Memberikan adik?

Dua minggu berlalu sudah Nico menjadi bodyguard Jennifer. Ada saja hal yang dilakukan Nico untuk menggoda wanita itu. Meskipun posisinya hanya seorang bodyguard, tetapi usia yang lebih tua dari Jennifer, hingga terkadang wanita itu dibuat mengalah dengan perasaan kesal. Dan disinilah Jennifer, berada di Mansion milik sang kakak dan kakak iparnya. Mereka duduk di ruang bermain, sembari menjaga Baby Austin bermain bersama dengan kedua kakak-kakaknya.

"Kak Vie, apa tidak ada lagi bodyguard yang lain untuk menjagaku? Kenapa kakak harus memberikan pria raksasa itu padaku?" protes Jennifer kepada Xavier. Sudah cukup dirinya merasa kesal, lantaran Nico selalu membuat hari-harinya penuh dengan kekesalan.

"Pria raksasa?" Xavier dan Elleana mengulangi perkataan Jennifer, keduanya saling pandang selama beberapa saat.

"Siapa lagi jika bukan Nico. Pria itu memiliki tubuh seperti raksasa. Lihat saja ukuran tubuhnya lebih besar dariku," seru Jennifer. Entah kenapa saat berada di tengah-tengah keluarganya, Jennifer akan selalu bersikap layaknya anak kecil, berbeda jika wanita itu berada di perusahaan atau menghadapi pria seperti Nico.

Xavier dan Elleana terkekeh bersama. "Kau saja yang tidak tumbuh dengan baik." Suara Xavier penuh dengan sindiran. Bukan salah anak buahnya yang memiliki tubuh bagaikan raksasa, adiknya saja yang tumbuh kecil, bahkan jika bersandingan dengan Elleana, Jennifer terlihat lebih imut.

"Astaga, aku masih sangat muda kak, usiaku baru menginjak 25 tahun." Jennifer tidak terima, jelas-jelas ia tumbuh dengan baik, meskipun tidak memiliki tubuh seperti kakak iparnya yang tinggi dan berisi.

"Kakak iparmu bahkan sudah menikah denganku saat seusiamu," ejek Xavier hingga membuat Jennifer kian kesal.

"Itu karena Kak Vie selalu mengejar-ngejar Kak Elle, sehingga Kak Elle tidak memiliki pilihan lain selain menerima kakak." Sungguh konyol bukan, berani-beraninya Jennifer berbicara yang dapat menyulutkan emosi sang kakak.

"Jenn, sepertinya kau ingin mati ya di tangan kakakmu!" hardik Xavier, tatapannya menajam yang siap untuk menghukum sang adik. Lantas Jennifer tertunduk takut, berbeda dengan Elleana yang tidak lagi dapat menahan tawanya, sehingga tawanya memenuhi ruangan tersebut.

Austin yang sensitif akan sesuatu di sekitarnya sontak saja menoleh ke arah sang mommy dengan tatapannya yang polos. Tangan mungilnya menepuk lengan sang Daddy. "Daddy, what happened with Mommy?" Austin bertanya mengenai sang mommy dengan polosnya, perkataan yang belum terlalu jelas sungguh sangat menggemaskan, hingga membuat tawa Elleana perlahan menyurut karena diperhatikan oleh Austin.

"Tidak apa-apa boy, Mommy hanya menertawakan lelucon aunty Jenn." Xavier mengusap lembut kepala Austin dengan sayang. Putra bungsunya itu memang selalu penasaran mengenai di sekitarnya.

Austin mengangguk. Ia kembali bermain bersama dengan kedua kakaknya.

"Sudahlah hubby, Jennie hanya bercanda saja." Elleana mengusap bahu Xavier ketika suaminya itu kembali melayangkan tatapan tajam kepada Jennifer.

Melihat kakak ipar membela dirinya, Jennifer mengulas senyum mengejek, jika kakak iparnya sudah berkata demikian, maka sang kakak akan menurut. Ya, kakaknya itu hanya akan mendengarkan perkataan istrinya.

"Kak Elle...." Jennifer tidak kehabisan akal, ia memeluk Elleana yang duduk bersisian dengannya. Sikapnya yang merengek itu membuat Xavier menghela napas malas, ia sudah bisa membaca apa yang selanjutnya ingin dikatakan oleh sang adik. "Kak Elle, bisakah kakak mengatakan kepada Kak Vie untuk mengganti bodyguardku?"

Elleana hanya mengulas senyum tipis, lalu pandangannya beralih kepada Xavier yang terlihat memelototi dirinya. Elleana hanya mengedikkan bahu. Kenapa dirinya harus dilibatkan dalam situasi seperti ini? Tidak mungkin ia bisa menggugat keputusan suaminya itu.

"Jennie sayang, Kak Vie sudah memberikan bodyguard yang tepat untukmu. Tidak ada pria yang bisa menjagamu seperti Nico. Dia pria yang baik, Kak Elle sudah mengenalnya," tuturnya lembut.

Merasa kali ini sang kakak ipar tidak dapat membantunya, Jennifer mengurai pelukan mereka. "Tapi kak, dia sangat menyebalkan. Dia suka sekali menggoda diriku dan dia juga sama sekali tidak takut denganku. Yang dia takutkan hanya Kak Vie, aku tidak boleh pergi jauh darinya. Dia selalu berkata, aku bisa digantung oleh bos atau aku bisa dihabisi oleh bos jika sedikit saja lengah menjaga Nona." Jennifer menirukan gaya bicara Nico kepadanya, hingga Xavier dan Elleana terkekeh bersama.

"Dia anak buahku, tentu saja akan lebih mendengarkanku!" seru Xavier dengan bangga. Ternyata Nico benar-benar melakukan tugasnya dengan baik.

Jennifer berdecak. "Kalau begitu biar aku sendiri yang mencari bodyguard untukku!"

Kedua mata Xavier kembali menajam. "Jangan macam-macam, Jennie. Kau tau apa yang bisa Kak Vie lakukan supaya kau menurut!"

Glek. Jennifer menelan salivanya dengan susah payah. Alarm bahaya terdengar, karena kelepasan bicara hingga ia menyulutkan emosi kakaknya.

"Jangan memancingnya, kau dengarkan saja kakakmu," bisik Elleana pada adik iparnya tersebut. Ia tidak ingin jika suaminya benar-benar melakukan seperti ancamannya itu.

Jennifer terlihat mengangguk kecil. Lebih baik ia tidak lagi membantah perkataan sang kakak. Jika tidak, Kak Vie benar-benar membuktikan ucapannya. "Baiklah, aku tidak akan lagi protes dengan anak buah Kak Vie yang menyebalkan itu." Jennifer menyandarkan punggung pada sandaran sofa, tangan kirinya mengambil bantal sofa lalu memeluknya dengan perasaan kesal. Ia harus bisa bertahan dengan sikap Nico yang menyebalkan.

Xavier hanya tersenyum ketika melihat Jennifer yang menerima keputusannya dengan terpaksa. "Bukankah kau hanya mengajukan syarat bahwa siapapun yang akan menjadi bodyguardmu tidak boleh mencampuri urusanmu?" Jennifer mengangguk membenarkan. "Lalu apa Nico mencampuri urusan pribadimu selama menjagamu?" tanyanya kemudian.

Pertanyaan yang cukup menampar Jennifer, hingga wanita itu tidak bisa lagi membantah. Jika diingat kembali, selama dua minggu ini, Nico tidak pernah mencampuri urusan pribadinya, meskipun pria itu pernah mendapati dirinya berada di ruangan yang sama dengan Billy, tetapi Nico tidak bertanya siapa Billy. Dan kemudian Jennifer menggeleng lemah sebagai jawabannya.

Xavier menarik kedua sudut bibirnya. "Kalau begitu kenapa kau masih ingin mengganti bodyguard? Meskipun dia menyebalkan tetapi dia selalu menjalankan tugasnya dengan baik. Jadi anggaplah sikapnya sebagai hiburan untukmu."

Jennifer tercengang selama beberapa saat. "Aku bisa mati muda jika terus berada di sampingnya kak." Xavier tidak menanggapi lagi perkataan Jennifer, ia dan Elleana hanya saling pandang, sebelum kemudian Jennifer mulai bermain bersama dengan Arthur, Aurelie dan juga Austin, duduk saling membentuk lingkaran.

***

"Arthur..... Aurelie... jika sudah dewasa nanti jangan menyebalkan seperti Daddy, oke?" Mendengar dirinya disebut, sontak Xavier menolehkan kepala ke arah Jennifer. Ia meletakkan cangkir kopi miliknya di atas meja, lalu mengamati Jennifer yang bisa saja menghasut ketiga anak-anaknya. Namun detik kemudian mengalihkan pandangan kembali kepada sang istri karena tidak mendapati tanda-tanda mencurigakan dari Jennifer.

Jennifer bernapas lega, nyaris saja ketahuan oleh sang kakak jika lagi-lagi dirinya memprovokasi para keponakannya.

"Tidak, yang jelas aku dan Daddy memiliki sifat yang berbeda," sahut Arthur cepat. Pandangannya tertuju pada susunan lego yang berhasil ia susun sempurna. Ia memang selalu tidak ingin disamakan dengan Sang Daddy.

"Elie seorang wanita, Aunty. Jelas saja akan berbeda dengan Daddy," timpal Aurelie dengan mengerucutkan bibirnya. Gadis kecil itu juga sibuk memainkan ponsel, entah apa yang sedang di mainkannya.

Jennifer tersenyum, lalu mengusap kepala Arthur dan Aurelie bersamaan. "Good boy.... Good Girl...."

"Dan kau Austin, kenapa kau masih disini. Sana menempel pada Mommymu. Jika tidak, mereka akan memberikanmu adik perempuan," bisik Jennifer kemudian saat Austin masih asik bermain dengan berbagai jenis mobil-mobilan. Entah kenapa Jennifer masih dendam dengan keputusan Xavier yang tidak bisa terbantahkan.

Austin yang polos karena usianya baru akan menginjak tiga tahun sontak saja tidak ingin Daddy dan Mommy-nya benar-benar akan memberikannya seorang adik perempuan. No, baby mungil itu menggeleng. Ia tidak ingin memiliki adik. Kedua kaki mungilnya mencoba untuk beranjak dan kemudian berlari kecil menuju Elleana.

"Mommy......" Austin merengek. Kedua tangannya memeluk perut Elleana. Baik Elleana dan Xavier tersentak bersamaan.

"Yes boy?" Elleana mengusap punggung Austin, merasa heran karena tiba-tiba saja Austin kembali bersikap manja padanya.

Austin mendongak, menatap wajah sang mommy. "Are you give me the babies?"

"What??" Sontak saja Elleana dan Xavier terkejut.

"No, I don't want to have a sister baby," lanjut Austin dengan polos. Elleana dan Xavier semakin bingung.

"Boy...." Xavier merengkuh Austin dan membawanya ke atas pangkuannya. "Daddy dan Mommy tidak akan memberikan adik bayi untukmu. Kenapa Austin bicara seperti itu?" Jennifer yang diam mengamati mendadak panik.

"Aunty Jenn-"

"Hey you guys, can you please clean up your toys now?" serunya kepada Arthur dan Aurelie dengan suara yang sengaja diperbesar hingga kalimat Austin terputus.

"Okay....." jawab Arthur dan Aurelie bersamaan dengan malas.

"Yes, we better go. Bermain di halaman lebih menyenangkan." Jennifer menarik pergelangan tangan Arthur dan Aurelie untuk mengikuti langkahnya keluar dari ruangan.

Melihat sikap Jennifer yang mencurigakan, Xavier menjadi paham. "Apa Aunty Jenn yang memberitahumu tentang adik bayi?" Dan Austin mengangguk membenarkan.

"Sudah kuduga," gumam Xavier. Dan Elleana hanya menggeleng karena memaklumi bagaimana jahilnya adik iparnya tersebut. "Jennie......" Suara teriakan Xavier menggema di dalam ruangan, sehingga Jennifer sesegera mungkin melarikan diri, hingga ia berhasil keluar dari ruangan diikuti oleh Arthur juga Aurelie yang menertawakan Aunty mereka.

"Ck, entah kapan dia akan berubah?" Xavier mendengkus kesal setelah kepergian Jennifer. "Listen boy, jangan dengarkan perkataan Aunty Jenn, Daddy dan Mommy tidak memberikanmu adik bayi, jadi kau tenang saja, oke?" Tangan besarnya kembali memberikan usapan lembut di kepala Austin, lalu menurunkan Austin dari pangkuannya. "Kalau begitu lanjutkan bermainnya."

"Oke Dad...." Austin kembali mendudukkan tubuhnya di atas karpet berbulu tebal.

Elleana masih dengan kekehannya. Ada-ada saja ulah adik iparnya itu. "Jennie hanya masih kesal saja," ucapnya menenangkan sang suami.

"Ehm, biarkan saja dia tersiksa menghadapi Nico."

"Ck, kau jahat sekali," cibir Elleana.

"Biarkan saja. Hanya Nico yang bisa menangani Jennie." Dan kemudian merengkuh tubuh Elleana agar lebih mendekat ke arahnya.

"Jadi itu alasanmu memberikan tugas menjaga Jennie kepada Nico?"

Xavier mengangguk. "Keil terlalu baik, dia pasti akan selalu mengalah menghadapi Jennie. Sementara Daniel, aku tidak percaya dengannya, dia bisa saja menggoda Jennie. Ketiganya memang benar-benar menyebalkan, tapi Nico lebih cocok menjaga Jennie karena dia tidak akan memandang Jennie sebagai adikku. Dia bisa menjadi lebih tegas jika sedang melakukan tugasnya."

Elleana menjadi paham, kepalanya mengangguk. Suaminya itu benar-benar memahami ketiga anak buahnya dengan sangat baik. Xavier memeluk Elleana, seketika wanita itu menjadi panik karena Austin masih berada di depan mereka.

"Sweety, bagaimana jika kita memberikan adik untuk Austin?" bisiknya dengan sensual.

Kedua mata Elleana membeliak disertai gelengan kepala. "Tapi Austin tidak menginginkan seorang adik, hubby."

Xavier menjatuhkan dagunya di bahu Elleana. Memang benar dan Xavier tidak bisa membantah, oleh karena itu keduanya sepakat tidak akan memiliki bayi lagi demi Austin.

.

.

To be continue

.

.

Babang Xavier gak tau aja gimana Nico godain ayang beb Jennie, kalau tau bakalan ada perang dunia ketiga ya 😂😂

Daddy Xavier dan Mommy Elleana

Aunty Jennie

Baby Austin 3 tahun

Si kembar Arthur dan Aurelie 7 tahun

Terpopuler

Comments

Totok Tok

Totok Tok

apa triple R bakal kayak daddy-nya ya??

2023-12-20

0

Ruk Mini

Ruk Mini

imutzzz bgt

2023-05-20

0

Nabila

Nabila

visual na Ellena kurang pas .. kok Derraba Deborah artis dracin ,. tapi gak apa lah . yg penting cerita na menarik .

2023-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog dan Visual
2 Wanita kesayangan
3 Merusak wajah cantik
4 Menyusahkan saja!
5 Daniel, sialan!
6 Habislah aku
7 Mati di tangan bos!
8 Benar-benar adik bos
9 Kekasih nona Jennie?
10 Apa yang kau lakukan?
11 Jangan mengharapkan apapun!
12 Pria raksasa menyebalkan!
13 Memberikan adik?
14 Menyingkirkan hewan liar
15 Kenapa dia juga berada disini?
16 Bertindak diam-diam
17 Kekasih masa lalu
18 Aku sudah menikah
19 Tidak akan pernah melepaskannya
20 Pengantin baru?
21 Kau sudah memiliki kekasih
22 Kau dalam masalah, temanku
23 Aku pasti akan mendapatkanmu lagi
24 Apa yang kau sembunyikan dariku
25 Tidak akan membiarkanmu pergi
26 Benar-benar sudah gila
27 Apa ini yang disebut melayani?
28 Meluapkan perasaan
29 Ingin merampas?
30 Kehilangan kesabaran
31 Ketiga pria mengerikan
32 Dasar pencemburu
33 Siapa yang lebih hebat?
34 Black Lion yang licik
35 Membantu Red Dragon?
36 Kenapa seperti ini?
37 Siapa yang mengincar Nona Jennie?
38 Luka yang berbuah manis
39 Kenapa harus mengawasiku?
40 Klien anonim?
41 Kejadian tiga tahun lalu
42 Menjagamu sampai akhir!
43 Siapa kau?
44 Kenapa dia terlihat senang seperti itu?
45 Sedekat itukah mereka?
46 Tidak tau malu
47 Pesta pernikahan
48 Melarat dalam sekejap mata
49 Harga yang sangat mahal
50 Terjerat pria seperti Daniel
51 Pemeran utama dan pemeran figuran
52 Jonas Fortes
53 Jika saja bukan temanku
54 Lebih baik menjadi Casper
55 Hanya akan memandangiku saja
56 Apa kau menyesalinya?
57 Nona Jennie, hanya miliknya.
58 Tidak dapat memendam lagi
59 Tidak menginginkan wanita lain
60 Aku akan menghabisimu!
61 Membawamu pergi
62 Tidak bisa hidup tanpamu
63 Berani menyentuhnya?!
64 Permintaan kencan
65 Melarikan diri dari singa ganas
66 Sebuah pengakuan
67 Ada apa dengan Nona Jennie?
68 Informasi tidak terduga
69 Aku ada disini
70 Apa seperti itu caramu berterima kasih?
71 Umpan sudah termakan
72 Jadi milikku ya.....
73 Dasar, calon kakak ipar
74 Menginginkan Nona Jennie
75 Permainan menarik
76 Hanya kau wanitaku
77 Aku tersiksa
78 Serangan
79 Cemburu
80 Jonas adalah......
81 Ketua Golden Dawn
82 Berlutut dan menangis darah
83 Desa Portmeirion
84 Kekasih putrimu
85 Membuang waktu dan tenaga
86 Akhir dari Lana
87 Semoga bahagia
88 Memiliki teman baru
89 Informasi yang berharga
90 Ternyata aku kuat
91 Ada yang tertinggal
92 Aku merindukanmu
93 Tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu
94 Serangan panas
95 Sahabat macam apa?
96 Berhenti mengganggu wanitaku!
97 Penyamaran
98 Aku ingin bersamamu
99 Apa lagi yang kalian sembunyikan
100 Kemarahan big bos
101 Bukan kakak yang baik?
102 Hanya urusan pria
103 Kau memilikiku
104 Aku tidak memerlukannya lagi
105 Bertamu atau menyerang?
106 Perangkap
107 Mission Completed
108 Kenapa dia yang marah?
109 Selangkah lebih maju
110 King Adam
111 Aku lebih tampan!
112 Terlambat
113 Harus bertanggung jawab
114 Mobil bergoyang
115 Tidak akan berharap lebih
116 Adikmu sudah menjadi kekasihku
117 Apa kau masih tidak bisa merasakannya?
118 Beruntung atau sial
119 Jangan menyentuhku!
120 Nikmati kematianmu!
121 Siapa yang sudah membantu?
122 Akhir dari seorang David
123 Dimana wanitaku?!
124 Apa kau ingin mati?!
125 Aku disini
126 Jangan salahkan aku menculik adikmu
127 Tidak ingin kehilangan
128 Seseorang yang berada di balik layar
129 Dua pria penyelamat
130 Pupus harapan
131 Aku harus mencegah mereka
132 Kenapa berubah?!
133 Jangan takut
134 Sudah cukup
135 Menerima apa adanya
136 Membuatnya bertekuk lutut
137 Anything for you
138 Balas dendam
139 Ancaman yang mematikan
140 Kebahagiaan berlipat
141 Menyandang status suami
142 Invitation Cards
143 The Wedding
144 Meraih kebahagiaan (THE END)
145 Bonus Chapter (Aku mencintaimu)
146 Bonus chapter (Penantian panjang berbuah manis)
147 Bonus chapter (Lupa waktu)
148 Bonus chapter (Santorini Island)
149 Bonus chapter (Kejutan)
150 Bonus chapter (Mereka adalah para Mafia)
151 Bonus chapter (Kelelahan)
152 Bonus chapter (Tidak tersiksa seorang diri)
153 Bonus chapter (Ingatan masa lalu)
154 Bonus chapter (Poor Nico)
155 Bonus chapter (Calon anggota baru)
156 Bonus chapter (Menjadi seorang Daddy)
157 Bonus chapter (Mengidam)
158 Bonus chapter (Gavin Ellard Wheeler)
159 Bonus chapter (Perkara mengusap kepala)
160 Bonus chapter (Elden & Liam)
161 Bastard Mafia (Falling In Love)
162 New Story
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Prolog dan Visual
2
Wanita kesayangan
3
Merusak wajah cantik
4
Menyusahkan saja!
5
Daniel, sialan!
6
Habislah aku
7
Mati di tangan bos!
8
Benar-benar adik bos
9
Kekasih nona Jennie?
10
Apa yang kau lakukan?
11
Jangan mengharapkan apapun!
12
Pria raksasa menyebalkan!
13
Memberikan adik?
14
Menyingkirkan hewan liar
15
Kenapa dia juga berada disini?
16
Bertindak diam-diam
17
Kekasih masa lalu
18
Aku sudah menikah
19
Tidak akan pernah melepaskannya
20
Pengantin baru?
21
Kau sudah memiliki kekasih
22
Kau dalam masalah, temanku
23
Aku pasti akan mendapatkanmu lagi
24
Apa yang kau sembunyikan dariku
25
Tidak akan membiarkanmu pergi
26
Benar-benar sudah gila
27
Apa ini yang disebut melayani?
28
Meluapkan perasaan
29
Ingin merampas?
30
Kehilangan kesabaran
31
Ketiga pria mengerikan
32
Dasar pencemburu
33
Siapa yang lebih hebat?
34
Black Lion yang licik
35
Membantu Red Dragon?
36
Kenapa seperti ini?
37
Siapa yang mengincar Nona Jennie?
38
Luka yang berbuah manis
39
Kenapa harus mengawasiku?
40
Klien anonim?
41
Kejadian tiga tahun lalu
42
Menjagamu sampai akhir!
43
Siapa kau?
44
Kenapa dia terlihat senang seperti itu?
45
Sedekat itukah mereka?
46
Tidak tau malu
47
Pesta pernikahan
48
Melarat dalam sekejap mata
49
Harga yang sangat mahal
50
Terjerat pria seperti Daniel
51
Pemeran utama dan pemeran figuran
52
Jonas Fortes
53
Jika saja bukan temanku
54
Lebih baik menjadi Casper
55
Hanya akan memandangiku saja
56
Apa kau menyesalinya?
57
Nona Jennie, hanya miliknya.
58
Tidak dapat memendam lagi
59
Tidak menginginkan wanita lain
60
Aku akan menghabisimu!
61
Membawamu pergi
62
Tidak bisa hidup tanpamu
63
Berani menyentuhnya?!
64
Permintaan kencan
65
Melarikan diri dari singa ganas
66
Sebuah pengakuan
67
Ada apa dengan Nona Jennie?
68
Informasi tidak terduga
69
Aku ada disini
70
Apa seperti itu caramu berterima kasih?
71
Umpan sudah termakan
72
Jadi milikku ya.....
73
Dasar, calon kakak ipar
74
Menginginkan Nona Jennie
75
Permainan menarik
76
Hanya kau wanitaku
77
Aku tersiksa
78
Serangan
79
Cemburu
80
Jonas adalah......
81
Ketua Golden Dawn
82
Berlutut dan menangis darah
83
Desa Portmeirion
84
Kekasih putrimu
85
Membuang waktu dan tenaga
86
Akhir dari Lana
87
Semoga bahagia
88
Memiliki teman baru
89
Informasi yang berharga
90
Ternyata aku kuat
91
Ada yang tertinggal
92
Aku merindukanmu
93
Tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu
94
Serangan panas
95
Sahabat macam apa?
96
Berhenti mengganggu wanitaku!
97
Penyamaran
98
Aku ingin bersamamu
99
Apa lagi yang kalian sembunyikan
100
Kemarahan big bos
101
Bukan kakak yang baik?
102
Hanya urusan pria
103
Kau memilikiku
104
Aku tidak memerlukannya lagi
105
Bertamu atau menyerang?
106
Perangkap
107
Mission Completed
108
Kenapa dia yang marah?
109
Selangkah lebih maju
110
King Adam
111
Aku lebih tampan!
112
Terlambat
113
Harus bertanggung jawab
114
Mobil bergoyang
115
Tidak akan berharap lebih
116
Adikmu sudah menjadi kekasihku
117
Apa kau masih tidak bisa merasakannya?
118
Beruntung atau sial
119
Jangan menyentuhku!
120
Nikmati kematianmu!
121
Siapa yang sudah membantu?
122
Akhir dari seorang David
123
Dimana wanitaku?!
124
Apa kau ingin mati?!
125
Aku disini
126
Jangan salahkan aku menculik adikmu
127
Tidak ingin kehilangan
128
Seseorang yang berada di balik layar
129
Dua pria penyelamat
130
Pupus harapan
131
Aku harus mencegah mereka
132
Kenapa berubah?!
133
Jangan takut
134
Sudah cukup
135
Menerima apa adanya
136
Membuatnya bertekuk lutut
137
Anything for you
138
Balas dendam
139
Ancaman yang mematikan
140
Kebahagiaan berlipat
141
Menyandang status suami
142
Invitation Cards
143
The Wedding
144
Meraih kebahagiaan (THE END)
145
Bonus Chapter (Aku mencintaimu)
146
Bonus chapter (Penantian panjang berbuah manis)
147
Bonus chapter (Lupa waktu)
148
Bonus chapter (Santorini Island)
149
Bonus chapter (Kejutan)
150
Bonus chapter (Mereka adalah para Mafia)
151
Bonus chapter (Kelelahan)
152
Bonus chapter (Tidak tersiksa seorang diri)
153
Bonus chapter (Ingatan masa lalu)
154
Bonus chapter (Poor Nico)
155
Bonus chapter (Calon anggota baru)
156
Bonus chapter (Menjadi seorang Daddy)
157
Bonus chapter (Mengidam)
158
Bonus chapter (Gavin Ellard Wheeler)
159
Bonus chapter (Perkara mengusap kepala)
160
Bonus chapter (Elden & Liam)
161
Bastard Mafia (Falling In Love)
162
New Story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!