Pengantin baru?

Keesokan harinya, Nico mengunjungi Perusahaan Romanov Ent setelah dua hari tidak bekerja menjaga Jennifer. Menyeret langkahnya menuju ruangan studio yang berada di lantai tiga setelah keluar dari dalam lift. Dan kemudian masuk ke dalam studio yang nampak tidak begitu ramai seperti biasanya. Seketika wajahnya yang datar itu memperhatikan Jennifer bersama dengan Billy di sudut ruangan, hingga langkahnya terpaksa terhenti saat itu juga.

Entah apa yang sedang mereka bicarakan, Jennifer terlihat lebih semangat. Nico mendesahkan napasnya ke udara, perlukah ia turun tangan untuk memisahkan mereka?

Dan beberapa saat kemudian, Nico kembali melanjutkan langkahnya begitu Billy berlalu dari sana. Pandangannya sempat beralih kepada seorang wanita yang tiba-tiba merangkul lengan Billy, dan hal itu jelas membuat Jennifer kesal.

"Apa Nona perlu bantuanku untuk mengusir lebah penyengat sepertinya?" Nico berbisik begitu sudah berdiri di samping Jennifer hingga membuat Nona majikannya itu terjingkat kaget.

"Sejak kapan kau berada disini?" tanya Jennifer mengalihkan perhatiannya sejenak kepada Nico.

"Sejak Nona bersama dengan kekasih Nona dan kekasih Nona bersama dengan wanita lain dan kemudian kekasih Nona bisa bersama dengan wanita yang lainnya lagi," ujar Nico menjawab dengan penuh sindiran untuk Billy.

Jennifer menepuk bahu tegap Nico, merasa tidak terima dengan ucapan bodyguardnya tersebut. "Jaga bicaramu, Billy bukan pria seperti itu."

"Hanya belum saja Nona." Nico menyahut dengan mengulum senyum, terlebih lagi tatapan mata Jennifer memelototi dirinya.

"Billy tidak akan seperti itu. Kau terlalu berlebihan."

"Aku tidak berlebihan Nona tetapi bicara apa adanya. Nona masih kecil dan aku hanya melindungi Nona dari para lebah menyengat dan-"

Merasa tidak terima dan mereka sudah menjadi pusat perhatian para staf yang baru saja memasuki ruangan studio, Jennifer memotong kalimat Nico dengan menarik kerah jas Nico dengan paksa masuk ke dalam ruangan khusus. Bisa saja Nico menahan tubuhnya dengan tenaga Jennifer yang tidak seberapa itu, tetapi ia menahan diri, mengingat Nico menyukai jika mereka bersentuhan fisik.

Begitu masuk ke dalam ruangan, Jennifer menekan tubuh Nico ke dinding. "Dengar, aku bukan anak kecil lagi, usiaku sudah 25 tahun." Namun Nico hanya diam, ia justru memanfaatkan kesempatan itu untuk memandangi wajah cantik Jennifer. "Apa kau mendengarkan ucapanku?" Jennifer menjadi lebih kesal karena sejak tadi Nico tidak mengindahkan perkataannya.

"Iya Nona, aku mendengarnya." Sembari tersenyum, Nico masih memenuhi kedua matanya pada sosok wanita di hadapannya itu. Biarlah dirinya disebut sebagai bodyguard yang tidak memiliki sopan santun, kapan lagi bisa sedekat ini dengan Jennifer, pikirnya.

Melihat tatapan Nico yang tidak biasa, perlahan Jennifer menjauhkan tubuhnya. Ia merapikan pakaiannya untuk menutupi kecanggungan akan tatapan dalam Nico padanya.

Benar-benar pria yang aneh.

"Aku bisa membuat matamu tidak bisa melihat selamanya, kalau kau kurang aja menatapku seperti itu!" Kalimat itu meluncur begitu saja dari bibir Jennifer, lantaran wanita itu semakin salah tingkah.

Nico terkekeh mendengarnya. "Memangnya apa yang aku lakukan Nona?"

"Kau memandangiku dengan tatapan-" Jennifer tidak melanjutkan ucapannya, ia terlalu malu mengatakan jika tatapan Nico terlihat mesum.

"Tatapan apa Nona? Memangnya bagaimana cara memandangku terhadap Nona?" Nico berpura-pura tidak mengerti, ia semakin tertarik menggoda Jennifer. Tangannya terlipat di depan dada dengan mengulum senyum.

"Iishh.... Sudahlah lupakan saja!" Tidak mungkin Jennifer memperagakan bagaimana cara Nico menatap dirinya. "Aku akan kembali ke ruanganku!" Kemudian membalikkan tubuh, menarik langkahnya menuju pintu dan keluar dari ruangan. Sesaat setelah keluarnya Jennifer dari sana, Nico terkekeh geli, sungguh Nona majikannya itu sangat menggemaskan.

Kemana Jane saat ini? Kenapa dia tidak ada saat sedang ku butuhkan?

Kedua mata Jennifer mencari sosok Jane yang mungkin saja berada di kerumunan para staf. Namun tetap tidak menemukannya.

"Nona, ada apa?" Bertepatan dengan Nico yang keluar dari ruangan.

"Astaga kau ini...." Jennifer mengusap dadanya karena terkejut. "Aku sedang mencari Jane." Menoleh kesana kemari mencari sosok sekretarisnya tersebut.

"Oh, tadi sebelum aku masuk kemari, aku berpapasan dengan Nona Jane. Dia bilang akan kembali ke ruangan lebih dulu dan menitipkan Nona padaku."

"Kenapa kau tidak mengatakannya sejak tadi?" Jennifer menggeleng heran, jika ia tau mungkin ia tidak akan menunggu Jane di ruangan studio dan langsung kembali ke ruangannya saja.

"Nona tidak bertanya," sahut Nico. Bukan salahnya, Jennifer saja yang tidak bertanya padanya.

"Sudahlah....." Jennifer yang kesal pun akhirnya melangkah pergi, dengan sigap Nico mengekori di belakangnya sembari tersenyum. Lagi-lagi ia berhasil membuat Jennifer kesal dan itu sangat menggemaskan baginya.

***

Setelah beberapa minggu berlalu, Nico terlihat lebih dekat dengan Jennifer, meskipun terkadang wanita itu masih menunjukkan sikap tidak ramahnya, atau sering kali mereka berdebat akan hal yang tidak penting. Seperti saat ini, siang ini Jennifer harus pergi meninjau lokasi pemotretan, Jane memberikan informasi jika ada kesalahan pada peralatan di lokasi pemotretan yang berada di Kota Birmingham, kota terbesar kedua setelah Kota London di Britania Raya, dan Jane sudah berada disana sejak pagi. Satu jam yang lalu setelah menerima telepon dari Jane, Jennifer bergegas menuju kesana untuk mendisiplinkan para staf dan kru yang telah lalai, padahal jarak yang harus di tempuh dari Kota London menuju Kota Birmingham sekitar tiga jam lamanya.

Dan Nico harus menepikan mobilnya di depan supermarket lantaran Jennifer membutuhkan sesuatu disana. Wanita itu terlihat bingung memilih, hingga tidak menyadari kedatangan Nico.

"Kenapa Nona lama sekali? Sudah pilih saja yang ada Nona." Nico memasukkan berbagai macam pembalut dari ukuran medium hingga large ke dalam troli.

"Astaga, kenapa kau memasukkan semuanya. Dua saja cukup." Jennifer mengembalikan beberapa bungkus pembalut dan hanya menyisakan dua berukuran medium.

Nico tersenyum dengan kedua tangan yang di masukkan ke dalam saku celana. "Aku hanya membantu memilihnya saja, karena Nona terlihat bingung sejak tadi."

"Ck, kau ini menyebalkan sekali," gerutunya hingga membuat Nico semakin terkekeh geli.

"Apa ada lagi yang diperlukan Nona?" tanyanya sesaat setelah beberapa lama terdiam.

"Iya ada...." Jennifer mulai mendorong troli kembali.

"Apa?" Raut wajah Nico menjadi serius.

"Aku ingin membeli perekat lem."

Kedua alis Nico bertaut bingung. "Untuk apa Nona?"

"Untuk menyumpal mulutmu!" cebiknya kesal dan Jennifer mempercepat langkahnya.

Nico tidak bisa menahan tawanya selepas kepergian Jennifer meninggalkannya di tempatnya. Apa dirinya benar-benar secerewet itu hingga Nona Jennie ingin menyumpal mulutnya, pikirnya.

Jennifer masih memilih beberapa makanan ringan untuk di perjalanan nanti. Wanita itu akan tahan jika tidak shopping pakaian atau barang-barang branded tetapi tidak akan tahan jika menyangkut soal makanan. Jennifer memang suka sekali mengemil, akan tetapi tubuhnya selalu terlihat ramping walaupun banyak makanan berlemak dan makanan ringan seperti cokelat.

"Apa harus sebanyak ini Nona?" Nico menatap bingung isi troli yang sudah menggunung.

"Iya, memangnya kenapa? Aku mudah lapar jadi biarkan saja, ini hanya untuk mengganjal perutku saja." Jennifer terlihat acuh, mengabaikan tatapan tidak percaya Nico akan sosok Jennifer yang begitu banyak makan tetapi tidak terlihat gemuk.

"Baik Nona, apa perlu aku membeli semua isi toko untuk di bawa ke lokasi pemotretan?"

"Tidak perlu," tolak Jennifer cepat sebelum Nico benar-benar melakukannya. "Untuk apa kau membeli seluruh isi toko?!"

"Karena Nona mudah lapar jadi aku akan membelinya untuk mengganjal perut Nona." Ah, yang benar saja kenapa Nico selalu bisa membalikkan perkataannya.

"Kau ingin membuatku menjadi babi gemuk?" Kedua mata Jennifer membeliak tajam.

"Tidak Nona, tidak mungkin Nona akan seperti babi gemuk. Nona akan terlihat cantik meskipun tubuh Nona menjadi gemuk."

Jennifer memutar bola matanya malas. "Ck, gombal." Dengan decakan lidah, kemudian kembali mendorong troli tersebut. Namun sebelum mendorong trolinya, pasangan suami istri paruh baya menghampiri mereka.

"Wah, apa kalian pengantin baru? belanjanya banyak sekali," ujar wanita paruh baya dengan rambut yang sedikit di sanggul ke atas.

"Pasangan yang sangat serasi, yang pria sangat tampan dan yang wanita juga sangat cantik," seru suami dari wanita paruh baya tersebut.

"Benar, seperti saat kita muda dulu." Wanita paruh baya itu berbisik pada suaminya hingga keduanya terkekeh, melupakan jika di depan mereka masih terdapat orang lain.

Nico dan Jennifer saling tersenyum canggung. "Hem, kami bukan-"

"Benar, kami pengantin baru. Terima kasih atas pujian Tuan dan Nyonya." Nico memotong ucapan Jennifer lebih dulu dan memberikan sapaan lembut dengan senyuman, sementara Jennifer terlihat menahan rasa kesal karena Nico mengiyakan dua wanita paruh baya tersebut.

"Kalian romantis sekali, kami berdua jadi teringat masa muda kami." Sembari terkekeh. "Kalau begitu kami pergi dulu, selamat berbelanja pasangan pengantin baru." Wanita paruh baya dengan sanggul ke atas tersebut menggandeng suaminya dan berlalu dari sana. Mereka terlihat senang setiap kali melihat pasangan muda yang menunjukkan keromantisan.

Sepeninggalnya dua wanita paruh baya itu, Jennifer berkacak pinggang, sorot matanya melayangkan tatapan tajam. "Kenapa kau membenarkan ucapan mereka? Kita bukan pasangan, apalagi pengantin baru," serunya kemudian.

"Aku tidak tega melihat wajah mereka yang terlihat senang. Coba bayangkan saja jika mereka adalah kedua orang tua Nona dan mereka pasti terlihat kecewa, pasti Nona juga akan sedih."

Good Nico, itu hanya alibimu saja, bukan? batinnya.

Jennifer sejenak terdiam seolah setuju akan ucapan Nico yang sebenarnya hanya alibi saja.

"Ya, baiklah. Kali ini kau benar," ujarnya. "Cepat dorong trolinya ke kasir."

"Baik Nona." Dengan senang hati Nico mendorong troli tersebut. Jennifer mengekor di belakang pria itu, samar-samar senyumnya terbit. Ternyata Nico tidak seburuk itu, meskipun lebih tua darinya tetapi Nico lebih asik ketimbang sang kakak yang selalu memasang wajah serius.

.

.

To be continue

.

.

Like, vote dan komentar kalian ya 💕

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

modusnya Nico top

2024-01-04

0

Kuro

Kuro

bisa aja babang Nico cari alasan

2023-12-29

0

Maia Mayong

Maia Mayong

tempelll trusss nic

2022-03-12

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog dan Visual
2 Wanita kesayangan
3 Merusak wajah cantik
4 Menyusahkan saja!
5 Daniel, sialan!
6 Habislah aku
7 Mati di tangan bos!
8 Benar-benar adik bos
9 Kekasih nona Jennie?
10 Apa yang kau lakukan?
11 Jangan mengharapkan apapun!
12 Pria raksasa menyebalkan!
13 Memberikan adik?
14 Menyingkirkan hewan liar
15 Kenapa dia juga berada disini?
16 Bertindak diam-diam
17 Kekasih masa lalu
18 Aku sudah menikah
19 Tidak akan pernah melepaskannya
20 Pengantin baru?
21 Kau sudah memiliki kekasih
22 Kau dalam masalah, temanku
23 Aku pasti akan mendapatkanmu lagi
24 Apa yang kau sembunyikan dariku
25 Tidak akan membiarkanmu pergi
26 Benar-benar sudah gila
27 Apa ini yang disebut melayani?
28 Meluapkan perasaan
29 Ingin merampas?
30 Kehilangan kesabaran
31 Ketiga pria mengerikan
32 Dasar pencemburu
33 Siapa yang lebih hebat?
34 Black Lion yang licik
35 Membantu Red Dragon?
36 Kenapa seperti ini?
37 Siapa yang mengincar Nona Jennie?
38 Luka yang berbuah manis
39 Kenapa harus mengawasiku?
40 Klien anonim?
41 Kejadian tiga tahun lalu
42 Menjagamu sampai akhir!
43 Siapa kau?
44 Kenapa dia terlihat senang seperti itu?
45 Sedekat itukah mereka?
46 Tidak tau malu
47 Pesta pernikahan
48 Melarat dalam sekejap mata
49 Harga yang sangat mahal
50 Terjerat pria seperti Daniel
51 Pemeran utama dan pemeran figuran
52 Jonas Fortes
53 Jika saja bukan temanku
54 Lebih baik menjadi Casper
55 Hanya akan memandangiku saja
56 Apa kau menyesalinya?
57 Nona Jennie, hanya miliknya.
58 Tidak dapat memendam lagi
59 Tidak menginginkan wanita lain
60 Aku akan menghabisimu!
61 Membawamu pergi
62 Tidak bisa hidup tanpamu
63 Berani menyentuhnya?!
64 Permintaan kencan
65 Melarikan diri dari singa ganas
66 Sebuah pengakuan
67 Ada apa dengan Nona Jennie?
68 Informasi tidak terduga
69 Aku ada disini
70 Apa seperti itu caramu berterima kasih?
71 Umpan sudah termakan
72 Jadi milikku ya.....
73 Dasar, calon kakak ipar
74 Menginginkan Nona Jennie
75 Permainan menarik
76 Hanya kau wanitaku
77 Aku tersiksa
78 Serangan
79 Cemburu
80 Jonas adalah......
81 Ketua Golden Dawn
82 Berlutut dan menangis darah
83 Desa Portmeirion
84 Kekasih putrimu
85 Membuang waktu dan tenaga
86 Akhir dari Lana
87 Semoga bahagia
88 Memiliki teman baru
89 Informasi yang berharga
90 Ternyata aku kuat
91 Ada yang tertinggal
92 Aku merindukanmu
93 Tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu
94 Serangan panas
95 Sahabat macam apa?
96 Berhenti mengganggu wanitaku!
97 Penyamaran
98 Aku ingin bersamamu
99 Apa lagi yang kalian sembunyikan
100 Kemarahan big bos
101 Bukan kakak yang baik?
102 Hanya urusan pria
103 Kau memilikiku
104 Aku tidak memerlukannya lagi
105 Bertamu atau menyerang?
106 Perangkap
107 Mission Completed
108 Kenapa dia yang marah?
109 Selangkah lebih maju
110 King Adam
111 Aku lebih tampan!
112 Terlambat
113 Harus bertanggung jawab
114 Mobil bergoyang
115 Tidak akan berharap lebih
116 Adikmu sudah menjadi kekasihku
117 Apa kau masih tidak bisa merasakannya?
118 Beruntung atau sial
119 Jangan menyentuhku!
120 Nikmati kematianmu!
121 Siapa yang sudah membantu?
122 Akhir dari seorang David
123 Dimana wanitaku?!
124 Apa kau ingin mati?!
125 Aku disini
126 Jangan salahkan aku menculik adikmu
127 Tidak ingin kehilangan
128 Seseorang yang berada di balik layar
129 Dua pria penyelamat
130 Pupus harapan
131 Aku harus mencegah mereka
132 Kenapa berubah?!
133 Jangan takut
134 Sudah cukup
135 Menerima apa adanya
136 Membuatnya bertekuk lutut
137 Anything for you
138 Balas dendam
139 Ancaman yang mematikan
140 Kebahagiaan berlipat
141 Menyandang status suami
142 Invitation Cards
143 The Wedding
144 Meraih kebahagiaan (THE END)
145 Bonus Chapter (Aku mencintaimu)
146 Bonus chapter (Penantian panjang berbuah manis)
147 Bonus chapter (Lupa waktu)
148 Bonus chapter (Santorini Island)
149 Bonus chapter (Kejutan)
150 Bonus chapter (Mereka adalah para Mafia)
151 Bonus chapter (Kelelahan)
152 Bonus chapter (Tidak tersiksa seorang diri)
153 Bonus chapter (Ingatan masa lalu)
154 Bonus chapter (Poor Nico)
155 Bonus chapter (Calon anggota baru)
156 Bonus chapter (Menjadi seorang Daddy)
157 Bonus chapter (Mengidam)
158 Bonus chapter (Gavin Ellard Wheeler)
159 Bonus chapter (Perkara mengusap kepala)
160 Bonus chapter (Elden & Liam)
161 Bastard Mafia (Falling In Love)
162 New Story
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Prolog dan Visual
2
Wanita kesayangan
3
Merusak wajah cantik
4
Menyusahkan saja!
5
Daniel, sialan!
6
Habislah aku
7
Mati di tangan bos!
8
Benar-benar adik bos
9
Kekasih nona Jennie?
10
Apa yang kau lakukan?
11
Jangan mengharapkan apapun!
12
Pria raksasa menyebalkan!
13
Memberikan adik?
14
Menyingkirkan hewan liar
15
Kenapa dia juga berada disini?
16
Bertindak diam-diam
17
Kekasih masa lalu
18
Aku sudah menikah
19
Tidak akan pernah melepaskannya
20
Pengantin baru?
21
Kau sudah memiliki kekasih
22
Kau dalam masalah, temanku
23
Aku pasti akan mendapatkanmu lagi
24
Apa yang kau sembunyikan dariku
25
Tidak akan membiarkanmu pergi
26
Benar-benar sudah gila
27
Apa ini yang disebut melayani?
28
Meluapkan perasaan
29
Ingin merampas?
30
Kehilangan kesabaran
31
Ketiga pria mengerikan
32
Dasar pencemburu
33
Siapa yang lebih hebat?
34
Black Lion yang licik
35
Membantu Red Dragon?
36
Kenapa seperti ini?
37
Siapa yang mengincar Nona Jennie?
38
Luka yang berbuah manis
39
Kenapa harus mengawasiku?
40
Klien anonim?
41
Kejadian tiga tahun lalu
42
Menjagamu sampai akhir!
43
Siapa kau?
44
Kenapa dia terlihat senang seperti itu?
45
Sedekat itukah mereka?
46
Tidak tau malu
47
Pesta pernikahan
48
Melarat dalam sekejap mata
49
Harga yang sangat mahal
50
Terjerat pria seperti Daniel
51
Pemeran utama dan pemeran figuran
52
Jonas Fortes
53
Jika saja bukan temanku
54
Lebih baik menjadi Casper
55
Hanya akan memandangiku saja
56
Apa kau menyesalinya?
57
Nona Jennie, hanya miliknya.
58
Tidak dapat memendam lagi
59
Tidak menginginkan wanita lain
60
Aku akan menghabisimu!
61
Membawamu pergi
62
Tidak bisa hidup tanpamu
63
Berani menyentuhnya?!
64
Permintaan kencan
65
Melarikan diri dari singa ganas
66
Sebuah pengakuan
67
Ada apa dengan Nona Jennie?
68
Informasi tidak terduga
69
Aku ada disini
70
Apa seperti itu caramu berterima kasih?
71
Umpan sudah termakan
72
Jadi milikku ya.....
73
Dasar, calon kakak ipar
74
Menginginkan Nona Jennie
75
Permainan menarik
76
Hanya kau wanitaku
77
Aku tersiksa
78
Serangan
79
Cemburu
80
Jonas adalah......
81
Ketua Golden Dawn
82
Berlutut dan menangis darah
83
Desa Portmeirion
84
Kekasih putrimu
85
Membuang waktu dan tenaga
86
Akhir dari Lana
87
Semoga bahagia
88
Memiliki teman baru
89
Informasi yang berharga
90
Ternyata aku kuat
91
Ada yang tertinggal
92
Aku merindukanmu
93
Tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu
94
Serangan panas
95
Sahabat macam apa?
96
Berhenti mengganggu wanitaku!
97
Penyamaran
98
Aku ingin bersamamu
99
Apa lagi yang kalian sembunyikan
100
Kemarahan big bos
101
Bukan kakak yang baik?
102
Hanya urusan pria
103
Kau memilikiku
104
Aku tidak memerlukannya lagi
105
Bertamu atau menyerang?
106
Perangkap
107
Mission Completed
108
Kenapa dia yang marah?
109
Selangkah lebih maju
110
King Adam
111
Aku lebih tampan!
112
Terlambat
113
Harus bertanggung jawab
114
Mobil bergoyang
115
Tidak akan berharap lebih
116
Adikmu sudah menjadi kekasihku
117
Apa kau masih tidak bisa merasakannya?
118
Beruntung atau sial
119
Jangan menyentuhku!
120
Nikmati kematianmu!
121
Siapa yang sudah membantu?
122
Akhir dari seorang David
123
Dimana wanitaku?!
124
Apa kau ingin mati?!
125
Aku disini
126
Jangan salahkan aku menculik adikmu
127
Tidak ingin kehilangan
128
Seseorang yang berada di balik layar
129
Dua pria penyelamat
130
Pupus harapan
131
Aku harus mencegah mereka
132
Kenapa berubah?!
133
Jangan takut
134
Sudah cukup
135
Menerima apa adanya
136
Membuatnya bertekuk lutut
137
Anything for you
138
Balas dendam
139
Ancaman yang mematikan
140
Kebahagiaan berlipat
141
Menyandang status suami
142
Invitation Cards
143
The Wedding
144
Meraih kebahagiaan (THE END)
145
Bonus Chapter (Aku mencintaimu)
146
Bonus chapter (Penantian panjang berbuah manis)
147
Bonus chapter (Lupa waktu)
148
Bonus chapter (Santorini Island)
149
Bonus chapter (Kejutan)
150
Bonus chapter (Mereka adalah para Mafia)
151
Bonus chapter (Kelelahan)
152
Bonus chapter (Tidak tersiksa seorang diri)
153
Bonus chapter (Ingatan masa lalu)
154
Bonus chapter (Poor Nico)
155
Bonus chapter (Calon anggota baru)
156
Bonus chapter (Menjadi seorang Daddy)
157
Bonus chapter (Mengidam)
158
Bonus chapter (Gavin Ellard Wheeler)
159
Bonus chapter (Perkara mengusap kepala)
160
Bonus chapter (Elden & Liam)
161
Bastard Mafia (Falling In Love)
162
New Story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!