14. Terima Kasih

Audrey turun dan berdiri di depan mobil diikuti teman-teman lain. Mereka tak menghiraukan gerimis dan kendaraan yang sesekali melintas.

"Apa lagi maumu?" tanya Audrey tanpa basa basi.

"Aku hanya ingin mengajak kalian bersenang-senang di club milikku." jawab Toni disertai senyuman manis.

"Dengan cara seperti ini?" Audrey merentangkan tangannya menunjuk ke keadaan yang tak lazim itu.

"Yahhh, karena aku tak suka penolakan. Jika menawari secara baik-baik kau pasti akan berkata tidak. Jadi malam inin kami akan menyandera kalian. Rekanku akan mengemudikan mobil itu."

"Jika kami menolak?" Audrey mengangkat alisnya.

"Haruskah aku menyeretmu?" Toni balas bertanya.

"Kau berani?" Audrey menantang.

"Mengapa tidak." Toni menggerakkan tangan, tiga orang maju untuk mendekati Nabila, Yura dan Isabela.

Mereka hendak meraih tangan para gadis, namun dengan cepat gadis-gadis itu mengelak.

Pemuda-pemuda itu tak menyerah begitu saja, mereka benar-benar akan menyeret rekan-rekan Audrey.

Namun dengan sekali sentakan tangan, ketiga pemuda itu terkapar kesakitan.

Nabila bahkan sempat mendorong dan menendang wajah laki-laki yang menyeretnya.

Tak jelas apa saja yang sudah terjadi karena kejadiannya sangat cepat.

Audrey tersenyum tipis, Toni mengepalkan tangan. Ia dan seorang rekan yang tersisa maju, sekarang bersama-sama mereka akan menangkap keempat gadis itu.

"Hanya menemani bersenang-senang, apakah itu sulit?" Toni membentak saat berada di dekat Audrey.

Mendengar itu Audrey yang mulai marah. Toni menangkap pergelangan tangan Audrey kemudian membalikkan tubuhnya dan mendorong gadis itu menuju mobil.

Audrey menggerakkan siku dan memukul wajah Toni dengan lengan masih dipegang pria itu.

Memanfaatkan rasa terkejut Toni ia menyerang bagian perut Toni. Saat pria itu tersungkur, ia memukul punggung pria itu dengan sangat keras hingga Toni mengerang.

Tak mau menyerah begitu saja, Toni segera berdiri dan melancarkan serangan pada bagian wajah Audrey. Dengan mudah Audrey mengelak dan membalas setiap pukulan Toni.

Ia memegang pundak Toni kemudian menekan agar Toni menunduk sementara lututnya mengayun keatas menghantam perut Toni dengan keras.

Toni terhuyung, ia memegangi perutnya menahan sakit. Namun karena fisiknya yang tidak sekuat kelihatannya, ia limbung.

Rekan-rekan Toni juga mengalami hal yang sama. Merasa terhina dipukul seorang gadis mereka cepat-cepat berdiri dan mengeluarkan pisau lipat. Toni menyeringai menunjukkan pisau itu.

"Lepaskan pisau itu jika tak ingin mandul." ucap Audrey datar, matanya memancarkan aura membunuh.

Toni mengernyit dan melirik ke daerah pribadinya. Ia terkejut melihat pistol jenis Glock terarah tepat ke pusakanya.

Terdengar dentingan benda logam, rekan-rekan Toni yang lain bahkan ada yang mengangkat kedua tangannya.

Nabila memerintah menggunakan pistolnya, menyuruh pria-pria itu bergerak mendekati mobil mereka dan berdiri berbaris di dekat mobil. Yura dan Isabela ikut mengawal para preman jadi-jadian itu.

"Kau salah memilih mangsa Toni." Audrey menurunkan pistolnya.

"Mungkin, tapi kau akan menyesal telah menolakku." Toni masih tak mau kalah.

Dorrr...

Aaarrggghhhh!!!

Toni menjerit saat tembakan Audrey melubangi kakinya.

"Kau sangat suka mengancam, sedangkan aku lebih suka langsung bertindak." Audrey menatap Toni dengan mata berkilat.

"Bawa dia pergi dari sini atau kubunuh kalian semua." tatapan tajam, nada bicara dan tindakan Audrey membuat pemuda yang lain ketakutan.

Mereka berlari menuju Toni kemudian membantu Toni berdiri dan pergi meninggalkan gadis-gadis itu.

"Ra, tolong segera cari informasi tentang Toni. Aku rasa masalah ini tak akan selesai sampai disini." kata Audrey saat mereka sudah berada di dalam mobil.

"Ok, malam ini aku kerjakan." Yura menyanggupi permintaan Audrey.

"Kenapa sih Isa? Mukamu itu tolong dikondisikan." kata Nabila saat memandangi wajah gadis disisinya itu.

"Aku tadi tidak sengaja memukul itu tuh." jawab Isabela tak jelas.

"Itu apa?" Audrey meminta penjelasan.

"Masa kalian nggak tahu sih. Yang itu tuh..." Isabela tampak bingung.

"Iya, itu tuh apa??" mereka bertiga kompak bertanya.

"Benda keramat." Isabela berbisik.

Audrey memiringkan kepala, Nabila mengernyit, Yura mengetuk dagunya.

"ooohhhhhh" ucap mereka bertiga pada akhirnya.

Hahahahahahha......gelak tawa memenuhi mobil.

"Malam ini beruntung ya Isa." Yura menggoda.

"Jangan dicuci tangannya." Nabila menambahkan.

Wajah Isabela semakin merah, Audrey tertawa sambil memegangi perutnya.

"Pantesan tadi ada yang berdirinya nggak lurus, ternyata oh ternyata." Yura mengingat kejadian tadi.

"Ternyata Isabela memberi treatment khusus." Audrey sudah tak sanggup lagi.

Hahahahahahahahaha

"Dijamin, setelah ini kwalitas sp**m* cowok itu langsung menurun." Isabela mengangguk puas.

Mendengar itu sontak teman-temannya semakin tertawa terbahak-bahak.

.

.

.

Beberapa hari setelah kehebohan malam itu, tampak Audrey memasuki sebuah toko perhiasan yang sedang melakukan renovasi di bagian depan toko.

Ia mengantar desain liontin yang dipesan pemilik toko dan melangkah dengan terburu-buru.

Aahhh!!!

Audrey memekik saat tiba-tiba lengannya ditarik dan wajahnya menabrak dada bidang milik seorang pria.

Brukkkk...

Di saat bersamaan, sebuah kaleng cat yang belum terbuka terjatuh di dekat kakinya.

Audrey terdiam dalam pelukan pria itu selama sesaat.

Hmmm, kayaknya kekar nih. Pujinya dalam hati. Namun dengan cepat ia sadar dan mendongak.

"Terima Ka..sih.." matanya melebar.

"Kau sangat ceroboh." Aaron menatap gadis di dalam pelukannya dengan senyuman hangat.

"Ehmm...ya, maaf kak, Audrey terburu-buru." ucap Audrey sambil berusaha lepas dari pelukan Aaron.

Dengan berat hati Aaron menjauhkan tubuhnya dari Audrey.

"Apakah kau begitu merindukan kakak?" Aaron menggoda.

"Maksudnya apa?" Audrey menatap heran.

"Karena begitu bertemu kau langsung masuk dalam pelukanku."

"Bukankah kakak yang menarikku agar tak terkena kaleng?"

"Memang, tapi perasaan aku tak menarikmu sekuat itu."

"Jadi, maksud kakak, aku menjatuhkan diri dalam pelukan kakak?" Audrey mulai kesal.

"Oh baiklah, sepertinya aku memang terlalu kuat menarikmu." Aaron tersenyum senang.

Audrey mendengkus dan membuang wajah melihat tempat lain.

"Mungkin memang aku yang merindukanmu." Aaron bersungguh-sungguh.

Mendengar itu wajah Audrey merona, ia melirik tak berani menatap Aaron.

"Kau semakin manis saja dengan wajah seperti itu." Tak ada basa basi lagi disana.

Audrey menatap Aaron, tak peduli dengan wajahnya saat ini.

"Aku tak menyangka kak Aaron ternyata raja gombal." kata Audrey jengah.

"Tepat sekali, tapi hanya padamu." Aaron mengerling.

"Dasar genit." Audrey menipiskan bibir.

Mendengar itu Aaron tergelak, kemudian menatap Audrey dengan intens.

"Tapi kamu nyaman kan berhadapan dengan pemuda genit sepertiku?"

Deg...

Ingin rasanya Audrey menyangkal, tapi kenyataannya memang benar apa yang dikatakan Aaron.

Audrey hendak membuka mulut untuk menjawab, namun kalah cepat dengan si perusak suasana milik Aaron.

"Tuan, kita harus segera pergi." Gustaf muncul entah dari arah mana.

Aaron menunduk menahan kesal. "Baiklah kalau begitu. Sampai jumpa lagi Audrey." Aaron mengusap pipi gadis itu dan dibalas dengan senyuman disertai anggukan.

Saat Aaron melangkah pergi, Audrey terdiam, ia memegangi dadanya. Debaran itu belum juga reda, tubuh pun tak bisa diajak kerja sama.

Ia menggeleng-gelengkan kepalanya dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam toko.

Aaron melihat tingkah Audrey dari dalam mobil.

Plakkk...

Ia memukul dahinya sendiri, membuat Gustaf yang sedang menyetir terkejut.

"Ada apa tuan?"

"Aku lupa minta nomor ponselnya."

"Apakah perlu berputar?"

Aaron menatap jam tangannya dan berfikir sejenak.

"Tidak perlu, semoga masih ada kesempatan untuk bertemu lagi.

Yahhh, semoga, aku ingin dapat bertemu kembali denganmu Audrey.

Terpopuler

Comments

Hulatus Sundusiyah

Hulatus Sundusiyah

hem... ada yg deg-degan niih...

2024-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 1. Mimpi Buruk
2 2. Muncul Kembali
3 3. CEO Aneh
4 4. Surat Terkutuk
5 5. Toko Bunga
6 6. Penyesalan
7 7. Pantai
8 8. Speed Boat
9 9. Mutiara
10 10. Pelan-pelan Saja
11 11. Nama Yang Cantik
12 12. Sandiwara
13 13. Diikuti
14 14. Terima Kasih
15 15. Tak Akan Melepaskan
16 16. Meminta Tolong
17 17. Kritis
18 18. Sembunyi
19 19. Maaf
20 20. Merah
21 21. Cemas
22 22. Ide
23 23. Sunset Jadi Saksi
24 24. Tunggu Kondusif
25 25. Gadis Kuat
26 26. Kandang Kelinci
27 27. Jangan Keluar Dari Frame
28 28. Kucing Persia
29 29. Lolos Dari Radar
30 30. Flambe
31 31. Dokter Cinta
32 32. Tiara?
33 33. Mengalihkan Fokus
34 PENGUMUMAN
35 34. Jalan-jalan
36 35. Rindu
37 36. Lebih Dulu
38 37. Quality Time
39 38. Berantakan
40 39. Hujan
41 40. Aku Mau
42 41. Jantungku
43 42. Kolam Renang
44 43. Jangan Menolak
45 44. Ulat Bulu
46 45. Kau Marah?
47 46. Beraksi
48 47. Glock Dengan Ukiran
49 48. Maaf
50 49. Jus Alpukat
51 50. Makan Malam
52 51. Tertidur
53 52. Gazebo
54 53. Mogok Kerja
55 54. Lebih Mengenal
56 55. Dijodohkan
57 56. Evakuasi Base
58 57. Angkuh
59 58. Om Tante?
60 59. Tangisan Sang Angsa Putih
61 60. Ada Kemajuan
62 61. Informasi Menyesatkan
63 62. Keputusan
64 63. Pertolongan
65 64. Teman Tapi Menikah
66 65. Kebahagiaan
67 Karya Lain
68 Promo Novel NOUSHAFARIN
Episodes

Updated 68 Episodes

1
1. Mimpi Buruk
2
2. Muncul Kembali
3
3. CEO Aneh
4
4. Surat Terkutuk
5
5. Toko Bunga
6
6. Penyesalan
7
7. Pantai
8
8. Speed Boat
9
9. Mutiara
10
10. Pelan-pelan Saja
11
11. Nama Yang Cantik
12
12. Sandiwara
13
13. Diikuti
14
14. Terima Kasih
15
15. Tak Akan Melepaskan
16
16. Meminta Tolong
17
17. Kritis
18
18. Sembunyi
19
19. Maaf
20
20. Merah
21
21. Cemas
22
22. Ide
23
23. Sunset Jadi Saksi
24
24. Tunggu Kondusif
25
25. Gadis Kuat
26
26. Kandang Kelinci
27
27. Jangan Keluar Dari Frame
28
28. Kucing Persia
29
29. Lolos Dari Radar
30
30. Flambe
31
31. Dokter Cinta
32
32. Tiara?
33
33. Mengalihkan Fokus
34
PENGUMUMAN
35
34. Jalan-jalan
36
35. Rindu
37
36. Lebih Dulu
38
37. Quality Time
39
38. Berantakan
40
39. Hujan
41
40. Aku Mau
42
41. Jantungku
43
42. Kolam Renang
44
43. Jangan Menolak
45
44. Ulat Bulu
46
45. Kau Marah?
47
46. Beraksi
48
47. Glock Dengan Ukiran
49
48. Maaf
50
49. Jus Alpukat
51
50. Makan Malam
52
51. Tertidur
53
52. Gazebo
54
53. Mogok Kerja
55
54. Lebih Mengenal
56
55. Dijodohkan
57
56. Evakuasi Base
58
57. Angkuh
59
58. Om Tante?
60
59. Tangisan Sang Angsa Putih
61
60. Ada Kemajuan
62
61. Informasi Menyesatkan
63
62. Keputusan
64
63. Pertolongan
65
64. Teman Tapi Menikah
66
65. Kebahagiaan
67
Karya Lain
68
Promo Novel NOUSHAFARIN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!