Ingin memanggil Papa.

Ardan sudah tampak rapi dengan kemeja berwarna putih dan jas berwarna hitam, warna yang sepertinya sudah mendarah daging untuknya. Bagi sebagian orang, warna hitam biasanya identik mengandung aura negatif dan misterius. Entah kenapa bisa ada tanggapan seperti itu? mungkin karena warna hitam biasa dipakai oleh orang-orang misterius. Padahal kalau dikulik lebih dalam, penyuka warna hitam biasanya adalah orang yang 'independent' atau orang yang lebih suka melakukan segalanya sendiri dan sangat mungkin mengintimidasi orang lain tanpa berbuat apapun.

Penyuka warna hitam juga tak sebegitu bermain dengan perasaan. Tapi, bisa jadi sangat membangkang di beberapa keadaan, apalagi saat mereka pikir situasi tersebut benar-benar tidak beres. Pembawaan ini membuat penyuka warna hitam merasa sangat kuat menghadapi situasi-situasi sulit.

Mereka pun sangat suka menyimpan segala sesuatunya sendiri. Privasi adalah hal yang sangat penting bagi mereka. Karenanya, penyuka warna hitam sangat sulit dekat dengan orang lain. Mereka lebih senang membangun dinding dan merasa aman di baliknya. Dan karakter ini benar-benar sangat sesuai dengan Ardan.

Ardan mengayunkan kakinya melangkah hendak keluar dari kamarnya. Akan tetapi, entah dorongan dari mana, Ardan mengurungkan langkahnya, dan melangkah kembali untuk sekedar mengintip wanita yang dia ketahui bernama Amanda itu dari balik tirai.

"Gila! apa-apa an sih aku? kok bisa-bisanya ingin melihat tuh perempuan lagi? Ini tidak boleh dibiarkan. Aku harus membangun tembok dengan tuh perempuan." batin Ardan sambil kembali melangkah keluar dari kamarnya.

Ardan turun dari dengan tas kerja di tangannya. Setelah meletakkan tas kerjanya di atas meja, Ardan mengayunkan langkahnya menuju ruang makan, untuk sarapan bersama dengan kedua orang tuanya. Ardan terlihat sedikit kaget, melihat meja makan sudah tampak Amanda dan kedua anaknya yang sepertinya akan bergabung untuk sarapan bersama. Ardan berusaha untuk menutupi debaran jantungnya dengan bersikap biasa, dan bahkan lebih ke. terkesan dingin.

Begitu melihat kedatangan Ardan, Amanda spontan berdiri dari tempat duduknya dan memberikan senyuman manisnya.

Akan tetapi, Ardan tidak membalas senyuman yang ditunjukkan oleh Amanda. Dia hanya memberikan lirikan tajam, yang membuat senyum Amanda surut dan langsung menundukkan kepala tidak berani menatap Ardan.

"Ardan, turunkan matamu! jangan membuat Amanda takut!" suara Amara terdengar lembut, tapi terselip ketegasan pada ucapannya.

Ardan berdecak, tapi tetap mematuhi perintah mamahnya. Dia mendaratkan tubuhnya duduk di samping Aby yang kini tengah menatap Ardan dengan tajam.

"Hei, kenapa kamu menatapku seperti itu, Boy?" tanya Ardan.

"Om, jangan membuat mamaku takut! kalau om masih menatap mamaku, seperti itu, Om akan berhadapan denganku!" Aby mengangkat jari telunjuk dan jari tengah bersamaan, kemudian menunjuk matanya sendiri lalu diarahkan ke mata Ardan, seakan ingin mengatakan ' i watch you'.

Jeong Hyeon-jun as Abyasa

Ardan meneguk ludahnya kasar, mendengar ancaman Aby. Sedangkan yang lainnya hanya bisa menahan tawa.

"Sial, aku diancam sama bocah.Tapi kenapa aku gak kesal ya?" Ardan mengalihkan pandangannya ke arah lain, dan tanpa sengaja tatapannya berhenti pada gadis kecil yang dia tahu bernama Anin. Gadis kecil itu, juga tengah menatap ke arah Ardan dengan manik mata sendu, dan bahkan sudah berembun seperti ingin menangis.

Jeon Ha Ram as Anindita

Entah kenapa ada perasaan ingin memeluk Anin,yang muncul di hati Ardan. Tapi, dia

berusaha untuk menepisnya.

"Om, kenapa kamu mirip dengan Kakakku? apa Om ini papa kami?" celetuk Anin dengan tatapan penuh harap, membuat semua yang ada di sana tersentak kaget.

"Anin!" seru Amanda dengan nada yang tidak terlalu keras.

"Ma-maaf, Pak Ardan! Anin tidak bermaksud seperti itu." ucap Amanda, tidak enak hati.

Ardan tidak menjawab, dia cukup hanya menganggukkan kepalanya. Walaupun dia hanya diam, tapi ada perasaan sedih yang tiba-tiba singgah di dalam hatinya, yang tidak sanggup dia ungkapkan.

"Udah ... udah, ayo makan! nanti nasi gorengnya keburu dingin." Seru Amara, memecah suasana 'awkward' yang sempat tercipta.

Piring semua orang kini sudah terisi dengan nasi goreng, kecuali Ardan yang berisi spagheti, karena dari kecil Ardan sama sekali tidak menyukai nasi goreng.

Amanda menghela napasnya, melihat Aby yang sama sekali tidak menyentuh makanan di piringnya, karena dia tahu, kalau Aby juga tidak pernah menyukai nasi goreng.

"Aby, kenapa nasinya tidak dimakan, Sayang?" tanya Amara dengan kening yang berkerut.

"Kak Aby, tidak suka makan nasi goreng, Oma," bukannya Aby yang menjawab, justru Aninlah yang buka suara. Amara, Rudi dan Ardan saling silang pandang, kaget dengan kesamaan yang dimiliki antara Aby dan Ardan.

Ardan dengan inisiatif, akhirnya mengambil piring baru, dan menuangkan setengah spagheti dari piringnya ke piring Aby, karena dia tahu, kalau spagheti yang dibuat hanya satu porsi.

"Nih, kita bagi dua. Kamu mau makan spagheti kan?" Ardan menyodorkan piring yang berisi spagheti ke depan Aby.

Bukannya langsung menerima, Aby justru melirik curiga ke arah Ardan. " Om, kenapa tiba-tiba baik? Om tidak bermaksud menyogokku kan? ingat ya Om ... Om memberikan ini padaku, bukan berarti aku akan diam kalau Om menakuti mamaku lagi."

Ardan menghembuskan napasnya dengan cukup panjang, kemudian menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.

"Iya ... iya aku mengerti."ucap Ardan mengalah.

Sementara Amara dan Rudi semakin bingung dengan kesamaan kedua pria berbeda usia itu. Dimana Ardan juga bersikap selalu waspada bahkan terkesan curiga, pada setiap orang yang tiba-tiba berbuat baik padanya.

Setelah drama perdebatan antaran Ardan dan Aby selesai, kini yang terdengar hanyalah suara sendok dan garpu yang beradu di atas piring. Tampak Anin yang sesekali mengangkat kepalanya dan mengedarkan matanya ke semua orang yang sedang fokus menyuapkan makanan mereka ke dalam mulut masing-masing. Tidak terasa ada buliran kecil seperti kristal yang menetes dari sudut matanya, dan dia buru-buru menyekanya.

"Anin,kenapa tidak dimakan nasinya? apa kamu tidak suka dengan nasi gorengnya?" Amara yang menyadari Anin, yang tiba-tiba berhenti makan, bertanya dengan lembut. Anin tidak memberikan jawaban, dia cukup hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan Amara.

"Jadi kenapa tidak dimakan?" tanpa bisa ditahan lagi, air mata Anin kembali menetes membuat Amara dan yang lainnya, berhenti makan dan fokus menatap ke arah Anin.

" Lho, kamu kenapa menangis?" tanya Rudi yang dari tadi hanya diam saja.

"Kamu kenapa, Sayang?" tanya Amanda dengan lembut.

"Anin gak pa-pa, Ma. Anin cuma senang aja, hari ini, Anin seperti memiliki keluarga yang lengkap. Ada mama, ada papa, kakek, nenek dan kakak. Selama ini, Anin ingin sekali merasakan seperti ini, dan sekarang Anin sudah merasakannya. Anin senang sekali. Ternyata begini rasanya kalau punya keluarga lengkap. Walaupun tidak benaran, tapi Anin sudah senang,"

Amanda menundukkan wajahnya dan dengan punggung tangannya menyeka cairan bening yang tidak sanggup dia bendung. Sedangkan Aby mengangkat wajahnya melihat ke atas, berusaha menahan, agar air matanya tidak jatuh.

"Om, boleh kah Anin memanggil Om, papa sekali saja? Anin hanya ingin merasakan, bagaimana rasanya memanggil papa," pinta Anin dengan mata yang memelas.

"Anin!" tegur Amanda yang semakin merasakan tidak enak hati.

"Tidak pa-pa. Kamu boleh panggil aku papa sekarang," ujar Ardan yang membuat semua yang ada di ruangan itu kaget.

"Papa!" panggil Anin dengan tersenyum, membuat Aby, berdiri dan meninggalkan meja makan, untuk menumpahkan air matanya di tempat tersembunyi.

Tbc

Terpopuler

Comments

MakBarudakh

MakBarudakh

😭😭😭

2024-03-11

0

MakBarudakh

MakBarudakh

Ngandung bawang banget kalimatmu Nin....

2024-03-11

0

Patrick Khan

Patrick Khan

.kasian anin..sini nak tak peyuk😘😘

2024-01-06

2

lihat semua
Episodes
1 Tolong aku Tuan!
2 Sandiwara Lora.
3 Tidak mengenal sama sekali.
4 Aku akan mempertahankan anakku!
5 Tekad Jasmine.
6 Nggak mungkin itu dia.
7 Abyasa dan Anindita.
8 Bertemu Celyn.
9 Cerita Jasmine
10 Anin Viral
11 pengakuan Aby.
12 Anin diundang ke acara TV.
13 Lihat saja Amanda!
14 Rio bertemu Amanda.
15 Flashback Rio.
16 Pertemuan
17 Tawaran Rudi dan Amara.
18 Kenapa dia ada di sini?
19 Ingin memanggil Papa.
20 Surat untuk Papa.
21 Cemburu yang tak terungkap.
22 Ardan marah-marah.
23 Aku akan mematahkan tanganmu!
24 Ardan tidak mau kalah.
25 Kamu coba lihat ini!
26 Hasil diagnosa Anin
27 Harus donor tulang sumsum belakang.
28 Aku pasti bisa .
29 Apakah kamu menyukai Amanda?
30 Apa ada yang kamu sembunyikan dariku?
31 Rencana Rio
32 Karena kamu memang papaku!
33 Cerita Aby 1
34 misi ke dua Aby.
35 Akhir cerita Aby.
36 Pelukan pertama antara ayah dan anak.
37 meledek Rio.
38 Ardan melakukan test uji kecocokan
39 Laki-laki itu adalah aku.
40 Kamu harus menikahiku!
41 Transplantasi sumsum tulang belakang.
42 Jadi maukah kamu menikahiku?
43 Lora kembali beraksi.
44 Kemarahan Ardan
45 Jauhkan rasa iri!
46 Meninggal.
47 Radit menyesal?
48 mendarat darurat
49 Menarilah
50 Aku mencintaimu,Mas.
51 Mayonise tanpa pengawet
52 Mari bekerja sama!
53 Gombalan receh ala Ardan.
54 Boleh aku ikut membantu, Pa?
55 Ardan bertindak
56 Kemarahan Rio.
57 Rio yang sebenarnya.
58 Kemarahan Jasmine.
59 Pengakuan Johan.
60 Jangan sombong
61 Apa kamu mengenalku?
62 Nggak mau terlihat kalah.
63 Pers confrence
64 Di kantor polisi
65 Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku!
66 Bagas yang teraniaya
67 Kirim saja Clara jadi sekretarisku
68 Di kantor Bagas.
69 Penolakan Amanda
70 Kamu mau menikah denganku
71 Kabar bahagia
72 Kekagetan Bagas.
73 Menemukan kenyataan
74 Flashback Bagas
75 Bohong itu!
76 Aku wasitnya
77 Aku pura-pura gak tahu aja deh!
78 Periksa kandungan.
79 Aku ingin punya seorang kakak
80 Acara resepsi Bagas 1
81 Resepsi Bagas 2
82 Kebahagiaan Celyn
83 Season satu end
84 Pengumuman
85 Aby dijebak? (S2)
86 Aku capek
87 Kalian akan tahu akibatnya
88 Salah target
89 Tindakan Aby
90 Biarkan aku memikirkannya terlebih dulu!
91 Celyn sakit?
92 Kenjo ke rumah Celyn
93 Aku belum menikah, bagaimana mungkin?
94 Biarkan aku yang menikahinya!
95 Kenapa kamu tidak mau?
96 Ungkapan keraguan Celyn.
97 Karma itu ada
98 Boleh aku mengelus perutmu?
99 Kekagetan Kenjo
100 Apa benar kamu mencintaiku?
101 Galau
102 Kenjo Anin
103 Ingin makan Rujak
104 Kamu, aku pecat!
105 Kamu harus percaya diri!
106 Siapa wanita itu?
107 Dimana Celyn?
108 Jangan apa-apakan aku!
109 Maksudnya apa?
110 Bagaimana istriku, Dok?
111 Bangunlah Sayang!
112 Kamu mungkin salah dengar.
113 Aku malu!
114 Hukuman buat Gilang dan Shasa
115 Baby Arick dan Arend
116 Roni minta maaf!
117 Mari masuk calon suamiku!
118 Wanita seperti apa aku?
119 Alasan Bagas yang sebenarnya.
120 Merasa tertantang
121 Pacar pura-pura
122 Ambisimu lebih besar dari cintamu
123 Jangan mendekati calon istriku!
124 Dia bukan pacarku.
125 Mau dibawa kemana?
126 Penyelamatan baby Arend
127 Penyelamatan baby Arend 2
128 Kenyataan yang sulit diterima Shasa
129 Kamu ikuti Tuan, Adrian!
130 Jangan panggil aku Tuan.
131 Acara syukuran
132 Will you marry me?
133 Akhirnya
134 Kak Calvin, tolong aku!
135 Bersiap-siaplah menerima murka Om Bagas
136 Aku mencintaimu!
137 Tindakan Bagas.
138 Serba salah.
139 Istriku lebih segalanya dari anda
140 Aku tidak takut.
141 kalian harus secepatnya menikah!
142 Anin's wedding
143 Saling mengejek
144 Sahabat tidak ada akhlak!
145 Rencana bulan Madu
146 Bulan Madu.
147 Ciuman pertama
148 Kita berbeda dengan mereka
149 Ternyata seperti itu ceritanya
150 Apa tujuan Tuan Ardan ingin menemuiku?
151 Jangan Biarkan insecure mempengaruhimu!
152 Awasi mereka berdua!
153 Reyna dan Roni ke London
154 Rasa penasaran Adrian
155 Jaga kehormatan wanita yang kamu cintai
156 Mengurus butik lagi
157 Selingkuh apaan?
158 Adrian kesal
159 Kabar bahagia
160 Boleh aku meminta nomor kamu?
161 Kedatangan Mita ke apartemen
162 Ya, dia memang keras kepala
163 Antara bahagia dan takut
164 Arti kata sebentar buat seorang wanita
165 Antara percaya dan tidak percaya
166 Bab 166
167 Kama dan Kalila.
168 Cakra, Carlos dan Calista
169 Aku mau menikah
170 Berharap bahagia selalu (End)
171 Pengumuman
172 Ekstra part 1
173 Ekstra part 2
174 Bukan Up (Pengumuman)
175 Pengumuman
176 Bukan up (pengumuman)
177 Pengumuman lagi
178 Cerita baru
179 Pengumuman
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Tolong aku Tuan!
2
Sandiwara Lora.
3
Tidak mengenal sama sekali.
4
Aku akan mempertahankan anakku!
5
Tekad Jasmine.
6
Nggak mungkin itu dia.
7
Abyasa dan Anindita.
8
Bertemu Celyn.
9
Cerita Jasmine
10
Anin Viral
11
pengakuan Aby.
12
Anin diundang ke acara TV.
13
Lihat saja Amanda!
14
Rio bertemu Amanda.
15
Flashback Rio.
16
Pertemuan
17
Tawaran Rudi dan Amara.
18
Kenapa dia ada di sini?
19
Ingin memanggil Papa.
20
Surat untuk Papa.
21
Cemburu yang tak terungkap.
22
Ardan marah-marah.
23
Aku akan mematahkan tanganmu!
24
Ardan tidak mau kalah.
25
Kamu coba lihat ini!
26
Hasil diagnosa Anin
27
Harus donor tulang sumsum belakang.
28
Aku pasti bisa .
29
Apakah kamu menyukai Amanda?
30
Apa ada yang kamu sembunyikan dariku?
31
Rencana Rio
32
Karena kamu memang papaku!
33
Cerita Aby 1
34
misi ke dua Aby.
35
Akhir cerita Aby.
36
Pelukan pertama antara ayah dan anak.
37
meledek Rio.
38
Ardan melakukan test uji kecocokan
39
Laki-laki itu adalah aku.
40
Kamu harus menikahiku!
41
Transplantasi sumsum tulang belakang.
42
Jadi maukah kamu menikahiku?
43
Lora kembali beraksi.
44
Kemarahan Ardan
45
Jauhkan rasa iri!
46
Meninggal.
47
Radit menyesal?
48
mendarat darurat
49
Menarilah
50
Aku mencintaimu,Mas.
51
Mayonise tanpa pengawet
52
Mari bekerja sama!
53
Gombalan receh ala Ardan.
54
Boleh aku ikut membantu, Pa?
55
Ardan bertindak
56
Kemarahan Rio.
57
Rio yang sebenarnya.
58
Kemarahan Jasmine.
59
Pengakuan Johan.
60
Jangan sombong
61
Apa kamu mengenalku?
62
Nggak mau terlihat kalah.
63
Pers confrence
64
Di kantor polisi
65
Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku!
66
Bagas yang teraniaya
67
Kirim saja Clara jadi sekretarisku
68
Di kantor Bagas.
69
Penolakan Amanda
70
Kamu mau menikah denganku
71
Kabar bahagia
72
Kekagetan Bagas.
73
Menemukan kenyataan
74
Flashback Bagas
75
Bohong itu!
76
Aku wasitnya
77
Aku pura-pura gak tahu aja deh!
78
Periksa kandungan.
79
Aku ingin punya seorang kakak
80
Acara resepsi Bagas 1
81
Resepsi Bagas 2
82
Kebahagiaan Celyn
83
Season satu end
84
Pengumuman
85
Aby dijebak? (S2)
86
Aku capek
87
Kalian akan tahu akibatnya
88
Salah target
89
Tindakan Aby
90
Biarkan aku memikirkannya terlebih dulu!
91
Celyn sakit?
92
Kenjo ke rumah Celyn
93
Aku belum menikah, bagaimana mungkin?
94
Biarkan aku yang menikahinya!
95
Kenapa kamu tidak mau?
96
Ungkapan keraguan Celyn.
97
Karma itu ada
98
Boleh aku mengelus perutmu?
99
Kekagetan Kenjo
100
Apa benar kamu mencintaiku?
101
Galau
102
Kenjo Anin
103
Ingin makan Rujak
104
Kamu, aku pecat!
105
Kamu harus percaya diri!
106
Siapa wanita itu?
107
Dimana Celyn?
108
Jangan apa-apakan aku!
109
Maksudnya apa?
110
Bagaimana istriku, Dok?
111
Bangunlah Sayang!
112
Kamu mungkin salah dengar.
113
Aku malu!
114
Hukuman buat Gilang dan Shasa
115
Baby Arick dan Arend
116
Roni minta maaf!
117
Mari masuk calon suamiku!
118
Wanita seperti apa aku?
119
Alasan Bagas yang sebenarnya.
120
Merasa tertantang
121
Pacar pura-pura
122
Ambisimu lebih besar dari cintamu
123
Jangan mendekati calon istriku!
124
Dia bukan pacarku.
125
Mau dibawa kemana?
126
Penyelamatan baby Arend
127
Penyelamatan baby Arend 2
128
Kenyataan yang sulit diterima Shasa
129
Kamu ikuti Tuan, Adrian!
130
Jangan panggil aku Tuan.
131
Acara syukuran
132
Will you marry me?
133
Akhirnya
134
Kak Calvin, tolong aku!
135
Bersiap-siaplah menerima murka Om Bagas
136
Aku mencintaimu!
137
Tindakan Bagas.
138
Serba salah.
139
Istriku lebih segalanya dari anda
140
Aku tidak takut.
141
kalian harus secepatnya menikah!
142
Anin's wedding
143
Saling mengejek
144
Sahabat tidak ada akhlak!
145
Rencana bulan Madu
146
Bulan Madu.
147
Ciuman pertama
148
Kita berbeda dengan mereka
149
Ternyata seperti itu ceritanya
150
Apa tujuan Tuan Ardan ingin menemuiku?
151
Jangan Biarkan insecure mempengaruhimu!
152
Awasi mereka berdua!
153
Reyna dan Roni ke London
154
Rasa penasaran Adrian
155
Jaga kehormatan wanita yang kamu cintai
156
Mengurus butik lagi
157
Selingkuh apaan?
158
Adrian kesal
159
Kabar bahagia
160
Boleh aku meminta nomor kamu?
161
Kedatangan Mita ke apartemen
162
Ya, dia memang keras kepala
163
Antara bahagia dan takut
164
Arti kata sebentar buat seorang wanita
165
Antara percaya dan tidak percaya
166
Bab 166
167
Kama dan Kalila.
168
Cakra, Carlos dan Calista
169
Aku mau menikah
170
Berharap bahagia selalu (End)
171
Pengumuman
172
Ekstra part 1
173
Ekstra part 2
174
Bukan Up (Pengumuman)
175
Pengumuman
176
Bukan up (pengumuman)
177
Pengumuman lagi
178
Cerita baru
179
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!