamahnya.

Laksmi yang polos selalu menganggap kaum Pribumi sama seperti Ibunya yang penuh rasa kasih sayang. Dia tidak merasa ada maksud buruk dibalik senyum ramah dan perlakuan istimewa mereka.

Warsih tahu betul anaknya dalam bahaya, tapi dia tidak mampu berbuat apa-apa kecuali berlindung dibalik nama Bangsawan Joe Piter Hansen. Menir Hansen adalah orang terkaya di Nederland dan dia keluarga dekat kerajaan, itu sebabnya selama berada dalam lingkungan keluarga Menir Hansen mereka aman.

"Nak ibu minta kamu jangan terlalu dekat dengan Nona Magdalena, kita dengan dia itu berbeda Laksmi, Ibu khawatir semakin banyak orang yang akan iri padamu nak". Warsih menasehati putrinya karena tahu keberadaan mereka tidak diterima siapapun di negeri ini.

Tidak oleh pribumi, tidak pula oleh kaum Belanda. Posisi Laksmi dan Ibunya terjepit diantara keduanya. Kaum pribumi selalu menganggapnya penghianat, aib bagi bangsa sendiri. Sedang kaum Belanda menyebutnya sebagai kaum budak, yang tidak layak untuk bergaul dengan kelas sosial mereka.

"Aku ini harus bagaimana Bu, hidup seperti ini bukan pilihan ku, Ibu yang paling tahu anakmu. Aku cuma mau dicintai, biarlah saja orang bicara dan senyum penuh kepalsuan, asalkan bersikap baik saat aku ada diantara mereka."

Warsih mengelus rambut putrinya yang halus dengan lembut, sementara Laksmi berbaring dipangkuan Ibunya. Dalam hatinya Warsih ingin seseorang menjaga putrinya. "Anak gadis ku akan segera tumbuh dewasa, aku harus segera mencarikan dia suami." Ujar Warsih.

Pagi ini Menir Hansen memanggil Laksmi dan Ibunya. "Laksmi, kamu dan Ibumu, siap-siap ya!" Saya akan ada pesta malam ini, kalian harus tampak cantik di depan tamu-tamu saya." Menir Hansen memberikan kebaya, gaun, lengkap dengan perhiasan emas untuk dikenakan pada acara pesta dansa nanti malam.

Dua pelayan yang menyaksikan kejadian itu mulai berbisik, dan membicarakan keduanya, Menir Hansen tahu mereka iri kepada Laksmi, karenanya dia mengusir dua pelayan itu dari ruangan.

"Hay.. inlander, keluar dari sini atau para penjaga akan menghukum kalian!" Koe orang dengar saya baik-baik!" tidak ada orang dirumah ini yang boleh bicara miring kepada Warsih atau Laksmi, jika sekali saja kalian mengatakan hal buruk tentang mereka, saya pastikan kalian akan menderita!"

Begitu sayangnya Menir Hansen kepada kedua pelayanan itu, sampai dia melindunginya seperti keluarga sendiri. Hal ini yang membuat Warsih semakin dibenci oleh sesama pelayan, mereka menyebutnya gundik kompeni.

Warsih bertahan dalam badai kebencian kaumnya sendiri. Dia menyimpan air mata dan perih luka hati sendiri. Kadang dia ingin segera mengakhiri hidupnya. "Tapi bagaimana nasib Laksmi?" siapa yang akan melindunginya dari mereka yang kejam?"

"Gadis malang kesayangan Ibu, maafkan dosa Ibumu ini nak." Kamu harus menerima semua omongan orang karena dosa orang tua" Warsih menangis dalam bilik kamarnya, tanpa seorang yang tahu dukanya.

Malam pesta dansa di gelar, Menir Hansen mengundang para pejabat militer, saudagar, dan para juragan pribumi, yang masa itu adalah para penjilat yang menikmati kekayaan dengan cara menjadi kaki tangan kompeni Belanda.

Pesta meriah digelar, semua orang larut dalam kegembiraan, mabuk, menari, dan tertawa, riuh memenuhi aula. Magdalena menarik Laksmi ketengah lantai dansa, keduanya langsung masuk dalam irama musik dan menjadi pusat perhatian.

Warsih coba mencegah putrinya, tapi dia tidak berani kepada Magdalena yang juga seorang putri bangsawan penting di kerajaan Belanda. Kecemasan Warsih semakin menjadi-jadi saat kedua remaja itu menjadi pusat perhatian.

Benar saja, kekhawatiran Warsih segera terbukti. Ditengah meriahnya pesta seorang perwira muda Belanda yang tergoda dengan kecantikan Laksmi, menariknya dan memeluk tubuh Laksmi.

Meskipun sudah berusaha meronta, lengan perwira itu nyatanya lebih kuat dari tenaga Laksmi. "Hay cantik koe harus temani saya malam ini!" Ucapnya sambil meneguk minuman keras.

Baru saja dia akan mencium Laksmi, Menir Hansen langsung masuk ketengah lantai dansa, dan "plak..!" perwira muda itu mendapat hadiah tamparan di wajahnya.

Dia yang tidak terima dengan perlakuan Menir Hansen, lalu mencabut pistolnya. "Jangan coba lakukan itu Frans, kalau kamu berani tarik pelatuk pistolmu, saya jamin kepalamu akan bolong dan mayatmu akan jadi santapan anjing!" Ancam Kolonel Elmo dalam bahasa Belanda.

Perwira muda itu langsung menyarungkan pistolnya, dan segera sadar bahwa dia sedang mengancam kerabat kerajaan. "Maafkan saya Menir Hansen, saya khilaf." Dengan perasaan malu pria itu pergi meninggalkan pesta dansa dengan menunggang kudanya.

Warsih mengelus dada, menarik nafas lega. Hampir saja insiden berdarah terjadi karena ulah putrinya. Dia cepat-cepat menarik Laksmi dari arena pesta dan memarahinya di kamar.

"Nak kita ini pribumi, bukan dari kalangan mereka, jangan ulangi ini lagi. Ibu tidak tahu apa jadinya bila Menir Hansen tidak membela kamu malam ini!"

"Iya Bu Laksmi minta maaf."

Laksmi memeluk Ibunya dengan erat sebab sadar dia telah melakukan kesalahan besar malam itu. Dia berjanji tidak akan mengulangi kejadian serupa.

Hari-hari selanjutnya Laksmi lebih menjaga jarak dengan Magdalena, dia takut terbawa dengan gaya hidup Magdalena yang bebas dan cenderung tidak memperhatikan etika.

"Magdalena maafkan aku, kita memang tidak cocok berteman, kamu bangsawan yang bebas, sedang aku hanya anak pelayan yang hidupnya bergantung kemurahan hati Menir Hansen." Ucap Laksmi dalam hati.

Setelah kejadian di pesta dansa Laksmi berjanji kepada diri sendiri untuk menjauhi Magdalena. Dia lebih sering bersembunyi dalam ruang peribadatan, meskipun imannya berbeda. Semua cara dilakukan Laksmi untuk menghindari Magdalena.

Terpopuler

Comments

Ifan K.

Ifan K.

yuk baca karya baru ku yang berjudul rumah kosong ujung aspal,😉

2023-09-20

0

MamiihLita

MamiihLita

hemm i see..

2021-09-02

1

MamiihLita

MamiihLita

haii kaa.. Tersesat udh END
skrg ak mampir kesini yaaa😉

2021-09-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!