Tok... tok.. tokk..
"Nona ini makan siang anda," ucap Pak Liam sedikit berteriak kepada Sky yang mengurung diri di kamar.
"Nona anda belum makan dari tadi pagi," teriaknya kembali.
Pintu pun terbuka memperlihatkan Sky yang memakai dress putih.
"Aku tidak lapar. Bisakah aku pergi ke cafe tempatku bekerja?"
"Maaf nona, Tuan Javier melarang anda keluar dari mansion."
"B-benarkah? om tua sial*n itu melarangku? memangnya aku ini burung dikurung seperti ini!"
Pak Liam menatap dalam Sky, sekarang ia mengerti orang seperti apa istri kedua tuannya ini. Pantas saja ia berani menendang burung Javier, mengumpat kasar untuk tuannya saja ia tidak takut.
"Kenapa melihatku?" tanya Sky
"T-tidak Nona."
Sky menghembuskan nafas. "Aku bosan."
"Apa anda mau berkeliling dimanson ini nona?"
Sky menaikkan satu alisnya. "Berkeliling?"
Itu ide bagus Mansion ini sangat luas, Sky penasaran dengan isinya. Ia hanya bangun dipagi hari tanpa melihat isi mansion si om tua nya itu, bahkan bagian depan mansion saja ia tidak tahu karena ketika terbangun bukan hotel tempatnya menikah yang ia dapati tapi mansion ini.
Ia yakin akan kelicikan Javier, pria itu pasti membuatnya tak sadarkan diri dan membawanya ke mansion ini.
Ah Sky akan bertanya apa yang sebenarnya terjadi kemarin malam kepada sekretaris Han ketika pulang nanti.
Pak Liam membawa Sky menuruni anak tangga, Sky turun perlahan ia takut tersandung karena bukannya melihat anak tangga untuk turun matanya malah sibuk mengelilingi kemewahan mansion Javier.
Mansion yang begitu luas di desain dengan warna gold membuatnya begitu terlihat mewah.
Langkahnya terhenti di ruang keluarga yang menyatu dengan dapur. Permukaan lantai dilapisi karpet agar siapapun yang datang merasa nyaman.
Langit langit yang menjulang tinggi terlihat indah oleh lampu gantung yang besar dan juga disamping televisi ada lemari yang tak kalah tinggi, lemari itu penuh dengan buku, entah memang untuk dibaca atau hanya pajangan saja.
"Mari nona," ajak Pak Liam.
Pak Liam mengajaknya ke ruang tamu, ruang olahraga, kolam berenang dan masih banyak ruangan yang lain tentunya.
Mata Sky sampai tak berkedip ketika melakukan roomtour bersama Pak Liam. Gila sekaya apa lelaki yang disebut suaminya itu.
"Apa anda ingin melihat ruang bawah tanah mansion ini nona?"
"Hah?R-ruang-" Sky tak mampu melanjutkan lagi karena yang ada dipikirannya ruang bawah tanah adalah tempat yang sepi, gelap dan menyeramkan.
Pak Liam tersenyum dan mengangguk.
"Lewat sini nona," Pak Liam mengulurkan tangannya ke salah satu pintu kayu disana.
Sky mengikuti Pak Liam dari belakang dengan pelan, kalau ruangan itu benar benar gelap Sky akan lebih mudah kabur dari ruangan itu. Sungguh kegelapan adalah hal yang paling menakutkan untuk Sky karena trauma kecil gadis itu.
Sky menghela nafas, ia pun masuk ke sebuah lorong sempit di sana. Memang ada cahaya dari lampu lampu yang menempel di dinding tapi lorong itu di desain dengan warna gelap. Dinding dan lantainya berwarna hitam.
Sky memainkan jari jemarinya sesungguhnya ia mulai merasa tak nyaman tapi ia juga penasaran dengan ruang bawah tanah mansion Javier.
Setiap langkahnya bertambah setiap itu juga ia mendengar suara orang orang tertawa, mengobrol bahkan bernyanyi.
Sky dan Pak Liam berhenti di pintu kayu kedua, apa di dalamnya masih ada pintu lain? kenapa banyak sekali pintu.
Dan lagi Sky mendengar bunyi seseorang yang sedang memasak. Seperti suara minyak panas yang baru dimasuki sesuatu. Ayam goreng mungkin? karena Sky mencium aroma itu.
Pak Liam membuka pintu dan.
Sky menghela nafas. Sekarang bukan lorong tapi beberapa anak tangga yang mengarah ke bawah.
"Satu pintu lagi nona, kita akan sampai," ucap Pak Liam yang tahu betul helaan nafas Sky karena kesal terlalu dipermainkan oleh pintu kayu. Sudah dua pintu dan sisa satu lagi total tiga pintu kayu untuk sampai diruang bawah tanah.
Sky menuruni anak tangga dan sampai dipintu terakhir. Pak Liam tersenyum lalu membukakan pintu. Dan.
Mata Sky begitu takjub dengan pemandangan di depannya, mata kecilnya membulat seketika. Benarkah? benarkah ini ruang bawah tanah?
Tidak, ini tidak seperti yang ada di pikiran Sky. Ruangan ini seperti hotel bintang lima. Jika diatas tempat Javier tinggal di desain dengan warna gold. Di depannya sekarang tersedia ruangan dengan desain serba putih dan sangat luas.
Puluhan orang yang ada disana memandang Sky terkejut lalu membungkukan badan serempak tanda hormat.
"Kalian sudah tahu nona ini kan?" tanya Pak Liam ke puluhan orang laki laki dan perempuan disana.
"Sudah Pak Liam," jawab mereka serempak.
Saking banyaknya orang, suara mereka yang menjawab dengan serempak sampai menggema di ruangan tersebut.
Pak Liam tersenyum lalu beralih menatap Sky.
"Nona Sky mari masuk."
Sky mengangguk mengikuti langkah Pak Liam. Semua pelayan hanya berani mematung di tempat seraya menundukkan kepala kala Sky Alexander berjalan di dekat mereka.
"Hei, kau lihat apa dibawah sana?" tanya Sky dengan nada bercanda kepada salah satu pelayan perempuan. Ia heran, semua pelayan begitu sopan bahkan sampai menundukkan kepala tak berani menatap dirinya.
"Eum ... t-tidak nona ... eh nyonya."
Sky tersenyum tipis, ia memegang dagu perempuan itu agar mau mendongak menatapnya.
Disaat bersamaan tubuh perempuan itu bergetar ketakutan seraya menelan salivanya susah payah. Sky menatapnya tajam, Pak Liam diam memperhatikan dan puluhan pelayan yang lain diam diam menatap Sky dan salah satu temannya itu.
"N-nyonya ... apa ... apa ... saya berbuat salah ..."
Dan.
HAP.
Bukan lalu ditangkap ya, ini bukan lagu.
Sky langsung memeluk tubuh perempuan itu membuat Pak Liam tercengang tak percaya dan tak lama tersenyum.
Puluhan pelayan yang lain tak kalah terkejut juga malah sebagian sampai menutup mulut dengan tangannya.
Sky tahu perempuan yang ia peluk masih gemetar ketakutan, ia berusaha menenangkan dengan mengelus lembut punggung pelayan perempuannya.
"Hei tenanglah, aku tidak mengigit," ucap Sky ramah dengan tersenyum.
Sky melepaskan pelukannya tetapi tetap memegang tangan pelayan itu.
"Kalian, jangan menundukkan kepala ketika aku lewat di depan kalian oke."
"Aku ingin berteman dengan kalian."
Deg.
Jantung semua pelayan seakan meloncat, ah benarkah? benarkah istri dari tuannya itu mengajaknya berteman, bahkan sampai memeluk salah satu teman pelayan mereka.
"Ah baiklah, mungkin kita akan akrab nanti, aku ingin berkeliling dulu dengan Pak Liam."
Sky menepuk pelan pundak pelayan di depannya sebelum pergi.
Setelah dirasa Sky menghilang dari pandangan mereka, semua pelayan menghembuskan nafas lega.
Kedatangan istri salah satu tuan nya membuat mereka begitu terkejut. Bahkan Carla yang sudah menikah dua tahun dengan Javier saja tak pernah menginap di mansion ini.
Tapi Sky, bukan hanya menginap, ia tidur di ranjang yang sama bersama Javier dan juga datang ke ruang bawah tanah lalu memeluk salah satu pelayan disana.
Dan sikap apa tadi? Sky begitu ramah bahkan tersenyum hangat ketika menatap mereka. Bahkan perempuan di masa lalu Javier tidak sehangat ini. Dan yang di maksud bukanlah Carla.
Ya, dulu ada perempuan lain juga yang datang ke ruang bawah tanah ini, perempuan yang menurut mereka jutek, sombong dan tak bersahabat tapi bisa menjadi pacar Javier. Untunglah mereka sekarang sudah putus.
Sungguh, mereka sangat penasaran dengan sikap istri kedua tuannya itu. Alhasil beberapa dari mereka diam diam mengikuti Pak Liam dan Sky untuk mengintip.
Jangan lupa tinggalkan jejak biar aku semangat nulisnya hehe ❤️
.
.
.
.
maaf kalau masih ada typo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Angraini Devina Devina
hati "banyak kamera sisi tv😎😎😎😎🤣
2023-09-03
1
Celya Kyungsoo
minta visual sky dan Javier thor
2022-08-27
0
ponakan Bang Tigor
pasti semua pelayan dan orang²nya Javier seneng karena mendapatkan nyonya rumah yang ramah dan pengayom sepertu Sky ini🥰
2022-08-15
1