Tawaran Rudi dan Amara.

Rio mendekap tubuh Jasmine dengan erat, seakan takut kalau Jasmine akan pergi lagi dari hidupnya. Setelah ada drama usir mengusir dan kegigihan Rio untuk tetap bertahan, akhirnya Jasmine mengalah, karena jauh di dalam lubuk hatinya, Jasmine tidak bisa memungkiri kalau dia sangat merindukan Rio.

Walaupun Rio sudah menjelaskan segalanya, Jasmine masih merasa ini masih seperti mimpi. Dia bahkan takut untuk membuka matanya kembali, takut begitu dia membuka mata, Rio tidak ada lagi di depannya.

"Jas, kenapa dari tadi kamu tidak mau membuka matamu?apa kamu benar-benar tidak mau melihatku?"

Jasmine menggelengkan kepala, dengan mata yang masih tetap setia terpejam.

"Kalau tidak, tapi kenapa kamu nggak mau membuka matamu?" mata Rio memicing, menatap bingung pada istrinya.

"Aku takut kalau aku buka mata, ternyata ini hanya mimpi. Jadi biarkan aku menutup mataku sebentar saja, agar aku bisa bahagia walaupun hanya sebentar,"

Seulas senyuman mengembang di bibir Rio mendengar alasan Jasmine yang menurutnya Sangat lucu.Kemudian Rio mencondongkan tubuhnya, memberikan kecupan singkat di kedua mata Jasmine yang terpejam, beralih ke pucuk hidung dan terakhir ke bibir.

Perlakuan Rio membuat Jasmine, tersenyum manis, akan tetapi tetap bertahan tidak membuka mata, karena dia masih yakin kalau itu masih halusinasinya saja.

"Aww, sakit!" serunya sambil mengusap-usap pipinya yang baru saja dicubit oleh Rio.

"Apa kamu masih merasa kalau ini hanya mimpi? kalau tidak biar aku tambahin lagi di tempat lain, mencium bibirmu misalnya," Rio mengerlingkan matanya menggoda istrinya yang wajahnya kini sudah merona.

"Jadi ini bukan mimpi, kamu benaran nyata? dan yang kamu jelaskan tadi benar semuanya? cecar Jasmine dengan tangan yang sibuk membolak-balikkan tubuh Rio.

Senyuman Rio semakin mengembang, malah makin mengarah ke arah tawa, melihat reaksi Jasmine yang menurutnya sangat 'menggemaskan'.

"Mama!" suara Celyn yang tiba-tiba muncul dari arah kamar mengagetkan kedua insan yang sedang melepas rindu itu.

Rio berdiri dan terpana melihat putrinya yang sudah tumbuh menjadi seorang gadis kecil yang imut, yang kalau di lihat memiliki sorot mata dan hidung yang mirip dengan dirinya. Dengan perlahan Rio melangkah mendekati Celyn yang tidak bergerak dari tempatnya.

"Papa? kamu papaku kan?" tanya Celyn yang membuat Rio kaget,karena putrinya bisa mengenal dan mengetahui kalau dirinya adalah papahnya. Tapi untuk membuat hati putrinya itu bahagia, Rio menganggukkan kepalanya.

Celyn seketika menghambur memeluk Rio. "Akhilnya Papa pulang juga.Mama bilang, Papa keljanya jauh, makanya tidak bisa pulang. Tiap malam Celyn beldoa sambil megang photo Papa,agal Papah cepat pulang, bial Celyn bisa main sama papa. Sekalang Papa gak pelgi lagi kan? Papah gak usah beli Celyn mainan, beli Baju, boneka,yang penting papah jangan pelgi lagi, ya." Rio berdiri dengan tangan Celyn yang masing mengelantung di bahunya serta kaki yang menjepit pinggang Rio.

"Ya, papa tidak akan pergi lagi. Papa akan terus bersama Celyn dan mama." Rio mengelus lembut kepala putrinya yang sudah menyender di dadanya.Tanpa dia sadari, setetes cairan bening berhasil lolos keluar dari sudut matanya.Tapi, buru-buru dia seka, sebelum Celyn menyadarinya.

Celyn mengangkat kepalanya dari dada Rio dan menatap Rio dengan manik mata yang berbinar bahagia.

"Asiiiik! Papa gak bohong kan? akhilnya doa Celyn dikabulkan sama Tuhan. Celyn sudah bisa memangil 'Papa' tiap hali. Celyn lindu Papah!" Celyn memberikan kecupan di pipi Rio kemudian kembali meletakkan kepalanya di dada Rio.

"Papa juga rindu Celyn!" ucap Rio memberikan kecupan di kepala putrinya itu.

"Apa Papa cuma lindu Celyn? Papa tidak lindu mama?" Celyn kembali mengangkat kepalanya dan menatap Rio, dengan kepala yang sedikit miring.

"Tentu saja papa rindu mama. Papa rindu kalian berdua." Rio meraih bahu Jasmine dengan sebelah tangan lalu merangkulnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Amanda baru saja turun dari sebuah angkot. Setelah membayar ongkos untuk tiga orang, Amanda menggandeng tangan kedua anaknya menuju rumah kontrakannya. Akan tetapi, ketika akan tiba di rumah, Amanda melihat ada sebuah mobil yang terparkir dan dua orang yang berdiri di depan pintu, sembari mengetuk-ngetuk pintunya.

Amanda melangkahkan kakinya dengan rasa penasaran yang menghantui pikirannya, bertanya-tanya siapa dan apa tujuan kedua orang yang usianya sepertinya sudah setengah baya itu.

"Maaf, Pak, Bu, cari siapa?" Kedua orang itu, sontak memutar kepala, menoleh ke arah Amanda dan kedua anaknya.

Kedua wajah orang itu, tampak berbinar,dengan senyuman yang mengembang menatap ke arah Aby dan Anin.

"Hai, kamu Aby dan Anin kan?" wanita setengah baya itu, langsung menyapa kedua anak yang langsung mundur dan sedikit bersembunyi di belakang punggung Amanda.

"Iya, Mereka, Aby dan Anin anakku.Apa Bapak dan Ibu, ada keperluan mencari mereka?" tanya Amanda dengan alis yang sedikit terangkat ke atas, tatapan yang menyelidik, curiga.

"Oh, Maaf, bisakah kita bicara di dalam sejenak?" kali ini pria setengah baya yang masih terlihat gagah itu yang buka suara.

"Boleh, Pak, Bu!" Amanda membuka pintu, menggunakan kunci yang baru saja dia ambil dari dalam tas. "Silahkan masuk Pak, Bu! dan silahkan duduk!" Amanda menyuruh kedua anaknya untuk menemani tamu sedangkan dia melangkah ke belakang untuk membuat minuman.

Tidak lama kemudian, Amanda datang dengan membawa nampan dengan dua gelas berisi teh manis di dalamnya. Amanda sedikit kaget melihat kedua anaknya yang sangat cepat sekali akrab dengan kedua orang yang belum dia kenal sama sekali.

"Silahkan diminum, Pak, Bu! maaf, hanya ini yang ada." ucap Amanda sembari meletakkan gelas berisi teh itu di atas meja.

"Terimakasih, Nak Amanda! nama kamu Amanda kan?" ucap pria itu dengan senyum ramahnya.

Walaupun Amanda sedikit merasa kaget, karena mereka mengenal namanya, tapi Amanda tetap menjawab 'iya' dengan sopan.

"Kenalkan, saya Rudi Bagaskara, dan ini Amara istriku,"

Kedua netra Amanda membesar, begitu mengetahui orang yang bertamu ternyata bukan orang sembarangan.

"Kami datang kesini karena sangat tertarik dengan bakat dan kemampuan kedua anakmu. Kamu ibu yang hebat bisa membesarkan dua anak yang berbakat ini seorang diri. Jadi kalau kamu tidak keberatan, kami mau membiayai pendidikan kedua anakmu, sesuai bakat yang mereka punya, bagaimana?" Amara membuka suara, dengan tatapan yang penuh harap.

"Maaf, Pak, Bu.Sebelumnya aku minta maaf, cuma ___"

"Kami mohon, Nak Amanda! kami tidak punya maksud apa-apa. Kami tulus ingin membantu." Amara menyela ucapan Amanda yang dia yakini hendak menolak permintaannya.

"Tadi, kami juga sudah sempat bertanya pada kedua anakmu, kata mereka, mereka mau, kalau kamu mengizinkan," imbuh Amara kembali.

Amanda mengalihkan tatapannya ke arah kedua anaknya, yang juga tengah menatapnya. Amanda bisa melihat jelas di manik mata kedua anaknya itu, berbinar penuh harap. Amanda, memejamkan sekilas matanya, lalu menghela napas dengan cukup panjang.

"Baik, Pak, Bu! demi mereka aku bersedia." ucap Amanda memutuskan yang langsung mendapat pelukan dari Aby dan Annin.

"Terima kasih Mama!" seru keduanya bersamaan.

"Pah, akhirnya aku tidak akan kesepian di rumah lagi, Papa juga akan ada teman bermain catur!" pekik Amara spontan dengan wajah gembira sembari memegang tangan suaminya .

"Iya, Mah! aku juga akan ada temannya, untuk bisa mengalahkan Ardan. Masa Papa kalah terus dari tuh anak? kali ini aku punya jagoan yang pasti akan bisa mengalahkannya!" seru Rudi tidak kalah gembira, hingga membuat Amanda kebingungan.

"Teman bermain? tidak kesepian lagi? apa maksudnya ini?" mata Amanda menatap Rudi dan Amara bergantian dengan kening yang mengrenyit bingung.

"Belum tentu Ardan bisa kalah, Pah. Apa papa lupa, kalau anak kita itu juga sudah ahli bermain catur dari kecil?" bantah Amara dengan bibir yang tersenyum mengejek ke arah suaminya.

"Maaf, Pak, Bu! ini maksudnya apa? apa kami harus ikut Bapak dan Ibu?" Perdebatan kecil di antara Rudi dan Amara seketika terhenti begitu mendengar pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Amanda. Untuk sejenak kedua orang itu saling silang pandang.

"Apakah tadi kami belum mengatakannya padamu?" Amanda menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Iya, Nak Amanda! ada baiknya kalian semua ikut kami ke rumah. Mereka kan akan melanjutkan pendidikan di sana.Kamu tenang saja, kalau kamu keberatan tinggal bersama dengan kami, kamu bisa tinggal di paviliun belakang rumah. paviliunnya, juga cukup luas kok. Dan satu lagi, kami dengar, kalau kamu juga sarjana, jadi kamu bisa bekerja di perusahaan kami," jelas Rudi dengan lugas, dan jelas.

"Bagaimana, Nak Amanda?" tanya Amara, ketika melihat Amanda yang hanya terdiam.

"Baiklah, Pak, Bu! aku mau, demi mereka!" pungkas Amanda dengan semangat.

Tbc

Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-76.

Semoga Negara kita Indonesia cepat sembuh dan terbebas dari Virus Covid-19 dan kembali seperti dulu lagi. Tetap patuhi Prokes dan jaga Imun tubuh kita. MERDEKA.

Terpopuler

Comments

murniati cls

murniati cls

apa ini dia tak tes DNA kah

2024-01-25

0

perjuangan ✅

perjuangan ✅

knp gk MC nya yg ketemu duluan sama pasangannya, knp pemeran blkng yg bahagia duluan..

2023-07-08

1

Chesta Haydar

Chesta Haydar

ini mulai awal pertemuan ardan n amandha

2023-06-30

0

lihat semua
Episodes
1 Tolong aku Tuan!
2 Sandiwara Lora.
3 Tidak mengenal sama sekali.
4 Aku akan mempertahankan anakku!
5 Tekad Jasmine.
6 Nggak mungkin itu dia.
7 Abyasa dan Anindita.
8 Bertemu Celyn.
9 Cerita Jasmine
10 Anin Viral
11 pengakuan Aby.
12 Anin diundang ke acara TV.
13 Lihat saja Amanda!
14 Rio bertemu Amanda.
15 Flashback Rio.
16 Pertemuan
17 Tawaran Rudi dan Amara.
18 Kenapa dia ada di sini?
19 Ingin memanggil Papa.
20 Surat untuk Papa.
21 Cemburu yang tak terungkap.
22 Ardan marah-marah.
23 Aku akan mematahkan tanganmu!
24 Ardan tidak mau kalah.
25 Kamu coba lihat ini!
26 Hasil diagnosa Anin
27 Harus donor tulang sumsum belakang.
28 Aku pasti bisa .
29 Apakah kamu menyukai Amanda?
30 Apa ada yang kamu sembunyikan dariku?
31 Rencana Rio
32 Karena kamu memang papaku!
33 Cerita Aby 1
34 misi ke dua Aby.
35 Akhir cerita Aby.
36 Pelukan pertama antara ayah dan anak.
37 meledek Rio.
38 Ardan melakukan test uji kecocokan
39 Laki-laki itu adalah aku.
40 Kamu harus menikahiku!
41 Transplantasi sumsum tulang belakang.
42 Jadi maukah kamu menikahiku?
43 Lora kembali beraksi.
44 Kemarahan Ardan
45 Jauhkan rasa iri!
46 Meninggal.
47 Radit menyesal?
48 mendarat darurat
49 Menarilah
50 Aku mencintaimu,Mas.
51 Mayonise tanpa pengawet
52 Mari bekerja sama!
53 Gombalan receh ala Ardan.
54 Boleh aku ikut membantu, Pa?
55 Ardan bertindak
56 Kemarahan Rio.
57 Rio yang sebenarnya.
58 Kemarahan Jasmine.
59 Pengakuan Johan.
60 Jangan sombong
61 Apa kamu mengenalku?
62 Nggak mau terlihat kalah.
63 Pers confrence
64 Di kantor polisi
65 Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku!
66 Bagas yang teraniaya
67 Kirim saja Clara jadi sekretarisku
68 Di kantor Bagas.
69 Penolakan Amanda
70 Kamu mau menikah denganku
71 Kabar bahagia
72 Kekagetan Bagas.
73 Menemukan kenyataan
74 Flashback Bagas
75 Bohong itu!
76 Aku wasitnya
77 Aku pura-pura gak tahu aja deh!
78 Periksa kandungan.
79 Aku ingin punya seorang kakak
80 Acara resepsi Bagas 1
81 Resepsi Bagas 2
82 Kebahagiaan Celyn
83 Season satu end
84 Pengumuman
85 Aby dijebak? (S2)
86 Aku capek
87 Kalian akan tahu akibatnya
88 Salah target
89 Tindakan Aby
90 Biarkan aku memikirkannya terlebih dulu!
91 Celyn sakit?
92 Kenjo ke rumah Celyn
93 Aku belum menikah, bagaimana mungkin?
94 Biarkan aku yang menikahinya!
95 Kenapa kamu tidak mau?
96 Ungkapan keraguan Celyn.
97 Karma itu ada
98 Boleh aku mengelus perutmu?
99 Kekagetan Kenjo
100 Apa benar kamu mencintaiku?
101 Galau
102 Kenjo Anin
103 Ingin makan Rujak
104 Kamu, aku pecat!
105 Kamu harus percaya diri!
106 Siapa wanita itu?
107 Dimana Celyn?
108 Jangan apa-apakan aku!
109 Maksudnya apa?
110 Bagaimana istriku, Dok?
111 Bangunlah Sayang!
112 Kamu mungkin salah dengar.
113 Aku malu!
114 Hukuman buat Gilang dan Shasa
115 Baby Arick dan Arend
116 Roni minta maaf!
117 Mari masuk calon suamiku!
118 Wanita seperti apa aku?
119 Alasan Bagas yang sebenarnya.
120 Merasa tertantang
121 Pacar pura-pura
122 Ambisimu lebih besar dari cintamu
123 Jangan mendekati calon istriku!
124 Dia bukan pacarku.
125 Mau dibawa kemana?
126 Penyelamatan baby Arend
127 Penyelamatan baby Arend 2
128 Kenyataan yang sulit diterima Shasa
129 Kamu ikuti Tuan, Adrian!
130 Jangan panggil aku Tuan.
131 Acara syukuran
132 Will you marry me?
133 Akhirnya
134 Kak Calvin, tolong aku!
135 Bersiap-siaplah menerima murka Om Bagas
136 Aku mencintaimu!
137 Tindakan Bagas.
138 Serba salah.
139 Istriku lebih segalanya dari anda
140 Aku tidak takut.
141 kalian harus secepatnya menikah!
142 Anin's wedding
143 Saling mengejek
144 Sahabat tidak ada akhlak!
145 Rencana bulan Madu
146 Bulan Madu.
147 Ciuman pertama
148 Kita berbeda dengan mereka
149 Ternyata seperti itu ceritanya
150 Apa tujuan Tuan Ardan ingin menemuiku?
151 Jangan Biarkan insecure mempengaruhimu!
152 Awasi mereka berdua!
153 Reyna dan Roni ke London
154 Rasa penasaran Adrian
155 Jaga kehormatan wanita yang kamu cintai
156 Mengurus butik lagi
157 Selingkuh apaan?
158 Adrian kesal
159 Kabar bahagia
160 Boleh aku meminta nomor kamu?
161 Kedatangan Mita ke apartemen
162 Ya, dia memang keras kepala
163 Antara bahagia dan takut
164 Arti kata sebentar buat seorang wanita
165 Antara percaya dan tidak percaya
166 Bab 166
167 Kama dan Kalila.
168 Cakra, Carlos dan Calista
169 Aku mau menikah
170 Berharap bahagia selalu (End)
171 Pengumuman
172 Ekstra part 1
173 Ekstra part 2
174 Bukan Up (Pengumuman)
175 Pengumuman
176 Bukan up (pengumuman)
177 Pengumuman lagi
178 Cerita baru
179 Pengumuman
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Tolong aku Tuan!
2
Sandiwara Lora.
3
Tidak mengenal sama sekali.
4
Aku akan mempertahankan anakku!
5
Tekad Jasmine.
6
Nggak mungkin itu dia.
7
Abyasa dan Anindita.
8
Bertemu Celyn.
9
Cerita Jasmine
10
Anin Viral
11
pengakuan Aby.
12
Anin diundang ke acara TV.
13
Lihat saja Amanda!
14
Rio bertemu Amanda.
15
Flashback Rio.
16
Pertemuan
17
Tawaran Rudi dan Amara.
18
Kenapa dia ada di sini?
19
Ingin memanggil Papa.
20
Surat untuk Papa.
21
Cemburu yang tak terungkap.
22
Ardan marah-marah.
23
Aku akan mematahkan tanganmu!
24
Ardan tidak mau kalah.
25
Kamu coba lihat ini!
26
Hasil diagnosa Anin
27
Harus donor tulang sumsum belakang.
28
Aku pasti bisa .
29
Apakah kamu menyukai Amanda?
30
Apa ada yang kamu sembunyikan dariku?
31
Rencana Rio
32
Karena kamu memang papaku!
33
Cerita Aby 1
34
misi ke dua Aby.
35
Akhir cerita Aby.
36
Pelukan pertama antara ayah dan anak.
37
meledek Rio.
38
Ardan melakukan test uji kecocokan
39
Laki-laki itu adalah aku.
40
Kamu harus menikahiku!
41
Transplantasi sumsum tulang belakang.
42
Jadi maukah kamu menikahiku?
43
Lora kembali beraksi.
44
Kemarahan Ardan
45
Jauhkan rasa iri!
46
Meninggal.
47
Radit menyesal?
48
mendarat darurat
49
Menarilah
50
Aku mencintaimu,Mas.
51
Mayonise tanpa pengawet
52
Mari bekerja sama!
53
Gombalan receh ala Ardan.
54
Boleh aku ikut membantu, Pa?
55
Ardan bertindak
56
Kemarahan Rio.
57
Rio yang sebenarnya.
58
Kemarahan Jasmine.
59
Pengakuan Johan.
60
Jangan sombong
61
Apa kamu mengenalku?
62
Nggak mau terlihat kalah.
63
Pers confrence
64
Di kantor polisi
65
Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku!
66
Bagas yang teraniaya
67
Kirim saja Clara jadi sekretarisku
68
Di kantor Bagas.
69
Penolakan Amanda
70
Kamu mau menikah denganku
71
Kabar bahagia
72
Kekagetan Bagas.
73
Menemukan kenyataan
74
Flashback Bagas
75
Bohong itu!
76
Aku wasitnya
77
Aku pura-pura gak tahu aja deh!
78
Periksa kandungan.
79
Aku ingin punya seorang kakak
80
Acara resepsi Bagas 1
81
Resepsi Bagas 2
82
Kebahagiaan Celyn
83
Season satu end
84
Pengumuman
85
Aby dijebak? (S2)
86
Aku capek
87
Kalian akan tahu akibatnya
88
Salah target
89
Tindakan Aby
90
Biarkan aku memikirkannya terlebih dulu!
91
Celyn sakit?
92
Kenjo ke rumah Celyn
93
Aku belum menikah, bagaimana mungkin?
94
Biarkan aku yang menikahinya!
95
Kenapa kamu tidak mau?
96
Ungkapan keraguan Celyn.
97
Karma itu ada
98
Boleh aku mengelus perutmu?
99
Kekagetan Kenjo
100
Apa benar kamu mencintaiku?
101
Galau
102
Kenjo Anin
103
Ingin makan Rujak
104
Kamu, aku pecat!
105
Kamu harus percaya diri!
106
Siapa wanita itu?
107
Dimana Celyn?
108
Jangan apa-apakan aku!
109
Maksudnya apa?
110
Bagaimana istriku, Dok?
111
Bangunlah Sayang!
112
Kamu mungkin salah dengar.
113
Aku malu!
114
Hukuman buat Gilang dan Shasa
115
Baby Arick dan Arend
116
Roni minta maaf!
117
Mari masuk calon suamiku!
118
Wanita seperti apa aku?
119
Alasan Bagas yang sebenarnya.
120
Merasa tertantang
121
Pacar pura-pura
122
Ambisimu lebih besar dari cintamu
123
Jangan mendekati calon istriku!
124
Dia bukan pacarku.
125
Mau dibawa kemana?
126
Penyelamatan baby Arend
127
Penyelamatan baby Arend 2
128
Kenyataan yang sulit diterima Shasa
129
Kamu ikuti Tuan, Adrian!
130
Jangan panggil aku Tuan.
131
Acara syukuran
132
Will you marry me?
133
Akhirnya
134
Kak Calvin, tolong aku!
135
Bersiap-siaplah menerima murka Om Bagas
136
Aku mencintaimu!
137
Tindakan Bagas.
138
Serba salah.
139
Istriku lebih segalanya dari anda
140
Aku tidak takut.
141
kalian harus secepatnya menikah!
142
Anin's wedding
143
Saling mengejek
144
Sahabat tidak ada akhlak!
145
Rencana bulan Madu
146
Bulan Madu.
147
Ciuman pertama
148
Kita berbeda dengan mereka
149
Ternyata seperti itu ceritanya
150
Apa tujuan Tuan Ardan ingin menemuiku?
151
Jangan Biarkan insecure mempengaruhimu!
152
Awasi mereka berdua!
153
Reyna dan Roni ke London
154
Rasa penasaran Adrian
155
Jaga kehormatan wanita yang kamu cintai
156
Mengurus butik lagi
157
Selingkuh apaan?
158
Adrian kesal
159
Kabar bahagia
160
Boleh aku meminta nomor kamu?
161
Kedatangan Mita ke apartemen
162
Ya, dia memang keras kepala
163
Antara bahagia dan takut
164
Arti kata sebentar buat seorang wanita
165
Antara percaya dan tidak percaya
166
Bab 166
167
Kama dan Kalila.
168
Cakra, Carlos dan Calista
169
Aku mau menikah
170
Berharap bahagia selalu (End)
171
Pengumuman
172
Ekstra part 1
173
Ekstra part 2
174
Bukan Up (Pengumuman)
175
Pengumuman
176
Bukan up (pengumuman)
177
Pengumuman lagi
178
Cerita baru
179
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!