pengakuan Aby.

"Nda, coba kamu lihat di handphone mu, Anin putrimu viral! ternyata Anin punya bakat hebat dalam bernyanyi dan bermain musik. Permainan Biolanya, bisa membuat aku sampai merinding," suara Jasmine terdengar bahagia di ujung telepon. Tapi bukan ekspresi bahagia Jasmine yang membuat Amanda mengrenyitkan kening, justru hal yang membuat Jasmine bahagia.

"Maksud kamu apa, Jas? bercanda kamu nggak lucu tahu, bagaimana mungkin Anin bisa memainkan alat musik mahal itu? menyentuhnya saja Anin tidak pernah." Amanda menggelengkan kepalanya tidak percaya.

"Ini benaran, Nda! kalau kamu nggak percaya, coba kamu lihat di internet, pasti kamu langsung bungkam."

"Emmm, ya udah nanti akan aku lihat." pungkas Amanda.

"Nanti apa? sekarang! jangan bilang kalau kamu tidak punya kuota?"

Amanda terkekeh, mendengar dugaan sahabatnya yang tidak meleset sama sekali.

"Kok tahu, Jas?" Amanda nyengir, walaupun Jasmine tidak bisa melihat ekspresi wajahnya sekarang.

Jasmine berdecih, dan dapat dipastikan kalau salah satu sudut bibirnya pasti sedang terangkat ke atas sekarang. "Cih, apa sih yang nggak aku tahu tentang kamu? walaupun kamu nggak ada di depan mataku, aku bisa tahu isi pikiranmu." ledek Jasmine yang membuat Amanda cengengesan.

"Ya udah, nanti aku belikan kuota kamu, biar kamu bisa lihat. Biar kamu gak bilang kalau aku sedang becandain kamu."imbuh Jasmine.

"Ga usah, Jas! nanti aku akan beli sendiri,"tolak Amanda, merasa tidak enak pada sahabatnya itu.

"Aku nggak percaya! aku akan tetap beli buat kamu. Karena aku udah tahu kamu, Nda. Nanti kamu bakal tidak jadi beli kuotanya, karena sayang 'duitnya'."

ucapan Jasmine membuat Amanda semakin terkekeh. Tidak ada memang lebih mengerti dirinya selain Jasmine.

"Ya udah, terserah kamu deh, Jas. Kalau aku tolak pun bakal tidak ada gunanya. Kamu akan tetap beli juga." pasrah Amanda yang disambut dengan kekehan dari Jasmine di ujung sana.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Amanda berjalan melewati kamar kedua anaknya yang berdampingan dengan kamarnya. Dia hendak mengambil handphone yang dia letakkan di dalam kamar. Akan tetapi, Amanda urung melangkahkan kakinya, masuk ke dalam kamar karena ekor matanya tanpa sengaja melirik ke arah kamar anaknya yang gordennya terbuka sedikit.

Tampak di sana, Aby yang sedang duduk, dengan sebuah handphone di tangannya. Handphone yang belum pernah dilihat oleh Amanda sebelumnya.

"Aby, handphone siapa yang ada di tanganmu?" selidik Amanda dengan sorot mata yang tajam, menuntut penjelasan.

Aby terjengkit kaget dan refleks menyembunyikan ponsel yang dia pegang ke belakang punggungnya. "Handphone apa mama? mama salah lihat!" elak Aby dengan wajah yang berubah pucat seperti tidak dialiri darah sama sekali.

"Aby, sejak kapan kamu belajar berbohong pada mama? mama sudah lihat sendiri,kalau tadi Aby lagi bermain handphone. Sekarang jelaskan sama mama, dari mana handphone itu? apa Aby mencurinya?" sorot mata Amanda semakin tajam, mengintimidasi.

Aby akhirnya mengembalikan tangannya yang tersembunyi di belakang punggungnya ke depan. Benar terlihat ada handphone berwarna biru di tangan bocah lelaki itu.

"Ini handphone, Aby, Ma. Aby tidak pernah mencuri, Aby membelinya sendiri dengan uang tabungan Aby." Aby menundukkan kepalanya tidak berani menatap sepasang mata tajam milik Amanda.

"Aby, kamu jangan bohong! itu benda mahal, dari mana Aby bisa dapat uang tabungan yang banyak? mama tahu sendiri, berapa uang jajan yang mama kasi ke kamu tiap hari."

Aby mengangkat wajahnya memberanikan diri untuk menatap mamanya. "Aby tidak bohong,Ma! Ini benar-benar Aby beli dari tabungan Aby. Apa Mama tidak percaya sama Aby?" kini manik mata milik Aby yang menatap tajam ke arah Amanda.

"Amanda mengayunkan kakinya,melangkah menghampiri Aby dan mendaratkan tubuhnya duduk di dekat putranya itu. "Bukannya mama tidak percaya, Nak. Cuma mama perlu tahu dari mana kamu bisa mempunyai tabungan yang banyak sehingga kamu bisa beli handphone?" nada suara Amanda berubah lembut dengan tangan yang mengelus kepala putranya.

"Sebenarnya Aby suka membantu Ka, Agung, Ka Agus dan yang lainnya buat ngerjain tugas-tugas sekolah mereka. Setelah itu, mereka biasanya akan kasih Aby upah, Ma," jelas Aby tidak sepenuhnya jujur. Karena ada lagi sumber uang yang dia dapat selain membantu mengerjakan tugas,yakni upah bila dia menemani pak RT bermain catur, upah yang pastinya lebih besar dibanding membantu mengerjakan tugas sekolah orang-orang yang dia sebutkan tadi.

Amanda menghela napasnya dengan cukup panjang. Dia tidak meragukan lagi kemampuan putranya yang dibicarakan oleh guru kelas putranya itu.

"Jadi kenapa kamu lebih memilih membeli handphone dibanding membeli yang lainnya,Sayang? Apa Aby memakainya untuk bermain game?"

"Tidak, Ma! Aby membeli ini, karena ini benda yang paling Aby butuhkan, untuk belajar perkembangan yang terjadi sekarang ini. Aby bisa belajar melalui internet dimana Aby bisa menonton dan membaca berbagai ilmu pengetahuan yang tidak Aby pelajari di sekolah."

Amanda terhenyak dengan penuturan yang keluar dari mulut kecil putranya. Jika ada yang mendengar, mungkin mereka tidak akan percaya, kalau ucapan itu keluar dari bocah kecil yang bahkan belum genap berusia 6 tahun.

"Aby, mamah tidak mau kamu terlalu memaksa otak kamu untuk belajar. Kamu masih terlalu kecil, Sayang. Harusnya sekarang kamu bermain dengan teman-teman sebaya kamu,bukannya belajar dan belajar. Semua ada waktunya, Nak. Ada waktu belajar dan ada waktunya untuk bermain." Amanda memberikan wejangan agar putranya bisa bertumbuh seperti anak-anak pada umumnya, yang banyak menghabiskan waktunya untuk membangun sosial dengan teman-teman sebayanya.

"Aby tahu, Ma! Mama tenang saja, Aby juga kalau capek, akan beristirahat dan tidak memaksa otak Aby untuk terus belajar. Cuma Aby tidak terlalu suka bermain, Ma!" terang Aby dengan wajah yang memohon pengertian dari mamahnya.

"Sekarang mamah mau tanya, kenapa kamu ingin terus belajar?"

"Karena Aby ingin menjadi sukses suatu saat dan bisa membahagiakan mama dan Anin. Selain itu, Aby ingin membuktikan pada laki-laki yang tidak pantas kami panggil papa itu, kalau Aby bisa membahagiakan mama tanpa dia,"

Pengakuan Aby seakan petir yang muncul di siang hari, tanpa adanya angin dan hujan. Pengakuan yang membuat bola mata Amanda hampir keluar dari wadahnya saking kaget.

"Aby, bagaimana mungkin kamu bisa memiliki pemikiran seperti itu?"

"Aby benarkan Ma? bagaimana mungkin seorang papa tega meninggalkan istri dan anak-anaknya begitu saja? Jadi ...."

"Aby!" pekik Amanda, yang membuat manik mata bocah laki-laki itu berembun seperti kristal. Aby berusaha untuk menahan air matanya untuk tidak keluar.

"Bagaimana mungkin kamu berpikir kalau kamu memiliki papa yang tidak bertanggung jawab? sedangkan mama sendiri tidak tahu siapa papa kamu yang sebenarnya," ucap Amanda yang hanya berani dia ucapkan di dalam hati saja. Karena Amanda tidak ingin putranya tahu kalau dia dan adiknya terlahir dari sebuah 'kesalahan' bukan dari adanya ikatan 'perkawinan'.

Amanda memutar badannya melangkah keluar dari kamar anak-anaknya, masuk ke kamar sendiri, baru mulai menangis sesunggukan dengan tangan yang menutup mulut, agar suara tangisannya tidak terdengar oleh putranya itu.

tbc

Terpopuler

Comments

qswxxy

qswxxy

umurnya ngga smpe 6 thn, nangis bgt krna ponakanku umur 5 thn kecil bgt,kebayang sm aby ini yg umur segitu 😭2

2024-01-21

0

Lilisdayanti

Lilisdayanti

buah jatuh tidak jauh dari pohon 🌲🌲,, Aby sama kaya Dady nya pendendam 😂

2023-12-17

0

devaloka

devaloka

aby 🥺

2023-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 Tolong aku Tuan!
2 Sandiwara Lora.
3 Tidak mengenal sama sekali.
4 Aku akan mempertahankan anakku!
5 Tekad Jasmine.
6 Nggak mungkin itu dia.
7 Abyasa dan Anindita.
8 Bertemu Celyn.
9 Cerita Jasmine
10 Anin Viral
11 pengakuan Aby.
12 Anin diundang ke acara TV.
13 Lihat saja Amanda!
14 Rio bertemu Amanda.
15 Flashback Rio.
16 Pertemuan
17 Tawaran Rudi dan Amara.
18 Kenapa dia ada di sini?
19 Ingin memanggil Papa.
20 Surat untuk Papa.
21 Cemburu yang tak terungkap.
22 Ardan marah-marah.
23 Aku akan mematahkan tanganmu!
24 Ardan tidak mau kalah.
25 Kamu coba lihat ini!
26 Hasil diagnosa Anin
27 Harus donor tulang sumsum belakang.
28 Aku pasti bisa .
29 Apakah kamu menyukai Amanda?
30 Apa ada yang kamu sembunyikan dariku?
31 Rencana Rio
32 Karena kamu memang papaku!
33 Cerita Aby 1
34 misi ke dua Aby.
35 Akhir cerita Aby.
36 Pelukan pertama antara ayah dan anak.
37 meledek Rio.
38 Ardan melakukan test uji kecocokan
39 Laki-laki itu adalah aku.
40 Kamu harus menikahiku!
41 Transplantasi sumsum tulang belakang.
42 Jadi maukah kamu menikahiku?
43 Lora kembali beraksi.
44 Kemarahan Ardan
45 Jauhkan rasa iri!
46 Meninggal.
47 Radit menyesal?
48 mendarat darurat
49 Menarilah
50 Aku mencintaimu,Mas.
51 Mayonise tanpa pengawet
52 Mari bekerja sama!
53 Gombalan receh ala Ardan.
54 Boleh aku ikut membantu, Pa?
55 Ardan bertindak
56 Kemarahan Rio.
57 Rio yang sebenarnya.
58 Kemarahan Jasmine.
59 Pengakuan Johan.
60 Jangan sombong
61 Apa kamu mengenalku?
62 Nggak mau terlihat kalah.
63 Pers confrence
64 Di kantor polisi
65 Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku!
66 Bagas yang teraniaya
67 Kirim saja Clara jadi sekretarisku
68 Di kantor Bagas.
69 Penolakan Amanda
70 Kamu mau menikah denganku
71 Kabar bahagia
72 Kekagetan Bagas.
73 Menemukan kenyataan
74 Flashback Bagas
75 Bohong itu!
76 Aku wasitnya
77 Aku pura-pura gak tahu aja deh!
78 Periksa kandungan.
79 Aku ingin punya seorang kakak
80 Acara resepsi Bagas 1
81 Resepsi Bagas 2
82 Kebahagiaan Celyn
83 Season satu end
84 Pengumuman
85 Aby dijebak? (S2)
86 Aku capek
87 Kalian akan tahu akibatnya
88 Salah target
89 Tindakan Aby
90 Biarkan aku memikirkannya terlebih dulu!
91 Celyn sakit?
92 Kenjo ke rumah Celyn
93 Aku belum menikah, bagaimana mungkin?
94 Biarkan aku yang menikahinya!
95 Kenapa kamu tidak mau?
96 Ungkapan keraguan Celyn.
97 Karma itu ada
98 Boleh aku mengelus perutmu?
99 Kekagetan Kenjo
100 Apa benar kamu mencintaiku?
101 Galau
102 Kenjo Anin
103 Ingin makan Rujak
104 Kamu, aku pecat!
105 Kamu harus percaya diri!
106 Siapa wanita itu?
107 Dimana Celyn?
108 Jangan apa-apakan aku!
109 Maksudnya apa?
110 Bagaimana istriku, Dok?
111 Bangunlah Sayang!
112 Kamu mungkin salah dengar.
113 Aku malu!
114 Hukuman buat Gilang dan Shasa
115 Baby Arick dan Arend
116 Roni minta maaf!
117 Mari masuk calon suamiku!
118 Wanita seperti apa aku?
119 Alasan Bagas yang sebenarnya.
120 Merasa tertantang
121 Pacar pura-pura
122 Ambisimu lebih besar dari cintamu
123 Jangan mendekati calon istriku!
124 Dia bukan pacarku.
125 Mau dibawa kemana?
126 Penyelamatan baby Arend
127 Penyelamatan baby Arend 2
128 Kenyataan yang sulit diterima Shasa
129 Kamu ikuti Tuan, Adrian!
130 Jangan panggil aku Tuan.
131 Acara syukuran
132 Will you marry me?
133 Akhirnya
134 Kak Calvin, tolong aku!
135 Bersiap-siaplah menerima murka Om Bagas
136 Aku mencintaimu!
137 Tindakan Bagas.
138 Serba salah.
139 Istriku lebih segalanya dari anda
140 Aku tidak takut.
141 kalian harus secepatnya menikah!
142 Anin's wedding
143 Saling mengejek
144 Sahabat tidak ada akhlak!
145 Rencana bulan Madu
146 Bulan Madu.
147 Ciuman pertama
148 Kita berbeda dengan mereka
149 Ternyata seperti itu ceritanya
150 Apa tujuan Tuan Ardan ingin menemuiku?
151 Jangan Biarkan insecure mempengaruhimu!
152 Awasi mereka berdua!
153 Reyna dan Roni ke London
154 Rasa penasaran Adrian
155 Jaga kehormatan wanita yang kamu cintai
156 Mengurus butik lagi
157 Selingkuh apaan?
158 Adrian kesal
159 Kabar bahagia
160 Boleh aku meminta nomor kamu?
161 Kedatangan Mita ke apartemen
162 Ya, dia memang keras kepala
163 Antara bahagia dan takut
164 Arti kata sebentar buat seorang wanita
165 Antara percaya dan tidak percaya
166 Bab 166
167 Kama dan Kalila.
168 Cakra, Carlos dan Calista
169 Aku mau menikah
170 Berharap bahagia selalu (End)
171 Pengumuman
172 Ekstra part 1
173 Ekstra part 2
174 Bukan Up (Pengumuman)
175 Pengumuman
176 Bukan up (pengumuman)
177 Pengumuman lagi
178 Cerita baru
179 Pengumuman
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Tolong aku Tuan!
2
Sandiwara Lora.
3
Tidak mengenal sama sekali.
4
Aku akan mempertahankan anakku!
5
Tekad Jasmine.
6
Nggak mungkin itu dia.
7
Abyasa dan Anindita.
8
Bertemu Celyn.
9
Cerita Jasmine
10
Anin Viral
11
pengakuan Aby.
12
Anin diundang ke acara TV.
13
Lihat saja Amanda!
14
Rio bertemu Amanda.
15
Flashback Rio.
16
Pertemuan
17
Tawaran Rudi dan Amara.
18
Kenapa dia ada di sini?
19
Ingin memanggil Papa.
20
Surat untuk Papa.
21
Cemburu yang tak terungkap.
22
Ardan marah-marah.
23
Aku akan mematahkan tanganmu!
24
Ardan tidak mau kalah.
25
Kamu coba lihat ini!
26
Hasil diagnosa Anin
27
Harus donor tulang sumsum belakang.
28
Aku pasti bisa .
29
Apakah kamu menyukai Amanda?
30
Apa ada yang kamu sembunyikan dariku?
31
Rencana Rio
32
Karena kamu memang papaku!
33
Cerita Aby 1
34
misi ke dua Aby.
35
Akhir cerita Aby.
36
Pelukan pertama antara ayah dan anak.
37
meledek Rio.
38
Ardan melakukan test uji kecocokan
39
Laki-laki itu adalah aku.
40
Kamu harus menikahiku!
41
Transplantasi sumsum tulang belakang.
42
Jadi maukah kamu menikahiku?
43
Lora kembali beraksi.
44
Kemarahan Ardan
45
Jauhkan rasa iri!
46
Meninggal.
47
Radit menyesal?
48
mendarat darurat
49
Menarilah
50
Aku mencintaimu,Mas.
51
Mayonise tanpa pengawet
52
Mari bekerja sama!
53
Gombalan receh ala Ardan.
54
Boleh aku ikut membantu, Pa?
55
Ardan bertindak
56
Kemarahan Rio.
57
Rio yang sebenarnya.
58
Kemarahan Jasmine.
59
Pengakuan Johan.
60
Jangan sombong
61
Apa kamu mengenalku?
62
Nggak mau terlihat kalah.
63
Pers confrence
64
Di kantor polisi
65
Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku!
66
Bagas yang teraniaya
67
Kirim saja Clara jadi sekretarisku
68
Di kantor Bagas.
69
Penolakan Amanda
70
Kamu mau menikah denganku
71
Kabar bahagia
72
Kekagetan Bagas.
73
Menemukan kenyataan
74
Flashback Bagas
75
Bohong itu!
76
Aku wasitnya
77
Aku pura-pura gak tahu aja deh!
78
Periksa kandungan.
79
Aku ingin punya seorang kakak
80
Acara resepsi Bagas 1
81
Resepsi Bagas 2
82
Kebahagiaan Celyn
83
Season satu end
84
Pengumuman
85
Aby dijebak? (S2)
86
Aku capek
87
Kalian akan tahu akibatnya
88
Salah target
89
Tindakan Aby
90
Biarkan aku memikirkannya terlebih dulu!
91
Celyn sakit?
92
Kenjo ke rumah Celyn
93
Aku belum menikah, bagaimana mungkin?
94
Biarkan aku yang menikahinya!
95
Kenapa kamu tidak mau?
96
Ungkapan keraguan Celyn.
97
Karma itu ada
98
Boleh aku mengelus perutmu?
99
Kekagetan Kenjo
100
Apa benar kamu mencintaiku?
101
Galau
102
Kenjo Anin
103
Ingin makan Rujak
104
Kamu, aku pecat!
105
Kamu harus percaya diri!
106
Siapa wanita itu?
107
Dimana Celyn?
108
Jangan apa-apakan aku!
109
Maksudnya apa?
110
Bagaimana istriku, Dok?
111
Bangunlah Sayang!
112
Kamu mungkin salah dengar.
113
Aku malu!
114
Hukuman buat Gilang dan Shasa
115
Baby Arick dan Arend
116
Roni minta maaf!
117
Mari masuk calon suamiku!
118
Wanita seperti apa aku?
119
Alasan Bagas yang sebenarnya.
120
Merasa tertantang
121
Pacar pura-pura
122
Ambisimu lebih besar dari cintamu
123
Jangan mendekati calon istriku!
124
Dia bukan pacarku.
125
Mau dibawa kemana?
126
Penyelamatan baby Arend
127
Penyelamatan baby Arend 2
128
Kenyataan yang sulit diterima Shasa
129
Kamu ikuti Tuan, Adrian!
130
Jangan panggil aku Tuan.
131
Acara syukuran
132
Will you marry me?
133
Akhirnya
134
Kak Calvin, tolong aku!
135
Bersiap-siaplah menerima murka Om Bagas
136
Aku mencintaimu!
137
Tindakan Bagas.
138
Serba salah.
139
Istriku lebih segalanya dari anda
140
Aku tidak takut.
141
kalian harus secepatnya menikah!
142
Anin's wedding
143
Saling mengejek
144
Sahabat tidak ada akhlak!
145
Rencana bulan Madu
146
Bulan Madu.
147
Ciuman pertama
148
Kita berbeda dengan mereka
149
Ternyata seperti itu ceritanya
150
Apa tujuan Tuan Ardan ingin menemuiku?
151
Jangan Biarkan insecure mempengaruhimu!
152
Awasi mereka berdua!
153
Reyna dan Roni ke London
154
Rasa penasaran Adrian
155
Jaga kehormatan wanita yang kamu cintai
156
Mengurus butik lagi
157
Selingkuh apaan?
158
Adrian kesal
159
Kabar bahagia
160
Boleh aku meminta nomor kamu?
161
Kedatangan Mita ke apartemen
162
Ya, dia memang keras kepala
163
Antara bahagia dan takut
164
Arti kata sebentar buat seorang wanita
165
Antara percaya dan tidak percaya
166
Bab 166
167
Kama dan Kalila.
168
Cakra, Carlos dan Calista
169
Aku mau menikah
170
Berharap bahagia selalu (End)
171
Pengumuman
172
Ekstra part 1
173
Ekstra part 2
174
Bukan Up (Pengumuman)
175
Pengumuman
176
Bukan up (pengumuman)
177
Pengumuman lagi
178
Cerita baru
179
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!