Karla dan Katrin terlambat masuk kelas, hingga mereka berdua harus menjelaskan alasan kenapa mereka bisa datang terlambat. Kartin pun menjelaskan semuanya, akhirnya wali kelasnya bisa mengerti keadaan yang di alami keduanya.
Mereka berdua di izinkan masuk kelas, dan berjanji untuk tak mengulangi keterlambatan mereka, Karla dan Katrin akhirnya bisa mengikuti pembelajaran. Sepulang sekolah ada pelajaran tambahan seperti yang di katakan Katrin pada bundanya.
"Kak apa kita akan menjalankan misi awal kita?." tanya Katrin, karena mereka sudah memundurkan rencana awal.
"Tentu saja, apalagi kita sudah mengenalnya." jawabnya dengan seringai tipis di bibir mungilnya, persis seperti Arsya.
"Baiklah, aku sudah tak sabar ingin segera bisa melalukannya." Mereka pun pergi untuk les tambahan sebelum pulang sekolah. Dua jam telah berlalu kedua kembar imut telah selesai les dan masih pukul tiga sore hari.
Karla dan Katrin pulang dengan berjalan kaki, mereka sudah biasa untuk tak merepotkan bundanya, mereka akan memulai misinya yaitu bersikap layaknya anak kecil pada umumnya, karena Aryan tak tahu jika kedua kembar imut itu adalah anak yang memiliki IQ di atas rata-rata. Jadi meskipun masih anak-anak mereka sangat dewasa dalam pemikirannya, tapi tidak terlihat karena keduanya masih bocah.
"Ok kita akan lakukan sesuai rencana." konstruksinya agar Katrin tak melupakan rencana yang sudah mereka susun.
"Beres kak.... kita akan mulai sandiwaranya." Katrin pun sudah siap dengan sandiwara yang akan mereka lakukan.
Mereka berjalan dan sengaja melewati hotel yang sedang di bangun, dan terlihatlah Aryan yang masih mengawasi para pekerja bangunan. Karla dan Katrin berjalan bergandengan tangan mereka bersikap sepolos mungkin agar Aryan tak curiga jika mereka adalah anak genius.
Aryan melihat kedua bocah yang akan melewati area berbahaya, karena sedang ada pembangunan Aryan pun mendekat kepada keduanya, dia tak tahu jika mereka Karla dan Katrin karena mereka berjalan dengan membelakangi Aryan.
"Hei nak.... maaf kalian di larang melewati area ini, karena sedang ada pembangunan, di takutkan nanti kalain celaka." panggilnya membuat Karla dan Katrin menengok.
"Kalian.... kenapa lewat sini? ini area proyek dan terlarang untuk di lewati, apalagi untuk anak kecil." jelasnya Katrin dengan wajah polosnya hanya tersenyum.
"Oh benarkah paman Aryan? maafkan kami, tapi jalan ini hanya satu-satunya arah ke rumah lain, dan tak ada jalan lain untuk bisa kami bisa lewat." jelasnya dengan menunduk.
"Baiklah akan paman antar sampai gang jalan rumah kalian." Karla dan Katrin saling berpandangan seakan takut jika orang asing yang baru mereka kenal akan mengantarkan mereka.
Aryan yang tahu jika wajah keduanya seperti ketakutan padanya, dia pun tersenyum, melihat kedua kembar imut itu membuat Aryan gemas dengan tingkah mereka, wajah polosnya dan senyum tulusnya ingin rasanya Aryan mencubit wajah imut mereka. Aryan menekuk lututnya dan mensejajarkan dengan tinggi tubuh keduanya dan memang baju mereka.
"Sini biar paman beritahu, kalian berdua tak usah takut pada paman, paman tidak akan menculik kalian, paman orang baik." jelasnya, namun masih saja keduanya terlihat takut pada Aryan.
"Tapi bunda bilang, jika ada orang yang baru di kenal jangan mudah percaya, bisa saja itu hanya untuk berakting." ucap Katrin dengan wajah polosnya membuat Aryan semakin gemas.
"Iya kan Kak?." Karla hanya mengangguk dan menatap dengan wajah datarnya.
"Ya sudah jika kalian tidak percaya, tunjukkan jalan pulang kalian." dengan ragu akhirnya Katrin menunjukkan jalan pulang. Sampailah mereka bertiga di pembelokan terakhir dan terlihatlah rumah sederhana milik bundanya.
"Dimana rumah kalian?."
"Itu paman sudah terlihat, terima kasih mau mengantarkan kami." tunjuk Katrin dan berterima kasih, Aryan pun mengiyakan, namun Karla tak bicara sedikitpun padanya membuat dia merasa aneh kepada Karla.
"Iya sama-sama, paman akan mengantar kalian pulang, karena masih pembangunan hotel, paman hanya tak mau kalian celaka, takutnya terjadi kecelakaan pada saat kalian melewati jalan dekat bangunan. " tuturnya Aryan tak mau jika ada yang celaka selama pembangunan hotel, karena keselamatan juga penting.
"Ayo paman, mampirlah ke rumah kami." tawar Katrin degan sopan. Karla masih tak berbicara, dia sangat irit dalam bicara jadi semuanya di wakilkan oleh Katrin yang sedikit banyak bicara.
"Maafkan paman, paman tidak bisa mampir mungkin lain kali, karena hari ini paman masih banyak pekerjaan." tolak nya, Aryan masih tak bisa membedakan keduanya karena mereka sangat mirip bagaikan pinang di belah dua, jadi Aryan tak menyebut namanya.
Katrin memasang raut wajah kecewanya, dia mengerucutkan bibirnya kedepan membuat Aryan tak enak hati telah menolak tawaran Katrin, Karla hanya tersenyum tipis adiknya memang sangat pandai bersandiwara.
Aryan mendekat ke arah Katrin, dia nampak bingung ingin menjelaskan apa padanya.
"Maaf... siapa namamu? paman tak bisa membedakan mana Karla dan mana Katrin. " Aryan menggaruk tengkuknya yang tak gatal, dia benar tak bisa membedakan keduannya.
"Aku Katrin, dan ini kakakku Karla." ucapnya dengan masih memasang wajah kecewanya, sambil menunjuk Karla.
"Oh Katrin, maafkan paman ok... pekerjaan paman sangat lah banyak, paman bisa di hukum berat oleh tuan besar, jadi paman mohon ya." pintanya memohon dengan sangat, Katrin ingin sekali tertawa melihat wajah lucu Aryan pada saat memohon padanya, seperti balita yang merengek meminta permen, namun Katrin berusaha menahan.
"Sudahlah Katrin biarkan dia pergi." Karla membuka suara dengan dingin. Aryan yang mendengar ucapan datar Karla menjadi termangu, meskipun dia kemarin sempat mendengar Karla bicara pada saat membantu adiknya, tapi itu adalah nada khawatir, dan kali ini sangat jauh berbeda.
Terkesan dingin membuat dia mengingat sosok Arsya yang memiliki sifat dingin jika sedang berucap, dan tatapan menusuknya.
"Huft.... baiklah kak... kali ini aku menurut akan ucapanmu." Katrin pun mengalah, dia pun memperbolehkan Aryan pergi.
Karla lebih dulu memasuki rumah, sedangkan Katrin masih bersama dengan Aryan.
"Paman masih bingung kan membedakan aku dan kakak, jadi ingat ini baik-baik, kakakku Karla anak yang irit bicara dan berwajah datar, sedangkan Katrin anak yang banyak bicara dan selalu berwajah ceria."
"Sekarang sudah paham kan?."
"Iya paman sekarang tahu, terima kasih telah memberitahu paman, jika ada waktu paman berjanji akan mampir ke rumahmu." janjinya, dia sangat ingin tahu siapa sebenarnya si kembar imut itu.
"Wah benarkah?." binarnya bahagia.
"Janji ya paman Aryan... " Ucapnya dan menujukkan jari kelingking nya kepada Aryan.
"Janji." Aryan pun menautkan jari kelingking nya pada Katrin.
"Ya sudah paman harus kembali, titip salam untuk ibumu, karena senang bisa bertemu dengan kembar imut seperti kalian." Aryan mencubit gemas hidung mungil Katrin. Katrin tersenyum dengan perlakuan Aryan padanya, dia sangat merindukan sosok ayah.
"Baiklah nanti akan aku sampaikan."ucapnya dengan senyum manisnya.
"Dah Katrin, sampai ketemu besok. " Aryan melambaikan tanganya dan di balas Katrin, dia melihat punggung Aryan yang sudah tak terlihat, Katrin pun masuk ke dalam rumah.
Karla tersenyum penuh kemenangan misi awalnya berjalan lancar, bahkan sangat memuaskan mereka berdua.
"Wow akting yang luar biasa." puji Karla melihat keberhasilan sandiwara adiknya.
"Tentu saja kak, siapa dulu Katrina Luana." ucapnya bangga.
Mereka sangat senang telah berhasil membuat Aryan percaya tanpa curiga sedikit pun pada mereka. Tinggal langkah selanjutnya membuat Aryan menjadi teman dekat mereka dan merka akan membuat Aryan akrab dengan mereka.
💕💖💕💖💕💖💕
Sementara Aryan masih memikirkan wajah datar dan dingin Karla yang sangat mirip dengan Arsya, wajah dingin dan datar yang mampu membuat lawan atau musuh takut berhadapan dengannya, karena tatapannya mampu menusuk hingga ke relung hati.
"Kenapa wajah datar dan dinginnya persis sekali dengan tuan Arsya? tatapan Karla sangat menusuk hingga aku teringat akan tatapan membunuh tuan Arsya yang selalu membuat diriku takut." gumamnya di sepanjang jalan menuju tempat proyek dia memikirkan tentang si kembar imut.
"Oh entahlah, apa perlu aku selidiki siapa mereka?." Aryan sempat berfikir untuk menyelidiki keduanya. Namun lagi-lagi dia urungkan karena Aryan baru saja mengenal mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Wati Wati
lanjutkan Thor
2022-11-07
0
Kenzie
semngat tor
2021-09-09
1
Tina Dahliana
next thor💪💪
2021-08-30
0