Kenapa dia ada di sini?

Setelah selesai memasukan semua barang-barang bawaan Amanda ke dalam bagasi mobil, Amanda izin sebentar untuk berpamitan dengan tetangga dan Pak RT, khususnya Elsa, yang pasti akan merasa kehilangan Anin yang sudah dia anggap seperti adik sendiri.

10 menit kemudian Amanda dan kedua anaknya sudah kembali dan masuk ke dalam mobil yang dikemudikan oleh Rudi sendiri.

"Mudah-mudahan keputusan yang aku ambil ini sudah benar. Aku berharap kedua anakku akan mendapat masa depan yang baik, dan ini adalah jalan untuk mencapainya." bisik Amanda pada dirinya sendiri.

"Astaga! harusnya aku mengabari Jasmine dulu." Amanda merogoh tasnya mencari-cari handphonenya.

"Ah, udahlah biarin saja, nanti saja aku mengabarinya. Mungkin sekarang dia lagi melepas rindu dengan suaminya." Amanda mengurungkan niatnya untuk menghubungi Jasmine.

Lima menit, setelah mereka meninggalkan rumah kontrakan Amanda, sebuah mobil berwarna merah, terlihat berhenti di depan rumah itu. Tampak seorang pria yang tidak lain adalah Radit, turun dari dalam mobil. Dengan langkah pasti dan terkesan angkuh, Radit melangkah mendekati pintu, dan mulai mengetuk sambil berkali-kali memanggil nama Amanda.

"Maaf,Pak, Mbak Amandanya baru saja pergi, dan tidak akan tinggal di sini lagi," ucap tetangga Amanda yang kebetulan mendengar suara Radit.

Radit mendesah kecewa. Padahal tadi dia sudah berharap sekali bisa bertemu dengan Amanda hari ini. "Apa Ibu tahu, kemana dia pindah?"

"Kurang tahu,Pak. Cuma aku tahunya ke Jakarta.Kalau alamat tepatnya aku tidak tahu."

"Oh, begitu? ya udah terima kasih! Radit melangkah kembali dengan gontai menuju mobilnya. Setelah dia masuk dia pun melesatkan mobilnya dengan perasaan kecewa.

Tanpa dia sadari dari arah belakang tampak mobil lain yang menguntitnya dari tadi. Siapa lagi dia kalau bukan Lora, yang tidak rela melihat Amanda bahagia.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Langit sudah mulai berganti warna, dari yang semula terang, berangsur-angsur berubah menjadi warna jingga, seiring cahaya mentari yang mulai terbenam di barat.

Mobil yang dikemudikan oleh Rudi Bagaskara, berhenti di sebuah rumah mewah bergaya Eropa. Luas pekarangannya pun sangat lah luas.

Amanda memandang takjub, dengan mata yang membesar dan mulut yang sedikit terbuka. Dia tidak menyangka kalau dia akan bisa menginjak rumah yang bahkan tidak berani dia mimpikan sebelumnya.

"Pak Kardi, tolong turunkan barang-barang yang ada di bagasi dan bawa ke paviliun belakang ya!" titah Rudi pada sekuriti rumah.

"Ayo, Amanda kita langsung ke paviliun belakang, habis itu kita makan malam. Ardan sibuk hari ini, jadi mungkin tidak makan malam di rumah." Amara menggandeng tangan Aby dan Anin dan Amanda menyusul dari belakang, dengan mata yang masih mengedar, mengitari segala penjuru pekarangan rumah itu.

"Dari luar saja sudah sangat mewah, di dalam pasti lebih mewah lagi," Amanda berdecak, mengagumi arsitektur rumah mewah keluarga Bagaskara ini.

Benar dugaan Amanda, interior di dalam rumah itupun sangat menakjubkan, dan dihiasi dengan benda-benda yang pastinya sangat mahal sehingga untuk sekedar menyentuhnya pun, Amanda tidak memiliki keberanian.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam lebih 15 menit, ketika mobil Ardan memasuki pekarangan rumahnya. Hari ini, adalah hari yang sangat melelahkan baginya, karena ketidakhadiran Rio di kantor. Awalnya tidak ada pekerjaan yang terlalu 'urgent' makanya dia mengizinkan Rio untuk tidak masuk kerja. Akan tetapi, ketika hari sudah siang, tiba-tiba ada masalah yang terjadi di kantor cabang. Sehingga mau tidak mau, Ardan akhirnya harus turun tangan sendiri dalam menyelesaikan masalah itu.

Ardan melangkah memasuki rumahnya dengan jas yang dia sampirkan di lengannya sedangkan tangan lain sibuk melonggarkan ikatan dasi di lehernya.

Kening Ardan berkerut, begitu telinganya samar-samar menangkap suara tawa dari arah ruang keluarga. Ardan tahu, kalau suara tawa bariton itu adalah suara papanya. Yang membuat Ardan bingung , ada suara tawa anak kecil yang menemani papanya tertawa.

Dengan rasa penasaran yang membuncah, Ardan melangkah ke arah datangnya suara tawa. Kening Ardan semakin berkerut, begitu melihat papanya yang lagi bermain catur dengan seorang anak kecil yang dia tidak tahu siapa, karena bocah kecil itu membelakanginya.

"Udah pulang Dan?" sapa Rudi yang hanya melirik sekilas putranya.

"Sudah,Pa! Papa main catur dengan siapa sih? kok kelihatannya seru." Ardan mengayunkan langkahnya, mendekat ke arah papahnya dan bocah laki-laki itu.

Bocah laki-laki, atau Aby, berdiri dari tempat dia duduk,dan memutar tubuhnya untuk menoleh ke arah kedatangan Ardan.

"Kamu? bukannya kamu Aby, bocah yang Kemarin diundang ke acara TV itu?" Ardan terbeliak kaget.

"Iya, Om!" Aby menghampiri Ardan, lalu mengulurkan tangan, menjabat serta mencium punggung tangannya.

Tanpa Ardan sadari, ada seulas senyuman yang terbit di bibirnya. Tangan kanannya juga terayun, mengelus lembut kepala Aby. Kemudian Ardan berjongkok, mensejajarkan dirinya dengan tinggi Aby.

"Kenapa Aby bisa sampai ke sini?" suara Ardan yang biasanya dingin, tiba-tiba berubah sangat lembut.

"Aby ..." Aby mengalihkan tatapannya ke arah Rudi, seperti meminta bantuan untuk menjelaskan pada Ardan.

Seolah mengerti maksud tatapan Aby, Rudi tersenyum dan menepuk pundak Ardan dengan lembut dari belakang.

"Papa dan mama yang bawa dia ke sini. Papa dan mama sangat kesepian, ingin cepat-cepat punya cucu. Tapi bagaimana mau dapat cucu, satu-satunya orang yang berpotensi buat kasih cucu, masih mengeram telur, yang entah kapan menetasnya," terang Rudi, yang diselipin bumbu-bumbu sindiran di dalam ucapannya.

Ardan berdecak dan melirik tidak senang pada papanya. "Sabar napa sih pa? bukannya Ardan sudah janji, kalau di usia 35 Ardan belum bertemu dengan orang yang bisa membuat Ardan jatuh cinta, Ardan akan mau menikah dengan siapapun pilihan mama dan papa."

"Dan kamu harus ingat, waktunya tinggal 3 bulan lagi. Mulai sekarang sepertinya aku dan mamamu akan membuat list calon mantu,"

Ardan menghela napas, begitu mengingat fakta, kalau 3 bulan lagi dia akan berusia 35 tahun.

"Apa dia ini putramu, yang Opa bilang mirip denganku tadi?" celetuk Aby tiba-tiba dengan mata yang menatap ke arah Ardan.

"Heh? opa?" gumam Ardan hampir mirip dengan bisikan.

"Iya, ini yang Opa ceritakan tadi. Sekarang kita lanjut aja main caturnya, jangan pedulikan pria tua itu."

Ardan menggeram mendengar sindiran papanya, kemudian dia melangkah meninggalkan kedua laki-laki berbeda usia itu, menuju kamarnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Cahaya bulan dan bintang berangsur-angsur mulai meredup, karena cahaya mentari yang mulai muncul untuk menyapa bumi Indonesia dari ufuk timur.

Cahaya silau mentari yang membias masuk melalui lubang-lubang kecil dan dari arah gorden tipis berwana putih, membangunkan Ardan yang tadinya masih bergelung di bawah selimut. Ardan mengusap-usap matanya, lalu merentangkan kedua tangan dengan mulut yang terbuka lebar.

Ardan, dengan malas beranjak turun dari atas kasur, melangkah menuju balkon untuk mendapatkan udara pagi yang segar sebelum dia mandi.

Di saat dia tengah melakukan perenggangan otot-otot tubuhnya yang kaku, tanpa sengaja, matanya menangkap pemandangan, dari arah paviliun. Ardan melihat wanita yang tidak bisa dia pungkiri sedikitnya sudah menarik perhatiannya sejak pertama bertemu. Saat bersamaan pula, wanita itu juga kini tengah menatapnya. Pandangan keduanya terpaut untuk beberapa saat,sampai akhirnya Ardan sadar kalau dirinya bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek karet di atas lutut. Ardan mengakhiri tatapan mereka dengan berlari masuk meninggalkan wanita yang wajahnya kini tengah bersemu merah.

"Astaga! kenapa wanita itu ada di sini? apa papa dan mama juga mengajaknya ke sini?" batin Ardan sambil menyentuh dadanya, karena jantungnya tiba-tiba berolah raga di dalam sana.

Tbc

Please like, vote dan komen dong gais. Kasih hadiah juga boleh.😍🙏🤗

Terpopuler

Comments

Lilisdayanti

Lilisdayanti

TBC cinta tapi buta,, biar depan mata ko panggah ora ngeh,, Lila Lila gumus aing 🤣🤣 meni hayang nyolok tah kana panon,,sui sui ko hadehhhh piye to kang kang,,matane opo ora keto,,apa haruh anaknya kecelakaan dulu kurang darah terus donor darah,,baru ngeh gitu 🤔🤔 CEO goblig bodo oon tolol belegug,,bento apa lagi boloon lelet cengoh haiiissssss ko aqu yg sewot ya 😂😂😂 dasar mak emak rempong 🤣🤣🤣🤣

2023-12-17

1

Chesta Haydar

Chesta Haydar

akhirnya takdir mempertemukan mereka walau mereka gak ada yg tau.

2023-06-30

2

Chesta Haydar

Chesta Haydar

buhahahaha telornya udh menetas 2 sekaligus papa rudi

2023-06-30

0

lihat semua
Episodes
1 Tolong aku Tuan!
2 Sandiwara Lora.
3 Tidak mengenal sama sekali.
4 Aku akan mempertahankan anakku!
5 Tekad Jasmine.
6 Nggak mungkin itu dia.
7 Abyasa dan Anindita.
8 Bertemu Celyn.
9 Cerita Jasmine
10 Anin Viral
11 pengakuan Aby.
12 Anin diundang ke acara TV.
13 Lihat saja Amanda!
14 Rio bertemu Amanda.
15 Flashback Rio.
16 Pertemuan
17 Tawaran Rudi dan Amara.
18 Kenapa dia ada di sini?
19 Ingin memanggil Papa.
20 Surat untuk Papa.
21 Cemburu yang tak terungkap.
22 Ardan marah-marah.
23 Aku akan mematahkan tanganmu!
24 Ardan tidak mau kalah.
25 Kamu coba lihat ini!
26 Hasil diagnosa Anin
27 Harus donor tulang sumsum belakang.
28 Aku pasti bisa .
29 Apakah kamu menyukai Amanda?
30 Apa ada yang kamu sembunyikan dariku?
31 Rencana Rio
32 Karena kamu memang papaku!
33 Cerita Aby 1
34 misi ke dua Aby.
35 Akhir cerita Aby.
36 Pelukan pertama antara ayah dan anak.
37 meledek Rio.
38 Ardan melakukan test uji kecocokan
39 Laki-laki itu adalah aku.
40 Kamu harus menikahiku!
41 Transplantasi sumsum tulang belakang.
42 Jadi maukah kamu menikahiku?
43 Lora kembali beraksi.
44 Kemarahan Ardan
45 Jauhkan rasa iri!
46 Meninggal.
47 Radit menyesal?
48 mendarat darurat
49 Menarilah
50 Aku mencintaimu,Mas.
51 Mayonise tanpa pengawet
52 Mari bekerja sama!
53 Gombalan receh ala Ardan.
54 Boleh aku ikut membantu, Pa?
55 Ardan bertindak
56 Kemarahan Rio.
57 Rio yang sebenarnya.
58 Kemarahan Jasmine.
59 Pengakuan Johan.
60 Jangan sombong
61 Apa kamu mengenalku?
62 Nggak mau terlihat kalah.
63 Pers confrence
64 Di kantor polisi
65 Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku!
66 Bagas yang teraniaya
67 Kirim saja Clara jadi sekretarisku
68 Di kantor Bagas.
69 Penolakan Amanda
70 Kamu mau menikah denganku
71 Kabar bahagia
72 Kekagetan Bagas.
73 Menemukan kenyataan
74 Flashback Bagas
75 Bohong itu!
76 Aku wasitnya
77 Aku pura-pura gak tahu aja deh!
78 Periksa kandungan.
79 Aku ingin punya seorang kakak
80 Acara resepsi Bagas 1
81 Resepsi Bagas 2
82 Kebahagiaan Celyn
83 Season satu end
84 Pengumuman
85 Aby dijebak? (S2)
86 Aku capek
87 Kalian akan tahu akibatnya
88 Salah target
89 Tindakan Aby
90 Biarkan aku memikirkannya terlebih dulu!
91 Celyn sakit?
92 Kenjo ke rumah Celyn
93 Aku belum menikah, bagaimana mungkin?
94 Biarkan aku yang menikahinya!
95 Kenapa kamu tidak mau?
96 Ungkapan keraguan Celyn.
97 Karma itu ada
98 Boleh aku mengelus perutmu?
99 Kekagetan Kenjo
100 Apa benar kamu mencintaiku?
101 Galau
102 Kenjo Anin
103 Ingin makan Rujak
104 Kamu, aku pecat!
105 Kamu harus percaya diri!
106 Siapa wanita itu?
107 Dimana Celyn?
108 Jangan apa-apakan aku!
109 Maksudnya apa?
110 Bagaimana istriku, Dok?
111 Bangunlah Sayang!
112 Kamu mungkin salah dengar.
113 Aku malu!
114 Hukuman buat Gilang dan Shasa
115 Baby Arick dan Arend
116 Roni minta maaf!
117 Mari masuk calon suamiku!
118 Wanita seperti apa aku?
119 Alasan Bagas yang sebenarnya.
120 Merasa tertantang
121 Pacar pura-pura
122 Ambisimu lebih besar dari cintamu
123 Jangan mendekati calon istriku!
124 Dia bukan pacarku.
125 Mau dibawa kemana?
126 Penyelamatan baby Arend
127 Penyelamatan baby Arend 2
128 Kenyataan yang sulit diterima Shasa
129 Kamu ikuti Tuan, Adrian!
130 Jangan panggil aku Tuan.
131 Acara syukuran
132 Will you marry me?
133 Akhirnya
134 Kak Calvin, tolong aku!
135 Bersiap-siaplah menerima murka Om Bagas
136 Aku mencintaimu!
137 Tindakan Bagas.
138 Serba salah.
139 Istriku lebih segalanya dari anda
140 Aku tidak takut.
141 kalian harus secepatnya menikah!
142 Anin's wedding
143 Saling mengejek
144 Sahabat tidak ada akhlak!
145 Rencana bulan Madu
146 Bulan Madu.
147 Ciuman pertama
148 Kita berbeda dengan mereka
149 Ternyata seperti itu ceritanya
150 Apa tujuan Tuan Ardan ingin menemuiku?
151 Jangan Biarkan insecure mempengaruhimu!
152 Awasi mereka berdua!
153 Reyna dan Roni ke London
154 Rasa penasaran Adrian
155 Jaga kehormatan wanita yang kamu cintai
156 Mengurus butik lagi
157 Selingkuh apaan?
158 Adrian kesal
159 Kabar bahagia
160 Boleh aku meminta nomor kamu?
161 Kedatangan Mita ke apartemen
162 Ya, dia memang keras kepala
163 Antara bahagia dan takut
164 Arti kata sebentar buat seorang wanita
165 Antara percaya dan tidak percaya
166 Bab 166
167 Kama dan Kalila.
168 Cakra, Carlos dan Calista
169 Aku mau menikah
170 Berharap bahagia selalu (End)
171 Pengumuman
172 Ekstra part 1
173 Ekstra part 2
174 Bukan Up (Pengumuman)
175 Pengumuman
176 Bukan up (pengumuman)
177 Pengumuman lagi
178 Cerita baru
179 Pengumuman
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Tolong aku Tuan!
2
Sandiwara Lora.
3
Tidak mengenal sama sekali.
4
Aku akan mempertahankan anakku!
5
Tekad Jasmine.
6
Nggak mungkin itu dia.
7
Abyasa dan Anindita.
8
Bertemu Celyn.
9
Cerita Jasmine
10
Anin Viral
11
pengakuan Aby.
12
Anin diundang ke acara TV.
13
Lihat saja Amanda!
14
Rio bertemu Amanda.
15
Flashback Rio.
16
Pertemuan
17
Tawaran Rudi dan Amara.
18
Kenapa dia ada di sini?
19
Ingin memanggil Papa.
20
Surat untuk Papa.
21
Cemburu yang tak terungkap.
22
Ardan marah-marah.
23
Aku akan mematahkan tanganmu!
24
Ardan tidak mau kalah.
25
Kamu coba lihat ini!
26
Hasil diagnosa Anin
27
Harus donor tulang sumsum belakang.
28
Aku pasti bisa .
29
Apakah kamu menyukai Amanda?
30
Apa ada yang kamu sembunyikan dariku?
31
Rencana Rio
32
Karena kamu memang papaku!
33
Cerita Aby 1
34
misi ke dua Aby.
35
Akhir cerita Aby.
36
Pelukan pertama antara ayah dan anak.
37
meledek Rio.
38
Ardan melakukan test uji kecocokan
39
Laki-laki itu adalah aku.
40
Kamu harus menikahiku!
41
Transplantasi sumsum tulang belakang.
42
Jadi maukah kamu menikahiku?
43
Lora kembali beraksi.
44
Kemarahan Ardan
45
Jauhkan rasa iri!
46
Meninggal.
47
Radit menyesal?
48
mendarat darurat
49
Menarilah
50
Aku mencintaimu,Mas.
51
Mayonise tanpa pengawet
52
Mari bekerja sama!
53
Gombalan receh ala Ardan.
54
Boleh aku ikut membantu, Pa?
55
Ardan bertindak
56
Kemarahan Rio.
57
Rio yang sebenarnya.
58
Kemarahan Jasmine.
59
Pengakuan Johan.
60
Jangan sombong
61
Apa kamu mengenalku?
62
Nggak mau terlihat kalah.
63
Pers confrence
64
Di kantor polisi
65
Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku!
66
Bagas yang teraniaya
67
Kirim saja Clara jadi sekretarisku
68
Di kantor Bagas.
69
Penolakan Amanda
70
Kamu mau menikah denganku
71
Kabar bahagia
72
Kekagetan Bagas.
73
Menemukan kenyataan
74
Flashback Bagas
75
Bohong itu!
76
Aku wasitnya
77
Aku pura-pura gak tahu aja deh!
78
Periksa kandungan.
79
Aku ingin punya seorang kakak
80
Acara resepsi Bagas 1
81
Resepsi Bagas 2
82
Kebahagiaan Celyn
83
Season satu end
84
Pengumuman
85
Aby dijebak? (S2)
86
Aku capek
87
Kalian akan tahu akibatnya
88
Salah target
89
Tindakan Aby
90
Biarkan aku memikirkannya terlebih dulu!
91
Celyn sakit?
92
Kenjo ke rumah Celyn
93
Aku belum menikah, bagaimana mungkin?
94
Biarkan aku yang menikahinya!
95
Kenapa kamu tidak mau?
96
Ungkapan keraguan Celyn.
97
Karma itu ada
98
Boleh aku mengelus perutmu?
99
Kekagetan Kenjo
100
Apa benar kamu mencintaiku?
101
Galau
102
Kenjo Anin
103
Ingin makan Rujak
104
Kamu, aku pecat!
105
Kamu harus percaya diri!
106
Siapa wanita itu?
107
Dimana Celyn?
108
Jangan apa-apakan aku!
109
Maksudnya apa?
110
Bagaimana istriku, Dok?
111
Bangunlah Sayang!
112
Kamu mungkin salah dengar.
113
Aku malu!
114
Hukuman buat Gilang dan Shasa
115
Baby Arick dan Arend
116
Roni minta maaf!
117
Mari masuk calon suamiku!
118
Wanita seperti apa aku?
119
Alasan Bagas yang sebenarnya.
120
Merasa tertantang
121
Pacar pura-pura
122
Ambisimu lebih besar dari cintamu
123
Jangan mendekati calon istriku!
124
Dia bukan pacarku.
125
Mau dibawa kemana?
126
Penyelamatan baby Arend
127
Penyelamatan baby Arend 2
128
Kenyataan yang sulit diterima Shasa
129
Kamu ikuti Tuan, Adrian!
130
Jangan panggil aku Tuan.
131
Acara syukuran
132
Will you marry me?
133
Akhirnya
134
Kak Calvin, tolong aku!
135
Bersiap-siaplah menerima murka Om Bagas
136
Aku mencintaimu!
137
Tindakan Bagas.
138
Serba salah.
139
Istriku lebih segalanya dari anda
140
Aku tidak takut.
141
kalian harus secepatnya menikah!
142
Anin's wedding
143
Saling mengejek
144
Sahabat tidak ada akhlak!
145
Rencana bulan Madu
146
Bulan Madu.
147
Ciuman pertama
148
Kita berbeda dengan mereka
149
Ternyata seperti itu ceritanya
150
Apa tujuan Tuan Ardan ingin menemuiku?
151
Jangan Biarkan insecure mempengaruhimu!
152
Awasi mereka berdua!
153
Reyna dan Roni ke London
154
Rasa penasaran Adrian
155
Jaga kehormatan wanita yang kamu cintai
156
Mengurus butik lagi
157
Selingkuh apaan?
158
Adrian kesal
159
Kabar bahagia
160
Boleh aku meminta nomor kamu?
161
Kedatangan Mita ke apartemen
162
Ya, dia memang keras kepala
163
Antara bahagia dan takut
164
Arti kata sebentar buat seorang wanita
165
Antara percaya dan tidak percaya
166
Bab 166
167
Kama dan Kalila.
168
Cakra, Carlos dan Calista
169
Aku mau menikah
170
Berharap bahagia selalu (End)
171
Pengumuman
172
Ekstra part 1
173
Ekstra part 2
174
Bukan Up (Pengumuman)
175
Pengumuman
176
Bukan up (pengumuman)
177
Pengumuman lagi
178
Cerita baru
179
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!