Bertemu Celyn.

"Bu, sepertinya, Aby tidak cocok untuk sekolah di sini," ucap ibu guru Aby dan Anin, pada Amanda ketika dia hendak menjemput kedua anaknya itu pulang.

"Kenapa, Miss? apa anakku nakal? dan selalu buat ulah atau bagaimana?"

Ibu guru dari kedua anak Amanda, tampak tersenyum seraya menggelengkan kepala, mendengar Amanda yang bertanya beruntun.

"Tidak sama sekali, Bu. Anak-anak Ibu adalah anak- anak yang baik dan sopan, hanya saja Aby, tidak sesuai lagi ada di TK, karena dia terlalu pintar. Bahkan kecepatannya dalam berhitung melebihi saya sebagai gurunya." senyuman ibu guru masih setia menghiasi bibirnya saat menjelaskan pada Amanda.

Amanda terhenyak dengan penuturan guru anaknya itu. Bagaimana tidak, bahkan dirinya sendiri juga tidak memiliki otak secemerlang Aby dari kecil. Selama menempuh dunia pendidikan dia hanya mampu menyabet peringkat 10 besar, itupun kalau gurunya dulu tidak 'khilaf'. Jadi, dia tidak menyangka kalau putranya bisa sepintar itu. Tapi, kembali lagi dia berpikir, bahwa kemampuan anaknya pasti tidak lepas dari gen pria yang sampai sekarang tidak dia ketahui itu atau papah biologis kedua anaknya

" Jadi saya harus bagaimana,Miss? tidak mungkin anak saya tidak sekolah." Amanda mengungkapkan kecemasannya.

"Pendapat saya, anak ibu di rumah saja,menunggu bulan depan. Karena bulan depankan mereka akan lulus dan masuk SD. Kalau boleh, ibu jangan masukkan dia ke sekolah biasa, karena dia juga sudah mampu berbahasa Inggris dengan fasih." lagi-lagi Amanda terkesiap dengan penjelasan si ibu guru.

"Kejutan apa lagi ini Tuhan?" bagaimana dia bisa menguasai bahasa asing itu? sedangkan aku tidak pernah menggunakan bahasa itu, dan juga tidak pernah mengajarinya," Amanda membatin sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali.

"Miss, biarlah anak saya tetap sekolah.Walaupun kemampuan 'kognitif'nya sangat bagus, mentalnya masih mental anak-anak yang membutuhkan lingkup sosial yang sesuai dengan usianya. Dia bisa membangun relasi dengan teman-teman seusia dia, Miss. Karena bagaimanapun putra saya masih anak-anak," ibu guru itu, mangut-mangut, merasa kagum dengan pemikiran Amanda yang visioner dan bijaksana.

"Baiklah, kalau itu yang menurut Ibu baik,"

"Kalau begitu kami pamit pulang dulu ya, Miss," Amanda berbalik dan melangkah menghampiri kedua anaknya yang sedang asik bermain perosotan, setelah guru sang anak menganggukkan kepala, mengiyakan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Mah, lihat, di sana ada anak kecil yang menangis!" Anin menunjuk ke arah gadis kecil dengan tas kecil berwarna pink, di punggungnya, menangis di tengah jalan dan sepertinya gadis kecil itu sedang ketakutan.

Amanda sebenarnya ingin melanjutkan langkahnya, dan tidak memperdulikan gadis kecil itu, mengingat kalau jaman sekarang banyak yang asal menuduh orang tanpa tanya. Amanda takut, niat hatinya yang ingin menolong, malah nanti dituduh ingin menculik anak kecil itu. Akan tetapi,naluri keibuan dan rasa kemanusiaan yang dimiliki oleh Amanda lebih dominan dari rasa takutnya. Jadi, dengan berani dia mendekati gadis kecil itu, berharap si gadis kecil tidak histeris sehingga mengundang kecurigaan orang-orang.

"Anak manis, kenapa kamu menangis? mama kamu mana?" Amanda berjongkok di depan sang anak kecil itu, dengan menerbitkan seulas senyuman di bibirnya.

Gadis kecil itu, tampak terdiam dan merasa sedikit ketakutan. Akan tetapi ketika melihat senyuman Anin dan Aby, membuat dia merasa kalau wanita yang di depannya bukanlah 'orang jahat'.

"Celyn tidak tahu ini dimana, Tante." gadis kecil itu masih terisak-isak, sambil sesekali menyeka air matanya.

"Oh namanya Celyn," gumam Amanda. " Kenapa Celyn bisa ada di sini?" Amanda mengelus rambut gadis kecil itu dengan lembut.

"Tadi, Celyn gak sengaja dibawa jauh sama mobil itu." Celyn menunjuk ke arah mobil pick up yang terparkir tidak jauh dari mereka.

"Kenapa kamu bisa dibawa sama mobil itu?" kali ini yang buka suara bukan Amanda,tapi Aby dengan nada yang dingin.

"Tadi ada kucing di mobil itu, jadi Celyn manjat, masuk ke dalam. Habis itu, Celyn main sebentar sama kucing. Celyn ngantuk dan teltidul, pas Celyn bangun, Celyn udah ada di sini." jelas anak kecil yang sepertinya belum fasih menyebut huruf 'R' itu.

"Ya udah, apa Celyn tahu dimana alamat rumahnya? biar nanti tante yang ngantar pulang ,"

Celyn menggelengkan kepalanya dan kembali menangis.

"Kenapa mama tidak coba lihat aja di dalam tasnya? Mungkin di dalam tasnya ada alamatnya." usul Aby.

"Hmm, boleh Tante lihat isi tasnya?" tanya Amanda, dan gadis kecil itu mengangguk sembari memberikan tas yang ada di gendongannya.

Amanda membuka tas kecil itu dan mencoba mencari sesuatu di dalam sana, yang bisa dia jadikan petunjuk. Akhirnya dia menemukan secarik kertas yang tertera nomor telepon di dalamnya.

"Ini nomor siapa, Sayang?" tanya Amanda dengan lembut.

"Itu nomol mamah, Tante. Mamah selalu masukkan keltas itu ke dalam tas Celyn, setiap mamah bawa Celyn ngantal bunga pesanan."

"Oh, jadi mama kamu jualan bunga?" Celyn menganggukkan kepala, membenarkan.

Amanda tersenyum dan merogoh tas untuk mengambil poselnya. Setelah benda itu dia temukan, Amanda menekan nomor yang tertera di atas kertas itu. Baru berbunyi sekali, sudah terdengar suara seorang wanita yang sepertinya sedang panik, di ujung telepon.

"Maaf, apa ini benar mamanya Celyn?" tanya Amanda memulai percakapan.

"Iya, benar! apa putriku ada bersama anda?" bukannya menjawab, Amanda justru bergeming , karena merasa suara wanita di sebrang sana sangat mirip dengan suara seseorang.

"Mbak, apa mbak dengar suara saya?" Kembali suara wanita di ujung sana terdengar tidak sabaran bahkan terkesan sedikit berteriak.

"Eh, iya, maaf, Mbak!" Amanda menjawab, gelagapan.

"Dia gak pa-pa kan Mbak? dia ada dimana sekarang, biar aku jemput ke sana." suara wanita di ujung sana masih terdengar panik, tapi tidak sepanik awal.

"Dia gak pa-pa kok, Mbak! hanya tadi sedikit ketakutan. Mbak jemput aja ke ...." Amanda menyebutkan alamat rumahnya.

"Hah, kok bisa jauh sekali dia ke sana?" wanita itu kembali panik.

Amanda lalu menceritakan sesuai penjelasan gadis kecil bernama Celyn itu.

"Ya ampun! terima kasih ya Mbak, sekarang aku langsung ke sana, jemput dia," wanita itu memutuskan panggilan setelah Amanda mengiyakan.

"Cantik, kita pulang ke rumah tante dulu ya. Nanti mamah akan jemput Celyn di sana." Celyn mengangguk dan menyambut tangan Amanda yang terulur hendak menggandengnya.

10 menit kemudian, mereka berempat sudah tiba di rumah kecil yang dihuni oleh Amada dan kedua anaknya selama ini. Amanda langsung mengajak Celyn masuk dan menyuruh kedua anaknya untuk mengajak Celyn main bersama dan tentu saja langsung mendapat penolakan dari Aby. Aby lebih memilih masuk ke kamar dan membaca buku di dalam sana.

30 menit berselang, suara seorang wanita terdengar mengucap permisi dari arah luar.

"Mama!" Celyn menghambur lari ke arah pintu dan disambut dengan pelukan dari wanita itu.

"Celyn baik-baik saja, Sayang?" Celyn menganggukkan kepalanya mendengar pertanyaan wanita yang sudah dapat dipastikan mamahnya Celyn.

Setelah puas memeluk buah hatinya, wanita itu mengalihkan tatapannya ke arah Anin yang juga tengah menatapnya.

"Sayang, mana mama mu?" tanya wanita itu dengan lembut.

"Ada di belakang Tante, lagi beresin pakaian, mungkin. Tunggu sebentar, Anin panggil."

"Ma, di depan ada mamanya Celyn!" benar saja, Amanda tengah membereskan pakaian-pakaian yang dititipkan orang-orang padanya hendak dicuci. Karena selain menjual sarapan pagi, Amanda juga menerima cucian, atau istilahnya 'laundry' kecil-kecilan.

"Oh iya, Nak!" Amanda segera meletakkan kembali pakaian yang ada di tangannya. Lalu melangkah menyusul Anin ke depan.

"Maaf, tadi aku lagi si ...." Amanda tercenung, terkesiap melihat sosok wanita yang ada di depannya. Bukan hanya Amanda, wanita yang merupakan mamanya Celyn itu pun sama halnya dengan Amanda.

"Amanda!"

"Jasmine!" seru keduanya bersamaan.

tbc

Terpopuler

Comments

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

nah lo jasmin nikah ma siapa ya.....

2023-12-17

0

Juragan Jengqol

Juragan Jengqol

bener khaaaan. mudah2an bukan anak sama ardan ya

2023-10-31

0

Juragan Jengqol

Juragan Jengqol

jangan2 jasmine ya...

2023-10-31

0

lihat semua
Episodes
1 Tolong aku Tuan!
2 Sandiwara Lora.
3 Tidak mengenal sama sekali.
4 Aku akan mempertahankan anakku!
5 Tekad Jasmine.
6 Nggak mungkin itu dia.
7 Abyasa dan Anindita.
8 Bertemu Celyn.
9 Cerita Jasmine
10 Anin Viral
11 pengakuan Aby.
12 Anin diundang ke acara TV.
13 Lihat saja Amanda!
14 Rio bertemu Amanda.
15 Flashback Rio.
16 Pertemuan
17 Tawaran Rudi dan Amara.
18 Kenapa dia ada di sini?
19 Ingin memanggil Papa.
20 Surat untuk Papa.
21 Cemburu yang tak terungkap.
22 Ardan marah-marah.
23 Aku akan mematahkan tanganmu!
24 Ardan tidak mau kalah.
25 Kamu coba lihat ini!
26 Hasil diagnosa Anin
27 Harus donor tulang sumsum belakang.
28 Aku pasti bisa .
29 Apakah kamu menyukai Amanda?
30 Apa ada yang kamu sembunyikan dariku?
31 Rencana Rio
32 Karena kamu memang papaku!
33 Cerita Aby 1
34 misi ke dua Aby.
35 Akhir cerita Aby.
36 Pelukan pertama antara ayah dan anak.
37 meledek Rio.
38 Ardan melakukan test uji kecocokan
39 Laki-laki itu adalah aku.
40 Kamu harus menikahiku!
41 Transplantasi sumsum tulang belakang.
42 Jadi maukah kamu menikahiku?
43 Lora kembali beraksi.
44 Kemarahan Ardan
45 Jauhkan rasa iri!
46 Meninggal.
47 Radit menyesal?
48 mendarat darurat
49 Menarilah
50 Aku mencintaimu,Mas.
51 Mayonise tanpa pengawet
52 Mari bekerja sama!
53 Gombalan receh ala Ardan.
54 Boleh aku ikut membantu, Pa?
55 Ardan bertindak
56 Kemarahan Rio.
57 Rio yang sebenarnya.
58 Kemarahan Jasmine.
59 Pengakuan Johan.
60 Jangan sombong
61 Apa kamu mengenalku?
62 Nggak mau terlihat kalah.
63 Pers confrence
64 Di kantor polisi
65 Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku!
66 Bagas yang teraniaya
67 Kirim saja Clara jadi sekretarisku
68 Di kantor Bagas.
69 Penolakan Amanda
70 Kamu mau menikah denganku
71 Kabar bahagia
72 Kekagetan Bagas.
73 Menemukan kenyataan
74 Flashback Bagas
75 Bohong itu!
76 Aku wasitnya
77 Aku pura-pura gak tahu aja deh!
78 Periksa kandungan.
79 Aku ingin punya seorang kakak
80 Acara resepsi Bagas 1
81 Resepsi Bagas 2
82 Kebahagiaan Celyn
83 Season satu end
84 Pengumuman
85 Aby dijebak? (S2)
86 Aku capek
87 Kalian akan tahu akibatnya
88 Salah target
89 Tindakan Aby
90 Biarkan aku memikirkannya terlebih dulu!
91 Celyn sakit?
92 Kenjo ke rumah Celyn
93 Aku belum menikah, bagaimana mungkin?
94 Biarkan aku yang menikahinya!
95 Kenapa kamu tidak mau?
96 Ungkapan keraguan Celyn.
97 Karma itu ada
98 Boleh aku mengelus perutmu?
99 Kekagetan Kenjo
100 Apa benar kamu mencintaiku?
101 Galau
102 Kenjo Anin
103 Ingin makan Rujak
104 Kamu, aku pecat!
105 Kamu harus percaya diri!
106 Siapa wanita itu?
107 Dimana Celyn?
108 Jangan apa-apakan aku!
109 Maksudnya apa?
110 Bagaimana istriku, Dok?
111 Bangunlah Sayang!
112 Kamu mungkin salah dengar.
113 Aku malu!
114 Hukuman buat Gilang dan Shasa
115 Baby Arick dan Arend
116 Roni minta maaf!
117 Mari masuk calon suamiku!
118 Wanita seperti apa aku?
119 Alasan Bagas yang sebenarnya.
120 Merasa tertantang
121 Pacar pura-pura
122 Ambisimu lebih besar dari cintamu
123 Jangan mendekati calon istriku!
124 Dia bukan pacarku.
125 Mau dibawa kemana?
126 Penyelamatan baby Arend
127 Penyelamatan baby Arend 2
128 Kenyataan yang sulit diterima Shasa
129 Kamu ikuti Tuan, Adrian!
130 Jangan panggil aku Tuan.
131 Acara syukuran
132 Will you marry me?
133 Akhirnya
134 Kak Calvin, tolong aku!
135 Bersiap-siaplah menerima murka Om Bagas
136 Aku mencintaimu!
137 Tindakan Bagas.
138 Serba salah.
139 Istriku lebih segalanya dari anda
140 Aku tidak takut.
141 kalian harus secepatnya menikah!
142 Anin's wedding
143 Saling mengejek
144 Sahabat tidak ada akhlak!
145 Rencana bulan Madu
146 Bulan Madu.
147 Ciuman pertama
148 Kita berbeda dengan mereka
149 Ternyata seperti itu ceritanya
150 Apa tujuan Tuan Ardan ingin menemuiku?
151 Jangan Biarkan insecure mempengaruhimu!
152 Awasi mereka berdua!
153 Reyna dan Roni ke London
154 Rasa penasaran Adrian
155 Jaga kehormatan wanita yang kamu cintai
156 Mengurus butik lagi
157 Selingkuh apaan?
158 Adrian kesal
159 Kabar bahagia
160 Boleh aku meminta nomor kamu?
161 Kedatangan Mita ke apartemen
162 Ya, dia memang keras kepala
163 Antara bahagia dan takut
164 Arti kata sebentar buat seorang wanita
165 Antara percaya dan tidak percaya
166 Bab 166
167 Kama dan Kalila.
168 Cakra, Carlos dan Calista
169 Aku mau menikah
170 Berharap bahagia selalu (End)
171 Pengumuman
172 Ekstra part 1
173 Ekstra part 2
174 Bukan Up (Pengumuman)
175 Pengumuman
176 Bukan up (pengumuman)
177 Pengumuman lagi
178 Cerita baru
179 Pengumuman
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Tolong aku Tuan!
2
Sandiwara Lora.
3
Tidak mengenal sama sekali.
4
Aku akan mempertahankan anakku!
5
Tekad Jasmine.
6
Nggak mungkin itu dia.
7
Abyasa dan Anindita.
8
Bertemu Celyn.
9
Cerita Jasmine
10
Anin Viral
11
pengakuan Aby.
12
Anin diundang ke acara TV.
13
Lihat saja Amanda!
14
Rio bertemu Amanda.
15
Flashback Rio.
16
Pertemuan
17
Tawaran Rudi dan Amara.
18
Kenapa dia ada di sini?
19
Ingin memanggil Papa.
20
Surat untuk Papa.
21
Cemburu yang tak terungkap.
22
Ardan marah-marah.
23
Aku akan mematahkan tanganmu!
24
Ardan tidak mau kalah.
25
Kamu coba lihat ini!
26
Hasil diagnosa Anin
27
Harus donor tulang sumsum belakang.
28
Aku pasti bisa .
29
Apakah kamu menyukai Amanda?
30
Apa ada yang kamu sembunyikan dariku?
31
Rencana Rio
32
Karena kamu memang papaku!
33
Cerita Aby 1
34
misi ke dua Aby.
35
Akhir cerita Aby.
36
Pelukan pertama antara ayah dan anak.
37
meledek Rio.
38
Ardan melakukan test uji kecocokan
39
Laki-laki itu adalah aku.
40
Kamu harus menikahiku!
41
Transplantasi sumsum tulang belakang.
42
Jadi maukah kamu menikahiku?
43
Lora kembali beraksi.
44
Kemarahan Ardan
45
Jauhkan rasa iri!
46
Meninggal.
47
Radit menyesal?
48
mendarat darurat
49
Menarilah
50
Aku mencintaimu,Mas.
51
Mayonise tanpa pengawet
52
Mari bekerja sama!
53
Gombalan receh ala Ardan.
54
Boleh aku ikut membantu, Pa?
55
Ardan bertindak
56
Kemarahan Rio.
57
Rio yang sebenarnya.
58
Kemarahan Jasmine.
59
Pengakuan Johan.
60
Jangan sombong
61
Apa kamu mengenalku?
62
Nggak mau terlihat kalah.
63
Pers confrence
64
Di kantor polisi
65
Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku!
66
Bagas yang teraniaya
67
Kirim saja Clara jadi sekretarisku
68
Di kantor Bagas.
69
Penolakan Amanda
70
Kamu mau menikah denganku
71
Kabar bahagia
72
Kekagetan Bagas.
73
Menemukan kenyataan
74
Flashback Bagas
75
Bohong itu!
76
Aku wasitnya
77
Aku pura-pura gak tahu aja deh!
78
Periksa kandungan.
79
Aku ingin punya seorang kakak
80
Acara resepsi Bagas 1
81
Resepsi Bagas 2
82
Kebahagiaan Celyn
83
Season satu end
84
Pengumuman
85
Aby dijebak? (S2)
86
Aku capek
87
Kalian akan tahu akibatnya
88
Salah target
89
Tindakan Aby
90
Biarkan aku memikirkannya terlebih dulu!
91
Celyn sakit?
92
Kenjo ke rumah Celyn
93
Aku belum menikah, bagaimana mungkin?
94
Biarkan aku yang menikahinya!
95
Kenapa kamu tidak mau?
96
Ungkapan keraguan Celyn.
97
Karma itu ada
98
Boleh aku mengelus perutmu?
99
Kekagetan Kenjo
100
Apa benar kamu mencintaiku?
101
Galau
102
Kenjo Anin
103
Ingin makan Rujak
104
Kamu, aku pecat!
105
Kamu harus percaya diri!
106
Siapa wanita itu?
107
Dimana Celyn?
108
Jangan apa-apakan aku!
109
Maksudnya apa?
110
Bagaimana istriku, Dok?
111
Bangunlah Sayang!
112
Kamu mungkin salah dengar.
113
Aku malu!
114
Hukuman buat Gilang dan Shasa
115
Baby Arick dan Arend
116
Roni minta maaf!
117
Mari masuk calon suamiku!
118
Wanita seperti apa aku?
119
Alasan Bagas yang sebenarnya.
120
Merasa tertantang
121
Pacar pura-pura
122
Ambisimu lebih besar dari cintamu
123
Jangan mendekati calon istriku!
124
Dia bukan pacarku.
125
Mau dibawa kemana?
126
Penyelamatan baby Arend
127
Penyelamatan baby Arend 2
128
Kenyataan yang sulit diterima Shasa
129
Kamu ikuti Tuan, Adrian!
130
Jangan panggil aku Tuan.
131
Acara syukuran
132
Will you marry me?
133
Akhirnya
134
Kak Calvin, tolong aku!
135
Bersiap-siaplah menerima murka Om Bagas
136
Aku mencintaimu!
137
Tindakan Bagas.
138
Serba salah.
139
Istriku lebih segalanya dari anda
140
Aku tidak takut.
141
kalian harus secepatnya menikah!
142
Anin's wedding
143
Saling mengejek
144
Sahabat tidak ada akhlak!
145
Rencana bulan Madu
146
Bulan Madu.
147
Ciuman pertama
148
Kita berbeda dengan mereka
149
Ternyata seperti itu ceritanya
150
Apa tujuan Tuan Ardan ingin menemuiku?
151
Jangan Biarkan insecure mempengaruhimu!
152
Awasi mereka berdua!
153
Reyna dan Roni ke London
154
Rasa penasaran Adrian
155
Jaga kehormatan wanita yang kamu cintai
156
Mengurus butik lagi
157
Selingkuh apaan?
158
Adrian kesal
159
Kabar bahagia
160
Boleh aku meminta nomor kamu?
161
Kedatangan Mita ke apartemen
162
Ya, dia memang keras kepala
163
Antara bahagia dan takut
164
Arti kata sebentar buat seorang wanita
165
Antara percaya dan tidak percaya
166
Bab 166
167
Kama dan Kalila.
168
Cakra, Carlos dan Calista
169
Aku mau menikah
170
Berharap bahagia selalu (End)
171
Pengumuman
172
Ekstra part 1
173
Ekstra part 2
174
Bukan Up (Pengumuman)
175
Pengumuman
176
Bukan up (pengumuman)
177
Pengumuman lagi
178
Cerita baru
179
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!