13. Diikuti

"Kamu mau diantar kemana?" tanya Aaron pada Audrey setelah mobilnya meninggalkan pusat perbelanjaan.

"Audrey turun di toko bunga saja kak." jawabnya sambil merapikan rambut.

"Tempat kita pertama kali bertemu?"

"Iya kak." tiba-tiba Audrey ingin tertawa, ia lantas menghadap jendela di sisi kirinya agar tak terlihat Aaron.

Namun Aaron menyadari hal itu, ia pun merasa kikuk.

"Maaf, kakak tak menyangka itu karangan bunga duka cita." Audrey menoleh menatap Aaron.

"Tapi bunga itu memang indah dan kamu terlihat cantik di antara bunga-bunga itu." dengan santainya Aaron memuji secara terang-terangan.

Padahal kalau boleh jujur saat ini dadanya bergemuruh hebat, ia mencengkram kemudi sekuat tenaga.

Astaga, ini lebih menegangkan dari pada berusaha memenangkan hati investor, gumamnya.

Audrey diam saja, ia menatap spion. Dahinya mengernyit, apa perasaanku saja?

Toko bunga masih jauh, Audrey mengeluarkan ponselnya dan mengetik di grup chat.

Audrey:

Otw Florist. Aku diikuti

Nabil**a**:

Ok, kebetulan kami semua baru tiba

Aaron yang melihat hanya diam. Perubahan sikap Audrey membuatnya tak senang.

Sepertinya Aaron tidak terlalu memperhatikan kendaraan di belakang karena ia sibuk melirik Audrey.

Ia sadar, Audrey tampak akrab dengannya tadi karena sedang bersandiwara, namun hatinya ingin Audrey bersikap seperti itu terus kepadanya.

Sedangkan Audrey merasa harus bisa mengendalikan diri karena tak ingin di cap gampangan.

Hhhhhh...

Mereka berdua mendengkus bersamaan. Karena terkejut akhirnya mereka saling menatap sekilas kemudian tersenyum canggung.

"Terima kasih banyak untuk bantuannya kak." ucap Audrey sebelum turun dari mobil.

Kenapa toko bunga ini dekat sekali, keluh Aaron dalam hati.

"Iya, sama-sama. Mungkin sebaiknya kamu benar-benar memiliki kekasih." saran Aaron sambil menatap intens, alis Audrey terangkat.

"Emmm, maksudku agar kau tidak digoda terus. Atau sekalian saja kau menikah?" kali ini Audrey mengerutkan keningnya.

Aaron gelagapan, semakin ingin memperbaiki kalimat, semakin terdengar aneh.

"Mmm, sebaiknya aku turun saja." ucap Audrey pada akhirnya.

"Ya, sepertinya begitu lebih baik." kata Aaron lirih.

Sial!!!

Aaron memukulkan kepalan tangannya pada kemudi, tak sangka ia memukul klakson mobil.

Tteeetttttt.....

Audrey yang menutup pintu melompat ke belakang, ia memegangi dada saking terkejutnya. Sementara di dalam mobil Aaron sedikit melompat dari duduknya karena kaget.

Tak ingin membuat lebih banyak keanehan lagi, ia segera meninggalkan tempat itu.

Audrey segera masuk ke dalam toko setelah Aaron pergi.

"Ada apa?" tanya Isabela setelah melihat Audrey masuk dan mendekati mereka.

"Toni, si kaos putih itu. Di terus saja mengejarku, dan sepertinya dia mengikuti kami. Aku jadi menyesal telah menolongnya." Audrey menggerutu.

"Siapa sangka dia begitu bersemangat. Tapi dilihat dari caranya menatap saat di kafe, lebih ke hasrat biologis deh." Nabila berpendapat.

"Ya, dasar mesum." Audrey cemberut.

"Lalu, bagaimana kau bisa selamat darinya?" Isabela penasaran.

"Ingat pemuda yang bilang bunga belasungkawa cocok denganku?" rekan-rekannya mengangguk. "Aku meminta tolong padanya berpura-pura jadi kekasihku." lanjut Audrey.

"Ehmm, kalau bukan pura-pura aku yakin dia juga tidak akan menolak." Yura tersenyum menggoda Audrey.

"Ciee...cieee...." goda mereka bertiga bersamaan.

Silfi, si kasir ikut tersenyum melihat tingkah mereka.

Triinggg...bel lonceng kecil di atas pintu toko berbunyi.

Seorang pria masuk, membuat Isabela membelalakkan matanya.

"Kau menipuku ya Audrey." Toni menatap tajam pada mangsanya.

"Apa maksudmu?" Audrey balik bertanya.

"Pria itu bukan kekasihmu."

"Atas dasar apa kau mengatakannya?" Audrey mulai emosi.

Tangannya di letakkan di belakang pinggang mengibaskannya. Nabila, Yura dan Isabela berpencar mengambil tempat di belakang bunga-bunga.

"Hanya firasatku." kata Toni sambil tersenyum manis.

"Jika dia bukan kekasihku, berdasarkan firasatmu, apakah aku tertarik menjalin komunikasi denganmu?"

"Aku tak pernah ditolak dan aku benci penolakan. Aku selalu mendapatkan barang yang kumau." mata Toni menggelap.

Ia merasa terhina, dari awal Audrey tidak tertarik padanya. Tak pernah ia merasa tak diinginkan oleh lawan jenis.

Dengan wajah tampan dan tubuh atletis, ia percaya diri dapat meluluhkan lawan jenis.

"Aku bukan barang." kata Audrey datar. "Aku akan dengan senang hati berkenalan atau bertukar nomor handphone dengan orang yang aku rasa nyaman. Maaf, tatapan matamu membuatku tak nyaman." Audrey berbicara jujur.

"Ya, mataku memang tak dapat berdusta. Aku menginginkanmu."

"Maaf, aku tak menginginkanmu."

"Beri aku kesempatan. Kita bisa membangun komunikasi sebagai langkah pertama." Toni tak ingin menyerah.

"Aku tak ingin memberikan harapan palsu. Percuma membangun komunikasi kalau memang tak tertarik dari awal. Lain cerita kalau kau memang ingin berkenalan untuk menambah teman." Audrey berusaha tetap tenang. "Jangan buang-buang waktu." imbuhnya.

"Seperti yang kukatakan di awal, aku tak suka ditolak." tangan Toni mengepal. "Baiklah, aku akan memberi waktu lagi padamu. Aku tak akan berhenti mendekatimu."

"Hentikan melakukan hal yang sia-sia. Jangan memaksakan kehendak." kata-kata Audrey membuat Toni yang berbalik untuk pergi sontak menghentikan langkahnya.

"Aku punya banyak cara, apalagi untuk gadis biasa sepertimu." Toni menyombongkan latar belakangnya.

Hahahahahahhaha.....

Sontak para gadis di dalam toko tertawa terbahak-bahak secara bersamaan. Toni mengernyitkan dahi, ia mulai emosi.

"Jadi kau bukan gadis biasa, hmm?" Toni tersenyum jahat. "Baiklah kalau begitu." ia keluar dengan membanting pintu dengan cukup kencang.

"Huhhh, aku kira hari ini aku akan menarik pelatuk." Yura bernafas lega.

"Pria itu tak dapat berfikir dengan baik. Isi otaknya hanya hasrat yang harus dituntaskan." Nabila menggelengkan kepala.

"Ya, tapi kita harus hati-hati. Kita tidak tahu seberapa kemampuannya dan latar belakangnya." Isabela menimpali.

"Kau tak ingin mencari tahu Ra?" Erika menoleh pada Yura yang sedang membereskan peralatan yang disembunyikannya tadi.

"Tidak, kan Audrey juga tidak tertarik untuk berkenalan."

"Sepertinya kamu harus cari tahu Ra, dia pergi dengan emosi karena kita tertawa." Nabila mengingatkan.

"Itu kan salahnya dia sendiri. Mentang-mentang kita tidak mengenakan barang-barang branded, seenaknya dia menilai latar belakang kita." Isabela mengerucutkan bibirnya.

"Kalau tadi kak Aaron ikut masuk, mungkin tidak akan seperti ini." Audrey mendesah.

"Yaa, dan kau bisa mengenalkannya pada kami." Yura bersemangat.

"Heii, apakah kalian melihatnya?" tanya Nabila misterius.

"Melihat apa?" Isabela balas bertanya.

"Banyak kupu-kupu bertebaran mengelilingi Audrey." gelak tawa mereka pecah, Audrey menunduk tersipu malu.

"Cieeee, yang mukanya udah kayak Gurita rebus." Isabela berseloroh.

"Kok gurita sih?" Yura protes.

"Kepiting rebus sudah pasaran, sekali-sekali pakai gurita." jawab Isabela asal.

Huuuuu.......

Seketika itu juga tubuh Isabela miring ke kiri dan kanan terkena towelan rekan-rekannya.

"Aduhhh, cukup cukup! Kapal oleng kapten." Isabela memegang kepalanya. "Eh, pesan pizza yuk. Aku yang traktir." akhirnya ia mendapat ide keluar dari cengkraman rekan-rekannya.

"Ide bagus." Audrey berbinar.

Setelah makan mereka membantu Silfi menutup toko, mereka pulang menggunakan mobil milik Isabela.

Karena sedikit gerimis, jalanan jadi lengang. Udara dingin membuat banyak orang memilih berdiam diri di dalam rumah.

Tiba-tiba sebuah mobil mendahului dan berhenti untuk menghalangi laju mobil Isabela, otomatis Isabela menginjak rem mencegah tabrakan.

Tampak 5 orang pemuda turun dari mobil dan menghampiri mobil mereka, dari gelagatnya terlihat akan ada hal buruk yang terjadi.

Gadis-gadis itu mempersiapkan senjata masing-masing dan menyelipkannya di dalam baju bagian belakang.

"Malam yang panjang, setelah ini kau harus mentraktir kami Audrey." desah Nabila.

"Kok aku?" Audrey protes.

"Lihatlah pria yang terakhir turun. Bukankah dia Toni?" tunjuk Nabila. Audrey mengikuti arah jari sahabatnya kemudian tersenyum tipis.

"Sudah lama aku tak olahraga." Audrey mengerling dan disambut dengan kekehan sahabat-sahabatnya.

Terpopuler

Comments

Hulatus Sundusiyah

Hulatus Sundusiyah

sebel ih sama toni..

2024-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 1. Mimpi Buruk
2 2. Muncul Kembali
3 3. CEO Aneh
4 4. Surat Terkutuk
5 5. Toko Bunga
6 6. Penyesalan
7 7. Pantai
8 8. Speed Boat
9 9. Mutiara
10 10. Pelan-pelan Saja
11 11. Nama Yang Cantik
12 12. Sandiwara
13 13. Diikuti
14 14. Terima Kasih
15 15. Tak Akan Melepaskan
16 16. Meminta Tolong
17 17. Kritis
18 18. Sembunyi
19 19. Maaf
20 20. Merah
21 21. Cemas
22 22. Ide
23 23. Sunset Jadi Saksi
24 24. Tunggu Kondusif
25 25. Gadis Kuat
26 26. Kandang Kelinci
27 27. Jangan Keluar Dari Frame
28 28. Kucing Persia
29 29. Lolos Dari Radar
30 30. Flambe
31 31. Dokter Cinta
32 32. Tiara?
33 33. Mengalihkan Fokus
34 PENGUMUMAN
35 34. Jalan-jalan
36 35. Rindu
37 36. Lebih Dulu
38 37. Quality Time
39 38. Berantakan
40 39. Hujan
41 40. Aku Mau
42 41. Jantungku
43 42. Kolam Renang
44 43. Jangan Menolak
45 44. Ulat Bulu
46 45. Kau Marah?
47 46. Beraksi
48 47. Glock Dengan Ukiran
49 48. Maaf
50 49. Jus Alpukat
51 50. Makan Malam
52 51. Tertidur
53 52. Gazebo
54 53. Mogok Kerja
55 54. Lebih Mengenal
56 55. Dijodohkan
57 56. Evakuasi Base
58 57. Angkuh
59 58. Om Tante?
60 59. Tangisan Sang Angsa Putih
61 60. Ada Kemajuan
62 61. Informasi Menyesatkan
63 62. Keputusan
64 63. Pertolongan
65 64. Teman Tapi Menikah
66 65. Kebahagiaan
67 Karya Lain
68 Promo Novel NOUSHAFARIN
Episodes

Updated 68 Episodes

1
1. Mimpi Buruk
2
2. Muncul Kembali
3
3. CEO Aneh
4
4. Surat Terkutuk
5
5. Toko Bunga
6
6. Penyesalan
7
7. Pantai
8
8. Speed Boat
9
9. Mutiara
10
10. Pelan-pelan Saja
11
11. Nama Yang Cantik
12
12. Sandiwara
13
13. Diikuti
14
14. Terima Kasih
15
15. Tak Akan Melepaskan
16
16. Meminta Tolong
17
17. Kritis
18
18. Sembunyi
19
19. Maaf
20
20. Merah
21
21. Cemas
22
22. Ide
23
23. Sunset Jadi Saksi
24
24. Tunggu Kondusif
25
25. Gadis Kuat
26
26. Kandang Kelinci
27
27. Jangan Keluar Dari Frame
28
28. Kucing Persia
29
29. Lolos Dari Radar
30
30. Flambe
31
31. Dokter Cinta
32
32. Tiara?
33
33. Mengalihkan Fokus
34
PENGUMUMAN
35
34. Jalan-jalan
36
35. Rindu
37
36. Lebih Dulu
38
37. Quality Time
39
38. Berantakan
40
39. Hujan
41
40. Aku Mau
42
41. Jantungku
43
42. Kolam Renang
44
43. Jangan Menolak
45
44. Ulat Bulu
46
45. Kau Marah?
47
46. Beraksi
48
47. Glock Dengan Ukiran
49
48. Maaf
50
49. Jus Alpukat
51
50. Makan Malam
52
51. Tertidur
53
52. Gazebo
54
53. Mogok Kerja
55
54. Lebih Mengenal
56
55. Dijodohkan
57
56. Evakuasi Base
58
57. Angkuh
59
58. Om Tante?
60
59. Tangisan Sang Angsa Putih
61
60. Ada Kemajuan
62
61. Informasi Menyesatkan
63
62. Keputusan
64
63. Pertolongan
65
64. Teman Tapi Menikah
66
65. Kebahagiaan
67
Karya Lain
68
Promo Novel NOUSHAFARIN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!