Kekasih Misterius Ku

Bab 12

🌼Kecemburuan Kai

Cuaca siang ini tiba-tiba mendung. Aku bergegas menuju jemuran baju. Memasukan helai demi helai kedalam keranjang. Kulihat mobil Kai belum ada digarasi. Tadi dia bilang mau ambil uang ke Atm, tapi sampai sekarang belum pulang-pulang juga.

Aku masuk kedalam rumah dengan cepat, takut hujan terlebih dulu mengguyur tubuh.

Tiba-tiba ...

Bruk ...

Aku menabrak tubuh seseorang.

"Maaf, aku tidak lihat tadi," ucapku ketika melihat Nathan yang berada didepanku.

"Tidak apa-apa." Jawabnya tersenyum.

Aku langsung menaruh keranjang baju ditempatnya.

"Kai belum datang?" tanya nenek.

"Belum nek, mungkin kehujanan dijalan." Aku melihat keluar jendela, hujan sudah turun.

"Ya sudah. Ayo duduk disini! Nenek sudah buatkan teh hangat." Ucap nenek mengajakku duduk diruang tamu. Aku pun menuruti.

"Nathan! Sini minum teh sama-sama." Teriak nenek.

Tidak lama kemudian Nathan datang dan bergabung dengan kami.

Sementara diluar sana hujan turun lumayan deras. Aku khawatir Kai belum pulang juga.

"Kamu sudah lama berhubungan dengan Kai?" tiba-tiba Nathan bertanya.

"Lumayan," sahutku pelan.

"Kamu yakin dengan Kai?" tanyanya lagi membuat keningku berkerut.

"Kenapa memangnya?" tanyaku penasaran.

"Ah, tidak apa-apa. Ingin tau saja." Jawabnya lalu memalingkan wajah kearah lain.

Aku tidak menanggapi pertanyaan Nathan. Aku memilih menelpon nomor Kai.

Tiba-tiba ...

"Ehemm,"

Kai berdiri didepan pintu. Kami menoleh kearahnya serentak.

"Aku ambilkan handuk dulu." Kataku ketika ku lihat rambut Kai basah terkena air hujan begitu pun dengan wajahnya.

Kai hanya mengangguk.

Aku memberikan handuk kepada Kai. Lalu ia mengelapkannya ke rambut dan wajahnya.

"Sini Kai. Minum tehnya dulu." Ucap nenek memanggil.

Kami lalu duduk kembali bersama nenek dan Nathan.

"Besok kalian jadi pulangnya?" tanya nenek sembari menoleh kearah kami bergantian.

"Jadi, nek. Lusa aku ada kuliah." Jawab Kai.

"Iya nek. Tapi kami janji nanti akan menengok nenek lagi." Tambahku kemudian.

Nenek membalas dengan senyuman tipis.

"Kamu tidak kuliah, Nathan?" tanya Kai kearah Nathan.

"Kuliah. Tapi mungkin aku akan mengurus kepindahanku, sepertinya kampusmu seru juga." Jawab Nathan sembari tersenyum kearahku. Aneh.

"Lho, kok tiba-tiba pindahnya?" tanya nenek dengan wajah bingung.

Nathan hanya tersenyum kearah nenek. Sementara kulihat Kai menatap tajam kearah sepupunya itu. Tatapan yang sulit diartikan.

🌼🌼🌼🌼

Hari kepulangan kami pun tiba. Aku berpamitan dan Kai berpamitan dengan nenek. Nenek memelukku erat, "Baik-baik dengan Kai ya, nduk. Nenek doakan kalian benar-benar berjodoh." Ucap nenek dengan mata mengembun. Aku ikut terharu melihat nenek.

"Nenek jaga diri baik-baik disini ya. Pokoknya Sea janji, kapan-kapan akan datang menengok nenek lagi." Jawabku.

"Iya-iya. Nenek pasti menunggu." Sahut nenek sembari mengulas senyum.

"Kami pulang dulu ya, nek. Nenek jaga diri disini." Ucap Kai sembari mencium tangan nenek.

Sementara tak kulihat keberadaan Nathan dari tadi. Mungkin dia masih tidur, pikirku.

Kami lalu melanjutkan perjalanan pulang kerumah. Aku sudah rindu sekali dengan Mama. Begitupun dengan Arum. Pasti dia kesepian karena tidak ada teman beberapa hari ini. Aku tersenyum membayangkan temanku yang polos itu.

"Mikirin apa?" tiba-tiba Kai bertanya.

"Mikirin Mama sama Arum. Aku rindu mereka." Jawabku sembari mengulas senyum.

"Oh, aku kira mikirin Nathan." Jawabnya cuek yang sukses membuat aku membulatkan mata.

"Kok Nathan? Aneh kamu. Kenal aja baru." Kataku sembari menggelengkan kepala.

"Yaa siapa tau, kan." Jawabnya singkat.

"Kamu cemburu sama Nathan?" tanyaku menggodanya.

"Siapa bilang?" jawabnya cuek.

"Oh, jadi tidak cemburu ni." Godaku sembari tersenyum kearahnya.

"Iya-iyaa aku cemburu. Aku cemburu kamu dekat-dekat sama dia. Aku tidak suka!" Ucapnya yang membuatku terkejut tapi juga bahagia.

"Kamu jangan takut, Kai. Cuma kamu yang ada dihatiku. Cuma kamu laki-laki paling tampan dihatiku." Ucapku menatap dalam manik matanya.

"Jago gombal juga kamu ternyata." Jawabnya sembari mengulas senyum.

"Gombal apaan sih. Aku jujur lho ini." Sungutku pura-pura merajuk.

Kai tersenyum lalu mengacak pelan rambutku.

🌼🌼🌼🌼

Pukul 11:45 WIB kami tiba didepan rumahku. Kai mengeluarkan barang-barangku dan menaruhnya diteras depan rumah. Nampaknya Mama masih dikantor, karena pintu rumah dikunci dari luar. Untung aku bawa kunci serap.

"Aku langsung pulang ya. Kamu istirahat didalam. Besok aku jemput kekampus sama-sama." Ucap Kai sembari mengelus pelan rambutku.

"Iya, kamu juga istirahat ya." Jawabku sembari tersenyum kearahnya.

Kai lalu membelokan mobilnya kearah belakang lalu menuju kerumahnya, memarkirkan mobil digarasi.

Aku membuka kunci pintu lalu masuk kedalam sambil membawa barang-barangku kedalam kamar.

Badan ini terasa lelah sekali sehabis perjalanan kurang lebih tiga jam.

Aku menuju kamar mandi terlebih dahulu untuk membersihkan tubuh, setelah itu berbaring dikamar dan langsung terlelap.

Aku terbangun ketika mendengar suara seseorang memasak didapur.

Kulihat ternyata Mama sedang memasak nasi goreng.

"Udah lama pulangnya, Ma?" tanyaku menghampiri Mama.

"Eh, sayang. Udah bangun? Mama udah dari tadi pulangnya. Ini Mama masak nasi goreng buat kita. Kamu tunggu dimeja makan ya sebentar lagi Mama nyusul." Ucap Mama yang langsung kuturuti.

Mama meletakan dua piring nasi goreng diatas meja, tidak lupa dua gelas air minum didekatnya.

Kami langsung menyuap nasi goreng tersebut kedalam mulut.

"Gimana liburan ditempatnya nenek Kai? Seru?" tanya Mama kemudian.

"Seru Ma. Nenek Kai menyambutku dengan baik dan ramah. Lain kali boleh kan Ma aku main kesana lagi." Ucapku antusias.

"Iyaa boleh. Asal selalu ingat dengan pesan Mama, ya." Jawab Mama mengingatkan.

"Siap Ma." Jawabku semangat.

🌼🌼🌼🌼

Aku dan Kai sudah tiba dikampus. Seperti biasa Kai mengantarku terlebih dahulu menuju kelasku, baru setelah itu ia menuju kekelasnya.

Setelah jam kuliah selesai, aku berencana menuju kekantin. Cacing-cacing diperutku sudah demo minta diisi.

Namun aku terkejut ketika didepan kelasku sudah ada seseorang yang menunggu.

"Nathan?" Ya orang itu adalah Nathan.

"Hai, Sea." Sapanya sembari tersenyum.

"Kamu kuliah disini juga?" tanyaku bingung.

"Iya. Kemarin kan sudah ku bilang kalau aku akan pindah kuliah disini." Jawabnya. "Mau kekantin sama-sama?" tambahnya lagi.

Aku bingung. Kai bilang dia tidak suka jika aku dekat-dekat dengan Nathan. Namun, aku harus cari alasan apa agar Nathan tidak tersinggung jika kutolak ajakannya.

Tiba-tiba seseorang memegang tanganku.

"Ayo kita kekantin!" Ucap tersebut yang tak lain adalah Kai.

Kulihat wajah Nathan memerah, mungkin dia kecewa karena Kai datang.

"Maaf bro. Kami pergi dulu." Ucap Kai sembari menarik tanganku pelan meninggalkan Nathan yang mematung ditempat.

Aku heran kenapa antara Kai dan Nathan seperti ada dendam yang tersimpan. Padahal mereka adalah sepupu.

Tatapan mereka seperti menyimpan amarah masing-masing.

.

.

.

.

To be continued ...

SELAMAT MEMBACA!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!