"Memang tuksedo ku tidak basah, tapi bau, " pungkas CEO Rakhan menyela.
Bau? Mata Chayra membelalak marah. "Apa? Enak saja, aku.. aku, " dia terdiam. Tidak tahu mau bicara apa. Takut keluar kata kata kasar.
CEO Rakhan tersenyum tipis. Setiap kali Chayra marah terlihat sangat menggemaskan di matanya.
"Karena kamu, semalam aku kehilangan 3 T, " CEO Rakhan mulai mengarang cerita.
"Anda serius? " mata Rhea membulat kaget.
"Apa aku terlihat bercanda? " CEO Rakhan menatap Rhea dalam dalam.
"Eh ,Iya, " jawab Rhea kikuk. Pandangan CEO membuatnya grogi. "Apa penampilanku sudah stand out? Apa maskaraku tidak luntur? Apa alisku terlukis dengan benar? " dia bertanya tanya dalam hati.
Hih.. Chayra melirik kesal pada Rhea. Kenapa Rhea jadi salah tingkah begini?
"Terus anda mau apa? minta ganti rugi? " tantang Chayra sebal.
"Iya, " angguk CEO Rakhan tegas.
"Aku tidak punya uang, " tukas Chayra cepat. "Percuma saja minta ganti rugi padaku, " sambungnya lugas.
Taksa melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Sudah 15 menit berlalu. Tadi CEO Rakhan memerintahkan dia, 15 menit setelah Rhea masuk ruangan, dia harus segera mengingatkan ada rapat penting. Meski sebenarnya rapat itu tidak ada. CEO Rakhan hanya ingin mengusir Rhea secara halus.
"Maaf CEO, sudah 15 menit, "Taksa mengingatkan. "Sebentar lagi anda ada.. "
"Tidak ada, " CEO Rakhan mendelik marah.
"I.. iya, CEO, " Taksa menjawab pelan. Kenapa sekarang CEO berubah pikiran? Apa karena ada Chayra?
"Sepertinya anda sibuk CEO Rakhan, " Chayra melihat kesempatan untuk melarikan diri. "Ayo, Re, kita pergi, " sambungnya sambil menarik tangan Rhea.
"Tunggu, Ra, " Rhea mengibaskan tangannya yang di tarik Chayra. Mana mau dia pergi begitu saja tanpa hasil.
"Mau kemana? Aku kan tidak menyuruh kamu pergi, " tukas CEO tegas. "Urusan kita belum selesai, " tandasnya.
"Baiklah, " Chayra kembali duduk. "Anda mau apa? Ganti rugi? Baik, aku akan menggantinya, " balasnya cepat.
"Mem-membayar? Kamu punya uang, Ra? "tanya Rhea kaget. " Ini 3 T, Trilyun, Ra,"
"Aku akan membayarnya dengan mencicil, " Suara Chayra bergetar.
Oh, God! Dios Mio! Dari mana dia bisa mendapatkan uang sebanyak itu?
"Aku tidak menerima pembayaran dengan mencicil, " tukas CEO Rakhan menyela.
"Lalu anda mau apa? Melaporkan aku pada polisi? Aku tidak percaya anda akan melapor pada polisi. Anda kan tidak punya bukti, " beber Chayra percaya diri.
"Kata siapa aku tidak punya bukti? " CEO Rakhan menyeringai ."Kalau memang aku rugi karena kamu, tidak ada bukti, bagaimana jika aku melaporkan mengenai pelecehan seksual? "lanjutnya santai.
"Pelecehan seksual? "timpal Chayra heran. "Pelecehan seksual apa? Mana ada perempuan melecehkan laki laki? Anda bercanda, " sambungnya ketus.
"You groped my body. Ada saksi nya, asisten ku dan kamera CCTV," sahut CEO Rakhan menegaskan.
Di Ballroom hotel Grand duke kan tidak ada kamera CCTV, Taksa membatin. Kenapa CEO berbohong?
Groped? Meraba raba? menggerayangi? Rhea shock mendengar. Tidak menyangka Chayra seperti itu. Apalagi ini pada CEO Rakhan.
"Benar Ra? "Rhea segera memandang Chayra meminta kebenaran.
"Tidak, aku tidak bermaksud seperti itu, iya, aku memang, tapi aku tidak... " Chayra menggaruk garuk rambutnya. Dia kehilangan kata kata.
"Stop lying, it's true, " sentak CEO Rakhan ketus.
Rhea mengurut urut pelipisnya. Kenapa sekarang berkembang di luar perkiraannya? Tadi rencananya, dia akan mengajak CEO Rakhan untuk makan di luar sebagai permintaan maaf. Kemudian sambil makan, mereka akan mengobrol dengan santai. Di sana dia akan mengeluarkan segala pesonanya, yang akan membuat CEO Rakhan takluk.
Tapi sekarang apa yang terjadi? Ini tidak bisa di biarkan. Dia akan mengembalikan masalah ini kembali pada jalur yang benar.
"Bagaimana jika kita bicarakan masalah ini baik baik CEO Rakhan? "bujuk Rhea. "Sambil lunch di luar? di Zekkei cafe? Kebetulan aku tadi sudah reserve table di cafe itu, " lanjutnya.
"Baik, " CEO Rakhan mengangguk.
"Maaf, anda sudah ada jadwal lunch dengan mitra bisnis di restoran lain, CEO, " bisik Taksa mengingatkan.
"Batalkan, " balas CEO Rakhan cepat.
Batalkan? Taksa ingin berteriak. Apa CEO ini tidak tahu bagaimana sulitnya dia mengatur jadwal ?Apalagi pertemuan ini dengan mitra bisnis dari luar negeri. Yang di batas oleh waktu.
"Dengar aku tidak? "CEO Rakhan menoleh. Menatap Taksa dengan mata elangnya yang tajam.
"Ba, baik CEO, " Taksa menurut.
Hmph.. Chayra mengigit bibir. Apa apaan ini si Rhea. Pakai acara mengajak CEO ini makan siang segala. "Re.. " desisnya.
Rhea meletakan tangannya di atas tangan Chayra untuk menenangkannya.
"Sebentar lagi istirahat siang, bagaimana kalau kita pergi bersama, " CEO Rakhan menawarkan tumpangan.
"Tidak usah, CEO, kita pergi sendiri saja, " potong Chayra buru buru. "Ayo, Re, " Dia menarik tangan Rhea kuat kuat sampai Rhea berdiri dari kursi.
"Iya, " Rhea berdiri dengan sikap elegan. " Kami pergi duluan, permisi, " dia pamit sambil tersenyum manis.
CEO Rakhan mengangguk. Dia menahan tawa dalam hati melihat sikap Chayra yang bergegas keluar.
Sampai di luar ruangan CEO Rakhan, Chayra melepaskan pegangannya pada tangan Rhea.
"Kamu tidak percaya kan dengan yang CEO itu katakan? " Chayra menoleh pada Rhea. "Kamu kan tahu aku. "
"Ya aku percaya, kamu tidak mungkin melakukannya," jawab Rhea. "Tapi kamu harus berjanji membantuku mendapatkan CEO Rakhan, " sambungnya. "Kamu tidak boleh membantah semua yang aku katakan, " dia mengakhiri ucapannya.
Chayra mengangguk pasrah.
Sekitar dua puluh menit kemudian, mereka tiba di Zekkei cafe. Chayra tidak merasakan gairah kegembiraan melihat cafe yang biasanya hanya bisa dia lihat di medsos atau akun Vlogger.
"Duduk, Ra, " Rhea menarik tangan Chayra. "Ini table yang sudah aku reserve, " katanya memberitahu.
Meja yang sudah Rhea pesan terletak di tempat yang paling strategis. Langsung menghadap ke areal gedung perkantoran. Jika malam hari, akan sangat memanjakan mata karena bisa melihat city light Jakarta.
"Nanti kamu biarkan saja aku yang bicara pada CEO Rakhan ya, " perintah Rhea.
Chayra langsung mengangguk. Siapa yang mau bicara dengan CEO itu? Setiap kata yang keluar dari mulutnya, selalu membuatnya emosi.
"Itu dia datang, " gumam Rhea. "He is really cute, " desahnya.
Chayra ikut menoleh ke arah pintu masuk. Dia melihat CEO Rakhan masuk diiringi Taksa.
Dia memang sedikit tampan, aku Chayra dalam hati. Tidak... agak tampan. Oh, No.. sangat tampan, hatinya menjerit.
CEO Rakhan berjalan dengan langkah tegap. Badannya yang proporsional di balut setelan jas yang terlihat begitu luar biasa saat dia pakai.
"Kamu berliur, " bisik CEO Rakhan saat melewati Chayra.
"What? " Chayra mendengus. Dia meraba raba bibirnya dengan jari. Bibirnya kering. Sama sekali tidak ada liurnya. Sial, dia mengerjai aku! kutuknya dalam hati.
Seperti inilah kira kira, penampilan CEO Rakhan ya, readers😊
"Silahkan duduk, CEO Rakhan, " kata Rhea setelah dia tersadar dari perasaan terpesonanya.
CEO Rakhan menarik kursi yang ada di hadapan Chayra. Sementara Taksa duduk di sebelah CEO Rakhan, berhadapan dengan Rhea.
Cih, kenapa dia yang duduk di hadapanku, dengus Chayra dalam hati. Merusak pemandangan saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Tara
ganteng n s3xy🥰🤔😱🫣🤗
2024-04-05
2
WWH jin
jd pengen juga makan d tempat kaya gini
2022-07-08
1
WWH jin
🥰🥰🥰🥰
2022-07-08
1