10. Pelan-pelan Saja

Audrey berbaring di kamarnya, ia menatap langit-langit kamar sambil memikirkan ucapan kakek tadi.

Flashback on

"Kau dan Rangga adalah nacre kami." mata kakek berkaca-kaca. "Entah bagaimana kalian membuat luka kami sembuh. Semakin menyayangi kalian semakin membuat kami mempunyai harapan. Tiara kami tidak pergi selamanya, dia ada dalam diri kalian."

Audrey bergetar, "Apakah kakek melupakan perbuatan Rebecca begitu saja?" tangannya mengepal.

"Siapa bilang kami melupakan?" Kakek balik bertanya. "Saat pasir masuk dan mulai proses pembentukan mutiara, apakah hasil proses itu keluar dari cangkang?" Audrey menggeleng.

"Begitu pun dengan kami. Luka itu sembuh, tapi tetap ada di hati kami. Mungkin kau berpikir mudah bagi kami untuk tak mempedulikan Rebecca." lidah kakek kelu untuk melanjutkan.

"Percayalah, itu tak mudah. Tapi membenci tak akan bisa mengembalikan putri kami satu-satunya." Air mata kakek mulai menggenang di pelupuk mata.

"Kami berharap dengan cinta dan kasih sayang yang kami curahkan, perlahan dapat memudarkan benci dan menyembuhkan luka."

"Lihatlah Rangga, berapa banyak orang yang ia tolong dengan gratis melalui usaha pengawal pribadinya? Ia memanfaatkan bekas luka itu untuk menjaga orang lain agar tak mengalami kejadian yang sama dengan dirinya."

"Kau merasa paling terluka karena melihat secara langsung. Lalu bagaimana dengan nenekmu yang melahirkan mamamu, kemudian ia juga yang mengantarnya masuk ke liang lahat?"

"Dengan kedua tanganku aku menggendongnya saat ia baru lahir, membaringkannya dengan lembut di samping nenekmu, dan dengan tanganku aku menggendongnya dan membaringkannya di dalam peti mati." suara kakek mulai tercekat.

"Tidak ada orang tua yang mau menguburkan anak mereka Audrey, tidak ada." air mata kakek tumpah, pundak Audrey semakin bergetar hebat, ia menangis sambil menunduk, menutupi kedua wajahnya dengan telapak tangannya.

Hening, mereka berdua larut dalam kesedihan masing-masing. Nenek, Sebastian dan Rangga yang melihat dan mendengar juga tak mampu menahan air mata mereka. Bertiga mereka saling merangkul, menguatkan satu sama lain.

"Tiara telah melahirkan bidadari ke dunia ini, bukan monster." kata Kakek setelah tangisnya dan Audrey mulai reda.

"Rebecca melenyapkan mamamu, dan kau akan membalasnya. Lalu, apa bedanya kau dan Rebecca? Kalian berdua sama-sama hidup dalam dendam, kalian berdua sama-sama....monster." kata terakhir diucapkan dengan lirih, seolah itu adalah kata terlarang yang menakutkan untuk diucapkan.

"Aku hanya ingin mencari keadilan untuk mama, apakah aku salah?" Audrey membela diri.

"Salah jika cara kau mengadilinya sama dengan cara ia melenyapkan Tiara."

Kakek menatap Audrey dengan lembut lalu menarik tangan yang bergetar itu dan menggenggamnya dengan lembut.

Audrey balas menatap kakek dengan air mata yang masih mengalir.

"Lalu harus bagaimana aku melakukannya? Tidak adil jika hukumannya ringan."

"Tidak adil bagi siapa? Bagimu? Lalu bagaimana menurut Rebecca? Apakah menurutnya itu adil?" Kakek balik bertanya, Audrey berhenti menangis, ia bingung bagaimana harus bersikap.

"Audrey, Pencipta semesta memiliki cara sendiri dalam membalas setiap perbuatan buruk yang kita lakukan. Dan jika Sang Pencipta yang melakukannya, maka akan adil bagi kita semua."

"Sampai kapan aku harus menunggu pembalasan itu?" Audrey mulai emosi.

"Waktu kita bukan waktu Sang Pencipta, Ia tahu kapan waktu terbaik. Lagipula selama enam belas tahun kita tak pernah tahu kabar apapun dari Rebecca. Apa yang ia alami selama ini, kita tidak pernah mengetahuinya."

Kakek menghela nafas. "Jika kau membalas dengan caramu, maka kau akan menimbulkan dendam baru pada hati orang lain yang menjadi bagian hidup Rebecca. Dan di masa depan orang itu akan mencarimu dan membalasnya. Kejahatan tanpa batas, melelahkan." Kakek mendengkus.

Flashback off

Jadi, selama ini Papa dan Kak Rangga ingin aku berhenti karena mencegah pembalasan di masa depan. Mereka ingin aku hidup nyaman tanpa bayang-bayang rasa takut.

Ya ampun, aku selalu memojokkan mereka karena tak melihat secara langsung bagaimana mama dilenyapkan. Aku tak sadar mereka sedang mempersiapkan masa depan yang tenang.

Aku jadi merasa bersalah pada mereka, secara tak langsung aku menganggap hanya diriku yang kehilangan, dan mereka tidak. Aku sama dengan Rebecca, astaga!!! Aku sungguh mengerikan. Audrey bermonolog.

Ia lantas memukul dahinya sendiri, menyadari kesalahan yang dilakukannya.

Audrey duduk di pinggir tempat tidur, menarik dan menghembuskan nafas secara perlahan, ia berusaha menenangkan dirinya sendiri.

Kemudian matanya menatap potongan karang mati di atas nakas. Audrey bangkit dan mengambil benda itu. Ia mengamati benda yang dipegangnya dan tersenyum tipis. Ada perasaan asing menyusup ke hatinya.

Siapa laki-laki itu? Dua kali bertemu dan tingkahnya sungguh konyol, dan dia...tampan.

Pemikiran terakhir membuat Audrey refleks memukul kepalanya.

Apa yang aku pikirkan, rutuknya dalam hati.

Tok..tok..tok..

"Audrey, bolehkah kakak masuk?" Rangga yang mengetuk pintu.

" Ya kak, masuklah."

"Kau baik-baik saja?" tanya Rangga sambil duduk di sofa dalam kamar itu. Audrey hanya mengangguk.

"Aku baru tahu kalau kak Rangga memberikan pengawalan secara gratis."

"Tidak ke semua orang. Kalau pengawalan pebisnis kelas kakap dan selebriti, aku akan memberi tarif. Yang gratis hanya untuk kalangan menengah ke bawah."

"Memangnya apa masalah mereka hingga memerlukan perlindungan?"

"Banyak, yang paling sering adalah intimidasi jika mereka tidak mau menjual tanah." Rangga menarik nafas. "Drey, maaf kita harus kembali ke kota lebih awal. Ada yang harus dikerjakan."

"Aku akan mengemasi barang-barangku, jadi kapan saja mau pulang aku sudah siap."

"Kau yakin baik-baik saja?" tanyanya sekali lagi. Rangga tampak khawatir.

"Aku masih bingung, aku butuh waktu untuk mencerna perkataan kakek. Tapi aku baik-baik saja." kata Audrey penuh keyakinan.

"Kita semua butuh waktu, tapi tolong jangan menyimpan bebanmu sendiri. Bagilah dengan kami." Rangga melangkah keluar kamar.

Drrtt...Drrtt...Drrttt

Audrey mengambil ponsel, tampaknya panggilan video dari Isabela.

"Hai sweety." wajah Isabela, Nabila dan Yura terlihat sumringah.

"Hai, aku merindukan kalian."

"Kami juga drey. Kapan pulang?"

"Secepatnya, dalam beberapa hari ini. Mmmm, Ra, hentikan pencarian informasi tentang Rebecca." pinta Audrey.

Ketiga sahabat itu tampak saling melihat dengan heran.

"Kau serius?"

"Iya Isa, aku serius." jawab Audrey sambil menatap Isabela.

"Baiklah, dengan senang hati kami menghentikannya." Nabila berbinar-binar.

"Kita harus merayakan hal ini." usul Isabela.

"Sippp, aku traktir." Audrey kemudian melambai dan memutuskan sambungan.

"Aku penasaran apa yang akan terjadi setelah ini. Dan kau tuan batu karang, siapa namamu?" Audrey berbicara pada karang mati yang sedari tadi dipegangnya.

"Kau lebih tertarik pada benda itu Audrey?" Nenek berdiri di ambang pintu.

"Eh, nenek. hehe" Audrey hanya meringis.

Nenek melangkah mendekati Audrey. "Pelan-pelan saja. Kau perlu waktu untuk memahami perkataan kakekmu. Jika ada yang membuatmu bingung. tanyakan langsung, hmm."

"Aku mengerti nek." Audrey memeluk sang nenek. "Hhhhh...ini adalah liburan terbaik." nenek mengecup pipi cucunya itu.

Terpopuler

Comments

Hulatus Sundusiyah

Hulatus Sundusiyah

lanjuut Thor...😃

2024-08-25

0

renjana biru

renjana biru

nyicil like maak😃

2021-12-06

0

lihat semua
Episodes
1 1. Mimpi Buruk
2 2. Muncul Kembali
3 3. CEO Aneh
4 4. Surat Terkutuk
5 5. Toko Bunga
6 6. Penyesalan
7 7. Pantai
8 8. Speed Boat
9 9. Mutiara
10 10. Pelan-pelan Saja
11 11. Nama Yang Cantik
12 12. Sandiwara
13 13. Diikuti
14 14. Terima Kasih
15 15. Tak Akan Melepaskan
16 16. Meminta Tolong
17 17. Kritis
18 18. Sembunyi
19 19. Maaf
20 20. Merah
21 21. Cemas
22 22. Ide
23 23. Sunset Jadi Saksi
24 24. Tunggu Kondusif
25 25. Gadis Kuat
26 26. Kandang Kelinci
27 27. Jangan Keluar Dari Frame
28 28. Kucing Persia
29 29. Lolos Dari Radar
30 30. Flambe
31 31. Dokter Cinta
32 32. Tiara?
33 33. Mengalihkan Fokus
34 PENGUMUMAN
35 34. Jalan-jalan
36 35. Rindu
37 36. Lebih Dulu
38 37. Quality Time
39 38. Berantakan
40 39. Hujan
41 40. Aku Mau
42 41. Jantungku
43 42. Kolam Renang
44 43. Jangan Menolak
45 44. Ulat Bulu
46 45. Kau Marah?
47 46. Beraksi
48 47. Glock Dengan Ukiran
49 48. Maaf
50 49. Jus Alpukat
51 50. Makan Malam
52 51. Tertidur
53 52. Gazebo
54 53. Mogok Kerja
55 54. Lebih Mengenal
56 55. Dijodohkan
57 56. Evakuasi Base
58 57. Angkuh
59 58. Om Tante?
60 59. Tangisan Sang Angsa Putih
61 60. Ada Kemajuan
62 61. Informasi Menyesatkan
63 62. Keputusan
64 63. Pertolongan
65 64. Teman Tapi Menikah
66 65. Kebahagiaan
67 Karya Lain
68 Promo Novel NOUSHAFARIN
Episodes

Updated 68 Episodes

1
1. Mimpi Buruk
2
2. Muncul Kembali
3
3. CEO Aneh
4
4. Surat Terkutuk
5
5. Toko Bunga
6
6. Penyesalan
7
7. Pantai
8
8. Speed Boat
9
9. Mutiara
10
10. Pelan-pelan Saja
11
11. Nama Yang Cantik
12
12. Sandiwara
13
13. Diikuti
14
14. Terima Kasih
15
15. Tak Akan Melepaskan
16
16. Meminta Tolong
17
17. Kritis
18
18. Sembunyi
19
19. Maaf
20
20. Merah
21
21. Cemas
22
22. Ide
23
23. Sunset Jadi Saksi
24
24. Tunggu Kondusif
25
25. Gadis Kuat
26
26. Kandang Kelinci
27
27. Jangan Keluar Dari Frame
28
28. Kucing Persia
29
29. Lolos Dari Radar
30
30. Flambe
31
31. Dokter Cinta
32
32. Tiara?
33
33. Mengalihkan Fokus
34
PENGUMUMAN
35
34. Jalan-jalan
36
35. Rindu
37
36. Lebih Dulu
38
37. Quality Time
39
38. Berantakan
40
39. Hujan
41
40. Aku Mau
42
41. Jantungku
43
42. Kolam Renang
44
43. Jangan Menolak
45
44. Ulat Bulu
46
45. Kau Marah?
47
46. Beraksi
48
47. Glock Dengan Ukiran
49
48. Maaf
50
49. Jus Alpukat
51
50. Makan Malam
52
51. Tertidur
53
52. Gazebo
54
53. Mogok Kerja
55
54. Lebih Mengenal
56
55. Dijodohkan
57
56. Evakuasi Base
58
57. Angkuh
59
58. Om Tante?
60
59. Tangisan Sang Angsa Putih
61
60. Ada Kemajuan
62
61. Informasi Menyesatkan
63
62. Keputusan
64
63. Pertolongan
65
64. Teman Tapi Menikah
66
65. Kebahagiaan
67
Karya Lain
68
Promo Novel NOUSHAFARIN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!