Bertindak diam-diam

Jennifer tidak bisa menutupi keterkejutannya saat melihat wanita cantik yang berdiri di depan pintu. Detik kemudian pandangannya beralih kepada Billy, menuntut penjelasan kepada kekasihnya tersebut. Billy nampak menghela napas berat.

"Aku bisa menjelaskannya." Setelah mengatakan hal yang tidak cukup membuat Jennifer merasa puas, Billy beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu. Jane segera menyingkir dan kembali pada posisinya semula, namun tetap mengawasi sekitar.

"Mau sampai kapan kau berdiri di depan pintu?" ujar Billy pada wanita tersebut. "Cepat masuk sebelum orang lain melihatmu!" lanjutnya dengan datar dan terkesan dingin.

"I-iya...." Wanita itu kemudian melangkah. Entah kenapa kepercayaan dirinya menjadi menciut, bukankah sebelumnya ia bersikeras ingin menemui Billy dan juga.... Pandangannya beralih pada Jennifer, meskipun ia tidak menyukai kecantikan Direktur Perusahaan tempatnya bekerja tetapi tentunya ia tidak boleh bertindak tidak sopan, karena bisa saja dirinya dikeluarkan dari perusahaan yang sudah melambungkan namanya di dunia permodelan.

Kini Jennifer duduk berhadapan dengan wanita tersebut yang kadangkala membuatnya tidak nyaman dengan kedekatan Billy bersama wanita itu. Ya, wanita itu tidak lain ialah Clarisa. Tidak ada tatapan bersahabat di antara keduanya, kecanggungan mengisi ruangan tersebut.

"Katakan apa yang ingin kau katakan dan segera keluar dari sini." Suara Billy yang juga terdengar dingin membelah kesenyapan hingga membuat Jennifer menoleh ke arah kekasihnya yang duduk bersisian dengannya.

Clarisa menarik napas panjang. Ia menatap curiga pada kedekatan Billy dengan Direktur Perusahaan mereka. "Sebenarnya apa hubungan kalian-, ah maaf, maksudku kau Billy, apa hubunganmu dengan Nona Jennifer?" Tentu saja Clarisa harus berhati-hati dalam bersikap, ia tidak ingin nama baiknya tercemar hanya karena kesalahan kecil. "Aku tidak sengaja melihatmu masuk ke dalam private room, lalu tidak lama Nona Jennifer juga masuk ke dalam ruangan yang sama." Kedua mata Clarisa menelisik dalam, sudah dari satu bulan yang lalu ia mencurigai hubungan mereka, karena Billy selalu menatap Direktur mereka dengan tatapan yang tidak biasa.

Jennifer dan Billy saling bersitatap selama beberapa saat. Mereka tidak langsung menjawabnya, hingga kian menambah kecurigaan Clarisa. "Atau jangan-jangan sebenarnya kalian memang memiliki hubungan selama ini dan menutupinya dari kami semua?" sambungnya setelah beberapa saat tidak kunjung mendapatkan jawaban, akhirnya Clarisa berspekulasi sendiri. Ia tidak buta untuk dapat membaca gerak-gerik Billy juga Nona Direktur.

"Apa yang kau katakan memang benar, Clarisa. Aku dan Jennie memiliki hubungan." Sudah tertangkap basah, sehingga Billy memutuskan mengakuinya saja. Sementara Jennifer cukup terkejut karena Billy mengungkapkan yang sebenarnya. Namun tidak menyalahkan Billy karena mengelak pun percuma, sebab sudah pasti Clarisa tidak akan percaya apapun alasan mereka.

"Jennie?" Clarisa mengulangi. "Ck, bahkan Billy memanggilnya Jennie, ternyata mereka benar-benar memiliki hubungan," lanjutnya dalam hati.

"Kami sudah saling mengenal sejak di universitas, tetapi baru 6 bulan yang lalu aku mengutarakan perasaanku dan dia menerimaku." Billy bisa membaca sorot mata Clarisa yang penuh pertanyaan, sehingga ia menjelaskannya.

Hah? Clarisa tercengang. Jadi sudah selama itu mereka diam-diam memiliki hubungan dan ia tidak mengetahuinya sedikitpun. Padahal selama ini ia mengira jika hanya dia wanita yang paling dekat dengan Billy di antara teman sesama model, bahkan dirinya mengira jika ia yang paling mengetahui segala apapun tentang Billy. Dan ternyata ia salah, pria yang ia cintai jutsru telah bersama dengan wanita lain.

"Aku benar-benar terkejut tentang hal ini." Clarisa berbicara setenang mungkin, tetapi yang sebenarnya adalah ia menahan rasa kesal dan sakit hati bersamaan. Salah satu tangan yang berada di atas pahanya mengepal sangat kuat. "Tapi aku tidak menyangka jika kalian benar-benar memiliki hubungan dan....." Entah, rasanya sulit sekali untuk mengakuinya. "Kalian benar-benar pasangan yang sangat cocok.... Aku ikut senang." Sungguh itu adalah senyuman palsu yang disematkan untuk mengucapkan kata pujian.

"Terima kasih Clarisa. Aku minta kau untuk merahasiakan hal ini dari siapapun," pinta Billy dengan penuh harap. Mengingat Jennifer pasti masih tidak ingin mempublikasikan hubungan mereka.

Kening Clarisa berkerut, terselip keingintahuan kenapa hubungan Billy dan Nona Jennifer dirahasiakan. "Tapi kenapa kalian harus diam-diam? Semua staf dan teman-teman pasti akan sangat senang saat mengetahui hubungan kalian." Clarisa mencoba mengorek informasi yang bisa ia dapatkan dari pasangan tersebut.

Saat mendengar perkataan Clarisa, Jennifer melipat kedua tangannya di depan dada. "Aku yang memintanya untuk merahasiakan, dan itu tidak perlu diberitahukan kepada orang lain." Dengan sengaja Jennifer menekankan kata orang lain yang tidak lain ditujukan untuk Clarisa, sudah pasti wanita itu menyadarinya sehingga telapak tangannya kembali terkepal.

"Nona Jennifer benar, tolong maafkan aku." Hanya itu yang bisa dikatakan oleh Clarisa.

"Karena aku dan Jennie sudah menjelaskannya, jadi sebaiknya kau bisa pergi dari sini." Billy tidak ragu lagi menunjukkan kemesraan mereka di depan Clarisa, tangannya merangkul pundak Jennifer, sehingga membuat pandangan Clarisa tertuju ke arah sana.

Sial. Kenapa aku harus melihat pemandangan menyebalkan seperti ini!

Sekali lagi Clarisa harus memaksakan senyumnya. "Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Maafkan aku karena telah mengganggu makan siang Nona Jennifer." Dan kemudian beranjak berdiri dan segera berlalu dari sana dengan perasaan kesal.

"Kenapa mereka bisa bersama? Aku kira Billy memiliki perasaan untukku. Berengsek kau Billy!" Tidak hentinya Clarisa mengumpat dan memaki setelah dirinya keluar dari ruangan tersebut. Pengakuan Billy dan bagaimana cara pria itu menatap Jennifer benar-benar membuatnya muak.

"Nona, bagaimana? Apa yang Nona lihat benar-benar Tuan Billy dan Nona Direktur?" Seorang wanita yang merupakan asisten pribadi Clarisa berjalan mendekat. Sejak tadi wanita itu menunggu tidak jauh dari ruangan private room.

"Ginny, jangan banyak bertanya! Aku butuh air sekarang!" Clarisa mengibaskan wajahnya dengan lima jemari tangannya, wajahnya memerah karena saking kesalnya.

Buru-buru Ginny memberikan satu botol air mineral yang ia beli sebelumnya kepada Clarisa. "Ini Nona...." Entah apa yang terjadi di dalam sana, kenapa wajah Nona Clarisa terlihat sangat marah?

Ternyata air minum yang diteguknya tidak membuat Clarisa merasa lega, kemudian ia kembali menyerahkan botol tersebut kepada Ginny tanpa menutup botolnya. "Aku benci jika milikku diambil oleh wanita lain," gerutunya.

"Maksud Nona?" Sembari menutup botol air mineral, Ginny bertanya, ia belum paham apa yang dibicarakan oleh Nona Clarisa.

"Aku ingin kembali ke mobil!" Tanpa menjawab pertanyaan Ginny, Clarisa melenggang pergi menuju parkiran mobil.

Kau lihat saja Billy, hubunganmu dengan Nona Jennifer tidak akan bertahan lama. Aku pastikan itu!

Clarisa tidak akan menyerah begitu saja. Ia harus memutar otaknya untuk membuat Billy berpisah dengan Nona Jennifer dan berpaling padanya.

***

Billy mengantar Jennifer dan Jane menuju parkiran mobil, hingga memastikan kekasihnya itu masuk ke dalam mobil. Ia sudah menjelaskan isi pesan yang dikirimkan oleh Clarisa. Di dalam pesan itu tidak ada sesuatu yang berlebihan, Clarisa memberitahukan jika wanita itu melihat Billy dan juga Jennifer masuk ke dalam ruangan yang sama. Alasan itulah yang membuat Billy mau tidak mau membiarkan Clarisa mengganggu makan siang mereka untuk menjelaskan perihal hubungan dirinya dengan Jennifer, sebelum wanita itu menyebarluaskan kepada para teman sesama model maupun staf di perusahaan.

"Apa sebaiknya publikasikan saja hubungan kita?" Sejak tadi itulah yang dipikirkan oleh Billy, pria itu terlalu takut kehilangan Jennifer. Terlebih lagi belakangan ini mereka jarang bertemu dan disibukkan dengan pekerjaan masing-masing. Kecemasan selalu melanda dirinya jika kekasihnya bisa saja di dekati oleh banyak CEO muda.

Jennifer hanya tersenyum tipis, sejujurnya hal itulah yang ia inginkan tetapi jika teringat akan sang kakak, nyalinya selalu menciut, ia akan cemas jika kebebasannya saat ini akan hilang begitu saja dalam sekali menutup mata. "Billy, kau harus tau, aku juga tidak ingin bersembunyi seperti ini, hal yang ingin aku lakukan adalah mengenalkanmu kepada Kak Vie dan juga Daddy Mommy, tapi kau tidak mengenal kakakku dengan baik, dia bisa melakukan apa saja jika tidak menyukai seseorang."

"Apa dia tidak menyukai pria sepertiku?" Billy menjadi penasaran bagaimana sikap asli sosok kakak dari kekasihnya tersebut.

"Entahlah." Jennifer mengangkat kedua bahunya. "Kakakku itu tidak bisa ditebak."

Billy terdiam sesaat sebelum kemudian menghembuskan napas panjang. "Baiklah, aku akan mencoba untuk mendekati kakakmu secara alami." Yang baru saja disampaikan oleh Billy, sungguh membuat Jennifer terpekik tidak percaya.

"Jangan bertindak ceroboh. Kakakku adalah pria yang sangat peka, bahkan jika aku ketahuan sedang menjalin hubungan denganmu, dia bisa saja menyanderamu!" Dan bukan hal itu yang Jennifer inginkan.

Glek. Billy menelan salivanya dengan susah payah. Apa kakak dari kekasihnya itu akan benar-benar melakukan hal tersebut kepadanya?

Melihat wajah Billy yang memucat, Jennifer terkekeh kecil. "Jangan dipikirkan, meskipun dia menyeramkan, menyebalkan dan kejam tetapi sebenarnya dia adalah pria yang sangat baik."

Billy mengusap kepala Jennifer dengan lembut. "Aku tidak masalah jika harus berhadapan dengan Tuan Xavier."

"Hem, biar aku pikirkan dulu." Mungkin tidak ada salahnya Jennifer mencoba menceritakan tentang Billy kepada sang kakak.

"Benarkah?" Raut wajah Billy nampak senang. Inilah yang ia tunggu-tunggu sejak lama. Jennifer menjawabnya dengan anggukan kepala.

"Baiklah, aku pergi dulu. Kau berhati-hatilah. Jika sudah sampai di perusahaan, jangan lupa mengabariku." Tangan Billy kembali mengusap kepala Jennifer, sentuhan fisik yang selalu disukai olehnya.

"Ehm, kau juga," tutur Jennifer dan Billy segera berlalu dari sana setelah mengiyakan perkataan kekasihnya.

Tanpa di sadari oleh Jennifer, sejak tadi sepasang mata Nico dan kawan-kawan memperhatikan wanita itu di dalam mobil dengan kaca mobil yang dibiarkan terbuka sebagian. Tatapan Nico datar dan tidak dapat diartikan.

"Kau yakin akan membiarkan pria itu terus berada di sisi Nona?" tanya Daniel memastikan, karena melihat tidak ada reaksi apapun yang ditunjukkan oleh Nico ketika melihat Nona Jennifer bersama dengan kekasihnya.

"Aku akan membiarkan pria itu untuk sementara, selama dia tidak menyakiti Nona Jennie. Jika pria itu menyakiti seujung kuku Nona Jennie sedikit saja, maka akan aku patahan kakinya supaya tidak bisa mendekati Nona lagi." Meskipun terlihat tidak peduli, tetapi Nico selalu cepat tanggap, ia sudah lebih dulu bertindak diam-diam mencari tahu tentang kehidupan pribadi Billy. Dan sejauh ini Billy adalah pria yang baik dibandingkan dengan dirinya yang seorang bajingan.

"Kau bisa memberitahu kami, bagian tubuh mana yang ingin kau patahkan," ujar Keil kemudian dan hanya disambut kekehan oleh Nico.

"Hanya aku saja cukup untuk membereskannya." Dan Keil mengangguk-angguk saja mendengar ucapan Nico.

"Mobil Nona Jennie sudah pergi, sebaiknya kita juga pergi." Daniel menyela, ia yang berada di kursi kemudi masih mengamati kepergian mobil yang mengangkut Nona Jennifer.

Dering pesan di ponsel Keil mengalihkan perhatian pria itu, jemarinya dengan segera membuka isi pesan tersebut. "Malam ini Tiger akan datang ke pesta yang di adakan di hotel Shangri-La The Shard," ujar Keil meletakkan ponselnya di kursi kosong sebelahnya. Keil memang duduk di kursi belakang seorang diri.

"Siapa pemilik acaranya?" tanya Nico kemudian. Akhirnya setelah satu bulan bersembunyi, keberadaan Tiger dapat terendus oleh mereka.

"Jonas Fortes." Keil menyahuti dengan kedua mata yang terpejam, kepalanya di sandarkan pada sandaran kursi. "Pria biasa yang memiliki cafe besar di salah satu cafe pusat Kota London," lanjutnya.

Mendengar penuturan Keil, Daniel berdecak. "Pria biasa tetapi bisa mengadakan pesta di hotel mewah. Hebat sekali," sindirnya kepada pria yang entah siapa itu. Mereka nampak asing dengan nama tersebut.

"Dari informasi yang kita dapatkan, dia baru saja menikah satu bulan yang lalu. Mungkin dia mempertaruhkan semua hartanya untuk menyenangkan istrinya." Dengan malas, Keil kembali menjawab.

"Ck, kau membaca sampai sedetail itu." Nico menggeleng kepalanya heran. Di antara mereka, Keil memang yang selalu detail jika membaca setiap informasi dari seseorang yang mereka selidiki.

"Ehm, untuk berjaga-jaga saja."

Tidak ada lagi percakapan setelahnya, mobil mereka berlalu meninggalkan restauran.

.

.

To be continue

.

.

Tadinya Yoona mau doble up tapi badan lagi gak enak, tadi habis di vaksin malah badannya langsung ngedrop hihi 🤧🤧 nyicil2 dulu ya nanti bab selanjutnya di up lagi 🤗

Terpopuler

Comments

Totok Tok

Totok Tok

❤️❤️❤️❤️❤️

2023-12-21

0

Nabila

Nabila

di antara ber 3. emang paling ganteng dan Cool adalah mas Nico keren .. ayo jeni lupakan Billy mending km kejar cinta nya mas Nico aja . 👍🏻👍🏻👍🏻

2023-04-14

2

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Makanya jgn baperan dan kegeeran...kecewa kan stlh tau yg sebenarnya....🤭🤭

2022-12-21

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog dan Visual
2 Wanita kesayangan
3 Merusak wajah cantik
4 Menyusahkan saja!
5 Daniel, sialan!
6 Habislah aku
7 Mati di tangan bos!
8 Benar-benar adik bos
9 Kekasih nona Jennie?
10 Apa yang kau lakukan?
11 Jangan mengharapkan apapun!
12 Pria raksasa menyebalkan!
13 Memberikan adik?
14 Menyingkirkan hewan liar
15 Kenapa dia juga berada disini?
16 Bertindak diam-diam
17 Kekasih masa lalu
18 Aku sudah menikah
19 Tidak akan pernah melepaskannya
20 Pengantin baru?
21 Kau sudah memiliki kekasih
22 Kau dalam masalah, temanku
23 Aku pasti akan mendapatkanmu lagi
24 Apa yang kau sembunyikan dariku
25 Tidak akan membiarkanmu pergi
26 Benar-benar sudah gila
27 Apa ini yang disebut melayani?
28 Meluapkan perasaan
29 Ingin merampas?
30 Kehilangan kesabaran
31 Ketiga pria mengerikan
32 Dasar pencemburu
33 Siapa yang lebih hebat?
34 Black Lion yang licik
35 Membantu Red Dragon?
36 Kenapa seperti ini?
37 Siapa yang mengincar Nona Jennie?
38 Luka yang berbuah manis
39 Kenapa harus mengawasiku?
40 Klien anonim?
41 Kejadian tiga tahun lalu
42 Menjagamu sampai akhir!
43 Siapa kau?
44 Kenapa dia terlihat senang seperti itu?
45 Sedekat itukah mereka?
46 Tidak tau malu
47 Pesta pernikahan
48 Melarat dalam sekejap mata
49 Harga yang sangat mahal
50 Terjerat pria seperti Daniel
51 Pemeran utama dan pemeran figuran
52 Jonas Fortes
53 Jika saja bukan temanku
54 Lebih baik menjadi Casper
55 Hanya akan memandangiku saja
56 Apa kau menyesalinya?
57 Nona Jennie, hanya miliknya.
58 Tidak dapat memendam lagi
59 Tidak menginginkan wanita lain
60 Aku akan menghabisimu!
61 Membawamu pergi
62 Tidak bisa hidup tanpamu
63 Berani menyentuhnya?!
64 Permintaan kencan
65 Melarikan diri dari singa ganas
66 Sebuah pengakuan
67 Ada apa dengan Nona Jennie?
68 Informasi tidak terduga
69 Aku ada disini
70 Apa seperti itu caramu berterima kasih?
71 Umpan sudah termakan
72 Jadi milikku ya.....
73 Dasar, calon kakak ipar
74 Menginginkan Nona Jennie
75 Permainan menarik
76 Hanya kau wanitaku
77 Aku tersiksa
78 Serangan
79 Cemburu
80 Jonas adalah......
81 Ketua Golden Dawn
82 Berlutut dan menangis darah
83 Desa Portmeirion
84 Kekasih putrimu
85 Membuang waktu dan tenaga
86 Akhir dari Lana
87 Semoga bahagia
88 Memiliki teman baru
89 Informasi yang berharga
90 Ternyata aku kuat
91 Ada yang tertinggal
92 Aku merindukanmu
93 Tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu
94 Serangan panas
95 Sahabat macam apa?
96 Berhenti mengganggu wanitaku!
97 Penyamaran
98 Aku ingin bersamamu
99 Apa lagi yang kalian sembunyikan
100 Kemarahan big bos
101 Bukan kakak yang baik?
102 Hanya urusan pria
103 Kau memilikiku
104 Aku tidak memerlukannya lagi
105 Bertamu atau menyerang?
106 Perangkap
107 Mission Completed
108 Kenapa dia yang marah?
109 Selangkah lebih maju
110 King Adam
111 Aku lebih tampan!
112 Terlambat
113 Harus bertanggung jawab
114 Mobil bergoyang
115 Tidak akan berharap lebih
116 Adikmu sudah menjadi kekasihku
117 Apa kau masih tidak bisa merasakannya?
118 Beruntung atau sial
119 Jangan menyentuhku!
120 Nikmati kematianmu!
121 Siapa yang sudah membantu?
122 Akhir dari seorang David
123 Dimana wanitaku?!
124 Apa kau ingin mati?!
125 Aku disini
126 Jangan salahkan aku menculik adikmu
127 Tidak ingin kehilangan
128 Seseorang yang berada di balik layar
129 Dua pria penyelamat
130 Pupus harapan
131 Aku harus mencegah mereka
132 Kenapa berubah?!
133 Jangan takut
134 Sudah cukup
135 Menerima apa adanya
136 Membuatnya bertekuk lutut
137 Anything for you
138 Balas dendam
139 Ancaman yang mematikan
140 Kebahagiaan berlipat
141 Menyandang status suami
142 Invitation Cards
143 The Wedding
144 Meraih kebahagiaan (THE END)
145 Bonus Chapter (Aku mencintaimu)
146 Bonus chapter (Penantian panjang berbuah manis)
147 Bonus chapter (Lupa waktu)
148 Bonus chapter (Santorini Island)
149 Bonus chapter (Kejutan)
150 Bonus chapter (Mereka adalah para Mafia)
151 Bonus chapter (Kelelahan)
152 Bonus chapter (Tidak tersiksa seorang diri)
153 Bonus chapter (Ingatan masa lalu)
154 Bonus chapter (Poor Nico)
155 Bonus chapter (Calon anggota baru)
156 Bonus chapter (Menjadi seorang Daddy)
157 Bonus chapter (Mengidam)
158 Bonus chapter (Gavin Ellard Wheeler)
159 Bonus chapter (Perkara mengusap kepala)
160 Bonus chapter (Elden & Liam)
161 Bastard Mafia (Falling In Love)
162 New Story
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Prolog dan Visual
2
Wanita kesayangan
3
Merusak wajah cantik
4
Menyusahkan saja!
5
Daniel, sialan!
6
Habislah aku
7
Mati di tangan bos!
8
Benar-benar adik bos
9
Kekasih nona Jennie?
10
Apa yang kau lakukan?
11
Jangan mengharapkan apapun!
12
Pria raksasa menyebalkan!
13
Memberikan adik?
14
Menyingkirkan hewan liar
15
Kenapa dia juga berada disini?
16
Bertindak diam-diam
17
Kekasih masa lalu
18
Aku sudah menikah
19
Tidak akan pernah melepaskannya
20
Pengantin baru?
21
Kau sudah memiliki kekasih
22
Kau dalam masalah, temanku
23
Aku pasti akan mendapatkanmu lagi
24
Apa yang kau sembunyikan dariku
25
Tidak akan membiarkanmu pergi
26
Benar-benar sudah gila
27
Apa ini yang disebut melayani?
28
Meluapkan perasaan
29
Ingin merampas?
30
Kehilangan kesabaran
31
Ketiga pria mengerikan
32
Dasar pencemburu
33
Siapa yang lebih hebat?
34
Black Lion yang licik
35
Membantu Red Dragon?
36
Kenapa seperti ini?
37
Siapa yang mengincar Nona Jennie?
38
Luka yang berbuah manis
39
Kenapa harus mengawasiku?
40
Klien anonim?
41
Kejadian tiga tahun lalu
42
Menjagamu sampai akhir!
43
Siapa kau?
44
Kenapa dia terlihat senang seperti itu?
45
Sedekat itukah mereka?
46
Tidak tau malu
47
Pesta pernikahan
48
Melarat dalam sekejap mata
49
Harga yang sangat mahal
50
Terjerat pria seperti Daniel
51
Pemeran utama dan pemeran figuran
52
Jonas Fortes
53
Jika saja bukan temanku
54
Lebih baik menjadi Casper
55
Hanya akan memandangiku saja
56
Apa kau menyesalinya?
57
Nona Jennie, hanya miliknya.
58
Tidak dapat memendam lagi
59
Tidak menginginkan wanita lain
60
Aku akan menghabisimu!
61
Membawamu pergi
62
Tidak bisa hidup tanpamu
63
Berani menyentuhnya?!
64
Permintaan kencan
65
Melarikan diri dari singa ganas
66
Sebuah pengakuan
67
Ada apa dengan Nona Jennie?
68
Informasi tidak terduga
69
Aku ada disini
70
Apa seperti itu caramu berterima kasih?
71
Umpan sudah termakan
72
Jadi milikku ya.....
73
Dasar, calon kakak ipar
74
Menginginkan Nona Jennie
75
Permainan menarik
76
Hanya kau wanitaku
77
Aku tersiksa
78
Serangan
79
Cemburu
80
Jonas adalah......
81
Ketua Golden Dawn
82
Berlutut dan menangis darah
83
Desa Portmeirion
84
Kekasih putrimu
85
Membuang waktu dan tenaga
86
Akhir dari Lana
87
Semoga bahagia
88
Memiliki teman baru
89
Informasi yang berharga
90
Ternyata aku kuat
91
Ada yang tertinggal
92
Aku merindukanmu
93
Tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu
94
Serangan panas
95
Sahabat macam apa?
96
Berhenti mengganggu wanitaku!
97
Penyamaran
98
Aku ingin bersamamu
99
Apa lagi yang kalian sembunyikan
100
Kemarahan big bos
101
Bukan kakak yang baik?
102
Hanya urusan pria
103
Kau memilikiku
104
Aku tidak memerlukannya lagi
105
Bertamu atau menyerang?
106
Perangkap
107
Mission Completed
108
Kenapa dia yang marah?
109
Selangkah lebih maju
110
King Adam
111
Aku lebih tampan!
112
Terlambat
113
Harus bertanggung jawab
114
Mobil bergoyang
115
Tidak akan berharap lebih
116
Adikmu sudah menjadi kekasihku
117
Apa kau masih tidak bisa merasakannya?
118
Beruntung atau sial
119
Jangan menyentuhku!
120
Nikmati kematianmu!
121
Siapa yang sudah membantu?
122
Akhir dari seorang David
123
Dimana wanitaku?!
124
Apa kau ingin mati?!
125
Aku disini
126
Jangan salahkan aku menculik adikmu
127
Tidak ingin kehilangan
128
Seseorang yang berada di balik layar
129
Dua pria penyelamat
130
Pupus harapan
131
Aku harus mencegah mereka
132
Kenapa berubah?!
133
Jangan takut
134
Sudah cukup
135
Menerima apa adanya
136
Membuatnya bertekuk lutut
137
Anything for you
138
Balas dendam
139
Ancaman yang mematikan
140
Kebahagiaan berlipat
141
Menyandang status suami
142
Invitation Cards
143
The Wedding
144
Meraih kebahagiaan (THE END)
145
Bonus Chapter (Aku mencintaimu)
146
Bonus chapter (Penantian panjang berbuah manis)
147
Bonus chapter (Lupa waktu)
148
Bonus chapter (Santorini Island)
149
Bonus chapter (Kejutan)
150
Bonus chapter (Mereka adalah para Mafia)
151
Bonus chapter (Kelelahan)
152
Bonus chapter (Tidak tersiksa seorang diri)
153
Bonus chapter (Ingatan masa lalu)
154
Bonus chapter (Poor Nico)
155
Bonus chapter (Calon anggota baru)
156
Bonus chapter (Menjadi seorang Daddy)
157
Bonus chapter (Mengidam)
158
Bonus chapter (Gavin Ellard Wheeler)
159
Bonus chapter (Perkara mengusap kepala)
160
Bonus chapter (Elden & Liam)
161
Bastard Mafia (Falling In Love)
162
New Story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!