Chayra berjalan menuju parkiran mobil gedung E. Dia tidak perlu mencari lama karena mobil Rhea terlihat sangat mencolok di antara mobil yang lain.
Mobilnya berwarna portimao blue yang mengkilat, ada lekukan hofmeister kink pada bagian belakang yang terlihat menarik. Belum lagi tampilan pelek besar dengan embos huruf M yang memberikan kesan sporty.
Mobil itu hadiah ulang tahun Rhea beberapa bulan yang lalu. Mobil yang sebenarnya tidak terlalu di inginkan Rhea, karena warna mobilnya tidak seperti yang dia mau.
Karena itu mobil ini hanya menjadi penghuni garasi, baru sekarang Rhea mau mengendarainya.
Chayra menempelkan wajahnya di kaca jendela mobil. Dia melihat Rhea duduk di jok pengemudi . Kepalanya mengangguk angguk mengikuti irama musik yang keluar dari perangkat sound system yang di pasang di seputar dashboard, berupa 16 speaker dan amplifier berkekuatan 464 watt.
"Rheaa... " Chayra berteriak kencang memanggil Rhea dari luar jendela.
"Ha?? " Rhea mengangkat muka. "Masuk, " wajahnya muncul dari jendela mobil yang otomatis terbuka.
Chayra membuka pintu mobil, dia duduk di jok sebelah Rhea.
"Kamu ada kuliah pagi? " tanya Chayra.
Rhea menggeleng. "Aku ke sini tuh mau jemput kamu, "balasnya seraya mengecilkan volume musik. "Aku terpaksa ke sini karena aku telefon ponsel kamu, tidak di angkat, " gerutunya.
"Iya, ponselku tertinggal di apartemen," sahut Chayra. "Ada apa menjemputku? "tanya nya lagi. Tumben Rhea ke kampus untuk menjemput dia.
"Ke kantor CEO Rakhan lah, kamu punya misi yang harus di tuntaskan, "kata Rhea mengingatkan. " Pasang seat belt kamu, " perintahnya sambil menyalakan mesin mobil.
"Sekarang? langsung ke kantornya dia? "tanya Chayra heran. kenapa Rhea begitu terburu buru.
"Iya, sekarang. Tadi papa sudah membuatkan janji dengan sekretaris CEO Rakhan. Waktunya ya sekarang ini, begitu jam makan siang, CEO ada janji lunch dengan partner bisnisnya, " sahut Rhea panjang lebar.
Rhea melihat kamera yang di pasang di tengah tengah dashboard.Kamera 360 derajat itu memperlihatkan panorama view yang memudahkan memasukan dan mengeluarkan mobil dari tempat parkir.
"Sepertinya kamu paham dengan jadwal CEO itu, " goda Chayra seraya menarik tali seat belt lalu memasangkan pada badannya.
"Sekretaris CEO Rakhan yang memberitahu, " sahut Rhea. Dengan bantuan kamera, dia mulai mengeluarkan mobil secara perlahan.
"Tadi malam aku tidur dengan papa dan mama karena aku ingin membujuk papa agar menunda pertunangan aku dan CEO, " sambungnya. "Aku tidak ingin CEO Rakhan terpaksa menikah denganku, "lanjutnya lagi. "Aku ingin dia menikah denganku karena cinta. "
Hmph.. Chayra mengigit bibir. Ini efek kebanyakan baca novel romantis, gumamnya pelan.
"Aku butuh kamu untuk membantuku, " Rhea menatap mata Chayra. Dia berhenti sebentar mengeluarkan mobilnya.
"Bantu apa? kalau untuk menjadi mak comblang, aku tidak bisa Re, kamu kan tahu, aku ini tidak punya pengalaman jadi mak comblang, " tolak Chayra segera.
"Kamu ikut arahan ku saja, " Rhea melanjutkan mengeluarkan mobilnya.
Arahan apa lagi? Chayra mendengus dalam hati. Dia mempunyai firasat buruk tentang rencana Rhea kali ini.
"Oke, sekarang kita menuju kantor CEO Rakhan, " kata Rhea setelah mobilnya keluar dari parkiran.
Sepasang mata berwarna coklat gelap memperhatikan mobil Rhea yang keluar dari parkiran. Sempat ragu sesaat, akan mengikuti atau tidak. Tapi instruksi dari Pak Taksa sangat jelas, harus mengikuti kemana saja, selama 24 jam!
Laki laki itu mengeluarkan ponsel, dia ingin memastikan arahan itu langsung pada CEO Rakhan. Tadi Pak Taksa juga memberinya nomor ponsel CEO Rakhan, jika dia ingin memberitahu informasi penting.
"Selamat pagi CEO, ini saya, Reindra, petugas keamanan yang di tugaskan Pak Taksa untuk mengikuti Mbak Chayra, " kata Reindra memperkenalkan diri.
"Ada apa? " jawab CEO Rakhan cepat.
"Tadi Mbak Chayra masuk kedalam mobil BMW 3 series touring keluaran terbaru. Tapi saya tidak tahu orang yang berada di dalam mobil itu, " lapor Reindra.
BMW 3 series touring keluaran terbaru? Mobil itu berharga milyaran rupiah. Jarang ada mahasiswa memakai mobil itu untuk pergi kuliah. Apa itu Om Om tua yang di ceritakan Samuel? CEO Rakhan mengira ngira.
"Sekarang ikuti saja mereka pergi kemana, " perintah CEO Rakhan.
"Baik, CEO, " kata Reindra patuh. Dia menstarter motornya lalu mengikuti mobil Rhea dari belakang.
"Kita mampir sebentar ke mall, " kata Rhea sambil menjalankan mobilnya. "Beli baju untuk kamu, " lanjutnya menjawab keheranan Chayra. "Baju kamu itu lusuh, aku malu jalan bersama kamu, " tuturnya terus terang.
Ha? Chayra menundukkan kepala. Melihat pakaiannya dengan teliti.
Dia memakai kaos santai dan celana jenas. Ini memang kostum keseharian dia.
"Tidak usah Re, " tolak Chayra cepat. "Biarlah aku berpakaian lusuh. Yang harus berpenampilan menarik itu kan kamu. Kamu harus berpenampilan secantik mungkin agar CEO Rakhan tertarik padamu, "sambungnya lagi.
Dia takut jika Rhea akan menyuruhnya memakai pakaian aneh. Seperti pesta kemaren malam. Gaun merah tipis yang memperlihatkan separoh pundaknya. Sangat tidak nyaman di pakai.
"Ya sudah, " Rhea menyerah. "Tapi nanti di kantor CEO Rakhan, kamu menuruti apa yang aku katakan, " dia mengingatkan.
"Baik, kanjeng putri, " seringai Chayra.
"Jangan sampai lupa, " Rhea balas menyeringai.
Selang satu jam kemudian, mobil Rhea memasuki areal parkiran Gedung High World, yang merupakan kantor CEO Rakhan. Mencari tempat yang pas untuk memarkir mobil mahalnya.
Reindra yang masih mengikuti dari belakang, mnggerutu kesal. Percuma saja dia mengikuti dari tadi, jika tujuannya adalah kantor ini. Mana tadi sopir nya mengambil rute yang salah. Berputar beberapa kali di tempat yang sama. Kemudian sempat terjebak kemacetan di jalan tikus yang seharusnya bisa di hindari.
Reindra segera mengambil ponsel. " Selamat siang CEO, ini saya Reindra, " lapornya.
"Ya ada apa, " jawab CEO Rakhan cepat. Suasana hatinya sedang tidak enak. Dia baru teringat tadi pagi menyetujui permintaan CEO Farras untuk bertemu Rhea di sini. Entah bertujuan apa. CEO Farras tidak mengatakannya dan dia juga sungkan untuk bertanya.
"Sekarang mobil itu sudah masuk areal parkiran CEO. Saya tunggu mereka atau saya kembali ke ruangan saya? " tanya Reindra lebih lanjut.
Areal parkiran? CEO Rakhan mengernyit. Belum lagi siang, tapi Chayra dan om tua itu sudah mau memesan kamar hotel?
"Tunggu saja di sana, sampai mereka balik kembali ke mobil. Berapa lama pun itu," perintah CEO Rakhan. "Siapa yang suruh kamu balik ke ruangan mu? Tugasmu sekarang, mengikuti Chayra 24 jam. Mengerti? " sambungnya kesal. Dia mematikan sambungan telefon.
"Baik, CEO, " angguk Reindra patuh. Dia memarkir motornya di tempat yang tidak jauh dari parkiran mobil Rhea.
"Yuk, turun, " kata Rhea setelah mematikan mesin mobil. Dia mencabut kunci mobil lalu memasukannya ke dalam tas jinjing nya yang mahal. Sebelum keluar dari mobil, dia menanggalkan jaket jeans yang di pakainya sejak tadi.
Chayra mengangguk. Dia meninggalkan ranselnya di mobil. Buat apa di bawa, isinya hanya buku dan dompet, itu pun uangnya tidak seberapa.
Chayra menggerakkan kaki mengikuti Rhea yang sudah berjalan duluan.Sepertinya Rhea sangat bersemangat, batinnya berkata.
Reindra menundukkan kepalanya dalam dalam ketika Rhea dan Chayra berjalan melewatinya.
"Kenapa aku menundukkan kepala? Aku kan masih memakai helm, " Reindra mengutuk kebodohannya. Dia segera mengangkat muka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
WWH jin
mantap
2022-07-08
2
WWH jin
mobilnya Rhea keren
2022-07-08
1
Naaa
lanjuttt
2022-03-03
1