Benar-benar adik bos

Dua hari sebelumnya

Mendapati sang kakak yang duduk di sofa menunggu dirinya membuat Jennifer menelan saliva dengan susah payah.

"Kak....." Suaranya tercekat, bahkan panggilan 'Kak' yang terlontar tenggelam dalam ketakutannya. Jennifer berusaha tersenyum dan bersikap tenang, namun yang dilayangkan senyuman justru memasang wajah horor. Begitu menyeramkan dan siapapun akan menciut jika melihat tatapan yang bagaikan mata elang.

Jennifer semakin terkesiap saat Xavier beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arahnya.

Habislah aku...

Wanita itu tetap memasang wajah tenang dengan senyum termanisnya. "Kenapa Kak Vie pagi-pagi sekali sudah berada di mansion utama?" tanyanya dengan raut wajah polos.

"Tentu saja mencarimu, karena kau tidak pulang tadi malam." Masih dengan tatapan tajam dan tidak membiarkan adiknya itu melarikan diri. "Jangan karena Dad dan Mom sedang berada di L.A, lalu kau bisa bebas. Ada Kak Vie yang selalu mengawasimu, Jenn." Xavier berbicara selembut mungkin, berbeda dengan tatapannya yang tajam.

Jennifer berdecak, ia menyilangkan kedua tangan di depan dada. Entah sampai kapan kakaknya itu berhenti over protektif padanya. "Aku menginap di apartemen Alice kak, dia hanya ingin aku menemaninya karena...." Ada jeda beberapa saat.

Ck, bodoh kau Jenn, ayolah pikiran alasan yang tepat supaya Kak Vie tidak mencurigai dirimu.

"Patah hati..... Ya benar, Alice baru saja berpisah dengan kekasihnya, jadi dia memintaku datang dan mendengarkan semua rasa sakit hatinya." Akhirnya Jennifer memiliki alasan yang tepat, meskipun kakaknya tidak akan mudah percaya begitu saja tetapi alasan itu sangat masuk akal untuk saat ini.

Sorot mata Xavier kian menajam, bahkan ia meneliti wajah Jennifer yang mungkin saja terdapat kebohongan disana. "Kak Vie tidak masalah jika kau bermain dengan teman-temanmu, asalkan kau bisa menjaga dirimu dengan baik. Ingat, kakak paling tidak suka jika kau-"

"Pergi ke Club malam dan mabuk," potong Jennifer. Ia selalu ingat perkataan yang satu itu karena sang kakak sudah memberitahunya ribuan kali hingga dirinya bosan mendengar perkataan tersebut.

"Ehm, kau harus selalu mengingatnya. Karena kakakmu ini yang akan membawamu jika itu sampai terjadi!" Pandangan Xavier penuh dengan peringatan. Ia akan turun tangan jika menyangkut dengan keluarganya.

Jennifer mengangguk, entah kenapa sepertinya ia merasakan jika sang kakak sedang mencurigai dirinya. "Baik kak, aku akan selalu mengingatnya."

"Kalau begitu, mulai besok Kak Vie akan memberikan bodyguard untuk menjagamu," seru Xavier tidak terbantahkan.

"What?!" Sungguh reaksi yang berlebihan. "Apa Kak Vie benar-benar akan memberikan bodyguard untukku?"

"Iya, seperti yang sudah kukatakan sebelumnya. Dua hari lagi Kak Vie akan kirimkan salah satu anak buah kepercayaan untuk menjagamu."

Jennifer menggigit bibir bagian bawahnya. Tentu saja ia harus protes. "Tapi kak....."

"Kau tidak bisa menolaknya, Jenn. Apa kau tidak ingat, seminggu yang lalu ada seseorang yang ingin mencelakaimu. Jika bukan karena anak buahku yang mengikuti mobilmu, mungkin mereka sudah mencelakaimu." Xavier ingat benar, bagaimana anak buahnya melaporkan jika ada sebuah mobil hitam yang mengikuti mobil adiknya, kemudian ia memberi perintah untuk menyingkirkan mobil yang berusaha menghadang mobil Jennifer.

"Itu hanya sebuah kebetulan saja kak, mereka hanya ingin merampokku." Mengingat kejadian mengerikan seperti itu, tubuh Jennifer kembali bergetar. Ia ingat bagaimana dirinya berteriak meminta tolong saat kedua pria yang berniat merampok dirinya menarik paksa pergelangan tangannya untuk dibawa masuk ke dalam mobil mereka. Terlebih lagi ingatan akan wajah kedua pria yang nyaris menghunuskan senjata tajam padanya membuatnya bergidik ngeri. Malam itu adalah malam mengerikan untuknya.

"Perampok atau siapapun itu tetap berbahaya jika mereka memiliki senjata tajam seperti malam itu, dan bagaimana jika mereka berhasil membuatmu terluka?!" Beruntung malam itu, para anak buahnya segera menghabisi para perampok tersebut sebelum mereka berhasil membawa Jennifer.

Mendengar penuturan Xavier, Jennifer tidak dapat membantah. Bibirnya terkatup rapat, ia yang tidak pandai bela diri kemungkinan besar akan terluka dan di bawa paksa pada malam itu.

"Baiklah, aku tidak akan menolak jika Kak Vie ingin memberikan bodyguard untuk menjagaku." Tidak ada pilihan lagi, terpaksa Jennifer mengiyakannya. "Tapi ada syaratnya." Tatapan Jennifer mendelik tajam, ia akan menerima siapapun yang akan menjadi bodyguardnya asalkan sang kakak tidak menolak syarat darinya.

"Apa?"

"Siapapun yang akan menjadi bodyguardku, tidak boleh mencampuri urusan pribadiku, dan sebisa mungkin berjaga jarak denganku saat aku sedang bersama teman-temanku. Dan selama berada di kantor, pastikan dia tidak mengganggu pekerjaanku." Untuk saat ini, Jennifer hanya bisa mengajukan syarat seperti itu, entah kedepannya mungkin ia akan memberikan syarat tambahan.

"Hem, baiklah. Tapi Kak Vie tidak bisa menjamin untuk tidak ikut campur dalam urusan pribadimu, selama kau berada baik-baik saja dan tidak ada yang berusaha menyakiti dirimu."

"Baiklah, seperti itu juga tidak masalah."

"Ehm, kalau begitu Kak Vie akan kembali ke Mansion. Kau mengganggu hari liburku bermesraan dengan kakak iparmu!" Xavier megambil kembali ponsel yang ia letakkan di atas meja kaca.

"Astaga, Kak Vie sudah memiliki dua putra dan satu putri. Apa mereka tidak cukup?" Apa kakaknya itu tidak pernah puas?

"Ck, kau akan mengerti jika sudah menikah." Dan kemudian melangkah menuju pintu.

"Tanpa menikah aku sudah mengerti, kak!"

Langkah Xavier terhenti seketika dan membalikkan tubuhnya. "Jangan berbuat macam-macam selama kau belum menikah."

Glek. Jennifer kembali tercekat. Kenapa yang keluar dari mulut sang kakak selalu sebuah ancaman?

***

Pucat pasi. Itulah gambaran wajah Jennifer saat ini ketika melihat sosok pria yang bersama dengannya di dalam kamar hotel. Dan sudah pasti pria yang akan menjadi bodyguard dirinya mengetahui jika ia pergi ke Club malam diam-diam pada malam itu.

Apalagi ini, kenapa bisa kebetulan seperti ini? Aku harus memperingati pria itu untuk tidak membocorkan tentangku yang berada di Club malam dua hari yang lalu. Jika tidak, tamatlah aku!

Jennifer terus berperang dengan pikirannya. Berbeda dengan Nico yang tidak menunjukkan ekspresi apapun, ia memang cukup terkejut tetapi sedetik kemudian ia kembali memasang wajah datar, seolah hari ini adalah pertemuan pertama mereka.

"Perkenalkan namaku Nico, Nona. Senang bisa bertemu dengan adik dari bos." Nico mengulurkan tangannya, dan berharap jika uluran tangannya akan disambut baik oleh Jennifer.

Ada senyum masam yang tersemat di sudut bibir Jennifer. Ia tentu saja harus menyambut baik uluran tangan pria yang bernama Nico. "Panggil aku Jenn atau Jennie."

"Baik Nona...." jawabnya disertai senyuman. Senyuman yang entah kenapa sangat menyebalkan bagi Jennifer. Keduanya saling melepaskan jabatan tangan.

"Apa kalian sudah pernah bertemu sebelumnya?" tanya Xavier, ia melihat sesuatu gelagat keduanya yang terasa aneh.

Jennifer tersedak saat mendengar pernyataan sang kakak. " Te-tentu saja tidak kak, aku baru pertama kali bertemu dengannya, benar bukan?" Pandangan Jennifer teralihkan pada Nico penuh dengan peringatan.

Nyaris saja Nico tidak bisa menahan tawanya melihat ekspresi wajah wanita di hadapannya yang ketakutan. Sudah dapat dipastikan jika malam di Club itu bos sama sekali tidak mengetahuinya. Ah, apa dirinya harus memberitahu bos? pikirnya.

"Ehm...." Nico berpura-pura tengah berpikir. "Sepertinya aku pernah melihat Nona Jennie sebelumnya."

Duaarrr

Dasar, pria kurang ajar. Tidak bisakah kau berpura-pura saja tidak mengenalku?

Sebisa mungkin Jennifer menahan rasa geram di hatinya, karena Nico terlihat tidak ingin bekerja sama dengannya.

"Dimana?" Tentu saja Xavier mendesak dengan tidak sabar. Setau dirinya mereka belum pernah bertemu, bahkan pada saat di pesta pernikahan, Xavier memang tidak mempertemukan mereka.

"Tentu saja di salah satu majalah. Bukankah Nona Jennie berada di majalah bisnis satu bulan yang lalu." Tentu saja bohong. Ah Nico, kau menggali lubang kuburmu sendiri, bagaimana jika pada akhirnya bos mengetahui pertemuan pertama kalian, kau bisa saja dihabisi. Tidak ada pilihan lain, terlebih lagi ia tidak tega melihat wajah Jennifer yang seperti penuh permohonan padanya.

Masuk akal. Xavier hanya mengangguk membenarkan. Satu bulan yang lalu dirinya dan beserta kedua orang tuanya mengungkap jati diri Jennifer sebagai anggota keluarga Romanov. Mengingat selama ini mereka menyembunyikan identitas Jennifer demi keselamatan adiknya. Sebab itu, selama ini Jennifer bisa pergi bebas kemanapun tanpa pengawalan.

Mendengar perkataan Nico, diam-diam Jennifer menghembuskan napas kelegaan di udara. Ternyata Nico tidak membocorkan kejadian malam itu pada sang kakak, senyuman samar terlihat di sudut bibir Jennifer.

"Baiklah, kalau begitu silahkan kalian duduk terlebih dahulu. Aku akan mengambil dokumen yang tertinggal di meja Jane." Tanpa menunggu jawaban dari keduanya, Jeniffer buru-buru keluar dari ruangan, ia mengusap dadanya penuh kelegaan sesaat ketika sudah menutup kembali pintu ruangan.

"Ada apa, Nona?" Entah sejak kapan Jane sudah berada di hadapannya dan mengejutkan dirinya.

"Tidak ada apa-apa. Aku hampir ketahuan oleh Kak Vie ."

"Lalu?" Raut wajah Jane berubah panik.

"Tentu saja semuanya aman terkendali." Jennifer berucap bangga pada dirinya sendiri dan hal itu membuat Jane juga menghembuskan napas lega.

"Lalu siapa pria yang bersama dengan Tuan Xavier dan Tuan Jack, Nona? Dia tampan sekali." Jane tidak bisa menutupi kekagumannya pada sosok pria yang berpapasan dengannya di depan pintu saat dirinya keluar dari ruangan.

"Dia yang akan menjadi bodyguardku."

"Apa Nona tidak sedang bercanda?" Jane berpikir jika Nona Direkturnya hanya asal berbicara saja.

"Apa wajahku terlihat sedang bercanda, Jane?" Dan dijawab gelengan kepala oleh Jane.

"Tampan saja tidak cukup. Belum tentu pria itu adalah pria baik-baik." Jika mereka bertemu di Club malam, bukankah pria itu juga bukan pria baik-baik, mungkin saja memiliki banyak simpanan diluar sana.

Jane tertawa kecil. "Tapi Nona, jika pria itu datang bersama dengan Tuan Xavier, sudah pasti pria itu adalah orang kepercayaan Tuan. Tidak mungkin kakak Nona membiarkan Nona dijaga oleh sembarangan orang."

Sejenak diam, detik kemudian Jennifer mengangguk membenarkan. "Kau benar, tetapi dia sangat menyebalkan."

"Kenapa Nona bisa menyimpulkan seperti itu?"

"Jane, sudah diam jika kau tidak ingin dipecat!" serunya berpura-pura mengancam. Sontak Jane menutup rapat mulutnya. "Aku ingin minum, entah kenapa bertemu dengannya lagi membuatku sulit bernapas dengan baik," gumamnya kemudian yang dapat di dengar oleh Jane. Sekretaris cantik itu hanya menatap punggung Nona Direktur menuju pantry. Panggilan Nona Direktur adalah panggilan Jennifer di seluruh kantor, karena wanita itu tidak menyukai jika dipanggil Ibu Direktur yang terkesan terlalu tua untuknya.

***

Setelah kepergian Jennifer dari ruangan, kini Xavier dan Jack serta Nico sudah mendaratkan tubuhnya di sofa. Nico dan Jack duduk saling bersisian, sementara Xavier duduk di sofa single.

"Bos, aku tidak berpikir jika kau benar-benar memberikan tugas ini kepadaku." Suara Nico membelah keheningan yang terjadi selama beberapa saat.

"Kenapa? Apa kau keberatan?" Seketika Xavier menjadi dingin. Ia menduga jika Nico akan menolak tugas yang akan ia berikan.

"Bukan begitu bos, aku hanya terkejut. Karena yang kami ketahui, Nona Jennie memiliki wajah yang lebih bulat dan aku hampir tidak mengenalinya tadi." Bahkan foto yang dikirimkan oleh bos beberapa tahun silam masih tersimpan di galeri ponsel miliknya.

Mendengar penuturan Nico, Xavier terkekeh. "Tentu saja, aku mengirimkan foto Jennie kepada kalian saat dia berusia 18 tahun. Saat itu dia masih sering menguncir dua rambutnya."

"Sudah 5 tahun berlalu, tentu saja Jennie banyak berubah. Saat itu aku hampir saja tidak mengenali perubahannya," timpal Jack. Mengingat bagaimana sikap Jennifer lima tahun yang lalu.

Nico mengangguk mengerti. Pantas saja aku tidak mengenalinya saat di Club, Nona Jennie benar-benar berbeda dari yang di foto. Dan pantas saja aku seperti terintimidasi ketika dia berbicara, dia benar-benar adik bos, batinnya.

Sepertinya hari-harinya akan lebih menarik dari sebelumnya. Seperti ada tantangan tersendiri untuknya. Tanpa sadar sudut bibir Nico tertarik dan hanya pria itu yang tahu apa yang sedang dipikirkannya.

.

.

To be continue

.

.

Kalau kalian suka sama cerita babang-babang tampan, jangan lupa dukungannya ya 💕

Yang kangen babang Zayn bisa baca ulang Tawanan Bos Mafia wkwk 🤭🤗

Terpopuler

Comments

Kuro

Kuro

Nico pekerjaan yg menyenangkan....dpt uang jg bakal dpt jodoh kayaknya

2023-12-16

0

Liana Rismawati

Liana Rismawati

dari sekian byk kisah msfia yg paling aq suka adalah kisah bang zayn, the best pokoknya

2022-06-07

1

Tya R Aditya

Tya R Aditya

cerita seru begini ko like nya dikit, q suka karyamu ka, keren²

2022-02-08

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog dan Visual
2 Wanita kesayangan
3 Merusak wajah cantik
4 Menyusahkan saja!
5 Daniel, sialan!
6 Habislah aku
7 Mati di tangan bos!
8 Benar-benar adik bos
9 Kekasih nona Jennie?
10 Apa yang kau lakukan?
11 Jangan mengharapkan apapun!
12 Pria raksasa menyebalkan!
13 Memberikan adik?
14 Menyingkirkan hewan liar
15 Kenapa dia juga berada disini?
16 Bertindak diam-diam
17 Kekasih masa lalu
18 Aku sudah menikah
19 Tidak akan pernah melepaskannya
20 Pengantin baru?
21 Kau sudah memiliki kekasih
22 Kau dalam masalah, temanku
23 Aku pasti akan mendapatkanmu lagi
24 Apa yang kau sembunyikan dariku
25 Tidak akan membiarkanmu pergi
26 Benar-benar sudah gila
27 Apa ini yang disebut melayani?
28 Meluapkan perasaan
29 Ingin merampas?
30 Kehilangan kesabaran
31 Ketiga pria mengerikan
32 Dasar pencemburu
33 Siapa yang lebih hebat?
34 Black Lion yang licik
35 Membantu Red Dragon?
36 Kenapa seperti ini?
37 Siapa yang mengincar Nona Jennie?
38 Luka yang berbuah manis
39 Kenapa harus mengawasiku?
40 Klien anonim?
41 Kejadian tiga tahun lalu
42 Menjagamu sampai akhir!
43 Siapa kau?
44 Kenapa dia terlihat senang seperti itu?
45 Sedekat itukah mereka?
46 Tidak tau malu
47 Pesta pernikahan
48 Melarat dalam sekejap mata
49 Harga yang sangat mahal
50 Terjerat pria seperti Daniel
51 Pemeran utama dan pemeran figuran
52 Jonas Fortes
53 Jika saja bukan temanku
54 Lebih baik menjadi Casper
55 Hanya akan memandangiku saja
56 Apa kau menyesalinya?
57 Nona Jennie, hanya miliknya.
58 Tidak dapat memendam lagi
59 Tidak menginginkan wanita lain
60 Aku akan menghabisimu!
61 Membawamu pergi
62 Tidak bisa hidup tanpamu
63 Berani menyentuhnya?!
64 Permintaan kencan
65 Melarikan diri dari singa ganas
66 Sebuah pengakuan
67 Ada apa dengan Nona Jennie?
68 Informasi tidak terduga
69 Aku ada disini
70 Apa seperti itu caramu berterima kasih?
71 Umpan sudah termakan
72 Jadi milikku ya.....
73 Dasar, calon kakak ipar
74 Menginginkan Nona Jennie
75 Permainan menarik
76 Hanya kau wanitaku
77 Aku tersiksa
78 Serangan
79 Cemburu
80 Jonas adalah......
81 Ketua Golden Dawn
82 Berlutut dan menangis darah
83 Desa Portmeirion
84 Kekasih putrimu
85 Membuang waktu dan tenaga
86 Akhir dari Lana
87 Semoga bahagia
88 Memiliki teman baru
89 Informasi yang berharga
90 Ternyata aku kuat
91 Ada yang tertinggal
92 Aku merindukanmu
93 Tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu
94 Serangan panas
95 Sahabat macam apa?
96 Berhenti mengganggu wanitaku!
97 Penyamaran
98 Aku ingin bersamamu
99 Apa lagi yang kalian sembunyikan
100 Kemarahan big bos
101 Bukan kakak yang baik?
102 Hanya urusan pria
103 Kau memilikiku
104 Aku tidak memerlukannya lagi
105 Bertamu atau menyerang?
106 Perangkap
107 Mission Completed
108 Kenapa dia yang marah?
109 Selangkah lebih maju
110 King Adam
111 Aku lebih tampan!
112 Terlambat
113 Harus bertanggung jawab
114 Mobil bergoyang
115 Tidak akan berharap lebih
116 Adikmu sudah menjadi kekasihku
117 Apa kau masih tidak bisa merasakannya?
118 Beruntung atau sial
119 Jangan menyentuhku!
120 Nikmati kematianmu!
121 Siapa yang sudah membantu?
122 Akhir dari seorang David
123 Dimana wanitaku?!
124 Apa kau ingin mati?!
125 Aku disini
126 Jangan salahkan aku menculik adikmu
127 Tidak ingin kehilangan
128 Seseorang yang berada di balik layar
129 Dua pria penyelamat
130 Pupus harapan
131 Aku harus mencegah mereka
132 Kenapa berubah?!
133 Jangan takut
134 Sudah cukup
135 Menerima apa adanya
136 Membuatnya bertekuk lutut
137 Anything for you
138 Balas dendam
139 Ancaman yang mematikan
140 Kebahagiaan berlipat
141 Menyandang status suami
142 Invitation Cards
143 The Wedding
144 Meraih kebahagiaan (THE END)
145 Bonus Chapter (Aku mencintaimu)
146 Bonus chapter (Penantian panjang berbuah manis)
147 Bonus chapter (Lupa waktu)
148 Bonus chapter (Santorini Island)
149 Bonus chapter (Kejutan)
150 Bonus chapter (Mereka adalah para Mafia)
151 Bonus chapter (Kelelahan)
152 Bonus chapter (Tidak tersiksa seorang diri)
153 Bonus chapter (Ingatan masa lalu)
154 Bonus chapter (Poor Nico)
155 Bonus chapter (Calon anggota baru)
156 Bonus chapter (Menjadi seorang Daddy)
157 Bonus chapter (Mengidam)
158 Bonus chapter (Gavin Ellard Wheeler)
159 Bonus chapter (Perkara mengusap kepala)
160 Bonus chapter (Elden & Liam)
161 Bastard Mafia (Falling In Love)
162 New Story
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Prolog dan Visual
2
Wanita kesayangan
3
Merusak wajah cantik
4
Menyusahkan saja!
5
Daniel, sialan!
6
Habislah aku
7
Mati di tangan bos!
8
Benar-benar adik bos
9
Kekasih nona Jennie?
10
Apa yang kau lakukan?
11
Jangan mengharapkan apapun!
12
Pria raksasa menyebalkan!
13
Memberikan adik?
14
Menyingkirkan hewan liar
15
Kenapa dia juga berada disini?
16
Bertindak diam-diam
17
Kekasih masa lalu
18
Aku sudah menikah
19
Tidak akan pernah melepaskannya
20
Pengantin baru?
21
Kau sudah memiliki kekasih
22
Kau dalam masalah, temanku
23
Aku pasti akan mendapatkanmu lagi
24
Apa yang kau sembunyikan dariku
25
Tidak akan membiarkanmu pergi
26
Benar-benar sudah gila
27
Apa ini yang disebut melayani?
28
Meluapkan perasaan
29
Ingin merampas?
30
Kehilangan kesabaran
31
Ketiga pria mengerikan
32
Dasar pencemburu
33
Siapa yang lebih hebat?
34
Black Lion yang licik
35
Membantu Red Dragon?
36
Kenapa seperti ini?
37
Siapa yang mengincar Nona Jennie?
38
Luka yang berbuah manis
39
Kenapa harus mengawasiku?
40
Klien anonim?
41
Kejadian tiga tahun lalu
42
Menjagamu sampai akhir!
43
Siapa kau?
44
Kenapa dia terlihat senang seperti itu?
45
Sedekat itukah mereka?
46
Tidak tau malu
47
Pesta pernikahan
48
Melarat dalam sekejap mata
49
Harga yang sangat mahal
50
Terjerat pria seperti Daniel
51
Pemeran utama dan pemeran figuran
52
Jonas Fortes
53
Jika saja bukan temanku
54
Lebih baik menjadi Casper
55
Hanya akan memandangiku saja
56
Apa kau menyesalinya?
57
Nona Jennie, hanya miliknya.
58
Tidak dapat memendam lagi
59
Tidak menginginkan wanita lain
60
Aku akan menghabisimu!
61
Membawamu pergi
62
Tidak bisa hidup tanpamu
63
Berani menyentuhnya?!
64
Permintaan kencan
65
Melarikan diri dari singa ganas
66
Sebuah pengakuan
67
Ada apa dengan Nona Jennie?
68
Informasi tidak terduga
69
Aku ada disini
70
Apa seperti itu caramu berterima kasih?
71
Umpan sudah termakan
72
Jadi milikku ya.....
73
Dasar, calon kakak ipar
74
Menginginkan Nona Jennie
75
Permainan menarik
76
Hanya kau wanitaku
77
Aku tersiksa
78
Serangan
79
Cemburu
80
Jonas adalah......
81
Ketua Golden Dawn
82
Berlutut dan menangis darah
83
Desa Portmeirion
84
Kekasih putrimu
85
Membuang waktu dan tenaga
86
Akhir dari Lana
87
Semoga bahagia
88
Memiliki teman baru
89
Informasi yang berharga
90
Ternyata aku kuat
91
Ada yang tertinggal
92
Aku merindukanmu
93
Tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu
94
Serangan panas
95
Sahabat macam apa?
96
Berhenti mengganggu wanitaku!
97
Penyamaran
98
Aku ingin bersamamu
99
Apa lagi yang kalian sembunyikan
100
Kemarahan big bos
101
Bukan kakak yang baik?
102
Hanya urusan pria
103
Kau memilikiku
104
Aku tidak memerlukannya lagi
105
Bertamu atau menyerang?
106
Perangkap
107
Mission Completed
108
Kenapa dia yang marah?
109
Selangkah lebih maju
110
King Adam
111
Aku lebih tampan!
112
Terlambat
113
Harus bertanggung jawab
114
Mobil bergoyang
115
Tidak akan berharap lebih
116
Adikmu sudah menjadi kekasihku
117
Apa kau masih tidak bisa merasakannya?
118
Beruntung atau sial
119
Jangan menyentuhku!
120
Nikmati kematianmu!
121
Siapa yang sudah membantu?
122
Akhir dari seorang David
123
Dimana wanitaku?!
124
Apa kau ingin mati?!
125
Aku disini
126
Jangan salahkan aku menculik adikmu
127
Tidak ingin kehilangan
128
Seseorang yang berada di balik layar
129
Dua pria penyelamat
130
Pupus harapan
131
Aku harus mencegah mereka
132
Kenapa berubah?!
133
Jangan takut
134
Sudah cukup
135
Menerima apa adanya
136
Membuatnya bertekuk lutut
137
Anything for you
138
Balas dendam
139
Ancaman yang mematikan
140
Kebahagiaan berlipat
141
Menyandang status suami
142
Invitation Cards
143
The Wedding
144
Meraih kebahagiaan (THE END)
145
Bonus Chapter (Aku mencintaimu)
146
Bonus chapter (Penantian panjang berbuah manis)
147
Bonus chapter (Lupa waktu)
148
Bonus chapter (Santorini Island)
149
Bonus chapter (Kejutan)
150
Bonus chapter (Mereka adalah para Mafia)
151
Bonus chapter (Kelelahan)
152
Bonus chapter (Tidak tersiksa seorang diri)
153
Bonus chapter (Ingatan masa lalu)
154
Bonus chapter (Poor Nico)
155
Bonus chapter (Calon anggota baru)
156
Bonus chapter (Menjadi seorang Daddy)
157
Bonus chapter (Mengidam)
158
Bonus chapter (Gavin Ellard Wheeler)
159
Bonus chapter (Perkara mengusap kepala)
160
Bonus chapter (Elden & Liam)
161
Bastard Mafia (Falling In Love)
162
New Story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!