Sky terbangun ketika jam menunjukan pukul 23.00. Ia meregangkan ototnya sesaat lalu beranjak dari kasur.
Ketika ia keluar kamar suasana sangat sepi. Mungkin Pak Liam dan Bibi Gail berada di ruangan bawah tanah.
Para pelayan pun tak ada disana, Sky menyusuri anak tangga untuk sampai diruang keluarga. Ia menyalakan tv mencari saluran yang seru untuk di tonton. Tapi ia menghela nafas kala semua chanel di tv hanya berisi berita yang membosankan. Sky mematikan tv kembali lalu mendekati sebuah monitor yang tak jauh dari sana.
Ia menekan nekan monitor untuk mencari sesuatu. Dan ya, dia melihat cctv yang terhubung dengan ruangan bawah tanah mansion ini.
Terlihat para pelayan sedang sibuk membereskan dapur, ada juga yang sibuk mengobrol dan tertawa. Dan Sky juga melihat bibi Gail sedang marah marah karena beberapa lelaki berpakaian hitam sibuk menganggu para pelayan.
Sky bisa melihat sosok lelaki berbaju hitam salah satunya pelaku yang memeluk dirinya siang itu.
Sky tersenyum lalu mematikan kembali monitor. Ia berjalan keluar mansion, tidak untuk kabur dari mansion ini karena itu tidak mungkin.
Setelah berada diluar Sky begitu takjub melihat besar dan luasnya bangunan mansion utama ini. Tadi siang ia tak sempat melihat keluar rumah karena Pak Liam dan Bibi Gail mengantarnya ke kamar.
Mansion ini dikelilingi kebun yang luas. kiri kanan depan dan belakang semuanya dipenuhi oleh kebun. Dan yang paling banyak adalah kebun cherry buah kesukaan Javier. Tak ada rumah lain selain mansion ini, Javier tidak punya tetangga pikirnya.
Jika seseorang melihat rumah ini dari luar saja, tampak seperti bangunan besar tak bernyawa. Pasalnya dari luar mansion ini sangat terlihat sepi, bahkan halaman mansion yang luas pun sepi tanpa manusia berlalu lalang.
Tapi siapa yang tahu di dalam bangunan besar tak bernyawa ini hidup ratusan orang diruang bawah tanah yang sibuk dengan pekerjaan masing masing, yang saling melempar tawa dan canda.
Sky jadi penasaran mengapa Javier tidak mau bergabung dengan mereka, mengapa ia lebih suka menyendiri.
Ketika ia sedang asik dengan pikirannya sendiri tiba tiba sebuah mobil masuk ke mansion. Sky sedikit menyisi kala mobil itu berhenti di depannya. Dan yang keluar.
Javier.
"Hei aku sudah bilang kau tidak boleh keluar. mengapa kau ada disini?" tanya Javier yang sudah keluar dari mobil.
Sky mendekati Javier. "Kau sudah kembali."
"Hm."
"Kenapa tidak lama?"
"Karena semuanya sudah selesai."
"Kenapa kau belum tidur? Menungguku?" tanya Javier dengan mengedipkan sebelah matanya menggoda.
"Cih.. percaya diri sekali kau ini!"
"Percaya diri itu harus. Kalau tidak percaya diri lalu percaya siapa lagi?"
"Terserah kau sajalah!" Sky masuk ke mansion meninggalkan Javier yang menyunggingkan senyumnya. Ah tidak tahu kenapa ia suka sekali berdebat dengan Sky, seperti hiburan dikala lelah.
Javier masuk diikuti Sekretaris Han di belakang dan tak lupa Pak Liam sudah berada di teras bersama beberapa pelayan menyambut mereka.
"Berhenti!" pinta Sky kala melihat Javier hendak naik ke kamarnya.
Sky duduk di ruang keluarga karena harus membahas sesuatu yang begitu penting baginya.
Javier baru saja menaiki satu anak tangga pun berbalik ke arah Sky.
"Ada apa?"
"Aku ingin membahas surat perjanjian itu bersama kau dan sekretaris Han."
Javier menghela nafas, ia pikir Sky sudah lupa dengan isi surat perjanjian itu.
Tak lama Sekretaris Han pun datang menghampiri mereka. "Apa anda memanggil saya nona--- eh nyonya."
Sekretaris Han terbiasa memanggilnya Nona.
Sky mengangguk. Sekretaris Han duduk di depan Sky sementara Javier duduk di sampingg gadis itu.
"Baik kita mulai," Sky menatap Sekretaris Han yang membuat asisten Javier itu mengerutkan dahinya.
"Apa kau benar benar mengubah isi perjanjian itu sekretaris Han?"
Sekretaris Han menoleh ke arah Javier pria itu hanya tersenyum tipis.
Sekretaris Han pun menghela nafas. "Tidak nyonya saya tidak mengubah isi perjanjian itu. mana berani saya."
"Lalu mengapa isinya berubah?"
"Nyonya kau yang lebih tahu, hari itu kau menanda tangani kertas itu bukan. Dan kau seharusnya lebih teliti dengan isinya."
Javier diam diam tersenyum mendengar penjelasan dari sekretaris Han.
Sementara Sky dibuat bingung. Ia merasa hari itu ia benar benar tidak salah membaca.
"Sudah cukup. Pergilah Han aku harus menghukumnya hari ini karena berani menendang aset berhargaku."
Sky terkesiap dengan ucapan Javier. Bagaimana kalau hukuman itu berupa... ah semoga bukan itu.
Sambil menahan senyum sekretaris Han pun bangkit dari duduknya tapi Sky segera berlari memegang tangan Sekretaris Han dan membuat Javier di landa kekesalan melihat tangan Sky memegang lengan Sekretarisnya.
"Sekretaris Han.. jangan tinggalkan aku.. aku takut dengan hukuman itu..." Sky merengek seperti anak kecil.
"saya tidak punya kuasa apapun untuk menghentikan tuan Javier nyonya." ucap Sekretaris Han.
"Menurut saja nyonya agar kau selamat," bisik Sekretaris Han.
Javier yang melihat wajah sekretaris Han begitu dekat dengan Sky segera bangkit dan menarik lengan Sky membuat gadis kecil itu berteriak meminta tolong kepada sekretaris Han.
Dan sekretarisnya itu hanya menggelengkan kepala.
***
Beberapa jam yang lalu pesawat pribad milik Javier sampai di bandara. Javier masih enggan untuk beranjak dari tempat duduknya ia masih menatap keluar jendela.
"Han apa jadwal pertemuan ini tidak bisa diubah?"
"Tidak tuan."
"Jangan.. Jangan sampe anda ingin kembali ke mansion agar bertemu dengan nyonya Sky," batin sekretaris Han.
Javier menghela nafas. "Han-"
"iya tuan?"
"Kau saja yang mengatur semuanya aku ingin pulang sekarang. Kau bisa membuat janji Berdua bersama William."
"T-tapi tuan."
"Lakukan perintahku!"
Dengan menghembuskan nafas Sekretaris Han menghampiri pilot agar membawa mereka kembali ke mansion.
"Tidak pernah anda mengesampingkan pekerjaan tuan," ucap Sekretaris Han sedikit kesal.
Javier hanya diam tanpa menjawab satu kata pun. Ia juga bingung dengan dirinya sendiri, tiba tiba Javier rindu berdebat dengan gadis itu, rindu kala mata kecil Sky menatap Javier kesal.
***
Javier membawa Sky ke kamar dan mengunci pintu. Sky gemetar ketakutan ia perlahan mundur dan mundur.
sementara pria di depannya sedang melepas kancing satu persatu. Sky semakin ketakutan Sementara Javier hanya menunjukan seringainya yang tajam.
"T-tidak Javier. Jangan lakukan itu!"
"Hey berhenti!" Sky mengulurkan tangan ke udara kala Javier mulai mendekatinya.
"Ayolah sayang."
"Javier sial*n jika kau benar benar melakukannya akan aku laporkan ke polisi!" bentak Sky geram dan sedikit gemetar ketakutan.
Javier malah tertawa.
"Apa yang bisa di lakukan polisi dengan suami yang meniduri istrinya sendiri? Apa itu termasuk pelecehan, Sky sayang?"
"Ayolah kita sudah melakukannya bukan," lanjut Javier.
"Tidak.. kita tidak melakukan apapun.. aku sudah cek sendiri bagian tubuhku. Tidak.. tidak ada yang sakit dan.. dan masih normal."
Javier kembali tertawa gemas dengan kepolosan Sky.
"Oh jadi saat kau menutupi seluruh tubuhmu dengan selimut tebal, kau sedang melihat ukuran Vagin* mu itu," ucap Javier sembari melirik bagian bawah tubuh Sky.
"Kau... kenapa kau tau.. J-jangan bilang kalau.." pandangan Sky berpindah ke langit langit kamar mencari cctv di kamar nya, ah benarkah Javier menyimpan cctv di kamar ini. Sialan sekali.
Javier kembali tersenyum kala melihat mata Sky yang sibuk mencari sesuatu.
"Kau gila Javier! bagaimana mungkin kau menyimpan cctv dikamar ini! Dimana cctv itu?"
"Ini kamarku. Aku berhak menyimpan apapun dikamar ini. Dan kau tidak akan menemukan cctv yang ku pasang karena terlalu kecil! Berhentilah berdebat aku harus menghukum mu sekarang!"
Javier kembali melangkah, Sky semakin beringsut mundur di ranjang. Tatapan Javier seperti seekor harimau yang hendak menerkam mangsanya.
Sky tidak takut dengan Javier, ia akan selalu siap dengan perdebatan besar dengan pria itu, ia akan selalu siap jika harus menampar wajah Javier lagi.
Tapi untuk yang kali ini, ia ketakutan. Takut kesuciannya berhasil diambil oleh Javier. Ia hanya akan memberikan mahkota ini kepada suami yang ia cintai.
Jangan lupa like dan coment ya biar aku semangat nulisnya hehe ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Angraini Devina Devina
belah duren
2023-09-03
0
Nina Lambangasi
lk
ol
2022-04-27
2
SeRser
nanti amu cinta sky
2022-02-19
0