Putri Kembar Sang Psychopath
Seorang wanita bernama Dinar Syakilla berumur dua puluh tahun yang berprofesi menjadi sekretaris, keluarganya bergelimang harta namun semua itu hanyalah untuk membahagian ibu tirinya yang telah menggantikan posisi bundanya.
Dia hidup tersiksa akibat penyiksaan dari ibu tiri serta ayahnya, ayahnya berubah menjadi lelaki yang mudah marah dan Dinar selalu mendapat imbas dari kemarahan sang ayah.
Hari ini dia pertama masuk kerja menjadi sekretaris, dia termasuk wanita yang sangat genius IQ nya berada di atas rata-rata, jadi di umur nya yang ke dua puluh dia sudah menjadi sarjana S2 dalam bidang management. Dia mendaftarkan dirinya menjadi sekretaris perusahaan Wuxia Group yang dipimpin oleh Ceo tampan bernama Alan Septian.
"Nona Dinar Syakilla... " panggil Ferdi sang tangan kanan Alan. Dinar pun masuk jantungnya berdegup kencang takut jika tidak di terima oleh pihak perusahaan.
"Iya saya tuan." Dinar pun masuk ke dalam ruangan Ferdi dan mendudukkan dirinya di depan meja kerja Ferdi.
"Selamat anda di terima di perusahaan ini, bekerjalah dengan giat dan disiplin." ucapnya memberikan berkas pendaftaran Dinar dan menjabat tangan Dinar.
Dinar berbinar mendapat kabar jika dirinya telah di terima menjadi sekretaris Ferdi. Hatinya bahagia akhirnya dia bisa bekerja dengan mapan di sebuah perusahaan.
"Benarkah pak?..... terima kasih sudah memberi kesempatan kepada saya untuk bekerja disini, saya akan berusaha keras."
"Kau akan mulai bekerja besok, jadi persiapkanlah." ucapnya memperingatkan.
"Baik Pak kalau begitu saya permisi." Pamit Dinar dan di angguki oleh Ferdi, namun seringai jahat tergambar jelas setelah Dinar keluar dari ruangannya.
Ferdi pun beranjak dari duduknya dan menemui atasannya untuk membicarakan hal penting yang baru saja dia dapatkan.
Tok.... tok... tok....
"Masuk... " titahnya dari dalam. Ferdi pun masuk setelah di persilahkan.
"Ada apa kau kemari?." tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop.
"Maaf tuan... sepertinya kita bisa membuat dia kalah saing dengan anda." Alan pun langsung menghentikan pekerjaannya dan beralih menatap tangan kanannya, dia masih belum paham apa yang di ucapkan Ferdi.
"Aku tak mengerti, jelaskan dengan detail."
"Begini tuan, ada seorang wanita baru saja mendaftar menjadi sekretaris, dia cantik dan seksi saya yakin dia bisa di jadikan alat." jelasnya, dia akan menjadikan Dinar sebagai alat.
"Dia tak akan tergiur dengan wanita seksi, kau tahu sendiri bukan jika dia lelaki antartika." Alan mengelak rencana konyol Ferdi.
"Kita akan menjebak mereka berdua dalam satu ruangan karena malam ini dia akan menginap di hotel, dan saya akan memberi Dinar obat perangsang setelah itu saya akan menyuruh nya mengantar berkas ke kamar hotel nya." Ferdi sudah memperkirakan semuanya.
Alan nampak berfikir rencana Ferdi memang tak buruk, akhirnya dia pun menyetujui rencana Ferdi.
Setelah berbicara pada Alan, Ferdi pun segera menghubungi Dinar dan kebetulan sebelum Dinar pergi dari kantor Ferdi sempat meminta nomor ponselnya. Sementara Dinar, dia masih menunggu bus di terminal yang tak jauh dari perusahaan Wuxia.
Tring..... tring.... tring....
Dinar melihat jika Ferdi lah yang menelpon dia pun segera mengangkat sambungan teleponnya.
"Halo pak Ferdi, apakah ada yang bisa saya bantu?." tanya Dinar langsung.
"Datanglah ke cafe Juanda ada hal penting yang harus kau lakukan." titahnya dan memutus sambungan sepihak, membuat Dinar berdecak kesal. Dia pun bergegas ke cafe yang di perintahkan.
Sesampainya di sana Dinar langsung menemukan kursi yang telah di pesan oleh Ferdi.
"Duduklah." Dinar pun duduk.
"Ada apa ya pak?." tanya Dinar, dia takut jika akan di keluarkan dari perusahaan, padahal baru saja dia di terima. Sebelum itu ternyata Ferdi sudah memesan minum untuk Dinar.
"Saya hanya ingin kau mengantar berkas ini ke hotel Sagitarius, ini adalah berkas penting karena karyawan lain sedang sibuk jadi saya meminta kau yang mengantar nya." dustanya.
Dinar nampak ragu, karena harus mengantarnya ke hotel. Melihat keraguan di mata Dinar, Ferdi mencoba membujuk.
"Minumlah dulu Dinar, agar rasa ragumu hilang." Dinar pun menurut dan benar rasa ragunya hilang.
"Bagiamana...?Kau tak usah takut aku jamin tak akan terjadi sesuatu disana." ucapnya menyakinkan.
"B-baiklah pak.... akan saya usahakan."Dinar masih ragu akan hal tersebut.
Setelah berbincang Dinar pun pergi untuk mengantar berkas sesuai yang ditujukan oleh Ferdi. Sesampainya di sana di melihat betapa megahnya hotel tersebut, Dinar pun membayar taxi dan turun, dia memasuki hotel tersebut dan menanyakan kamar yang akan dituju nya.
Dinar sudah sampai di kamar yang di tujunya, namun belum dia mengetuk pintu seseorang lelaki tampan keluar dari dalam.
"Siapa kamu?." tanya lelaki tersebut karena Dinar terlihat mencurigakan.
"Maafkan saya tuan, saya perwakilan dari Wuxia group dan saya di utus oleh atasan saya untuk mengantar berkas penting." jelasnya dengan menunduk dia tak berani menatap mata elang miliknya.
"Tunggulah sebentar." Lelaki itu pun masuk, namun Dinar merasakan panas di tubuhnya dan ada gelanyar aneh menjalar di dalam tubuhnya, tapi dia berusaha menahan.
"Silahkan masuk nona." Dinar pun memasuki kamar hotel yang sangat mewah, mengikuti langkah lelaki tersebut. Lelaki tersebut menyuruhnya duduk di sofa untuk menunggu.
Beberapa menit kemudian datanglah lelaki yang berpostur tubuh indah yang sangat menggoda, tubuh tinggi dan wajah tampan dan terlihat sangat maco.
"Selamat siang tuan." sapa Dinar gugup karena lelaki tampan tersebut memasang wajah dingin meskipun bermata indah.
"Langsung saja." ucapnya dingin. Dinar pun membicarakan semuanya sampai selesai. Lelaki tersebut pun membuka berkas tersebut.
"Brengsek dia menipuku .... pasti gadis ini di suruh nya untuk menghancurkan diriku perlahan." batinnya setalah membaca berkas tersebut, yang hanya berisi kertas kosong. Dinar tak berani membuka berkas tersebut, jadi dia tak tahu apapun.
"Baiklah..... " belum sempat lelaki tersebut bicara, tiba-tiba saja benda kenyal menyentuh pipinya, dia membelalakkan kedua matanya, karena ciuman Dinar yang tiba-tiba.
"Heh apa yang kau lakukan?!." bentak lelaki yang merupakan asisten pribadi lelaki tampan tersebut.
Asisten tersebut mendorong tubuh Dinar hingga terjatuh, Dinar tidak tahu kenapa melakukan hal senekat itu apalagi kepada orang yang baru di kenalnya. Dinar di ambang antara sadar dan tidak sadar.
"Dia telah di beri obat perangsang... aku yakin karena terlihat dari tingkahnya, brengsek kau Alan...kau telah menjebak ku. " umpat nya dalam hati, dia tahu bahwa musuhnya yang merencanakan semuanya. Karena sudah berulang kali Alan mengirim wanita untuk bisa membuat dia tergoda, dan hari ini sepertinya dia tidak bisa menghindar.
"Tuan dia sepertinya.... "
"Iya aku sudah tahu, dia dijadikan alat." potongnya.
"Lalu bagaimana ini tuan, dia harus mendapat penawar jika tidak.... "
"Sudah tak usah dilanjutkan." Mereka berdua melihat jika Dinar sangat tersiksa akibat obat perangsang tersebut, dia menjerit meminta bantuan.
Lelaki tampan itu menjadi kasihan melihat keadaan perempuan tersebut yang semakin tersiksa. Akhirnya dia sudah memutuskan.
"Aryan kau pergilah..... aku akan menolongnya." ucapnya tegas, Aryan hanya melongo mendengar ucapan tuannya, tak menyangka akan menolong gadis yang baru dikenalnya.
"Tapi tuan anda... "
"Aku bilang keluar..!!..dan jangan sampai ada yang mengganggu, kau mengerti." bentaknya tegas membuat Aryan tak punya pilihan lain selain menurutinya.
Lelaki tersebut mendekati tubuh Dinar yang masih tergeletak lemah, Dinar masih meminta pertolongan dengan suara lemahnya.
"T-t-tolong a-ku... " pintanya mengiba.
Lelaki tersebut menggendong tubuh sintal Dinar, dia membawanya ke kamar dan membaringakannya di ranjang. Dia menyalakan AC untuk membantu meredakan panas pada tubuh Dinar.
"Bagaimana ini... akhh.... aku tak bisa melakukannya, tapi aku kasihan melihatnya." kini wajah dinginnya berubah menjadi rasa khawatir bercampur dengan rasa bersalah.
Dinar yang gairahnya sudah di ubun-ubun membuatnya manjadi wanita agresif, tanpa basa-basi Dinar langsung mencium rakus bibir indah lelaki tersebut, dia berusaha menolak tapi Dinar semakin lihai membuat pertahannya runtuh. Lelaki tersebut juga sudah mulai on fire akibat ulah Dinar, hingga akhirnya pertahanannya runtuh seketika, lelaki tersebut langsung mengganti posisinya.
Dia memulai aksinya dan kini Dinar sudah berada di bawah kungkungannya, dan mulai melepas pakaian Dinar tanpa sisa, begitu juga dirinya.
Mereka pun melakukan hubungan panas di siang hari dengan waktu lama, lelaki tersebut di buat puas oleh wanita yang baru dia temui. Dia pun tumbang di atas tubuh Dinar, dan tersadar dengan apa yang di lakukannya.
"Maafkan aku nona... ternyata kau masih perawan dan aku telah mengambil mahkotamu. Tapi semuanya ku lakukan karena terpaksa tak ada pilihan lain, aku tak mau kau tersiksa." ucapnya merasa bersalah, tapi itu semua demi kebaikan Dinar. Namun karena kelelahan akibat pergulatannya, mereka pun tertidur bersama dalam satu ranjang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Khaanza
mampir kak author~
2023-06-13
0
═ NISA ═
mampir perdana kk author..
2023-05-13
0
alfaro faizal
lanjut kak
2022-11-07
0