Kekasih Misteri Ku

Bab 4

🌼Manusia Aneh

Pagi kembali menyapa diikuti hangatnya sinar mentari.

Aku sudah bersiap-siap menuju kampus. Sembari menunggu Mama yang sedang bersiap didalam kamar, aku duduk kursi depan rumah.

Aku menoleh kearah samping rumah ketika mendengar suara Pak Sony dan Bu Meta sedang berbincang.

Kulihat supir mereka membawa sebuah koper berukuran besar dan memasukan nya kedalam mobil.

Setelah berbincang sebentar, Pak Sony masuk kedalam mobil bersama supirnya dan mobil pun melaju.

Tidak lama kemudian Bu Meta masuk kedalam rumah setelah sebelumnya menutup pagar rumah mereka.

Mungkin Pak Sony ada kerja diluar kota makanya membawa koper berukuran besar tersebut, pikirku.

Mama keluar menemuiku, dan langsung mengajak pergi. Setelah mengunci pintu kami pun masuk kedalam mobil dan langsung melaju.

🌼🌼🌼🌼

Aku langsung menuju kelas. Hari ini jadwal kuliah ku lumayan padat, bahkan pukul 15:00 masih ada jadwal.

Waktu menunjukan pukul 16:15 WIB, kuliah terakhirku hari ini sudah selesai sekitar 30 menit lalu.

Saat ini aku duduk disebuah kafe tidak jauh dari kampus. Aku berniat untuk duduk santai disini dulu.

Tidak lamak kemudian pesananku tiba, segelas jus jeruk, semangkuk salad buah. Aku menyantap hidanganku dengan agak santai.

Sembari menunggu Mama menjemput. Iya, Mama bilang akan menjemputku sebentar lagi.

Drrrtt

Drrrtt

Drrrtt

Saat tengah asyik menyuap salad buah, tiba-tiba ponselku bergetar.

Satu pesan di aplikasi bergambar gagang telpon warna hijau.

Aku segera membuka pesan tersebut.

"Nak, sepertinya Mama agak terlambat jemput kamu. Soalnya sekarang Mama mau jenguk teman kantor yang baru habis melahirkan. Mama pergi sama teman-teman dikantor. Kamu mau nunggu Mama atau pulang sendiri, nak?" isi pesan Mama.

Kalau nunggu Mama entah pukul berapa dia baru datang. Karena aku paham, Mama kalau kumpul sama teman-teman nya bisa lupa waktu.

Akhirnya aku balas pesan Mama jika aku akan pulang sendiri. Mama hanya membalas pesan ku untuk hati-hati dijalan.

Namun, tiba-tiba langit mendung. Aku rasa sebentar lagi hujan akan turun.

Dan benar saja, tidak lama kemudian hujan turun dengan lebat. Aku didalam kafe ini bersama beberapa orang yang juga terjebak hujan.

Aku masih duduk dikursi yang berada di pojok ruangan kafe. Sembari menatap rintik-rintik hujan yang turun diluar sana.

Tiba-tiba pandangan ku terfokus pada seseorang. Orang itu masuk kedalam kafe dengan langkah tergesa-gesa sambil memayungi kepalanya menggunakan jaket kulit miliknya.

Aku tidak ingin dia melihatku. Jadi, aku pura-pura tidak melihatnya sembari menatap layar ponselku. Semoga saja dia tidak melihat keberadaanku disini.

Entah kenapa aku tidak terlalu suka berada didekatnya. Mungkin karena sifat dia yang dingin dan cuek yang membuat aku tidak nyaman.

Tapi, aku salah. Dia malah duduk tepat di kursi sebelahku.

"Jangan berakting!" ketusnya.

Ya tuhan, siapa yang sedang berakting. Aku kan cuma pura-pura tidak melihat dia.

"Aneh." Ucapnya lagi. Setelah itu melambaikan tangan kepada pelayan kafe.

Dia memesan dua gelas Cappuccino hangat.

Wow, tidak cukup satu gelas untuknya.

Tidak lama kemudian, pelayan kafe membawa dua gelas Cappuccino hangat ke meja nya.

Setelah itu pelayan tersebut langsung pergi.

Tiba-tiba dia meletakan satu gelas Cappuccino hangat tersebut di meja ku.

"Aku kan gak pesan." Ucapku sedikit jengkel.

Dia hanya tersenyum sinis lalu menyeruput perlahan minuman nya.

"Tidak ada racun didalam minuman mu. Aku tidak sekejam itu." Katanya. "Cuaca sedang dingin, kamu perlu sesuatu yang hangat untuk diminum." Sambungnya kemudian.

Benar juga. Hawa disini menjadi dingin karena turun nya hujan. Apalagi aku sedang tidak memakai baju tebal atau pun jaket.

Terpaksa aku meminum Cappucino diatas meja ini.

"Jaket ku basah jadi tidak bisa meminjami mu." Ucapnya tiba-tiba.

Manusia jenis apa laki-laki disampingku ini. PD sekali dia bicara seperti itu.

"Aku tidak berniat meminjamnya." Sahutku cuek.

Melawan orang yang punya sifat cuek dan dingin seperti dia, harus dengan sifat cuek dan dingin pula.

"Tapi kalau tidak basah aku yakin kau akan meminjam nya." Jawabnya PD.

"Menyebalkan!" Jawabku sangat jengkel.

Dia hanya membalas dengan senyuman aneh. Seperti senyum meremehkan. Sungguh sangat-sangat menyebalkan orang ini.

Jika saja hujan tidak turun dengan lebat, aku pasti akan pulang sedari tadi, sedari dia baru masuk ke kafe ini.

Waktu sudah menunjukan pukul 20:20 WIB. Dan aku masih berada didalam kafe, tentunya masih dengan "orang aneh" disampingku. Untung saja kafe ini belum tutup, tentunya sebelum pukul 21:00 WIB. Aku berdoa semoga saja sebelum kafe ini tutup hujan sudah reda.

Aku mencoba menghubungi nomor telepon Mama, tapi nomornya tidak aktif. Mungkin baterai ponsel Mama sedang lowbat.

"Mau pulang atau nginap disini?" tanya nya.

"Ya pulanglah. Aku kan punya rumah." Jawabku kesal.

"Ayo aku antar!" katanya lagi.

"Antar? Pakai apa? Kamu saja kesini untuk berteduh." Sahutku .

Dia lalu menunjuk mobil diseberang jalan. sembari berkata, "Pakai itu. Aku bawa mobil." Sahutnya lagi.

Memang benar-benar aneh orang ini.

"Kalau kamu pakai mobil kenapa berteduh disini?" sahutku geram. Aku sungguh tidak melihat ketika dia memarkirkan mobil disana.

Dia hanya tersenyum tipis sembari menuju pintu kafe. Jujur saja senyum nya kali ini terlihat alami dan ... manis.

Ada apa dengan hati dan otakku ini? Disaat kesal masih sempat memuji. Walaupun hanya dalam hati.

"Yakin tidak mau aku antar? Hari sudah malam begini, bisa diculik kamu."

"Iya iya," jawabku sekena nya.

🌼🌼🌼🌼

Bajuku basah kuyup karena menerobos hujan ketika menuju mobil dia diseberang jalan.

Sebenarnya dia sudah menawarkan untuk meminjami jaket kulitnya itu, tapi aku gengsi. tadikan aku bilang kalau aku tidak berniat meminjamnya. Padahal jika hanya untuk menyebrang jalan, jaket itu masih bisa digunakan. Setidaknya kepalaku dan baju ku tidak akan sebasah ini.

Tidak apalah, yang penting buku-buku didalam tas ku aman.

Aku sudah masuk dalam mobil nya. Memasang sabuk pengaman dan melihat kearah depan.

"Jangan gugup." Celetuk orang aneh ini.

"Gugup kenapa?" tanyaku bingung.

"Karena sedang berdua didalam mobil bersamaku." Jawabnya lagi dengan ekspresi datar.

"Memang ya, kamu itu adalah orang paling aneh yang pernah aku jumpai di bumi." Sahutku super duper kesal.

Dia tersenyum sembari memalingkan wajah kesamping.

Di tengah perjalanan, aku hanya diam saja. Tidak mau terjadi percakapan dengan orang aneh ini. Orang aneh yang super duper aneh.

Tiba-tiba ...

" Kamu perlu kehangatan?" ucapnya pelan namun jelas yang membuat bulu kuduk ku merinding. Ucapan nya terdengar sangat menyeramkan.

Aku menoleh kearah nya. Wajahnya menyeringai seperti monster yang kelaparan.

Tuhan, tolong aku ...

.

.

.

.

To be continued ...

Jangan lupa vote, like dan komen ya. Biar Author makin semangat nulisnya.

Terimakasih.

SELAMAT MEMBACA!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!