Datang ke kantor CEO Rakhan untuk meminta maaf? Seriously? Rhea pasti bercanda ini.
"Aku transfer 40 juta, ke rekening kamu atau langsung ke rekening TU kampus?" ujar Rhea cepat. Dia melihat keengganan di mata Chayra. Dia mengambil ponselnya yang tergeletak di atas nakas, di samping ranjang.
"Eh.." Chayra menggaruk rambutnya.
"Done, " Rhea mengangkat ponselnya, memperlihatkan bukti transaksi ke mata Chayra. "Uang semester ini sudah lunas," katanya kemudian meletakkan ponsel itu di sampingnya.
Fuuh.. bibir Chayra meniup angin.
Amazing! Oh, My God!
Hanya dalam beberapa jam, rekeningnya sudah bertambah 60 juta plus lunas uang semesteran. Tidak usah mengeluarkan peluh dan tenaga. Hanya menggadaikan harga diri. Chayra tidak tahu mesti tertawa atau menangis.
Yang pasti, Lagi lagi harga diriku kalah dengan transferan, batinnya. "Baiklah, " dia setuju.
"Besok siang, kita akan pergi ke kantor CEO Rakhan, " putus Rhea.
"Besok siang? " ulang Chayra kaget. "A-apa itu tidak terlalu cepat? "
"Memang harus cepat cepat, Ra, orang seperti CEO Rakhan itu memang harus cepat cepat di pikat, Ra. Jika tidak ingin di ambil orang, " tegas Rhea .
"Tapi Re, bukannya CEO Rakhan itu calon suami kamu? Buat apa kamu susah payah memikat dia, toh dia sudah setuju untuk menikah dengan kamu, " Chayra mengingatkan.
"Iya juga sih, "timpal Rhea. "Tapi aku ingin dia menikah dengan aku karena mencintai aku. Bukan karena terpaksa, " sambungnya tegas.
"Pastilah gampang untukmu membuat dia jatuh cinta padamu, " balas Chayra. "Kamu kan primadona kampus. Cewek tercantik dari sekitar 9 ribu cewek di kampus. Tinggal menjentikan jari, seluruh cowok di kampus berebut mengekori kamu, "lanjutnya. "Kamu tidak butuh bantuanku, Re, "pungkasnya lagi.
"CEO Rakhan itu berbeda dengan semua cowok di kampus, Ra, " tukas Rhea. "Mereka semua tidak bisa di bandingkan dengan CEO Rakhan. Dia lebih tampan. Berwibawa. Tinggi atletis. Berkuasa, " matanya menerawang sembari tersenyum.
Hih... Chayra merinding. Ekspresi Rhea membuatnya takut. Apa Rhea sudah jatuh cinta pada CEO arogan itu? Apakah hati Rhea sudah terkena panah asmara cupid?
Alamat bakal sengsara hidupku ini, Chayra membatin.
"Mau kan Ra? "Rhea menangkupkan kedua tangannya di dada. Matanya tulus memohon.
Rhea belum pernah bersikap seperti ini sebelumnya. Dia anak manja yang bisa mendapatkan apa saja. Ini berarti dia benar benar menginginkan CEO Rakhan.
"Bagaimana ya? " Chayra menggaruk rambutnya. Bingung. Pusing. Lebih parah dari migrain.
"Ku transfer 30 juta lagi, " Rhea melihat kebimbangan Chayra. Dia mengambil ponselnya yang ada di sampingnya.
"Bukan begitu, Re, " Chayra buru buru mencegah. Dia tidak ingin di pandang Rhea sebagai mata duitan. Apalagi sejak 6 bulan yang lalu, dia sudah menumpang hidup pada Rhea.
"Cuma aku kurang yakin bisa membantu kamu, Re. Kamu kan tahu aku tidak punya bakat menjadi mak comblang, " terangnya.
"Tenang saja, " Rhea menepuk bahu Chayra. "Semua rencana sudah ada di otakku, " dia menunjuk kepalanya.
"Oh, eh, ok, "Chayra menjawab linglung. "Asal jangan rencana aneh aneh saja, " sambungnya dalam hati.
"Kamu tinggal ikut rencanaku saja, " seringai Rhea.
"he-eh, " Chayra balas menyeringai. Dia melepaskan beberapa jepitan bobby pin yang menjepit cepol kedalam rambut. cepolnya terlepas, menyisakan karet pengikat ponytail.
"Kamu tidur sendiri ya, "Rhea bangkit dari ranjang. Lalu mengganti baju dengan piyama. "aku mau tidur dengan papa dan mama," dia menutup pintu kamar tanpa menunggu jawaban Chayra.
"Apa? " Tangan Chayra yang hendak membuka karet pengikat ponytail tertahan.
Dia hampir tidak mempercayai pendengarannya. Apa daun telinganya salah menangkap suara yang keluar dari mulut Rhea?
Selama Chayra tahu, Rhea tidak pernah tidur bersama kedua orangtuanya. Seberapapun manjanya dia.
Who's care? Chayra mengangkat bahu. Dia melanjutkan melepaskan karet rambut. kemudian masuk ke kamar mandi untuk membasahi rambutnya yang kaku oleh semprotan hairspray.
Keluar dari kamar mandi, dia mengeringkan rambut dengan hairdryer yang tergeletak di atas meja rias.
Kemudian dia membaringkan tubuhnya di atas ranjang Rhea yang empuk. Tanpa menunggu lama, dia sudah larut dalam mimpi.
Sementara, di sebuah rumah megah bernuansa Amerika klasik di pinggiran kota Jakarta, CEO Rakhan tengah bersantai di dalam kamarnya sambil memegang ponsel.
Dia sedang membaca pesan yang di kirim Samuel Herring, kepala divisi bagian IT.
"Nama : Chayra Minara, umur: 18 tahun. Golongan darah: B rhesus negatif. Zodiak: scorpio. Bintang ini berada di urutan 210-240 zodiak, antara 207,25 dan 234,75 derajat bujur langit. Aku tidak perduli posisi bintang ini di langit," dahi CEO Rakhan berkerut. "Bagian IT apa ini, hanya mengambil informasi dari wikipedia, " sentaknya kesal.
"Sifat: hobi ngopi sambil deep talk dengan orang yang di percayai, suka makanan pedas, swing moody. Sifat apa ini? sepertinya diambil dari astrologi majalah," CEO Rakhan mengomel sendiri.
Menyesal dia buru buru meninggalkan pesta begitu Taksa memberitahu team IT sudah mendapatkan informasi tentang kucing kecil itu.
Ternyata informasi yang di dapat hanya hasil comot sana sini.
"Sam, aku mau foto orang tua Chayra, " kata CEO Rakhan begitu Samuel mengangkat telefon.
"Baik, CEO, " kata Samuel dengan mata terpejam. Dia baru saja mau tidur setelah menyelesaikan tugas dari CEO Rakhan.
"Sekarang! "tegas CEO Rakhan.
"Baik, CEO, " balas Samuel cepat. Rasa kantuknya hilang mendengar suara CEO Rakhan yang menggelegar. Dia mengambil laptop yang terbaring di sebelahnya.
"Maaf, CEO, namanya siapa? "Kata Samuel . Dia menyalakan laptop yang tadi sudah di shut down.
"Mana aku tahu namanya siapa, " sengat CEO Rakhan. "Itu tugasmu mencari tahu. Data pribadi Chayra yang aku minta juga kalian ambil dari wikipedia dan astrologi kan? " tegasnya kesal.
Mati aku! Keringat dingin Sam. "Kenapa juga aku tadi setuju dengan usul Raihan tadi, " umpatnya menyesali.
"Kita tadi sudah masuk ke situs universitas Bumi Persada, CEO. Mbak Chayra masuk universitas dengan nama CEO Farras sebagai walinya, " ungkap Samuel.
"Kita sudah berusaha mencari data sejak TK sampai SMA, tapi hasilnya nihil. Sudah di blocked semuanya, " sambungnya.
Apakah CEO Farras yang melakukannya? Tapi kenapa? Dahi CEO Rakhan berkerut.
Pasti ada sesuatu yang membuat CEO Farras mau menutupi masa lalu kucing kecil itu.
Dia teringat percakapan antara Chayra dan Rhea di dalam mobil tadi. Menilik dari percakapan mereka, sepertinya Chayra meninggalkan rumah dan tinggal bersama Rhea.
"Bagaimana dengan tugas tadi pagi? " tanya CEO Rakhan .
"Kita sudah berhasil menerobos semua jasa pengiriman, kecuali AR ekspedisi. Sistem komputer mereka sangat kuat CEO, kita masih belum bisa memecahkan kata sandinya, " lapor Samuel dengan nada takut.
"Aku kasih waktu 1 hari lagi, kalau gagal, kalian semua, divisi IT bersiap siap ke Somalia, " tandas CEO Rakhan kesal. Dia mematikan sambungan telefon.
Somalia? Samuel bergidik. "Baik, CEO," dia menutup telefon.
"Kenapa sayang? " tanya kekasih Samuel yang ikut terbangun.
"Tidak apa apa, kamu tidur saja, " balas Samuel sembari membelai bahu telanjang kekasihnya. Karena tugas dari CEO Rakhan, dia terpaksa mengabaikan kekasihnya yang sejak tadi sudah mengenakan lingurie sexy.
"Aku dengar tadi kamu menyebut nama Chayra. Apakah nama panjangnya Chayra minara? " tanya kekasihnya ingin tahu.
Samuel mengangguk. "Kamu kenal? "
Sang kekasih mengangguk. "Aku kenal dia."
####
Maaf readers, author lama tidak up, krn author sedang sakit. Tolong doakan author selalu sehat y, biar terus bisa rutin up🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
WWH jin
sehat terus y otor🤗
2022-07-08
3
WWH jin
sama2 kacau ini bawahannya CEO
2022-07-08
1
Bocil Project
spam like
2022-04-30
1