"CEO Rakhan ini calon suami kamu, Re," terang papa Rhea seakan mengerti pikiran anaknya.
CEO Rakhan ini calon suami kamu,Re. Kata kata papanya terngiang ngiang terus di telinga Rhea. Berputar putar dalam pusat ingatan hippocampus, yang terletak di pusat otak.
Rhea nyaris pingsan di tempat. Perkataan papanya sungguh mengagetkannya.
Bagaimana mungkin CEO World Tech yang berjaya di dunia bisnis, seorang yang masih muda?
Bukan orang tua beruban seperti yang aku kira selama ini? sesal Rhea.
Seketika penampilan ala Red Queen Alice In The Wonderland ini membuat Rhea malu. Apalagi tampilan rambutnya. Rambut pirangnya di bentuk model space buns.
Space buns adalah dua cepol rambut di bagian kiri dan kanan atas kepala. Gaya rambut sailor moon.
Baju yang di kenakan juga baju longgar berbahan wol. Sama sekali tidak menunjukan lekuk tubuhnya yang bagaikan gitar spanyol. Menyesal dia bertukar pakaian dengan Chayra.
Melihat cara CEO Rakhan menatapnya, dia yakin CEO itu menganggapnya aneh.
Ingin dia menyelam ke dasar samudera. Bersembunyi di palung mariana, palung terdalam di dunia. Meninggalkan rasa malunya di sana.
CEO Rakhan ini calon suami Rhea? Aduh, bagaimana ini.Bagaimana caraku agar CEO ini terpikat olehku? Di lihat dari tatapan CEO itu sepertinya dia masih marah padaku, pikiran Chayra berkecamuk.
CEO Rakhan menatap gadis yang berdiri di hadapannya tanpa kedip.
Riasan mata aneh berwarna hitam dan coklat. Bibir di pulas ala vampy dan berglitter. Model rambut hendak ke pesta kostum, baju seperti berangkat kerja ke kantor. Entah apa maksudnya berpenampilan aneh itu.
Di balik riasan anehnya itu, CEO Rakhan yakin, dia gadis yang cantik. Pastilah cantik. Karena mamanya mantan supermodel dunia,yang dulu sering masuk 50 wajah tercantik di dunia. Ayahnya juga tampan berwibawa.
Tapi entah kenapa, gadis berwajah manis dengan raut muka cemberut yang berdiri di samping Rhea, begitu menyita perhatiannya. Bibir kecilnya yang mencibir, seakan minta di cium.
"Bagaimana kabarnya CEO Rakhan?" Mama Rhea datang belakangan.
"Baik, Tante Aeleasha," jawab CEO Rakhan. "Panggil Rakhan saja, malu di panggil CEO Rakhan, Tante," sambungnya kemudian.
"Kalau begitu kamu juga jangan panggil Tante," sambut mama Rhea. "Panggil mama bagaimana?" usulnya.
Papa dan mama Rhea tertawa kecil. Sangat bahagia. Di lihat dari reaksi Rhea, mereka yakin jika Rhea juga suka pada CEO Rakhan.
"He..hehe," CEO Rakhan ikut tertawa kecil. Sekedar basa basi.
Kemaren dia menyetujui permintaan ayahnya, hanya untuk sekedar membuat ayahnya senang. Lagipula dengan perempuan manapun dia menikah, dia tak perduli.
Rasa cintanya telah habis di bawa pergi perempuan itu.
Namun, saat dia melihat Chayra, ada perasaan lain menyelinap di hatinya. Entah apa itu.
"Bagaimana dengan kamu, Re?" mama Rhea berpaling menatap Rhea.
"Aku sih terserah papa dan mama saja," Rhea menjawab malu malu. Dia bergelayut manja di lengan papanya.
"Sekarang jadi penurut ya,"goda Papa Rhea.
Rhea tidak menjawab. Dia menyembunyikan wajahnya di balik lengan papanya. Dia benar benar malu saat ini.
Dia tidak berani memandang CEO Rakhan. Riasan vampy ini sungguh membuatnya malu. Dia ingin pergi dari sini secepatnya.
Ish, ada apa dengan Rhea ini? Chayra melirik ganjil. Apa jangan jangan dia suka pada CEO arogan ini?
"Ra.." Rhea berbisik. Dia menyikut pinggang kurus Chayra dengan sikunya yang runcing. Meminta bantuan.
"Argh..." Chayra terperanjat. "Uhuk..uhu.." dia terbatuk batuk karena kaget.
Papa dan mama Rhea seketika menatap Chayra. Heran mendengar batuknya yang aneh.
"Kamu tidak apa apa, Ra?" tanya mama Rhea prihatin. "Chayra ini adalah teman akrabnya Rhea," lanjut mama Rhea menjelaskan.
"Aku...ah, ah.." Chayra mengaduh. Ish, Rhea menyikut pinggangnya terlalu keras. Sehingga otot pinggangnya terasa sakit.
"Maaf sebelumnya,ibu dan bapak," Taksa yang sedari tadi berdiri di belakang CEO Rakhan maju ke depan.
"Sepertinya Mbak Chayra ini sedang tidak enak badan . Tadi saya dengar katanya sedang hamil muda," sambungnya.
Hmph..tawa CEO Rakhan hampir menyembur.Ternyata Taksa ada gunanya juga, batinnya berkata.
Hamil muda? Seketika enam pasang mata memandang Chayra meminta kejelasan.
Beberapa jauh dari sana, seorang laki laki setengah baya menatap mereka tak berkedip.
"Lihat apa sayang?" tanya istrinya.
"Gadis itu mirip sekali dengan Chayra," ternyata laki laki itu adalah papanya Chayra.
"Tidak mungkinlah sayang," geleng istrinya yang merupakan ibu tirinya Chayra .
..."Chayra tidak mungkin kenal CEO Farras dan CEO Rakhan. Dan lagi, lihat baju yang di kenakan gadis itu, harganya juta," tandasnya lagi. ...
...Dia melihat gaun itu terpajang di butik di sebuah mall di pusat kota beberapa waktu lalu dan ingin membelinya. Harganya yang ratusan juta hanya bisa membuatnya menahan air liur....
" Sebaiknya kamu pikirkan bagaimana caranya agar dapat menjadi partner bisnisnya World Technology," dia mengingatkan.
"Sepertinya sulit. In tech sudah lebih dulu mengajukan proposal dan aku dengar akan di pererat dengan pernikahan antara putri CEO Farras dengan CEO Rakhan," tukas papa Chayra gusar .
"Seandainya Chayra tidak meninggalkan rumah, kita bisa mengajukan Chayra untuk menikahi CEO Rakhan," sesal ibu tirinya Chayra.
" Lihat sayang, anaknya CEO Farras itu sama sekali tidak menarik. Penampilannya juga aneh," nilainya menunjuk Rhea dengan dagunya yang panjang.
Dagu yang di dapat dengan cara teknik vacuum Cleaner. Hasil dari klinik estetika di Paris. Dagu kebanggaannya.
"Gara gara kamu juga ,Chayra meninggalkan rumah," tandas Papa Chayra gusar. "Sekarang aku tidak tahu dia ada di mana."
"Sebentar lagi dia pasti akan pulang, sayang," bujuk ibu tiri Chayra. "Kamu kan sudah membekukan semua rekening tabungannya," sambungnya menenangkan.
Papa Chayra menghela nafas. Memang, semua rekening tabungan sudah di bekukan. Kartu kredit dan kartu debit juga sudah di sita dari Chayra. Namun Chayra tidak jua kunjung pulang.
Bulan depan Pak Tua akan pulang dari Amerika serikat . Beliau di sana hampir satu tahun untuk menjalani pengobatan. Pak Tua pasti akan menanyakan Chayra.
"Sudah,jangan di pikirkan," ibu tiri Chayra membelai lengan suaminya.
"Jika kamu bisa mendapatkan kontrak kerjasama dengan World Tech, Pak Tua pasti akan memaafkan masalah Chayra," sambungnya seakan mengerti pikiran suaminya.
"Coba kamu ikut bergabung ke sana," dia menunjuk ke tengah ballroom dengan dagu kebanggaannya.
Sementara Chayra tengah berkutat menyakinkan enam pasang mata yang menatapnya tidak percaya.
"Aku tidak hamil om, tante," geleng Chayra lelah.
"Om dan tante tidak usah percaya omongan bapak ini," dia menunjuk Taksa dengan kesal
"Aku bawa pulang Chayra dulu ya ma, pa," Rhea segera mengambil kesempatan. "Ayo Ra," dia menarik tangan Chayra. "Kita duluan CEO Rakhan," pamitnya pada CEO Rakhan.
"Tunggu Re,papa telpon Pak Sumir dulu untuk jemput kamu," Papa Rhea mengambil ponsel dari kantong tuksedo nya.
"Tidak usah ,om," cegah CEO Rakhan cepat. "Biar asisten saya yang mengantarkan pulang. Kebetulan dia juga mau pulang," sambungnya lagi.
" CEO suruh aku pulang?" tanya Taksa heran. Tidak biasanya ini.
"Tadi katanya kamu mau pulang,ada urusan," balas CEO Rakhan dengan nada suara tidak mau di bantah.
"Urusan? oh ya, aku ada urusan," Taksa mengangguk. "Nona nona tunggu di main lobby, saya ambil mobil dulu di parkiran basemen," sambungnya.
Rhea mengangguk cepat.
"Ayo cepat Re," tanpa berpamitan, Chayra segera menarik tangan Rhea, menyuruhnya bergegas. "Ayo cepat," dia menarik tangan Rhea kuat kuat.
Rhea mengernyit. Chayra kenapa ini?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Naaa
lanjuttt thorrr
2022-03-03
2
eda
spechelles
2022-02-05
1
WWH jin
udah py calon suami aj, aq mah masih jomblo
2021-12-31
2