Sesampainya dirumah ia disambut oleh tatapan tajam dari Elsa, Herry dan Aleza. Sementara adik bungsunya Aliandra hanya menatapnya datar.
Ia menghela nafas kasar, masalah dicafe belum selesai dan apa ada masalah baru yang sedang menunggunya?
"Kau mau kemana anak sial*n?" Tanya Herry melihat Sky acuh dengan keberadaan mereka.
"Kamar. Aku lelah," jawabnya pelan.
"Beberapa jam lagi kau harus menemui tuan Javier di restaurant S. Kau harus bersiap siap," ucap Elsa.
Sky pun berbalik suaranya meninggi. "Aku tidak akan bertemu dengannya!! Hari ini aku sudah lelah!! Bilang saja untuk bertemu besok!!"
Herry dan Elsa saling menatap, Ah anak ini memang keras kepala.
"Punya kuasa apa kau ini sampai berani mengubah waktu bertemu dengannya!!" Bentak Herry.
"Aku tidak punya kuasa apapunn!! Aku tidak mengenal dia dan... Dann..." Ia berusaha menetralisir kemarahannya. "Dan aku tidak akan mau menikah dengannya!!"
Herry menghampiri dan
PLAKK
"Kau memang anak tidak berguna Sky!! Kau anak menyusahkan!!"
Suasana semakin panas, tak ada senyuman diantara mereka. Semua saling menatap tajam terkecuali Aliandra yang sibuk dengan game nya, ia tidak tertarik dengan perdebatan keluarganya.
Nafas Sky memburu seiring kekesalannya yang meninggi ia tak mampu menjawab lagi. Hanya tangisan yang keluar dari kedua matanya, melihat itu Elsa dan Aleza tersenyum puas.
Akhirnya Sky pun terisak karena tak kuat lagi. "Aku... aku benar benar tidak mau... menikah... kumohon... Papahh... kumohon.."
"Kemari kau!!" Sky pun ditarik kasar oleh Herry sampai tubuhnya hampir saja tersandung kakinya sendiri.
Ia dibawa ke sebuah gudang gelap di belakang rumah. Sky yang sudah tahu hukuman yang akan ia dapatkan terus meronta.
"Pah... maafkan aku... aku tidak mau masuk kesana lagi... kumohon pah... aku takuttt... hiks..." Dan
BRUKHH
Herry mendorong Sky sampai keningnya menancap keras ke sudut meja yang tajam.
BRAKHH
Pintupun ditutup. Sky berusaha membuka knop pintu seraya terisak memanggil Ayahnya dan ia juga menghiraukan rasa sakit dikeningnya.
Gudang yang cukup sempit dan tak ada pencahayaan sama sekali. Beberapa meja dan barang barang bekas tertumpuk disana membuat udara semakin menipis. Apalagi dengan debu yang masuk kehidungnya membuat Sky semakin kesulitan bernafas.
Ia akhirnya pasrah menyenderkan punggungnya di pintu, mengusap pelan keningnya, tangannya terasa basah walaupun tidak terlihat karena gelap tapi ia sudah pasti tahu itu darah.
Sky menghela nafas berat, ia mulai memeluk lututnya memejamkan mata dan beberapa detik kemudian tubuhnya gemetar ketakutan, keringat dingin membasahi wajahnya. Ia sesekali melihat ke kanan dan ke kiri, tak ada apapun tapi mengapa perasaannya begitu takut, mengapa ia merasa ada seseorang yang hendak menghampirinya.
"Ibu... Sky takut... t-tolong... i-ibu tolong..."
Ingatannya membawanya ke masa lampau, masa dimana ia masih berusia enam tahun seseorang mengejarnya dan Sky kecil berlari ketakutan disebuah hutan. Hutan yang gelap dengan hujan yang deras dan petir yang menggelegar membuat suasana sangat mencengkram.
Ia berlari dan berlari sekencang mungkin walaupun beberapa kali tersandung, Sky kecil dengan cepat bangkit dan berlari kembali tapi seseorang yang dibelakangnya juga menambahkan energinya untuk menangkap Sky kecil.
"Ibu... Ibu... Sky takut... Ibu tolong... Hiks..."
Sky kecil melihat sebuah ruangan di tengah hutan, otak kecilnya berkata ia harus masuk kesana agar selamat. Dan ia melakukannya.
Tetapi sampai disana ruangan itu sangat gelap tak ada cahaya sedikitpun. Ia duduk disudut ruangan memeluk lututnya, tubuh kecilnya gemetar hebat. Ia menanti seseorang untuk menyelamatkannya. Pelipisnya pun basah dengan keringat dingin. Ia terus memandang ke pintu di depannya. Dan tiba tiba.
Tok.. tok..tokk..
Tubuhnya terhentak kaget, mata jernihnya membulat seiring gemetar ditubuhnya semakin bertambah.
"I-Ibu..." gumamnya pelan.
Dan
BRAKHH
Seseorang dengan pakaian serba hitam melangkah mendekatinya. Sky kecil tidak mengenalnya. Tapi saat itu petir menggelegar membuat kilatan cahaya masuk ke ruangan dan menyorot ke arah sosok hitam itu.
Yang bisa Sky lihat hanyalah rambut panjang dan lurus. Dia seorang perempuan.
"Sky... oh my beautiful Sky... Sayangku..." perempuan itu bersenandung pelan seraya melangkah perlahan mendekati Sky.
Mendengar suaranya membuat jantung Sky kecil memompa lebih cepat. Nafasnya terengah engah. Wajahnya pucat menahan takut.
Perempuan itupun berjongkok di depannya, ia mendekatkan wajahnya ke wajah Sky. Sky kecil pun memalingkan wajahnya ke kanan dengan nafas tak beraturan.
"J-jangan..."
"Sky... pergilah bersama Ibumu!!" ucapnya tajam tepat ditelinga Sky kecil. Nafas dari perempuan itu pun berhembus ditelinganya dan membuat Sky semakin gemetar hebat dengan kedua tangan meremas dress putihnya.
Sky menutup telinga dengan kedua tangannya ketika ingatan masa kecilnya kembali. Setiap ditempat gelap suara perempuan bersenandung memanggil namanya selalu terdengar jelas. Suara perempuan yang meminta dirinya ikut bersama ibunya.
"Sky... My beautiful Sky... kau harus pergi ke neraka bersama Ibumu..."
Sky kecil menggeleng dengan keringat sudah membasahi tubuhnya.
Perempuan itu mengeluarkan pisau dari saku celananya tanpa sepengetahuan Sky. Tapi dengan cepat Sky kecil melompat ke tubuh perempuan itu menarik kerah bajunya, ketika mempunyai peluang Sky pun mengigit leher kanan perempuan itu. Tapi.
Jleb
Tusukan pisau menancap dipunggung Sky kecil bersamaan dengan jeritan yang keras keluar dari mulutnya.
Ada satu hal yang Sky kecil lihat sebelum menutupkan mata, yaitu terdapat tatto hitam di leher belakang perempuan itu. Tatto dengan gambar sayap garuda hitam terlihat jelas disana. Dan akhirnya kesadaran Sky kecil pun perlahan memudar dan pingsan.
CEKLEK
Sky terperanjat ketika suara kunci pintu terbuka dan disaat bersamaan kesadaran akan trauma masa kecilnya hilang. Ia segera bangkit dan berlari keluar gudang.
Cahaya lampu diluar gudang membuatnya bisa bernafas dengan lega. Walaupun saat ini ia masih bersimpuh dilantai memegang dadanya yang terasa sakit akan trauma yang muncul dalam kegelapan. Nafasnya belum kembali sempurna, wajahnya pun masih pucat.
Ia melirik ke kanan ke kiri. Tidak ada siapapun disana. Lalu siapa yang membukakan pintu untuknya? Apa Herry diam diam membukakan pintu kembali untuk nya? Apa ayahnya itu sudah tidak marah lagi? Ah Sky sungguh tidak tahu siapa, siapapun itu terimakasih karena tidak membiarkan Sky pingsan.
Herry memang selalu menghukum Sky dengan memasukannya ke gudang. Ia sangat tahu trauma yang dialami Sky dan itu menjadikannya senjata ketika Sky melawan dirinya atau tidak menuruti keinginannya seperti sekarang.
Tak ada rasa kasihan terhadap dirinya untuk Sky, sepeninggal mendiang istri pertamanya semuanya telah berubah, Herry tak lagi menatap Sky sebagai anak kesayangannya lagi.
Alexa, istri pertama sekaligus Ibu Sky Alexander meninggal ketika Sky berusia enam tahun. Kecelakaan yang merengut nyawa seseorang yang sangat amat Herry cintai. Ini semua bermula dari kesalahannya sendiri, Alexa memergoki dirinya berselingkuh dengan Elsa, ia marah dan kecewa lalu pergi meninggalkan Herry yang asik berduaan diranjang.
Kecelakaan itu terjadi ketika Alexa mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan ia menabrak pembatasan jalan sampai mobilnya terguling.
Jika ditanya apakah Herry menyesal? jawabannya tidak. Secinta apapun Herry terhadap Alexa, ada luka yang diberikan perempuan itu yang membuat dirinya memutuskan berselingkuh dengan Elsa.
Cinta dan benci itu masih tetap ada di hati Herry. Itulah yang membuat Herry masih mau merawat anaknya dari Alexa, karena perasaan cinta yang begitu besar.
Tapi tak dipungkiri, perasaan benci jauh lebih dominan di dalam dirinya, itulah yang membuat Herry memperlakukan Sky kasar dan seenaknya.
jangan lupa tinggalkan jejak ya biar aku semangat nulisnya hehe ❤️
.
.
.
.
maaf kalau masih ada typo
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Astrid Nandistya Hayoto
Dasar org tua brensek
2025-04-21
0
Rahel Mustofa
bapak biadap
2024-04-01
1
uli
Herry kampr****t
2023-10-11
0