Pertemuan

"Begitu ceritanya, Ibu Amanda." Rio meraup udara di sekitarnya untuk kembali mengisi udara pada rongga-rongga paru-parunya yang hampir kosong setelah cukup lama bercerita tanpa jeda.

"Apa sekarang kamu sudah mencintai Jasmine, Pak Rio?" Rio dengan yakin menganggukkan kepalanya, sebagai tanggapan akan pertanyaan Amanda barusan.

"Kalau kamu mencintainya, kenapa kamu tidak pernah mengungkapkannya?"

Keheningan terjeda untuk sepersekian detik. Detik berikutnya, Rio menghela napasnya dan tersenyum getir. "Itulah kesalahanku, yang sangat aku sesali sekarang. Aku mengira dengan aku yang selalu siap kapanpun dia butuhkan, dan tetap memenuhi kebutuhannya, sudah bisa menunjukkan kalau aku mencintainya. Ternyata aku salah," Rio mengusap wajahnya kasar.

"Kenapa setelah sekian lama, Jasmine pergi kamu baru mencarinya sekarang? sedangkan wanita yang Ardan minta untuk kamu cari, tiap hari kamu berusaha untuk mencarinya? Apakah wanita itu lebih penting dari istrimu sendiri?" terselip rasa kesal di balik ucapan Amanda. Karena merasa pria di depannya ini lebih mementingkan perintah tuannya daripada mencari keberadaan Jasmine.

"Kenapa kamu bicara seperti itu? kamu tidak tahu, selepas kepergian Jasmine aku setiap hari berusaha mencarinya. Bodohnya aku ... aku mengira Jasmine pergi jauh, ke luar negri atau kota-kota lain yang jauh dari Jakarta. Aku tidak berpikir kalau Jasmine ternyata pergi tidak jauh dari Jakarta." terang Rio.

"Hmm, kenapa Tuan Ardan, sangat ingin menemukan wanita itu? apa karena wanita itu, makanya dia belum menikah sampai sekarang?" sisi keingintahuan Amanda bergejolak penasaran dengan alasan Ardan yang susah-susah mencari keberadaan seorang wanita,hingga bertahan tidak menikah sampai sekarang.

"Maaf, Ibu Amanda, alasan kenapa Ardan selalu mencari wanita itu, aku tidak bisa menceritakannya padamu, karena itu privasi dari Ardan."

Amanda menganggukkan kepalanya cukup mengerti dengan alasan yang diberikan oleh Rio. Amanda tidak bertanya lagi, walaupun sebenarnya jauh di lubuk hatinya masih

penasaran.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Jas, bagaimana keadaan Celyn? apa demamnya sudah turun?" tanya Amanda begitu mereka tiba di rumah minimalis yang cukup asri. Dia sengaja masuk ke rumah Jasmine bersama kedua anaknya, sedangkan Rio dia suruh untuk menunggu sebentar di luar dan akan memanggilnya nanti setelah dia selesai bicara dengan Jasmine.

"Celyn sudah membaik, Nda. Demamnya sudah turun sejak minum obat yang diberikan dokter kemarin."

Amanda menganggukkan kepalanya dengan senyuman tipis yang tersemat manis di bibirnya.

"Jasmine ..."

"Ya ..."

Amanda menghambur memeluk Jasmine, hingga menimbulkan kernyitan di kening Jasmine. Jasmine melerai pelukan Amanda dan mencengkram bahu Amanda dengan lembut. "Kamu kenapa, Nda? apa kamu ada masalah?" Amanda menggelengkan kepalanya, seraya menyeka air mata yang sudah membasahi pipinya.

"Jadi kamu kenapa?"

Amanda menatap ke dalam manik mata, Jasmine yang terlihat banyak menyimpan kesakitan di sana, hingga membuat air mata Amanda kembali menetes. "Kenapa kamu selalu baik padaku,Jas? kenapa kamu selalu mau berkorban untukku, sampai kamu mengabaikan kebahagiaanmu?"

Kerutan di kening Jasmine semakin terlihat, pertanda dia semakin bingung dengan arah pembicaraan Amanda.

"Kamu kenapa sih, Nda? kebahagiaan apa yang sudah aku abaikan? please yang jelas bicara!" cecar Jasmine.Tapi Jasmine tidak mendapatkan jawaban apa-apa. Yang dia dapat hanya Isak tangis Amanda yang semakin menjadi-jadi.

Jasmine menghela napasnya, beranjak sebentar untuk mengecek suhu tubuh Celyn dengan menempelkan tangannya di kening putrinya itu. Setelah dirasa tubuh Celyn sudah tidak panas lagi, Jasmine kembali melangkah mendekati Amanda.

"Nda, baiknya kita bicara di luar. Kalau bicara di sini tidak akan leluasa. Tapi kamu tunggu dulu sebentar, biar aku panggilkan Aby dan Anin dulu, agar mereka yang menjaga Celyn sebentar."

Setelah Anin dan Aby sudah berada di dalam kamar, Jasmine mengajak Amanda untuk keluar. Beruntungnya Amanda sudah menyeka air matanya dan berusaha memperlihatkan senyuman pada kedua anaknya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jasmine meminta Amanda untuk duduk terlebih dulu, sedangkan dia pergi ke dapur untuk mengambil minuman.

"Nih kamu minum dulu!" Jasmine menyerahkan segelas air putih ke tangan Amanda yang langsung diteguk habis oleh Amanda.

Jasmine mendaratkan tubuhnya duduk di samping Amanda. "Sekarang kamu cerita, kamu kenapa?" suara Jasmine terdengar lembut, tapi terselip nada menuntut penjelasan di dalam kelembutannya.

Amanda mengangkat wajahnya dan menatap Jasmine dengan tatapan penuh terima kasih dan rasa bersalah bercampur menjadi satu.

"Jas, kenapa kamu berbohong padaku, tentang siapa dirimu dan uang yang kamu transfer dulu, bukan karena kamu menolong orang, tapi kamu meminta dari orang tuamu, sampai kamu rela menerima perjodohan dengan Ardan?"

Kedua netra Jasmine membesar, terkesiap kaget, mendengar ucapan Amanda yang ternyata sudah tahu apa yang sudah terjadi.

"Darimana kamu tahu semua itu, Nda? aku sama sekali tidak pernah cerita pada siapapun, tapi kenapa kamu bisa tahu?" ekor mata Jasmine terangkat ke atas,menatap curiga pada Amanda.

"Nanti kamu akan tahu sendiri, sekarang kamu jelaskan dulu, kenapa kamu merahasiakan statusmu padaku? apa kamu tidak percaya padaku, sehingga setelah sekian lama kita bersama, kamu tidak pernah menunjukkan jati dirimu yang sebenarnya? Apa kamu takut kalau aku___"

"Kami bisa diam gak?!" seru Jasmine menyela cecaran Amanda. "Aku bukannya tidak percaya padamu. Justru aku takut kamu menjauh dan merasa minder, sehingga aku tidak mau jati diriku diketahui oleh orang lain. Dulu aku punya seorang teman yang sudah aku anggap sebagai sahabat. Ternyata dia tidak pernah tulus, dia selalu saja memanfaatkanku. Aku tahu kamu tidak seperti itu. Tapi aku tahu, kalau kamu pasti akan menjauh kalau tahu,aku anak orang kaya. Kelemahan kamu itu selalu suka memantaskan diri, Nda. Dan aku tidak mau kalau itu sampai terjadi," Jasmine diam sejenak untuk mengambil jeda sekaligus meraup udara, mengisi kembali rongga paru-parunya yang 'volume' udaranya mulai menipis.

"Apa Lora dan Radit tahu siapa kamu sebenarnya?" Jasmine menggelengkan kepalanya menjawab Amanda.

"Mereka tidak tahu, walaupun aku berteman dengan mereka lebih dulu darimu. Tapi asal kamu tahu ,sahabat bukan tentang siapa yang telah lama kamu kenal, tapi, tentang siapa yang menghampiri hidupmu dan tidak pernah meninggalkanmu dalam situasi dan kondisi seburuk apa pun itu. Sahabat itu, juga adalah sesorang yang menari bersamamu di bawah sinar matahari dan bulan, dan berjalan bersamamu juga dalan kegelapan. Artinya sahabat sejati itu akan selalu ada di saat suka maupun duka."

"Kedua netra Amanda, kembali berembun dan berkilat-kilat karena sudah dipenuhi dengan cairan bening, mendengar penuturan Jasmine.

"Terima kasih Jas ... terimakasih buat segalanya." Amanda kembali memeluk Jasmine dengan erat.

"Sekarang kamu kasih tahu aku, dari mana kamu tahu semua tentang aku?"pinta Jasmine menuntut penjelasan.

"Hmm, kamu tunggu di sini! aku akan memanggil dia."

"Maksudmu?" kening Jasmine berkerut menatap Amanda dengan mata yang memicing.

"Dia sekarang ada di depan," Amanda melangkah ke arah pintu masuk. Tapi belum sempat dia tiba di pintu, Rio yang dari tadi sudah tidak sabar, sudah muncul lebih dulu di depan pintu.

"R-Rio ...." gumam Jasmine, terpaku di tempatnya. Kakinya seketika lemas dan seperti tidak mampu lagi menopang massa tubuhnya, hingga dia tersungkur jatuh dengan wajah pucat, yang membuat Rio dengan sigap berlari untuk menahan tubuh Jasmine.

" Sepertinya aku dan anak-anakku harus pulang. Aku harap kalian berdua bisa menyelesaikan kesalahpahaman kalian!"

Tbc

Terpopuler

Comments

MakBarudakh

MakBarudakh

Inilah maksa sahabat yang sebenarnya..
Keren kamu Jasmine...

2024-03-11

0

Elisabeth Mandiri

Elisabeth Mandiri

salut buat jasmin

2024-01-06

0

Chesta Haydar

Chesta Haydar

akhirnya berkat amanda jasmin n Rio serta anaknya bisa berkumpul kembali.

2023-06-30

0

lihat semua
Episodes
1 Tolong aku Tuan!
2 Sandiwara Lora.
3 Tidak mengenal sama sekali.
4 Aku akan mempertahankan anakku!
5 Tekad Jasmine.
6 Nggak mungkin itu dia.
7 Abyasa dan Anindita.
8 Bertemu Celyn.
9 Cerita Jasmine
10 Anin Viral
11 pengakuan Aby.
12 Anin diundang ke acara TV.
13 Lihat saja Amanda!
14 Rio bertemu Amanda.
15 Flashback Rio.
16 Pertemuan
17 Tawaran Rudi dan Amara.
18 Kenapa dia ada di sini?
19 Ingin memanggil Papa.
20 Surat untuk Papa.
21 Cemburu yang tak terungkap.
22 Ardan marah-marah.
23 Aku akan mematahkan tanganmu!
24 Ardan tidak mau kalah.
25 Kamu coba lihat ini!
26 Hasil diagnosa Anin
27 Harus donor tulang sumsum belakang.
28 Aku pasti bisa .
29 Apakah kamu menyukai Amanda?
30 Apa ada yang kamu sembunyikan dariku?
31 Rencana Rio
32 Karena kamu memang papaku!
33 Cerita Aby 1
34 misi ke dua Aby.
35 Akhir cerita Aby.
36 Pelukan pertama antara ayah dan anak.
37 meledek Rio.
38 Ardan melakukan test uji kecocokan
39 Laki-laki itu adalah aku.
40 Kamu harus menikahiku!
41 Transplantasi sumsum tulang belakang.
42 Jadi maukah kamu menikahiku?
43 Lora kembali beraksi.
44 Kemarahan Ardan
45 Jauhkan rasa iri!
46 Meninggal.
47 Radit menyesal?
48 mendarat darurat
49 Menarilah
50 Aku mencintaimu,Mas.
51 Mayonise tanpa pengawet
52 Mari bekerja sama!
53 Gombalan receh ala Ardan.
54 Boleh aku ikut membantu, Pa?
55 Ardan bertindak
56 Kemarahan Rio.
57 Rio yang sebenarnya.
58 Kemarahan Jasmine.
59 Pengakuan Johan.
60 Jangan sombong
61 Apa kamu mengenalku?
62 Nggak mau terlihat kalah.
63 Pers confrence
64 Di kantor polisi
65 Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku!
66 Bagas yang teraniaya
67 Kirim saja Clara jadi sekretarisku
68 Di kantor Bagas.
69 Penolakan Amanda
70 Kamu mau menikah denganku
71 Kabar bahagia
72 Kekagetan Bagas.
73 Menemukan kenyataan
74 Flashback Bagas
75 Bohong itu!
76 Aku wasitnya
77 Aku pura-pura gak tahu aja deh!
78 Periksa kandungan.
79 Aku ingin punya seorang kakak
80 Acara resepsi Bagas 1
81 Resepsi Bagas 2
82 Kebahagiaan Celyn
83 Season satu end
84 Pengumuman
85 Aby dijebak? (S2)
86 Aku capek
87 Kalian akan tahu akibatnya
88 Salah target
89 Tindakan Aby
90 Biarkan aku memikirkannya terlebih dulu!
91 Celyn sakit?
92 Kenjo ke rumah Celyn
93 Aku belum menikah, bagaimana mungkin?
94 Biarkan aku yang menikahinya!
95 Kenapa kamu tidak mau?
96 Ungkapan keraguan Celyn.
97 Karma itu ada
98 Boleh aku mengelus perutmu?
99 Kekagetan Kenjo
100 Apa benar kamu mencintaiku?
101 Galau
102 Kenjo Anin
103 Ingin makan Rujak
104 Kamu, aku pecat!
105 Kamu harus percaya diri!
106 Siapa wanita itu?
107 Dimana Celyn?
108 Jangan apa-apakan aku!
109 Maksudnya apa?
110 Bagaimana istriku, Dok?
111 Bangunlah Sayang!
112 Kamu mungkin salah dengar.
113 Aku malu!
114 Hukuman buat Gilang dan Shasa
115 Baby Arick dan Arend
116 Roni minta maaf!
117 Mari masuk calon suamiku!
118 Wanita seperti apa aku?
119 Alasan Bagas yang sebenarnya.
120 Merasa tertantang
121 Pacar pura-pura
122 Ambisimu lebih besar dari cintamu
123 Jangan mendekati calon istriku!
124 Dia bukan pacarku.
125 Mau dibawa kemana?
126 Penyelamatan baby Arend
127 Penyelamatan baby Arend 2
128 Kenyataan yang sulit diterima Shasa
129 Kamu ikuti Tuan, Adrian!
130 Jangan panggil aku Tuan.
131 Acara syukuran
132 Will you marry me?
133 Akhirnya
134 Kak Calvin, tolong aku!
135 Bersiap-siaplah menerima murka Om Bagas
136 Aku mencintaimu!
137 Tindakan Bagas.
138 Serba salah.
139 Istriku lebih segalanya dari anda
140 Aku tidak takut.
141 kalian harus secepatnya menikah!
142 Anin's wedding
143 Saling mengejek
144 Sahabat tidak ada akhlak!
145 Rencana bulan Madu
146 Bulan Madu.
147 Ciuman pertama
148 Kita berbeda dengan mereka
149 Ternyata seperti itu ceritanya
150 Apa tujuan Tuan Ardan ingin menemuiku?
151 Jangan Biarkan insecure mempengaruhimu!
152 Awasi mereka berdua!
153 Reyna dan Roni ke London
154 Rasa penasaran Adrian
155 Jaga kehormatan wanita yang kamu cintai
156 Mengurus butik lagi
157 Selingkuh apaan?
158 Adrian kesal
159 Kabar bahagia
160 Boleh aku meminta nomor kamu?
161 Kedatangan Mita ke apartemen
162 Ya, dia memang keras kepala
163 Antara bahagia dan takut
164 Arti kata sebentar buat seorang wanita
165 Antara percaya dan tidak percaya
166 Bab 166
167 Kama dan Kalila.
168 Cakra, Carlos dan Calista
169 Aku mau menikah
170 Berharap bahagia selalu (End)
171 Pengumuman
172 Ekstra part 1
173 Ekstra part 2
174 Bukan Up (Pengumuman)
175 Pengumuman
176 Bukan up (pengumuman)
177 Pengumuman lagi
178 Cerita baru
179 Pengumuman
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Tolong aku Tuan!
2
Sandiwara Lora.
3
Tidak mengenal sama sekali.
4
Aku akan mempertahankan anakku!
5
Tekad Jasmine.
6
Nggak mungkin itu dia.
7
Abyasa dan Anindita.
8
Bertemu Celyn.
9
Cerita Jasmine
10
Anin Viral
11
pengakuan Aby.
12
Anin diundang ke acara TV.
13
Lihat saja Amanda!
14
Rio bertemu Amanda.
15
Flashback Rio.
16
Pertemuan
17
Tawaran Rudi dan Amara.
18
Kenapa dia ada di sini?
19
Ingin memanggil Papa.
20
Surat untuk Papa.
21
Cemburu yang tak terungkap.
22
Ardan marah-marah.
23
Aku akan mematahkan tanganmu!
24
Ardan tidak mau kalah.
25
Kamu coba lihat ini!
26
Hasil diagnosa Anin
27
Harus donor tulang sumsum belakang.
28
Aku pasti bisa .
29
Apakah kamu menyukai Amanda?
30
Apa ada yang kamu sembunyikan dariku?
31
Rencana Rio
32
Karena kamu memang papaku!
33
Cerita Aby 1
34
misi ke dua Aby.
35
Akhir cerita Aby.
36
Pelukan pertama antara ayah dan anak.
37
meledek Rio.
38
Ardan melakukan test uji kecocokan
39
Laki-laki itu adalah aku.
40
Kamu harus menikahiku!
41
Transplantasi sumsum tulang belakang.
42
Jadi maukah kamu menikahiku?
43
Lora kembali beraksi.
44
Kemarahan Ardan
45
Jauhkan rasa iri!
46
Meninggal.
47
Radit menyesal?
48
mendarat darurat
49
Menarilah
50
Aku mencintaimu,Mas.
51
Mayonise tanpa pengawet
52
Mari bekerja sama!
53
Gombalan receh ala Ardan.
54
Boleh aku ikut membantu, Pa?
55
Ardan bertindak
56
Kemarahan Rio.
57
Rio yang sebenarnya.
58
Kemarahan Jasmine.
59
Pengakuan Johan.
60
Jangan sombong
61
Apa kamu mengenalku?
62
Nggak mau terlihat kalah.
63
Pers confrence
64
Di kantor polisi
65
Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku!
66
Bagas yang teraniaya
67
Kirim saja Clara jadi sekretarisku
68
Di kantor Bagas.
69
Penolakan Amanda
70
Kamu mau menikah denganku
71
Kabar bahagia
72
Kekagetan Bagas.
73
Menemukan kenyataan
74
Flashback Bagas
75
Bohong itu!
76
Aku wasitnya
77
Aku pura-pura gak tahu aja deh!
78
Periksa kandungan.
79
Aku ingin punya seorang kakak
80
Acara resepsi Bagas 1
81
Resepsi Bagas 2
82
Kebahagiaan Celyn
83
Season satu end
84
Pengumuman
85
Aby dijebak? (S2)
86
Aku capek
87
Kalian akan tahu akibatnya
88
Salah target
89
Tindakan Aby
90
Biarkan aku memikirkannya terlebih dulu!
91
Celyn sakit?
92
Kenjo ke rumah Celyn
93
Aku belum menikah, bagaimana mungkin?
94
Biarkan aku yang menikahinya!
95
Kenapa kamu tidak mau?
96
Ungkapan keraguan Celyn.
97
Karma itu ada
98
Boleh aku mengelus perutmu?
99
Kekagetan Kenjo
100
Apa benar kamu mencintaiku?
101
Galau
102
Kenjo Anin
103
Ingin makan Rujak
104
Kamu, aku pecat!
105
Kamu harus percaya diri!
106
Siapa wanita itu?
107
Dimana Celyn?
108
Jangan apa-apakan aku!
109
Maksudnya apa?
110
Bagaimana istriku, Dok?
111
Bangunlah Sayang!
112
Kamu mungkin salah dengar.
113
Aku malu!
114
Hukuman buat Gilang dan Shasa
115
Baby Arick dan Arend
116
Roni minta maaf!
117
Mari masuk calon suamiku!
118
Wanita seperti apa aku?
119
Alasan Bagas yang sebenarnya.
120
Merasa tertantang
121
Pacar pura-pura
122
Ambisimu lebih besar dari cintamu
123
Jangan mendekati calon istriku!
124
Dia bukan pacarku.
125
Mau dibawa kemana?
126
Penyelamatan baby Arend
127
Penyelamatan baby Arend 2
128
Kenyataan yang sulit diterima Shasa
129
Kamu ikuti Tuan, Adrian!
130
Jangan panggil aku Tuan.
131
Acara syukuran
132
Will you marry me?
133
Akhirnya
134
Kak Calvin, tolong aku!
135
Bersiap-siaplah menerima murka Om Bagas
136
Aku mencintaimu!
137
Tindakan Bagas.
138
Serba salah.
139
Istriku lebih segalanya dari anda
140
Aku tidak takut.
141
kalian harus secepatnya menikah!
142
Anin's wedding
143
Saling mengejek
144
Sahabat tidak ada akhlak!
145
Rencana bulan Madu
146
Bulan Madu.
147
Ciuman pertama
148
Kita berbeda dengan mereka
149
Ternyata seperti itu ceritanya
150
Apa tujuan Tuan Ardan ingin menemuiku?
151
Jangan Biarkan insecure mempengaruhimu!
152
Awasi mereka berdua!
153
Reyna dan Roni ke London
154
Rasa penasaran Adrian
155
Jaga kehormatan wanita yang kamu cintai
156
Mengurus butik lagi
157
Selingkuh apaan?
158
Adrian kesal
159
Kabar bahagia
160
Boleh aku meminta nomor kamu?
161
Kedatangan Mita ke apartemen
162
Ya, dia memang keras kepala
163
Antara bahagia dan takut
164
Arti kata sebentar buat seorang wanita
165
Antara percaya dan tidak percaya
166
Bab 166
167
Kama dan Kalila.
168
Cakra, Carlos dan Calista
169
Aku mau menikah
170
Berharap bahagia selalu (End)
171
Pengumuman
172
Ekstra part 1
173
Ekstra part 2
174
Bukan Up (Pengumuman)
175
Pengumuman
176
Bukan up (pengumuman)
177
Pengumuman lagi
178
Cerita baru
179
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!