Surat untuk Papa.

Amanda mencari keberadaan Aby yang pergi entah kemana selepas meninggalkan meja makan. Kawasan rumah keluarga Bagaskara sangat luas, sehingga Amanda mengalami sedikit kesulitan untuk menemukan Aby.

Karena belum bisa menemukan Aby, putranya, Amanda memutuskan untuk kembali mencari ke paviliun, tempat mereka tinggal.

"Aby ... Aby ... di mana kamu, Nak?" panggil Amanda sembari mengedar mencari ke segala penjuru ruangan. Akan tetapi, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan kalau Aby berada di sana. Amanda mengayunkan kakinya, melangkah menuju kamar Anaknya, tetap saja dia tidak menemukan adanya Aby di dalam kamar.

Amanda hampir saja keluar lagi dari dalam kamar, tapi tiba-tiba berhenti karena ada sesuatu yang menyembul dari bawah bantal yang menarik perhatiannya. Amanda mengangkat bantal itu, dan meraih benda yang ternyata sebuah buku kecil, yang dia yakini milik Aby, karena ada namanya yang tertulis di atasnya.

Amanda membuka buku kecil itu, untuk melihat apa saja yang dituliskan oleh putranya itu.

Surat untuk Papa

Papa? ayah?

Kata yang sangat asing bagiku,tapi ingin sekali aku ucapkan.

Apa kabar papa? mungkin ak**u tidak tahu kalau aku pantas menanyakan kabar pada orang yang masih tanda tanya bagiku siapa dan di mana.

Papa,kenalkan, aku Abyasa, putra sulungmu. Aku memiliki seorang adik kembar perempuan namanya Anin.

Papa, kadang aku bertanya dalam hati, kenapa aku dan adikku bisa berbeda dengan teman-teman. Mereka memiliki orang tua yang lengkap tapi kenapa kami tidak? Mama selalu menyuruh Aby untuk bermain bersama dengan teman-teman, bukannya Aby tidak mau. Aby juga ingin sekali bermain dengan mereka. Tapi setiap kali mereka bercerita tentang papa mereka, Abi jadi sedih. Kalau dengan diam di rumah tidak buat Aby sedih, Aby akan diam saja di rumah.

Papa ...

tahu tidak salah satu cita-cita Aby yang sangat ingin sekali Aby capai? Aby ingin sekali membuat sebuah 'negri tanpa ayah' agar semua anak-anak yang di dalamnya bisa bahagia, dan tidak merasakan kalau dirinya beda dengan teman-temannya seperti yang Aby dan Anin rasakan.

Hal yang paling Aby suka itu 'tidur'. Karena dengan tidur, Aby berharap papa datang menyapa Aby dalam mimpi, sehingga Aby bisa merasakan bahagia punya papa walaupun hanya dalam mimpi.

Aby ingin membenci papa, karena sudah tega meninggalkan kami, tapi jujur papa, Aby tidak bisa. Aby tidak bisa membenci orang yang sama sekali Aby tidak kenal. Aby ingin bertanya sama mama, siapa papa kami? apa masih hidup atau sudah meninggal? kalau masih hidup, Aby ingin tahu siapa dan di mana? tapi kalau sudah meninggal, Aby ingin tahu di mana kuburanmu. Tapi Aby takut, mama jadi sedih bila Aby bertanya seperti itu. Aby hanya bisa berdoa semoga mama mau bercerita padaku dan Anin, siapa papa kami dan dimana sekarang.

Aby ingin sekali menyebut nama papa, setiap kali Aby berdoa, tapi mau menyebut nama siapa? Aby tidak tahu sama sekali nama papa.

Papa, Aby tahu kalau banyak yang bilang Aby aneh, masih kecil tapi sudah kaya orang dewasa. Tapi ini bukan keinginan Aby, pa. Aby hanya mau menjadi, anak laki-laki sekaligus kakak laki-laki yang bisa melindungi mama dan Anin.

Pa, Aby ingin sekali berteriak ' Aby benci papa!' tapi memelukmu adalah hal yang lebih Aby inginkan. Pa, Aby berdoa semoga suatu saat kita bisa bertemu, sehingga aku bisa benar-benar memelukmu.

Salam rindu dari Aby.

Amanda menutup kembali buku kecil yang berisi curhatan putranya. Pipi Amanda sudah basah bersimbah air mata. Amanda tidak pernah menyangka, di balik diamnya Aby, ternyata menyimpan kerinduan yang besar buat papanya. Dia berusaha menutupi kerinduan hanya untuk agar mamahnya tidak sedih.

"Apa yang harus ku lakukan nak? mama sendiri pun tidak tahu, siapa dan dimana papamu. Maafkan mama nak, maafkan!" Amanda mendekap buku kecil Aby ke dadanya dengan erat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah mengintip dan mengetahui kalau Ardan sudah berangkat kerja, Aby baru memberanikan diri untuk keluar dari tempat persembunyiannya yaitu di balik pohon. Dia berjalan gontai lewat belakang untuk menuju paviliun tempat dia, mama serta adiknya sekarang tinggal.

"Kamu kemana saja, Sayang?" Amanda mendekap erat Aby begitu Aby masuk.

"Aby tidak kemana-mana Kok, Mah. Aby tadi hanya berkeliling saja di luar." Aby mengembangkan senyumnya, menutupi semua kesedihannya.

"Bukannya,Mama harusnya sudah mulai berkerja hari ini? tapai kenapa mama masih ada di rumah?" tanya Aby dengan sedikit memiringkan kepalanya.

"Mama tadi mengkhwatirkanmu, makanya mama izin mulai masuk kerjanya besok saja." Amanda memberikan kecupan singkat di puncak kepala Aby.

"Mamah ke rumah utama dulu ya. Mama tidak enak sama Pak Rudi dan Ibu Amara." Aby menganggukkan kepalanya, dan langsung melangkah masuk ke dalam kamar begitu Amanda melangkah keluar.

"Kak, Aby!"

Baru saja Aby duduk di atas kasur, tiba-tiba Anin sudah muncul dengan wajah yang sangat pucat seperti tidak dialiri darah sama sekali, dan dari hidung mengeluarkan darah.

" Anin, kamu mimisan lagi?! Anin mengangguk lemah. Aby beranjak turun dari atas kasur dan langsung mendekati adiknya serta menyeka darah yang masih merembes keluar dari hidung Anin.

"Kamu tunggu di sini, kakak cari kapas di tas kakak dulu!" Aby berlari ke arah tasnya dan mencari benda yang selalu dia bawa dan simpan di sana. Karena dia tahu, kalau dia pasti membutuhkannya untuk membersihkan sekaligus menahan darah yang keluar dari hidung adiknya, yang beberapa bulan ini sering mimisan dan mengeluhkan sakit di perut.

"Apa perutmu sakit juga?" tanya Aby sambil me-lap hidung Anin. Dan Anin hanya menganggukkan kepala, mengiyakan.

"Kak, jangan kasih tahu mama ya? nanti mama jadi sedih lagi." desis Anin lirih sambil menahan sakit.

"Tapi kamu perlu diperiksa Anin.Kamu sudah lama mimisan dan sakit perut." ujar Aby.

"Ini hanya mimisan biasa aja, Kak. Mungkin karena tadi Anin kecapean, main sama oma Amara. Kalau perut yang sakit, mungkin karena nasi gorengnya tadi pedas," Anin memberikan alasan, menenangkan kakaknya.

"Tapi kamu sudah lama begini Anin. Mau sampai kapan kamu gak mau kasih tahu mama?" cecar Aby dengan suara yang mulai meninggi.

"Kasih tahu apa Kak? Anin baik-baik saja kok." Anin sekarang mau bobo dulu ya." Anin berjalan dengan sedikit pincang, sambil memegang punggungnya yang terasa sakit.

"Kenapa lagi punggung dan kakimu, Nin?" Aby dengan sigap membatu Anin berjalan menuju kasur.

"Entah Kak, sakitnya tiba-tiba!" desis Anin sambil meringis kesakitan.

"Aku harus kasih tahu mama!"

"Jangan, Kak! Anin mohon, nanti mama jadi sedih," wajah Anin memelas, memohon.

tbc

Terpopuler

Comments

MakBarudakh

MakBarudakh

Apa Anin keuna leukemia?

2024-03-11

0

MakBarudakh

MakBarudakh

othooorrr tanggungjawaaaab...
banjir niiiiiiiii....😭😭😭😭

2024-03-11

0

MakBarudakh

MakBarudakh

Mbrebeeess sudah bacanya...nyesek banget😭😭

2024-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 Tolong aku Tuan!
2 Sandiwara Lora.
3 Tidak mengenal sama sekali.
4 Aku akan mempertahankan anakku!
5 Tekad Jasmine.
6 Nggak mungkin itu dia.
7 Abyasa dan Anindita.
8 Bertemu Celyn.
9 Cerita Jasmine
10 Anin Viral
11 pengakuan Aby.
12 Anin diundang ke acara TV.
13 Lihat saja Amanda!
14 Rio bertemu Amanda.
15 Flashback Rio.
16 Pertemuan
17 Tawaran Rudi dan Amara.
18 Kenapa dia ada di sini?
19 Ingin memanggil Papa.
20 Surat untuk Papa.
21 Cemburu yang tak terungkap.
22 Ardan marah-marah.
23 Aku akan mematahkan tanganmu!
24 Ardan tidak mau kalah.
25 Kamu coba lihat ini!
26 Hasil diagnosa Anin
27 Harus donor tulang sumsum belakang.
28 Aku pasti bisa .
29 Apakah kamu menyukai Amanda?
30 Apa ada yang kamu sembunyikan dariku?
31 Rencana Rio
32 Karena kamu memang papaku!
33 Cerita Aby 1
34 misi ke dua Aby.
35 Akhir cerita Aby.
36 Pelukan pertama antara ayah dan anak.
37 meledek Rio.
38 Ardan melakukan test uji kecocokan
39 Laki-laki itu adalah aku.
40 Kamu harus menikahiku!
41 Transplantasi sumsum tulang belakang.
42 Jadi maukah kamu menikahiku?
43 Lora kembali beraksi.
44 Kemarahan Ardan
45 Jauhkan rasa iri!
46 Meninggal.
47 Radit menyesal?
48 mendarat darurat
49 Menarilah
50 Aku mencintaimu,Mas.
51 Mayonise tanpa pengawet
52 Mari bekerja sama!
53 Gombalan receh ala Ardan.
54 Boleh aku ikut membantu, Pa?
55 Ardan bertindak
56 Kemarahan Rio.
57 Rio yang sebenarnya.
58 Kemarahan Jasmine.
59 Pengakuan Johan.
60 Jangan sombong
61 Apa kamu mengenalku?
62 Nggak mau terlihat kalah.
63 Pers confrence
64 Di kantor polisi
65 Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku!
66 Bagas yang teraniaya
67 Kirim saja Clara jadi sekretarisku
68 Di kantor Bagas.
69 Penolakan Amanda
70 Kamu mau menikah denganku
71 Kabar bahagia
72 Kekagetan Bagas.
73 Menemukan kenyataan
74 Flashback Bagas
75 Bohong itu!
76 Aku wasitnya
77 Aku pura-pura gak tahu aja deh!
78 Periksa kandungan.
79 Aku ingin punya seorang kakak
80 Acara resepsi Bagas 1
81 Resepsi Bagas 2
82 Kebahagiaan Celyn
83 Season satu end
84 Pengumuman
85 Aby dijebak? (S2)
86 Aku capek
87 Kalian akan tahu akibatnya
88 Salah target
89 Tindakan Aby
90 Biarkan aku memikirkannya terlebih dulu!
91 Celyn sakit?
92 Kenjo ke rumah Celyn
93 Aku belum menikah, bagaimana mungkin?
94 Biarkan aku yang menikahinya!
95 Kenapa kamu tidak mau?
96 Ungkapan keraguan Celyn.
97 Karma itu ada
98 Boleh aku mengelus perutmu?
99 Kekagetan Kenjo
100 Apa benar kamu mencintaiku?
101 Galau
102 Kenjo Anin
103 Ingin makan Rujak
104 Kamu, aku pecat!
105 Kamu harus percaya diri!
106 Siapa wanita itu?
107 Dimana Celyn?
108 Jangan apa-apakan aku!
109 Maksudnya apa?
110 Bagaimana istriku, Dok?
111 Bangunlah Sayang!
112 Kamu mungkin salah dengar.
113 Aku malu!
114 Hukuman buat Gilang dan Shasa
115 Baby Arick dan Arend
116 Roni minta maaf!
117 Mari masuk calon suamiku!
118 Wanita seperti apa aku?
119 Alasan Bagas yang sebenarnya.
120 Merasa tertantang
121 Pacar pura-pura
122 Ambisimu lebih besar dari cintamu
123 Jangan mendekati calon istriku!
124 Dia bukan pacarku.
125 Mau dibawa kemana?
126 Penyelamatan baby Arend
127 Penyelamatan baby Arend 2
128 Kenyataan yang sulit diterima Shasa
129 Kamu ikuti Tuan, Adrian!
130 Jangan panggil aku Tuan.
131 Acara syukuran
132 Will you marry me?
133 Akhirnya
134 Kak Calvin, tolong aku!
135 Bersiap-siaplah menerima murka Om Bagas
136 Aku mencintaimu!
137 Tindakan Bagas.
138 Serba salah.
139 Istriku lebih segalanya dari anda
140 Aku tidak takut.
141 kalian harus secepatnya menikah!
142 Anin's wedding
143 Saling mengejek
144 Sahabat tidak ada akhlak!
145 Rencana bulan Madu
146 Bulan Madu.
147 Ciuman pertama
148 Kita berbeda dengan mereka
149 Ternyata seperti itu ceritanya
150 Apa tujuan Tuan Ardan ingin menemuiku?
151 Jangan Biarkan insecure mempengaruhimu!
152 Awasi mereka berdua!
153 Reyna dan Roni ke London
154 Rasa penasaran Adrian
155 Jaga kehormatan wanita yang kamu cintai
156 Mengurus butik lagi
157 Selingkuh apaan?
158 Adrian kesal
159 Kabar bahagia
160 Boleh aku meminta nomor kamu?
161 Kedatangan Mita ke apartemen
162 Ya, dia memang keras kepala
163 Antara bahagia dan takut
164 Arti kata sebentar buat seorang wanita
165 Antara percaya dan tidak percaya
166 Bab 166
167 Kama dan Kalila.
168 Cakra, Carlos dan Calista
169 Aku mau menikah
170 Berharap bahagia selalu (End)
171 Pengumuman
172 Ekstra part 1
173 Ekstra part 2
174 Bukan Up (Pengumuman)
175 Pengumuman
176 Bukan up (pengumuman)
177 Pengumuman lagi
178 Cerita baru
179 Pengumuman
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Tolong aku Tuan!
2
Sandiwara Lora.
3
Tidak mengenal sama sekali.
4
Aku akan mempertahankan anakku!
5
Tekad Jasmine.
6
Nggak mungkin itu dia.
7
Abyasa dan Anindita.
8
Bertemu Celyn.
9
Cerita Jasmine
10
Anin Viral
11
pengakuan Aby.
12
Anin diundang ke acara TV.
13
Lihat saja Amanda!
14
Rio bertemu Amanda.
15
Flashback Rio.
16
Pertemuan
17
Tawaran Rudi dan Amara.
18
Kenapa dia ada di sini?
19
Ingin memanggil Papa.
20
Surat untuk Papa.
21
Cemburu yang tak terungkap.
22
Ardan marah-marah.
23
Aku akan mematahkan tanganmu!
24
Ardan tidak mau kalah.
25
Kamu coba lihat ini!
26
Hasil diagnosa Anin
27
Harus donor tulang sumsum belakang.
28
Aku pasti bisa .
29
Apakah kamu menyukai Amanda?
30
Apa ada yang kamu sembunyikan dariku?
31
Rencana Rio
32
Karena kamu memang papaku!
33
Cerita Aby 1
34
misi ke dua Aby.
35
Akhir cerita Aby.
36
Pelukan pertama antara ayah dan anak.
37
meledek Rio.
38
Ardan melakukan test uji kecocokan
39
Laki-laki itu adalah aku.
40
Kamu harus menikahiku!
41
Transplantasi sumsum tulang belakang.
42
Jadi maukah kamu menikahiku?
43
Lora kembali beraksi.
44
Kemarahan Ardan
45
Jauhkan rasa iri!
46
Meninggal.
47
Radit menyesal?
48
mendarat darurat
49
Menarilah
50
Aku mencintaimu,Mas.
51
Mayonise tanpa pengawet
52
Mari bekerja sama!
53
Gombalan receh ala Ardan.
54
Boleh aku ikut membantu, Pa?
55
Ardan bertindak
56
Kemarahan Rio.
57
Rio yang sebenarnya.
58
Kemarahan Jasmine.
59
Pengakuan Johan.
60
Jangan sombong
61
Apa kamu mengenalku?
62
Nggak mau terlihat kalah.
63
Pers confrence
64
Di kantor polisi
65
Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku!
66
Bagas yang teraniaya
67
Kirim saja Clara jadi sekretarisku
68
Di kantor Bagas.
69
Penolakan Amanda
70
Kamu mau menikah denganku
71
Kabar bahagia
72
Kekagetan Bagas.
73
Menemukan kenyataan
74
Flashback Bagas
75
Bohong itu!
76
Aku wasitnya
77
Aku pura-pura gak tahu aja deh!
78
Periksa kandungan.
79
Aku ingin punya seorang kakak
80
Acara resepsi Bagas 1
81
Resepsi Bagas 2
82
Kebahagiaan Celyn
83
Season satu end
84
Pengumuman
85
Aby dijebak? (S2)
86
Aku capek
87
Kalian akan tahu akibatnya
88
Salah target
89
Tindakan Aby
90
Biarkan aku memikirkannya terlebih dulu!
91
Celyn sakit?
92
Kenjo ke rumah Celyn
93
Aku belum menikah, bagaimana mungkin?
94
Biarkan aku yang menikahinya!
95
Kenapa kamu tidak mau?
96
Ungkapan keraguan Celyn.
97
Karma itu ada
98
Boleh aku mengelus perutmu?
99
Kekagetan Kenjo
100
Apa benar kamu mencintaiku?
101
Galau
102
Kenjo Anin
103
Ingin makan Rujak
104
Kamu, aku pecat!
105
Kamu harus percaya diri!
106
Siapa wanita itu?
107
Dimana Celyn?
108
Jangan apa-apakan aku!
109
Maksudnya apa?
110
Bagaimana istriku, Dok?
111
Bangunlah Sayang!
112
Kamu mungkin salah dengar.
113
Aku malu!
114
Hukuman buat Gilang dan Shasa
115
Baby Arick dan Arend
116
Roni minta maaf!
117
Mari masuk calon suamiku!
118
Wanita seperti apa aku?
119
Alasan Bagas yang sebenarnya.
120
Merasa tertantang
121
Pacar pura-pura
122
Ambisimu lebih besar dari cintamu
123
Jangan mendekati calon istriku!
124
Dia bukan pacarku.
125
Mau dibawa kemana?
126
Penyelamatan baby Arend
127
Penyelamatan baby Arend 2
128
Kenyataan yang sulit diterima Shasa
129
Kamu ikuti Tuan, Adrian!
130
Jangan panggil aku Tuan.
131
Acara syukuran
132
Will you marry me?
133
Akhirnya
134
Kak Calvin, tolong aku!
135
Bersiap-siaplah menerima murka Om Bagas
136
Aku mencintaimu!
137
Tindakan Bagas.
138
Serba salah.
139
Istriku lebih segalanya dari anda
140
Aku tidak takut.
141
kalian harus secepatnya menikah!
142
Anin's wedding
143
Saling mengejek
144
Sahabat tidak ada akhlak!
145
Rencana bulan Madu
146
Bulan Madu.
147
Ciuman pertama
148
Kita berbeda dengan mereka
149
Ternyata seperti itu ceritanya
150
Apa tujuan Tuan Ardan ingin menemuiku?
151
Jangan Biarkan insecure mempengaruhimu!
152
Awasi mereka berdua!
153
Reyna dan Roni ke London
154
Rasa penasaran Adrian
155
Jaga kehormatan wanita yang kamu cintai
156
Mengurus butik lagi
157
Selingkuh apaan?
158
Adrian kesal
159
Kabar bahagia
160
Boleh aku meminta nomor kamu?
161
Kedatangan Mita ke apartemen
162
Ya, dia memang keras kepala
163
Antara bahagia dan takut
164
Arti kata sebentar buat seorang wanita
165
Antara percaya dan tidak percaya
166
Bab 166
167
Kama dan Kalila.
168
Cakra, Carlos dan Calista
169
Aku mau menikah
170
Berharap bahagia selalu (End)
171
Pengumuman
172
Ekstra part 1
173
Ekstra part 2
174
Bukan Up (Pengumuman)
175
Pengumuman
176
Bukan up (pengumuman)
177
Pengumuman lagi
178
Cerita baru
179
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!