Cerita Jasmine

"Jadi Celyn anak kamu?" Amanda mulai buka suara kembali,setelah beberapa saat lalu mereka berdua sibuk saling berpelukan melepas rindu. Jasmine yang ditanya, hanya mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Amanda.

"Jadi kamu sudah menikah?" lagi-lagi Jasmine mengangguk. Tapi raut wajahnya terlihat sedih saat menganggukkan kepalanya.

"Dimana suamimu? bagaimana kamu bisa tinggal di daerah Bekasi ini? bukannya kamu bekerja di Jakarta?" cecar Amanda beruntun.

"Stop bertanya tentang aku dulu! Sekarang kamu yang harus jawab pertanyaanku, kenapa kamu pergi, tanpa mengabariku sama sekali? kamu tahu nggak, aku capek mencari kamu kemana-mana." Sorot mata Jasmine sangat tajam, sehingga membuat Amanda menggigit bibirnya dan menghela napasnya dengan cukup panjang.

Dengan raut raut wajah yang sedih, Amanda pun menceritakan semua yang terjadi pada nya, termasuk alasan kenapa dia pergi tanpa memberitahu sahabatnya itu.

"Maaf, Jas! aku gak mau lagi merepotkanmu saat itu. Aku tahu kalau aku memberitahukan mu, kamu pasti akan berusaha untuk membantuku lagi." Amanda menatap Jasmine dengan wajah yang sendu.

"Kenapa kamu sampai berpikiran seperti itu? aku ini sahabatmu, jadi sudah sepantasnya aku membantumu."

"Kamu sudah terlalu banyak membantuku, makanya aku merasa nggak enak buat kasih tahu kamu apa yang sudah terjadi padaku," jelas Amanda.

Jasmine menghembuskan napasnya, tidak tega untuk marah melihat wajah memelas Amanda.

"Jadi apa yang kamu lakukan untuk membiayai hidupmu dan anakmu?" tanya Jasmine.

"Seperti yang kamu lihat, di depan ada 'steling', aku jualan sarapan pagi dan aku juga menerima laundry, Jas." Jasmine mangut-mangut, prihatin melihat kehidupan Amanda. "Ternyata hidupku lebih baik dari mu, Nda!" ucap Jasmine yang hanya berani dia ucapkan di dalam hati saja.

"Nda, bukannya kamu dulu pernah bilang kalau kamu mengandung anak kembar? tapi kenapa cuma ada satu?" Jasmine mengalihkan tatapannya ke arah Anin yang sedang asik bermain dengan Celyn.

"Oh, ada! dia ada di kamar. Tunggu aku panggil dia dulu," Amanda berdiri dan beranjak ke arah kamar yang tertutup dengan gorden tipis.

"Ini putra ku, Aby, Jas.__ Aby, kenalin, ini Tante Jasmine, mamanya Celyn. Tante Jasmine ini sahabat dekat mama dulu."

"Hallo Tante! namaku Aby!" Aby mengulurkan tangannya menjabat tangan lalu mencium punggung tangan Jasmine.

Jasmine memicingkan matanya menelisik wajah Aby, yang sepertinya pernah dia lihat di wajah seseorang.

"Kenapa,Tante? apa ada yang aneh di wajah Aby?" Aby memicingkan matanya, menatap curiga pada Jasmine.

"Ti-tidak ada. Cuma wajahmu, seperti mirip sama seseorang,tapi Tante lupa siapa. kamu sudah sekolah?" seulas senyuman terbit di bibir Jasmine, untuk mencairkan ketegangan yang sempat tercipta.

"Sudah, Tan.Aku dan adikku masih TK, tapi sebentar lagi akan masuk SD, " jawaban Aby yang terdengar dingin, membuat Jasmine kembali mengingat, kalau cara berbicara Aby juga mirip seseorang yang dia kenal.

"Ardan!" desis Jasmine menyebut nama pria itu lirih, mirip gumaman hingga hampir tidak terdengar.

"Tante bilang apa? bisa Tante ulangi? maaf Aby tidak dengar tadi."

"Oh, tidak ada! tante tidak bilang apa-apa kok tadi." sangkal Jasmine dengan senyuman yang tidak pernah tanggal dari bibirnya. Namun, senyuman Jasmine tidak mengembang dengan sempurna,justru lebih mengarah ke arah 'kikuk'.

"Sial! masih kecil begini saja auranya sudah bisa buat aku merasa terintimidasi, apalagi sudah besar nanti, " Jasmine berbisik pada dirinya sendiri seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Tapi, dia memang benar mirip seperti Ardan. Bukan cuma muka, sifat juga sama. Tapi, gak mungkin dia ada hubungannya dengan Ardan. Mungkin ini hanya kebetulan saja," lagi-lagi terjadi perang batin di benak Jasmine.

"Maaf Tante, Aby mau kembali ke kamar, boleh? soalnya ada yang sedang Aby kerjakan di kamar."

"Oh, bo-boleh!" Aby langsung beranjak masuk ke dalam kamar, setelah mendengar Jasmine yang sudah mengizinkannya.

"Sial! bisa-bisanya aku gugup di depan anak kecil. Tapi dia bukan seperti anak kecil. dia itu orang dewasa yang bersembunyi di tubuh anak kecil," batin Jasmine dengan tatapan yang tidak lepas ke arah pintu kamar yang baru saja dimasuki oleh bocah kecil tapi bersikap dewasa itu.

"Hei, kenapa melamun? ada apa?" Jasmine tersentak kaget, begitu Amanda muncul dengan bawa nampan berisi minuman di atasnya.

"Nggak pa-pa,Nda!" elak Jasmine.

"Nih minum dulu! maaf, adanya cuma itu," Amanda menunjuk ke arah teh manis dingin yang sudah dia letakkan di atas meja.

"Tidak apa-apa, Nda!"

"Oh ya, sekarang giliran kamu yang cerita, dimana suami kamu? apa dia lagi kerja sekarang? apa dia tampan?" cecar Amanda beruntun, tanpa memberikan kesempatan buat Jasmine untuk menjawab.

"Nanya satu-satu napa, Nda? aku jadi bingung mau jawab yang mana dulu."

Amanda terkekeh mendengar protesan yang dilontarkan Jasmine. " Terserah kamu deh mau jawab yang mana dulu."

Jasmine menarik napas dalam-dalam terlebih dulu, kemudian dia menghembuskannya kembali keluar. "Kalau kamu tanya dia tampan atau tidak, jawabnya 'ya' dia sangat tampan. Kalau masalah dia sekarang lagi kerja atau nggak, bisa iya bisa tidak." ucapan Jasmine terasa ambigu sehingga menimbulkan kerutan di kening Amanda.

"Maksud kamu? kenapa kamu bisa tidak tahu suami kamu sekarang sedang bekerja atau nggak?"

"Aku sudah menikah, iya. Tapi mungkin sekarang dia bukan suami ku lagi. Karena aku yakin kalau dia sudah menandatangani surat gugatan cerai yang ku kirimkan ke dia." manik mata Jasmine tampak sudah penuh dengan cairan bening yang masih berusaha untuk dia bendung agar tidak keluar.

"Tolong kamu cerita dengan jelas, jangan berteka-teki, karena aku sama sekali tidak mengerti. Kenapa kamu menceraikan suami kamu? apa dia bukan suami yang baik?"

Jasmine menggelengkan kepalanya. "Dia suami yang baik dan bertanggung jawab. Tapi dia tidak pernah mencintaiku. Dia mencintai wanita lain, Nda!" cairan bening yang berusaha dia bendung agar tidak keluar, akhirnya berhasil lolos dan merembes membasahi pipi Jasmine.

Amanda bergeming, berusaha mencerna apa yang baru saja diucapkan oleh Jasmine.

"Jas,aku semakin bingung! bagaimana bisa kamu menikah dengan laki-laki yang tidak mencintaimu, dan Celyn?" Amanda menggantung ucapannya di udara, karena dia yakin, Jasmine pasti bisa menangkap maksud perkataannya, tanpa harus bertanya panjang lebar.

"Hmm, yang jelas kami menikah memang bukan karena cinta. Kami menikah karena sesuatu yang tidak bisa aku jelaskan padamu sekarang.Tapi, seiring waktu, di hatiku mulai tumbuh benih cinta padanya, dan aku tidak pernah menyesal menikah dengannya. Selama Kami menikah, dia sama sekali tidak pernah menyentuhku. Sampai suatu saat, dia pulang dalam keadaan mabuk, dan kamu pasti tahu apa yang terjadi. Aku begitu bahagia ketika aku mendapati diriku hamil anaknya. Aku berharap dia bisa mencintaiku dengan kehadiran anaknya di dalam rahimku. Ternyata aku salah. Dia masih mencintai gadis yang selama ini dia cari. Selama aku hamil, dia memang bertanggung jawab dan perhatian pada kandunganku, tapi cukup dengan kandunganku saja, bukan dengan ku. Awalnya aku masih memilih untuk bertahan, setelah Jocelyn lahir berharap dia bisa mencintaiku setelah aku melahirkan anak untuknya. Lagi-lagi aku salah, Nda. Akhirnya aku pun memutuskan membawa Celyn pergi, di usia Celyn yang ke 6 bulan. Tapi, terlebih dulu aku meninggalkan surat gugatan cerai di atas meja. Aku yakin kalau sekarang dia pasti sudah menandatanganinya." jelas Jasmine panjang lebar, tanpa mengambil jeda sama sekali.

"Makanya, aku buka toko bunga dan menerima pesanan.Karena Celyn tidak ada yang jaga, terpaksa aku bawa dia terus ketika harus mengantarkan pesanan bunga." sambung Jasmin kembali menjelaskan.

Tbc

Terpopuler

Comments

MakBarudakh

MakBarudakh

Waduuuh
kalau jasmine jadi menikah sam ardan

pelik lah masalahnya...

2024-03-10

0

Ahmad Al Hambaly

Ahmad Al Hambaly

mudah²han bukan ardan

2024-01-22

2

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

apa dia nikah sama ardan?

2023-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 Tolong aku Tuan!
2 Sandiwara Lora.
3 Tidak mengenal sama sekali.
4 Aku akan mempertahankan anakku!
5 Tekad Jasmine.
6 Nggak mungkin itu dia.
7 Abyasa dan Anindita.
8 Bertemu Celyn.
9 Cerita Jasmine
10 Anin Viral
11 pengakuan Aby.
12 Anin diundang ke acara TV.
13 Lihat saja Amanda!
14 Rio bertemu Amanda.
15 Flashback Rio.
16 Pertemuan
17 Tawaran Rudi dan Amara.
18 Kenapa dia ada di sini?
19 Ingin memanggil Papa.
20 Surat untuk Papa.
21 Cemburu yang tak terungkap.
22 Ardan marah-marah.
23 Aku akan mematahkan tanganmu!
24 Ardan tidak mau kalah.
25 Kamu coba lihat ini!
26 Hasil diagnosa Anin
27 Harus donor tulang sumsum belakang.
28 Aku pasti bisa .
29 Apakah kamu menyukai Amanda?
30 Apa ada yang kamu sembunyikan dariku?
31 Rencana Rio
32 Karena kamu memang papaku!
33 Cerita Aby 1
34 misi ke dua Aby.
35 Akhir cerita Aby.
36 Pelukan pertama antara ayah dan anak.
37 meledek Rio.
38 Ardan melakukan test uji kecocokan
39 Laki-laki itu adalah aku.
40 Kamu harus menikahiku!
41 Transplantasi sumsum tulang belakang.
42 Jadi maukah kamu menikahiku?
43 Lora kembali beraksi.
44 Kemarahan Ardan
45 Jauhkan rasa iri!
46 Meninggal.
47 Radit menyesal?
48 mendarat darurat
49 Menarilah
50 Aku mencintaimu,Mas.
51 Mayonise tanpa pengawet
52 Mari bekerja sama!
53 Gombalan receh ala Ardan.
54 Boleh aku ikut membantu, Pa?
55 Ardan bertindak
56 Kemarahan Rio.
57 Rio yang sebenarnya.
58 Kemarahan Jasmine.
59 Pengakuan Johan.
60 Jangan sombong
61 Apa kamu mengenalku?
62 Nggak mau terlihat kalah.
63 Pers confrence
64 Di kantor polisi
65 Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku!
66 Bagas yang teraniaya
67 Kirim saja Clara jadi sekretarisku
68 Di kantor Bagas.
69 Penolakan Amanda
70 Kamu mau menikah denganku
71 Kabar bahagia
72 Kekagetan Bagas.
73 Menemukan kenyataan
74 Flashback Bagas
75 Bohong itu!
76 Aku wasitnya
77 Aku pura-pura gak tahu aja deh!
78 Periksa kandungan.
79 Aku ingin punya seorang kakak
80 Acara resepsi Bagas 1
81 Resepsi Bagas 2
82 Kebahagiaan Celyn
83 Season satu end
84 Pengumuman
85 Aby dijebak? (S2)
86 Aku capek
87 Kalian akan tahu akibatnya
88 Salah target
89 Tindakan Aby
90 Biarkan aku memikirkannya terlebih dulu!
91 Celyn sakit?
92 Kenjo ke rumah Celyn
93 Aku belum menikah, bagaimana mungkin?
94 Biarkan aku yang menikahinya!
95 Kenapa kamu tidak mau?
96 Ungkapan keraguan Celyn.
97 Karma itu ada
98 Boleh aku mengelus perutmu?
99 Kekagetan Kenjo
100 Apa benar kamu mencintaiku?
101 Galau
102 Kenjo Anin
103 Ingin makan Rujak
104 Kamu, aku pecat!
105 Kamu harus percaya diri!
106 Siapa wanita itu?
107 Dimana Celyn?
108 Jangan apa-apakan aku!
109 Maksudnya apa?
110 Bagaimana istriku, Dok?
111 Bangunlah Sayang!
112 Kamu mungkin salah dengar.
113 Aku malu!
114 Hukuman buat Gilang dan Shasa
115 Baby Arick dan Arend
116 Roni minta maaf!
117 Mari masuk calon suamiku!
118 Wanita seperti apa aku?
119 Alasan Bagas yang sebenarnya.
120 Merasa tertantang
121 Pacar pura-pura
122 Ambisimu lebih besar dari cintamu
123 Jangan mendekati calon istriku!
124 Dia bukan pacarku.
125 Mau dibawa kemana?
126 Penyelamatan baby Arend
127 Penyelamatan baby Arend 2
128 Kenyataan yang sulit diterima Shasa
129 Kamu ikuti Tuan, Adrian!
130 Jangan panggil aku Tuan.
131 Acara syukuran
132 Will you marry me?
133 Akhirnya
134 Kak Calvin, tolong aku!
135 Bersiap-siaplah menerima murka Om Bagas
136 Aku mencintaimu!
137 Tindakan Bagas.
138 Serba salah.
139 Istriku lebih segalanya dari anda
140 Aku tidak takut.
141 kalian harus secepatnya menikah!
142 Anin's wedding
143 Saling mengejek
144 Sahabat tidak ada akhlak!
145 Rencana bulan Madu
146 Bulan Madu.
147 Ciuman pertama
148 Kita berbeda dengan mereka
149 Ternyata seperti itu ceritanya
150 Apa tujuan Tuan Ardan ingin menemuiku?
151 Jangan Biarkan insecure mempengaruhimu!
152 Awasi mereka berdua!
153 Reyna dan Roni ke London
154 Rasa penasaran Adrian
155 Jaga kehormatan wanita yang kamu cintai
156 Mengurus butik lagi
157 Selingkuh apaan?
158 Adrian kesal
159 Kabar bahagia
160 Boleh aku meminta nomor kamu?
161 Kedatangan Mita ke apartemen
162 Ya, dia memang keras kepala
163 Antara bahagia dan takut
164 Arti kata sebentar buat seorang wanita
165 Antara percaya dan tidak percaya
166 Bab 166
167 Kama dan Kalila.
168 Cakra, Carlos dan Calista
169 Aku mau menikah
170 Berharap bahagia selalu (End)
171 Pengumuman
172 Ekstra part 1
173 Ekstra part 2
174 Bukan Up (Pengumuman)
175 Pengumuman
176 Bukan up (pengumuman)
177 Pengumuman lagi
178 Cerita baru
179 Pengumuman
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Tolong aku Tuan!
2
Sandiwara Lora.
3
Tidak mengenal sama sekali.
4
Aku akan mempertahankan anakku!
5
Tekad Jasmine.
6
Nggak mungkin itu dia.
7
Abyasa dan Anindita.
8
Bertemu Celyn.
9
Cerita Jasmine
10
Anin Viral
11
pengakuan Aby.
12
Anin diundang ke acara TV.
13
Lihat saja Amanda!
14
Rio bertemu Amanda.
15
Flashback Rio.
16
Pertemuan
17
Tawaran Rudi dan Amara.
18
Kenapa dia ada di sini?
19
Ingin memanggil Papa.
20
Surat untuk Papa.
21
Cemburu yang tak terungkap.
22
Ardan marah-marah.
23
Aku akan mematahkan tanganmu!
24
Ardan tidak mau kalah.
25
Kamu coba lihat ini!
26
Hasil diagnosa Anin
27
Harus donor tulang sumsum belakang.
28
Aku pasti bisa .
29
Apakah kamu menyukai Amanda?
30
Apa ada yang kamu sembunyikan dariku?
31
Rencana Rio
32
Karena kamu memang papaku!
33
Cerita Aby 1
34
misi ke dua Aby.
35
Akhir cerita Aby.
36
Pelukan pertama antara ayah dan anak.
37
meledek Rio.
38
Ardan melakukan test uji kecocokan
39
Laki-laki itu adalah aku.
40
Kamu harus menikahiku!
41
Transplantasi sumsum tulang belakang.
42
Jadi maukah kamu menikahiku?
43
Lora kembali beraksi.
44
Kemarahan Ardan
45
Jauhkan rasa iri!
46
Meninggal.
47
Radit menyesal?
48
mendarat darurat
49
Menarilah
50
Aku mencintaimu,Mas.
51
Mayonise tanpa pengawet
52
Mari bekerja sama!
53
Gombalan receh ala Ardan.
54
Boleh aku ikut membantu, Pa?
55
Ardan bertindak
56
Kemarahan Rio.
57
Rio yang sebenarnya.
58
Kemarahan Jasmine.
59
Pengakuan Johan.
60
Jangan sombong
61
Apa kamu mengenalku?
62
Nggak mau terlihat kalah.
63
Pers confrence
64
Di kantor polisi
65
Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku!
66
Bagas yang teraniaya
67
Kirim saja Clara jadi sekretarisku
68
Di kantor Bagas.
69
Penolakan Amanda
70
Kamu mau menikah denganku
71
Kabar bahagia
72
Kekagetan Bagas.
73
Menemukan kenyataan
74
Flashback Bagas
75
Bohong itu!
76
Aku wasitnya
77
Aku pura-pura gak tahu aja deh!
78
Periksa kandungan.
79
Aku ingin punya seorang kakak
80
Acara resepsi Bagas 1
81
Resepsi Bagas 2
82
Kebahagiaan Celyn
83
Season satu end
84
Pengumuman
85
Aby dijebak? (S2)
86
Aku capek
87
Kalian akan tahu akibatnya
88
Salah target
89
Tindakan Aby
90
Biarkan aku memikirkannya terlebih dulu!
91
Celyn sakit?
92
Kenjo ke rumah Celyn
93
Aku belum menikah, bagaimana mungkin?
94
Biarkan aku yang menikahinya!
95
Kenapa kamu tidak mau?
96
Ungkapan keraguan Celyn.
97
Karma itu ada
98
Boleh aku mengelus perutmu?
99
Kekagetan Kenjo
100
Apa benar kamu mencintaiku?
101
Galau
102
Kenjo Anin
103
Ingin makan Rujak
104
Kamu, aku pecat!
105
Kamu harus percaya diri!
106
Siapa wanita itu?
107
Dimana Celyn?
108
Jangan apa-apakan aku!
109
Maksudnya apa?
110
Bagaimana istriku, Dok?
111
Bangunlah Sayang!
112
Kamu mungkin salah dengar.
113
Aku malu!
114
Hukuman buat Gilang dan Shasa
115
Baby Arick dan Arend
116
Roni minta maaf!
117
Mari masuk calon suamiku!
118
Wanita seperti apa aku?
119
Alasan Bagas yang sebenarnya.
120
Merasa tertantang
121
Pacar pura-pura
122
Ambisimu lebih besar dari cintamu
123
Jangan mendekati calon istriku!
124
Dia bukan pacarku.
125
Mau dibawa kemana?
126
Penyelamatan baby Arend
127
Penyelamatan baby Arend 2
128
Kenyataan yang sulit diterima Shasa
129
Kamu ikuti Tuan, Adrian!
130
Jangan panggil aku Tuan.
131
Acara syukuran
132
Will you marry me?
133
Akhirnya
134
Kak Calvin, tolong aku!
135
Bersiap-siaplah menerima murka Om Bagas
136
Aku mencintaimu!
137
Tindakan Bagas.
138
Serba salah.
139
Istriku lebih segalanya dari anda
140
Aku tidak takut.
141
kalian harus secepatnya menikah!
142
Anin's wedding
143
Saling mengejek
144
Sahabat tidak ada akhlak!
145
Rencana bulan Madu
146
Bulan Madu.
147
Ciuman pertama
148
Kita berbeda dengan mereka
149
Ternyata seperti itu ceritanya
150
Apa tujuan Tuan Ardan ingin menemuiku?
151
Jangan Biarkan insecure mempengaruhimu!
152
Awasi mereka berdua!
153
Reyna dan Roni ke London
154
Rasa penasaran Adrian
155
Jaga kehormatan wanita yang kamu cintai
156
Mengurus butik lagi
157
Selingkuh apaan?
158
Adrian kesal
159
Kabar bahagia
160
Boleh aku meminta nomor kamu?
161
Kedatangan Mita ke apartemen
162
Ya, dia memang keras kepala
163
Antara bahagia dan takut
164
Arti kata sebentar buat seorang wanita
165
Antara percaya dan tidak percaya
166
Bab 166
167
Kama dan Kalila.
168
Cakra, Carlos dan Calista
169
Aku mau menikah
170
Berharap bahagia selalu (End)
171
Pengumuman
172
Ekstra part 1
173
Ekstra part 2
174
Bukan Up (Pengumuman)
175
Pengumuman
176
Bukan up (pengumuman)
177
Pengumuman lagi
178
Cerita baru
179
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!