Sky tampak kesal dan kembali menatap keluar jendela karena ucapannya diacuhkan. Javier yang melihat itu hanya menyunggingkan senyumnya.
"Kau tampaknya terhibur dengan nona Sky," batin Sekretaris Han melihat Javier tersenyum dari Kaca spion di depannya.
Mereka sampai di salah satu hotel mewah bintang lima. Dan jangan tanya siapa pemilik hotel itu. Karena sudah pasti, Javier.
"Bawa dia ke kamar dan dandani untuk nanti malam."
"Baik Tuan." Para pelayan di hotel itu membungkukan badannya sesaat lalu beralih ke arah Sky.
"Mari nona, kami antarkan ke kamar."
Sky pun mengikuti dua pelayan tersebut. Ia sampai dikamar yang sangat luas, pandangannya tak henti menerawang setiap sudut kamar. Baru kali ini Sky melihat kamar hotel sebagus ini.
"Nona, mari biar kami mandikan."
"Hah?" Sky langsung memeluk tubuhnya sendiri, semalu apa ia jika tubuhnya dilihat orang lain, walaupun itu sesama perempuan.
Sky menggeleng dengan cepat.
"Nona, kami ditugaskan oleh tuan Javier untuk melayani anda. Anda tidak perlu sungkan," ucap salah satu pelayan sambil tersenyum ramah.
Sky terkekeh kecil. "Tidak perlu, aku tidak terbiasa dimandikan orang lain. Aku bisa mandi sendiri."
"Tapi nona-"
"Datanglah nanti malam untuk mendandaniku saja. Sekarang aku bisa mandi sendiri." Sky menatap kedua pelayan itu penuh harap. Semoga mereka mau pergi.
"Baiklah nona, kalau begitu kami pergi dulu." Mereka pun membungkukan badannya kepada Sky. Sky yang tidak terbiasa diperlakukan secara hormat seperti itu malah ikut membungkukan badannya.
Pandangan Sky mengikuti dua pelayan yang berjalan keluar dari kamarnya. Setelah mereka benar benar menutup pintu ia menjatuhkan dirinya dikasur dengan terlentang memandang langit langit kamar.
Sky menghela nafas. "Aku tidak menyangka hal seperti ini bisa terjadi di dalam hidupku, Bu. Aku akan menikah dengan pria yang tidak aku cintai," gumamnya pelan.
Tiba tiba ponselnya berbunyi dan tertera nama Dimitri disana.
"Ya, pak?"
"SKY ALEXANDER!!" yang diseberang sana berteriak sampai Sky harus sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya.
"K-kenapa pak?"
Dimitri terdengar membentak. "Kau masih bertanya kenapa?! Hari ini kau tidak masuk kerja dan kau juga tidak membereskan masalah artikel tentang cafe itu. Apa jangan jangan kau gagal meminta maaf dengan pemilik De Willson grup?"
Sky segera terduduk dan menepuk jidatnya. "Bodoh. Bisa bisanya aku lupa soal artikel itu!" batinya.
Waktu di restaurant S, Sky memang terlalu sibuk membahas pernikahan dan terlalu terkejut dengan pernyataan Ayahnya yang berkhianat dan menggelapkan uang perusahaan, sampai sampai ia lupa soal artikel buruk tentang cafe nya.
"Pak hari ini saya tidak masuk kerja. Tapi saya sedang bersama Tuan Javier pemilik De Willson Grup," hardik Sky.
"Jelas saja aku sedang bersama dia sekarang. Karena aku akan menikah dengannya," lanjutnya membatin.
"Benarkah?" Sky bisa mendengar keterkejutan dan kesenangan dari suara Dimitri.
"Ya, Pak. Jadi beri saya waktu untuk membujuknya saya akan bertanggung jawab."
"Baiklah, Sky. Jangan kembali ke cafe sebelum kau berhasil membujuknya!"
Tuttt..tut..tutt
Dimitri mematikan ponselnya. Sky menghela nafas.
Ia pun keluar dari kamar menuju kamar Javier. Setelah mengetuk pintu seseorang membukanya dan itu Sekretaris Han.
"Sekretaris Han? Ah, sepertinya aku salah kamar." Sky membalik.
"Tidak, Nona. Ini memang kamar tuan Javier, aku sedang membahas isi surat perjanjian yang kau minta. Masuklah." Sekretaris Han membuka lebar pintu kamar Javier agar Sky bisa masuk.
Saat di restaurant S, ketika akhirnya Sky menerima dirinya menjadi istri Javier. Sky memberi syarat agar dibuatkan surat perjanjian. Dan Javier menyetujuinya.
Sky masuk dan terlihat Javier sedang duduk disofa sembari mengisap rokoknya. Sky duduk di depan Javier sementara Sekretaris Han duduk disamping Javier.
"Ini surat perjanjian yang kau minta, Nona." Sekretaris Han mendorong kertas dimeja agar Sky membacanya.
Sky tidak langsung mengambilnya ia menatap Javier yang ditatap balik oleh pria itu.
"Aku ingin membahas masalah cafe x terlebih dahulu."
"Aku malas membahas cafe jelek itu. Pelayannya sangat buruk dan menjengkelkan," sindir Javier memalingkan wajah dari Sky.
Sky menghela nafas, ia tahu sindirian itu untuk dirinya.
"Maafkan aku. Saat itu aku hanya kelelahan karena harus naik ke lantai sepuluh." Sky sebenarnya malas untuk meminta maaf toh Javier juga tak kalah menjengkelkan, tapi ia lakukan ini karena masa depan cafe X.
Javier menyunggingkan senyumnya, ia membayangkan wajah kesal Sky karena harus terus menaiki tangga darurat untuk sampai ke ruangannya.
"Jadi kau mau memaafkanku atau tidak?" Tanya Sky.
"Jika tidak apa kau akan memaksa?"
"Tentu saja!"
"Itu artinya kau tidak tulus."
"Kenapa kau tidak langsung memaafkanku saja dan suruh orang orangmu untuk menghapus artikel itu. Kau ini menyebalkan sekali!"
"Apa ini caramu meminta maaf?"
"Aku hanya ingin artikel itu dihapus, karena cafe tempatku bekerja menjadi sepi karena artikel itu!!"
"Dan itu bukan salahku. Itu salah pelayannya yang buruk!" tandas Javier tak mau kalah.
Sekretaris Han menghela nafas, ini kedua kalinya ia harus melihat mereka berdebat panas seperti ini. Yang pertama di restaurant S.
"Kau juga salah. Seharusnya kau turun untuk mengambilnya sendiri!"
"Aku ini pelanggan!! Kau tak bisa menyuruhku karena itu tugasmu!!"bentak Javier.
Suara Sky meninggi. "Tapi lift nya rusak seharusnya kau mengerti!!"
"Kau ini bawel sekali gadis kecil!!"
"Kau yang menyebalkan Om tua!!"
"Apa kau bilang?!"
"Om Tua!" ucapnya penuh penekanan
"Kau kelewatan gadis kecil!!"
"Apa aku harus meminta maaf lagi, Om tua?"
"BISAKAH KALIAN BERHENTI?!!" teriak Sekretaris Han yang kesal dengan perdebatan mereka.
"Kau!!"
"Kau!!"
Ucap Javier dan Sky bersamaan seraya mendelik tajam ke arah Sekretaris Han. Sungguh, Sekretaris Han merasa ia sedang mengahadapi dua singa jantan dan betina yang sedang bertengkar.
Sekretaris Han mendengus. "Belum menikah saja sudah seperti ini. Apalagi nanti sudah menikah." batin Sekretaris Han.
"Begini saja, masalah artikel biar saya yang mengurus." Sekretaris Han menatap Javier meminta persetujuan.
Javier pun mengangguk.
"Dan sekarang... mari kita bahas isi surat perjanjian ini. Silahkan nona."
Sky membawa lembaran kertas dimeja membacanya satu persatu.
1). Poin pertama Pihak I dan Pihak II akan tidur dikamar yang berbeda.
2). Poin kedua Pihak I tidak akan melarang Pihak ke II untuk pergi bekerja.
3). Poin ketiga Pihak I tidak akan mencampuri urusan pihak II dan sebaliknya.
4). Poin ke empat Pihak I akan memenuhi kebutuhan finansial Pihak II
5). Poin ke lima kedua belah Pihak tidak akan memberitahu kepada orang lain tentang pernikahan ini.
Sky mengangguk ngangguk, surat perjanjian ini cukup menguntungkan baginya.
Sky mendongak dan bertanya. "Berapa lama aku menjalani hukuman ini?--- maksudku, sampai kapan aku akan menjadi istrimu?"
"Selamanya!"
"S-selamanya?" Sky benar benar dibuat kaget dengan jawaban Javier. "Kau bercanda kan?"
"Tentu saja tidak!"
"Tidak bisa begitu!!" Sky memutar bola matanya.
"Kenapa tidak? Kau bayangkan jika aku membunuh ayahmu apa suatu saat nanti ia akan hidup kembali? Si pak tua akan mati selamanya, bukan. Jadi kau juga menggantikan hukuman itu selamanya," ucapnya dengan senyum yang menggerikan untuk Sky lihat.
"Pergilah ke kamarmu. Sebentar lagi acara akan dimulai. Jangan membantah karena tidak ada gunanya! Menurutlah jika ingin ayahmu tetap hidup!" Lanjutnya.
Sky beranjak keluar dari kamar Javier dan membanting pintu dengan keras.
Javier menyunggingkan senyum ke arah pintu yang sudah tertutup.
***Jangan lupa tinggalkan jejak yaa supaya aku semangat nulisnya hehe ❤️
*Maaf kalau masih ada typo****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
ima
sat set
2024-08-15
0
Angraini Devina Devina
😱😱😱😱😱😱😒🤣
2023-09-03
0
Sulis Sda
visual Thor biar semangat baca nya
2023-06-20
0