Menyingkirkan hewan liar

Tidak ada kegiatan apapun yang dilakukan ketiga anggota Black Lion di dalam Markas, karena sejak pagi ketiga pria itu sudah menyisir hutan sembari mengajak Baba serta Lala berburu hewan liar lainnya diikuti oleh puluhan anak buah. Dan bertepatan hari libur sehingga Nico tidak menjalankan tugas menjadi bodyguard, karena ia mengetahui jika Nona Jennifer berada di Mansion sang bos, sudah pasti aman dan tidak membutuhkan dirinya.

Ketiganya berjalan mengendap-endap, mencari hewan liar lainnya yang beberapa hari berusaha memporak-porandakan Markas. Sebelumnya tidak pernah seperti ini, karena kawasan hutan adalah milik Black Lion, sudah pasti ada yang dengan sengaja ingin mengacaukan Markas dengan mengirim beberapa hewan liar di sekitar Markas.

"Kita bagi menjadi tiga tim, kalian bisa pergi ke arah barat dan utara, sementara sisanya ikut dengan kami ke arah timur," perintah Keil kepada puluhan anak buah yang berjajar.

"Baik...." Mereka menjawab serentak. Dan kemudian membentuk tim seperti yang diperintahkan oleh Bos Keil. Beberapa dari mereka sudah kembali menyusuri hutan untuk membasmi hewan liar seperti ular dan harimau. Yang benar saja, mereka membutuhkan waktu selama bertahun-tahun untuk menjinakkan dan melatih Baba serta Lala dan kini mereka harus menyingkirkan para hewan liar tersebut.

"Ada apa, Nic?" Daniel menepuk bahu tegap Nico sehingga sahabatnya itu tersentak kaget. Kening Daniel berkerut bingung, karena tidak biasanya Nico menjadi tidak fokus seperti ini.

"Sejak tadi telingaku berdengung." Nico menyentuh salah satu telinganya, merasa ada yang aneh dengan tubuhnya, sudah dua kali dirinya juga bersin tanpa sebab.

Mendengar alasan Nico menjadi tidak fokus, Daniel terkekeh hingga Keil segera mengakhiri percakapan dengan anak buahnya lalu menghampiri mereka. "Ada apa?" tanya Keil berdiri di antara mereka.

"Sepertinya ada yang membenci dan memaki Nico." Daniel menjawab setelah tawanya menyurut. "Dan kau juga pasti bisa menebak siapa yang saat ini tengah memaki sahabat kita diam-diam," sambungnya kemudian hingga tawanya kembali menguar.

"Sialan kau!" Nico menendang kaki Daniel namun yang di tendang masih mempertahankan tawanya. Keil juga akhirnya ikut terkekeh, hingga Nico semakin dibuat kesal oleh kedua sahabatnya.

"Salahkan kau sendiri kenapa selalu membuat Nona Jennie kesal. Mungkin saat ini dia sedang mengutukmu!" Perkataan Keil semakin membuat Nico bergidik ngeri.

"Kalian berdua sangat cocok jika bergabung untuk menyerangku!" sindir Nico dengan mendengkus kesal. Keil dan Daniel semakin senang saat melihat wajah Nico sudah menjadi merah padam.

Keil juga Daniel mengangkat kedua bahu tidak peduli. "Sebaiknya gunakan pesonamu sebagai cassanova untuk menjerat Nona Jennie, misalnya dengan mencuri ciumannya." Sungguh bodoh, Daniel memberikan saran yang dapat membunuh sang sahabat.

"Keparat! Kau ingin aku mati di tangan bos!" Suara Nico meninggi tidak terima, entah kenapa setiap sesuatu yang keluar dari bibir Daniel hanya hal yang menjerumuskan dirinya.

"Hahahaha...." Lagi-lagi Daniel dan Keil tertawa. Benar-benar sangat menyebalkan di indera pendengaran Nico.

"Aku kutuk kalian menjadi kurcaci!" Kenapa hanya kutukan itu yang diingat oleh Nico? Bukankah lebih keren jika ia mengutuk kedua sahabatnya menjadi makanan ikan.

"Oh tidak Tuan penyihir, maafkan aku...." Daniel bersedekap, berpura-pura ketakutan. Hingga mengundang tawa dan juga menjadi pusat perhatian para anak buah mereka yang tersisa.

"Tiada maaf untuk pria tidak tampan sepertimu," seru Nico penuh ejekan.

"Sebaiknya Tuan Penyihir hukum mati saja pria bajingan yang satu ini," sambung Keil memprovokasi.

"Heh, sialan!" pekiknya terhadap Keil. "Kau sekutu atau lawanku?!" Daniel tidak terima, bukankah sebelumnya Keil membela dirinya, lalu kenapa saat ini berpihak kepada Nico.

Kali ini Nico dan Keil tertawa melihat kekesalan di wajah Daniel. Dan sejak drama tadi para anak buah sekuat tenaga menahan tawa mereka, dan menikmati berdebatan kecil ketiga pria itu. Seperti inilah ketiga bos mereka jika bersama, sungguh terlihat sangat konyol. Sembari menenangkan Baba dan Lala yang sepertinya tidak sabar untuk semakin dalam menyusuri hutan.

Deru tembakan yang menggema di udara menyentakkan telinga mereka, hingga Baba dan Lala mengeram, sudah pasti kedua tim itu sudah mendapatkan target mereka.

"Kita juga harus bergerak!" Nico menepuk bahu Keil juga Daniel bersamaan. Keduanya mengangguk sebelum kemudian mereka mulai melangkah menyusuri hutan dan mengamati sekitar.

Di tangan mereka masing-masing sudah menggenggam senjata, baik senjata tajam dan senjata api. Beberapa anak buah mengekori, pandangan mereka mengedar. Senjata laras panjang sudah bertengger untuk membidik sesuatu, lantaran samar-samar mendengar suara langkah mendekat.

"Kalian berdua mendengarnya?" tanya Daniel menoleh pada Nico dan Keil.

"Aku dengar," jawab Keil.

"Aku juga...." sambung Nico.

"Kalau begitu, kita harus berhati-hati," ujar Daniel kembali yang dijawab anggukan kepala oleh Keil dan Nico.

Srek

Srek

Srek

Ketiganya menatap waspada pada semak-semak yang bergerak. Hingga membuat Baba dan Lala mengaum, menunjukkan gigi taring putih dan tajam kedua hewan kesayangan Black Lion itu.

"Kalian harus tenang... " Kini posisi Baba dan Lala berada di sisi Keil dan Daniel sehingga mereka berdua mengusap kepala Baba dan Lala, bulu di kepala hewan kesayangan mereka yang sudah berdiri menandakan adanya tanda bahaya.

"Ggrrr....." Baik Baba dan Lala semakin mengeram hingga sesuatu di balik semak-semak menampakkan diri dan melompat. Dengan lihai Nico, Keil juga Daniel menghindar, pun dengan para anak buah lainnya.

Yang baru saja menyerang mereka adalah dua ekor harimau dan benar saja pertarungan hewan terjadi, meskipun Baba dan Lala tidak hidup liar di alam bebas tetapi insting kedua hewan itu tetap tajam.

"Kalian tembak bagian tubuh salah satu dari mereka!" perintah Nico.

"Tembak bagian kakinya. Biar bagaimanapun mereka berhak untuk tetap hidup, hanya saja seseorang memanfaatkan hewan-hewan itu untuk memasuki wilayah kita!" timpal Kiel berteriak.

"Baik!!" Beberapa anak buah membidikan senjata tepat ke arah kaki kanan dua ekor harimau tersebut.

Dor

Dor

Dua tembakan berhasil menghantam salah satu kaki harimau tersebut, hingga kedua harimau itu tersungkur. Dan tidak lama kemudian, tidak sadarkan diri. Ya, senapan mereka sudah di berikan obat bius terlebih dahulu, agar tidak perlu membunuh para hewan-hewan liar yang tidak di bersalah.

Salah satu anak buah berjalan mendekat. "Bos Keil, kami juga sudah mendapatkan laporan jika wilayah barat semua hewan sudah habis terbius."

"Hem, bagus."

"Tapi mereka juga menemukan jejak kaki sepatu," ujar anak buahnya kembali.

"Kalau begitu tunggu apalagi, sudah pasti mereka tidak akan meninggalkan hewan-hewan liar di hutan kawasan kita begitu saja," seru Daniel. Ia kembali melanjutkan langkah menapaki semak-semak dan daun-daun kering.

"Hem, kau benar. Kita habisi sekarang!" Semangat Keil membara. Jangan salahkan Black Lion yang tidak akan memberi ampun, mereka saja yang tanpa pikir panjang berani mencari masalah dengan Black Lion.

"Bunuh tanpa sisa, penggal lehernya dan setelah itu kalian bisa memakannya." Apa yang baru saja dilontarkan oleh Nico membuat mereka bergidik jijik.

"Jangan bicara menjijikan seperti itu, Nic!" hardik Daniel. Tiba-tiba saja ia menjadi mual, mana mungkin mereka makan daging manusia.

"Hahahaha....." Nico tertawa dan Keil hanya menggeleng, pun dengan para anak buah.

Di saat Nico masih tertawa yang menggelegar, Baba dan Lala berlari ke arah berlawanan, sehingga membuat mereka terkejut karena tidak berhasil mencegah Baba dan Lala.

"Kalian kejar!" ujar Keil membujuk arah dimana Baba dan Lala berlari.

Berbondong-bondong anak buah berlari mengejar Baba dan Lala. Suara beberapa pria yang berteriak menghentikan langkah mereka. Terlihat Baba dan Lala yang sedang mengigit kaki dua pria yang berusaha melarikan diri, hingga nampak gigi taring tajam yang menembus tulang-tulang kaki mereka. Sementara beberapa komplotan mereka berusaha melarikan diri.

Jleb

Nico dan Keil melempar pisau dan tepat mengenai punggung dan kaki beberapa dari mereka.

Dor

Dor

Dor

Sementara Daniel tidak tanggung-tanggung menghantam kepala salah satu dari komplotan itu hingga darah menyembur dan mengenai pohon-pohon di sekitar.

"Baba.... Lala.... lepaskan kaki mereka," pinta Keil dengan sedikit membungkukkan tubuhnya. Jangan sampai Baba merasakan daging manusia, mereka akan khawatir jika kedua hewan kesayangan mereka lebih menyukai daging manusia dan bisa saja sewaktu-waktu mencelakakan beberapa anak buah di Markas.

Baba dan Lala tidak bergeming, seperti hewan buas pada umumnya, mereka hewan yang tidak selalu menurut.

"Baba.... Lala.... kita akan memberikan daging yang lebih banyak, jadi lepaskan mereka, oke?" Daniel berusaha membujuk, biasanya Baba akan lebih menurut jika dibujuk dengan daging segar yang banyak.

Dua pria itu berteriak histeris, mereka merasakan tulang-tulang mereka yang patah dan hancur bersamaan.

Dan perlahan Baba serta Lala melonggarkan cengkraman mulutnya, dan seketika melepaskan kaki kedua pria itu serentak yang mungkin saja sudah merenggang nyawa.

Nico dan Keil berjalan mendekati Baba dan Lala. "Singa pintar...." Keil mengusap kepala Baba dengan lembut.

"Kau juga singa yang pintar Lala," lanjut Nico yang juga mengusap wajah Lala.

"Kalian bawa Baba dan Lala ke Markas terlebih dahulu. Berikan daging segar yang banyak untuk mereka," perintah Daniel kemudian kepada para anak buahnya.

"Baik....."

Dua dari anak buah mereka bersiul memanggil Baba dan Lala. Dan seketika dua hewan pintar itu berjalan mendekati. Buru-buru keempat anak buah membawa kembali Baba dan juga Lala ke Markas.

"Hampir saja Lala memakan daging mereka." Daniel mengembuskan napas lega ke udara.

"Hem.... Jika tidak, mungkin sewaktu-waktu Baba dan juga Lala akan memakan dagingmu," seru Nico mengejek Daniel.

"Baba dan Lala tidak menyukai daging pria tidak tampan sepertiku!" Tentu saja ia membalikkan kalimat Nico yang mengatakan jika dirinya tidak tampan.

"Terserah kau saja, Daniel!" Kiel malas menanggapi seruan Daniel. Ia mengangkat senjatanya ke udara dan kemudian.

Dor

Brugg

Peluru yang baru saja dimuntahkan Keil menghantam tubuh seseorang yang ternyata sejak tadi berada di atas pohon.

"Ternyata kau juga menyadarinya!" Nico menepuk bahu Keil.

"Seharusnya tadi kau biarkan saja dia bergelantungan di atas pohon." Entah kenapa Daniel lebih senang melihat mereka tersiksa terlebih dahulu alih-alih mati dengan cara yang mudah.

"Membuang-buang waktu, Daniel." Keil menyimpan kembali senjatanya di balik jaket kulit hitam yang dikenakannya. "Jam berapa kita akan menemui Mr. Bram besok pagi?" tanyanya kemudian. Perusahaan mereka memang akan bekerja sama dengan investor baru. Sebelumnya mereka sudah menyelediki latar belakang investor tersebut, saat tidak ada yang mencurigakan mereka tidak ragu untuk menyepakatinya.

"Sebelum jam makan siang." Hal yang sama di lakukan oleh Nico, memasukan senjata ke dalam jaket kulit.

"Sebaiknya kita pergi dari sini, tubuhku sudah gatal-gatal." Keil dan Nico mengangguk setuju. Sebelum meninggalkan hutan, mereka memberikan perintah kepada para anak buah yang sebelumnya sudah kembali dari wilayah barat dan utara untuk membuang para mayat komplotan yang entah siapa itu. Tidak lupa para hewan yang berhasil mereka bius di lepaskan begitu saja, tetapi sebagian hewan yang sudah mati di buang ke dasar jurang.

Begitu tiba di Markas, Nico, Keil dan juga Daniel menceburkan diri ke dalam kolam renang dengan hanya menyisakan dalaman mereka yang membungkus bagian bawah. Sensasi segar mereka rasakan begitu mereka menenggelamkan diri di dalam air. Mereka akan menikmati hari ini sebelum besok sudah kembali ke rutinitas.

Nico muncul di permukaan air. Mungkin baginya, dua hari kedepan adalah hari yang membosankan karena ia meliburkan diri untuk sementara menjaga Nona Jennie karena harus mengurus perusahaan.

.

.

To be continue

.

.

Like, vote dan komentar kalian ya 💕

Babang Nico

Babang Keil

Babang Daniel

Terpopuler

Comments

Totok Tok

Totok Tok

emak2 aja liatnya masih gimana gitu....apalagi yg muda2...

2023-12-21

0

jumil (Juanda & Mila )

jumil (Juanda & Mila )

makkkk kasih satu 🤣🤣🤣

2022-03-03

1

NADIRAH

NADIRAH

wah aku cari" ternyata Abang" ganteng tengah mandi
makin gereget liat Abang" ganteng ini

2022-01-27

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog dan Visual
2 Wanita kesayangan
3 Merusak wajah cantik
4 Menyusahkan saja!
5 Daniel, sialan!
6 Habislah aku
7 Mati di tangan bos!
8 Benar-benar adik bos
9 Kekasih nona Jennie?
10 Apa yang kau lakukan?
11 Jangan mengharapkan apapun!
12 Pria raksasa menyebalkan!
13 Memberikan adik?
14 Menyingkirkan hewan liar
15 Kenapa dia juga berada disini?
16 Bertindak diam-diam
17 Kekasih masa lalu
18 Aku sudah menikah
19 Tidak akan pernah melepaskannya
20 Pengantin baru?
21 Kau sudah memiliki kekasih
22 Kau dalam masalah, temanku
23 Aku pasti akan mendapatkanmu lagi
24 Apa yang kau sembunyikan dariku
25 Tidak akan membiarkanmu pergi
26 Benar-benar sudah gila
27 Apa ini yang disebut melayani?
28 Meluapkan perasaan
29 Ingin merampas?
30 Kehilangan kesabaran
31 Ketiga pria mengerikan
32 Dasar pencemburu
33 Siapa yang lebih hebat?
34 Black Lion yang licik
35 Membantu Red Dragon?
36 Kenapa seperti ini?
37 Siapa yang mengincar Nona Jennie?
38 Luka yang berbuah manis
39 Kenapa harus mengawasiku?
40 Klien anonim?
41 Kejadian tiga tahun lalu
42 Menjagamu sampai akhir!
43 Siapa kau?
44 Kenapa dia terlihat senang seperti itu?
45 Sedekat itukah mereka?
46 Tidak tau malu
47 Pesta pernikahan
48 Melarat dalam sekejap mata
49 Harga yang sangat mahal
50 Terjerat pria seperti Daniel
51 Pemeran utama dan pemeran figuran
52 Jonas Fortes
53 Jika saja bukan temanku
54 Lebih baik menjadi Casper
55 Hanya akan memandangiku saja
56 Apa kau menyesalinya?
57 Nona Jennie, hanya miliknya.
58 Tidak dapat memendam lagi
59 Tidak menginginkan wanita lain
60 Aku akan menghabisimu!
61 Membawamu pergi
62 Tidak bisa hidup tanpamu
63 Berani menyentuhnya?!
64 Permintaan kencan
65 Melarikan diri dari singa ganas
66 Sebuah pengakuan
67 Ada apa dengan Nona Jennie?
68 Informasi tidak terduga
69 Aku ada disini
70 Apa seperti itu caramu berterima kasih?
71 Umpan sudah termakan
72 Jadi milikku ya.....
73 Dasar, calon kakak ipar
74 Menginginkan Nona Jennie
75 Permainan menarik
76 Hanya kau wanitaku
77 Aku tersiksa
78 Serangan
79 Cemburu
80 Jonas adalah......
81 Ketua Golden Dawn
82 Berlutut dan menangis darah
83 Desa Portmeirion
84 Kekasih putrimu
85 Membuang waktu dan tenaga
86 Akhir dari Lana
87 Semoga bahagia
88 Memiliki teman baru
89 Informasi yang berharga
90 Ternyata aku kuat
91 Ada yang tertinggal
92 Aku merindukanmu
93 Tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu
94 Serangan panas
95 Sahabat macam apa?
96 Berhenti mengganggu wanitaku!
97 Penyamaran
98 Aku ingin bersamamu
99 Apa lagi yang kalian sembunyikan
100 Kemarahan big bos
101 Bukan kakak yang baik?
102 Hanya urusan pria
103 Kau memilikiku
104 Aku tidak memerlukannya lagi
105 Bertamu atau menyerang?
106 Perangkap
107 Mission Completed
108 Kenapa dia yang marah?
109 Selangkah lebih maju
110 King Adam
111 Aku lebih tampan!
112 Terlambat
113 Harus bertanggung jawab
114 Mobil bergoyang
115 Tidak akan berharap lebih
116 Adikmu sudah menjadi kekasihku
117 Apa kau masih tidak bisa merasakannya?
118 Beruntung atau sial
119 Jangan menyentuhku!
120 Nikmati kematianmu!
121 Siapa yang sudah membantu?
122 Akhir dari seorang David
123 Dimana wanitaku?!
124 Apa kau ingin mati?!
125 Aku disini
126 Jangan salahkan aku menculik adikmu
127 Tidak ingin kehilangan
128 Seseorang yang berada di balik layar
129 Dua pria penyelamat
130 Pupus harapan
131 Aku harus mencegah mereka
132 Kenapa berubah?!
133 Jangan takut
134 Sudah cukup
135 Menerima apa adanya
136 Membuatnya bertekuk lutut
137 Anything for you
138 Balas dendam
139 Ancaman yang mematikan
140 Kebahagiaan berlipat
141 Menyandang status suami
142 Invitation Cards
143 The Wedding
144 Meraih kebahagiaan (THE END)
145 Bonus Chapter (Aku mencintaimu)
146 Bonus chapter (Penantian panjang berbuah manis)
147 Bonus chapter (Lupa waktu)
148 Bonus chapter (Santorini Island)
149 Bonus chapter (Kejutan)
150 Bonus chapter (Mereka adalah para Mafia)
151 Bonus chapter (Kelelahan)
152 Bonus chapter (Tidak tersiksa seorang diri)
153 Bonus chapter (Ingatan masa lalu)
154 Bonus chapter (Poor Nico)
155 Bonus chapter (Calon anggota baru)
156 Bonus chapter (Menjadi seorang Daddy)
157 Bonus chapter (Mengidam)
158 Bonus chapter (Gavin Ellard Wheeler)
159 Bonus chapter (Perkara mengusap kepala)
160 Bonus chapter (Elden & Liam)
161 Bastard Mafia (Falling In Love)
162 New Story
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Prolog dan Visual
2
Wanita kesayangan
3
Merusak wajah cantik
4
Menyusahkan saja!
5
Daniel, sialan!
6
Habislah aku
7
Mati di tangan bos!
8
Benar-benar adik bos
9
Kekasih nona Jennie?
10
Apa yang kau lakukan?
11
Jangan mengharapkan apapun!
12
Pria raksasa menyebalkan!
13
Memberikan adik?
14
Menyingkirkan hewan liar
15
Kenapa dia juga berada disini?
16
Bertindak diam-diam
17
Kekasih masa lalu
18
Aku sudah menikah
19
Tidak akan pernah melepaskannya
20
Pengantin baru?
21
Kau sudah memiliki kekasih
22
Kau dalam masalah, temanku
23
Aku pasti akan mendapatkanmu lagi
24
Apa yang kau sembunyikan dariku
25
Tidak akan membiarkanmu pergi
26
Benar-benar sudah gila
27
Apa ini yang disebut melayani?
28
Meluapkan perasaan
29
Ingin merampas?
30
Kehilangan kesabaran
31
Ketiga pria mengerikan
32
Dasar pencemburu
33
Siapa yang lebih hebat?
34
Black Lion yang licik
35
Membantu Red Dragon?
36
Kenapa seperti ini?
37
Siapa yang mengincar Nona Jennie?
38
Luka yang berbuah manis
39
Kenapa harus mengawasiku?
40
Klien anonim?
41
Kejadian tiga tahun lalu
42
Menjagamu sampai akhir!
43
Siapa kau?
44
Kenapa dia terlihat senang seperti itu?
45
Sedekat itukah mereka?
46
Tidak tau malu
47
Pesta pernikahan
48
Melarat dalam sekejap mata
49
Harga yang sangat mahal
50
Terjerat pria seperti Daniel
51
Pemeran utama dan pemeran figuran
52
Jonas Fortes
53
Jika saja bukan temanku
54
Lebih baik menjadi Casper
55
Hanya akan memandangiku saja
56
Apa kau menyesalinya?
57
Nona Jennie, hanya miliknya.
58
Tidak dapat memendam lagi
59
Tidak menginginkan wanita lain
60
Aku akan menghabisimu!
61
Membawamu pergi
62
Tidak bisa hidup tanpamu
63
Berani menyentuhnya?!
64
Permintaan kencan
65
Melarikan diri dari singa ganas
66
Sebuah pengakuan
67
Ada apa dengan Nona Jennie?
68
Informasi tidak terduga
69
Aku ada disini
70
Apa seperti itu caramu berterima kasih?
71
Umpan sudah termakan
72
Jadi milikku ya.....
73
Dasar, calon kakak ipar
74
Menginginkan Nona Jennie
75
Permainan menarik
76
Hanya kau wanitaku
77
Aku tersiksa
78
Serangan
79
Cemburu
80
Jonas adalah......
81
Ketua Golden Dawn
82
Berlutut dan menangis darah
83
Desa Portmeirion
84
Kekasih putrimu
85
Membuang waktu dan tenaga
86
Akhir dari Lana
87
Semoga bahagia
88
Memiliki teman baru
89
Informasi yang berharga
90
Ternyata aku kuat
91
Ada yang tertinggal
92
Aku merindukanmu
93
Tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu
94
Serangan panas
95
Sahabat macam apa?
96
Berhenti mengganggu wanitaku!
97
Penyamaran
98
Aku ingin bersamamu
99
Apa lagi yang kalian sembunyikan
100
Kemarahan big bos
101
Bukan kakak yang baik?
102
Hanya urusan pria
103
Kau memilikiku
104
Aku tidak memerlukannya lagi
105
Bertamu atau menyerang?
106
Perangkap
107
Mission Completed
108
Kenapa dia yang marah?
109
Selangkah lebih maju
110
King Adam
111
Aku lebih tampan!
112
Terlambat
113
Harus bertanggung jawab
114
Mobil bergoyang
115
Tidak akan berharap lebih
116
Adikmu sudah menjadi kekasihku
117
Apa kau masih tidak bisa merasakannya?
118
Beruntung atau sial
119
Jangan menyentuhku!
120
Nikmati kematianmu!
121
Siapa yang sudah membantu?
122
Akhir dari seorang David
123
Dimana wanitaku?!
124
Apa kau ingin mati?!
125
Aku disini
126
Jangan salahkan aku menculik adikmu
127
Tidak ingin kehilangan
128
Seseorang yang berada di balik layar
129
Dua pria penyelamat
130
Pupus harapan
131
Aku harus mencegah mereka
132
Kenapa berubah?!
133
Jangan takut
134
Sudah cukup
135
Menerima apa adanya
136
Membuatnya bertekuk lutut
137
Anything for you
138
Balas dendam
139
Ancaman yang mematikan
140
Kebahagiaan berlipat
141
Menyandang status suami
142
Invitation Cards
143
The Wedding
144
Meraih kebahagiaan (THE END)
145
Bonus Chapter (Aku mencintaimu)
146
Bonus chapter (Penantian panjang berbuah manis)
147
Bonus chapter (Lupa waktu)
148
Bonus chapter (Santorini Island)
149
Bonus chapter (Kejutan)
150
Bonus chapter (Mereka adalah para Mafia)
151
Bonus chapter (Kelelahan)
152
Bonus chapter (Tidak tersiksa seorang diri)
153
Bonus chapter (Ingatan masa lalu)
154
Bonus chapter (Poor Nico)
155
Bonus chapter (Calon anggota baru)
156
Bonus chapter (Menjadi seorang Daddy)
157
Bonus chapter (Mengidam)
158
Bonus chapter (Gavin Ellard Wheeler)
159
Bonus chapter (Perkara mengusap kepala)
160
Bonus chapter (Elden & Liam)
161
Bastard Mafia (Falling In Love)
162
New Story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!