Kekasih Misterius Ku

Bab 6

🌼Mulai Perhatian

Sepulangnya dari rumah Bu Meta aku menuju kedalam kamar, setelah sebelumnya mandi terlebih dahulu.

Aku masih bingung kenapa Bu Meta begitu berharap kepadaku. Padahal kami baru kenal. Sebegitu percaya nya kah dia kepadaku. Tapi kenapa?.

Belum selesai kebingunganku, pintu rumah kembali diketuk seseorang.

Aku langsung menuju pintu dan membukanya.

"Kamu?" ternyata Kai yang mengetuk pintu.

"Sibuk?" tanyanya balik.

"Tidak. Kenapa?" jawabku datar.

Dia memberikan catatan belanja kepadaku. Mataku menyipit membaca catatan tersebut.

"Maksudnya?" tanyaku sambil menyipitkan mata kepada Kai.

"Kamu bisa nemenin aku belanja semua itu. Mama yang suruh." Ucapnya.

"Oh begitu. Bisa kok. Aku ambil tas dulu, tunggu disini." Kataku kemudian. Lalu kembali masuk kedalam kamar mengambil tas selempang berukuran sedang, memasukan dompet dan juga ponsel kedalamnya.

Kemudian keluar lagi dan mengunci pintu rumah. Sementara Kai masih berdiri didepan rumah menungguku.

"Ayo!" Ajak ku kepada nya.

Kai hanya mengangguk dan berjalan menuju garasi mobilnya. Menghidupkan mesin mobil dan mengemudikannya lalu menghampiriku. Aku lalu masuk kedalam mobil dan mobil pun melaju.

Kami menuju sebuah supermarket di tengah kota.

Aku segera memberitahu Mama jika sekarang aku sedang diluar rumah melalui chat WA, takutnya Mama terlebih dahulu pulang dan tidak melihat keberadaanku dirumah. Mengingat waktu sudah menunjukan pukul 15:30 WIB. Untung Mama selalu membawa kunci serap.

Setibanya di dalam supermarket, Kai langsung mengambil keranjang belanja dan mengambil barang yang tertulis di catatan belanja miliknya.

Lucu memang. Laki-laki dingin sepertinya langsung takluk ketika disuruh belanja oleh Ibu nya.

"Kamu bisa lanjut cari barang yang ada dicatatan ini tidak? Ponselku berdering, aku harus angkat telpon dulu." Ucapnya sambil menyodorkan catatan tersebut, sementara tangan kiri nya tengah memegang ponsel.

"Iya," sahutku sembari mengambil catatan dari tangannya dan langsung mencari barang yang tertulis dicatatan.

Tak lama kemudian semua barang sudah dibeli. Buah-buahan pun sudah lengkap sesuai catatan masuk kedalam keranjang.

Kai datang menghampiriku. "Sudah semua?" tanyanya. "Iya, tinggal bayar kekasir." Sahutku.

Kami pun menuju kasir dan membayar semua barang. Kai memasukan belanjaan tersebut kedalam mobil, sementara aku menunggu di belakangnya. Selesai memasukan barang kedalam mobil, kami pun masuk mobil dan melanjutkan perjalanan.

"Kamu mau mampir kemana dulu?" tiba-tiba Kai bertanya.

"Terserah kamu. Mau langsung pulang pun ayo." Sahutku datar sambil terus melihat kearah depan.

Kami akhirnya langsung menuju kearah pulang. Kai mengantarku sampai didepan rumahku.

"Terimakasih sudah mau menemani hari ini." Ucapnya menatap kearahku.

"Iya, sama-sama, kita kan tetangga." Sahutku. Jujur saja aku kurang suka jika Kai menatapku seperti ini, karena tidak tau kenapa jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Besok kuliah? Berangkat sama-sama mau?" tanyanya lagi.

"Tidak usah. Aku diantar Mama saja." Tolak ku halus. Kenapa aku jadi salah tingkah seperti ini?.

Aku pun keluar dari mobil dan berjalan kerumah ku. Setelah sampai didepan pintu kulihat Mama keluar dari dalam rumah.

Kai menunduk hormat kepada Mama, masih terlihat dibalik kaca mobilnya. Mama membalas dengan tersenyum. Kemudian Kai membelokan mobilnya menuju garasi rumahnya.

"Siapa itu, nak?" tanya Mama setelah mobil Kai hilang dari pandangan mata.

"Itu, Ma. Anak tetangga sebelah." Jawabku sekenanya.

"Oh, yang antar kamu pulang malam tadi ya?"

"Iya, Ma. Mama udh lama sampai?" tanyaku balik.

"Belum terlalu lama sih. Hari sudah mulai gelap ini, ayo masuk," ucap Mama. Aku pun masuk kedalam rumah disusul Mama.

🌼🌼🌼🌼

Pagi hari kembali menyapa. Aku sudah bersiap untuk pergi kuliah. Seperti biasa, aku duduk diteras depan sembari menunggu Mama yang sedang bersiap didalam kamar.

Tiba-tiba suara klakson mobil mengagetkan ku yang sedang fokus membaca buku.

Kai keluar dari mobil, tidak lama kemudian Mama juga keluar dari kamar.

"Pagi tante, saya mau ajak Sea berangkat kuliah sama-sama. Boleh tidak?" ucapnya dengan sopan.

Mama melirik sejenak kearahku, aku langsung menggelengkan kepala perlahan pertanda aku tidak mau.

"Oh boleh, boleh. Tante rasa Sea juga tidak keberatan." Sahut Mama kemudian. Ya ampun Mama, kan aku sudah menggelengkan kepala, tandanya aku tidak mau, kenapa malah diijinkan sih.

"Ayo sana Sea, nanti kalian telat loh," ucap Mama, membuatku semakin membulatkan mata.

Aku langsung mencium takzim tangan Mama lalu menuju mobil Kai.

"Kalau begitu saya permisi dulu, tante," ucap Kai kemudian.

"Iya hati-hati dijalan ya," jawab Mama lagi.

Mobil pun melaju menuju kampus. Ditengah perjalanan Kai berucap, "Kamu seperti tidak senang berangkat kuliah sama aku."

"Jangan su'uzon," jawabku datar.

"Nah, itu jawabnya saja seperti itu. Makin terlihat tidak senangnya." Ucapnya lagi sambil melirik sekilas kearahku.

"Aku cuma kurang enak badan, Kai. Jadi mood ku sedang tidak stabil," sahutku sembari balas melirik kearahnya.

Dia hanya manggut-manggut sejenak lalu kembali fokus menyetir mobil.

Sesampainya di kampus aku langsung turun dari mobil disusul oleh Kai.

"Terimakasih tumpangannya," kataku ketika Kai berjalan disampingku.

"Jangan berterimakasih. Aku yang menawarkan tumpangannya," sahut Kai sembari tersenyum. Senyum yang terlihat sangat manis.

Kulihat beberapa pasang mata melihat kearah kami. Aneh, seperti melihat pasangan artis saja, pikirku.

Dan yang lebih aneh lagi, kenapa Kai mengikuti langkahku menuju kelas. Padahal ruangan kami kan berbeda.

Kebersamaan kami berakhir tepat didepan pintu ruangan kelasku. Aku langsung masuk kedalam. Sebentar lagi jam kuliahku tiba.

🌼🌼🌼🌼

Waktu menunjukan pukul 12:00 WIB. Aku sekarang berada dikantin kampus. Sesudah mengisi perutku dengan satu mangkok bakso dan segelas es jeruk, aku berencana untuk duduk santai disini dulu.

Tiba-tiba kudengar beberapa mahasiswi membicarakan ku, walau agak pelan namun masih terdengar ditelingaku.

"Itu bukannya perempuan yang pagi tadi sama Kai kan?"

"Beruntung sekali dia bisa berangkat kuliah sama Kai."

"Iya. Bahkan sekelas Pamela yang kaya aja pernah di tolak mentah-mentah sama Kai.

Seperti itulah percakapan mereka. Aku sengaja pura-pura tidak mendengar.

Seterkenal itukah Kai di kampus sehingga bisa menjadi bahan gosip seperti ini.

Tiba-tiba Kai menghampiri, "Sudah selesai belum?" tanyanya padaku. "Selesai apa?" jawabku bingung.

"Kuliahnya, makannya." Sahutnya datar. "Kalau sudah ayo kita pergi!" Jawabnya sambil memegang tanganku, sehingga membuat orang-orang dikantin menatap kearah kami, termasuk beberapa orang yang membicarakan aku dan Kai tadi.

"Kenapa kalian memperhatikan seperti itu? Ada yang aneh?" ucap Kai sembari menoleh kearah mereka. Tapi semua orang dikantin tidak ada yang menjawab.

Aku dan Kai akhirnya keluar dari kantin dan menuju parkiran mobil.

Sementara kulihat diujung parkiran mobil, seorang perempuan terlihat menatap kami dengan tatapan tidak suka.

Siapa perempuan itu?.

.

.

.

.

To be continued ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!