Tanpa sepengetahuan siapapun di seberang sana, tepatnya di dalam pesawat Javier masih memperhatikan Sky dari ponsel yang terhubung dengan cctv rumahnya.
Javier tertegun kala melihat di ponsel Sky memeluk salah satu pelayan dan tersenyum kepada mereka. Dari mana datangnya sikap ramah dan baik hati ini, padahal keluarganya begitu jahat dan menyebalkan.
"Tuan, berapa lama anda akan memandangi nona Sky dari ponsel itu?" Tanya Sekretaris Han memecahkan pandangan Javier dari ponsel.
Javier berdehem kikuk ia langsung pura pura mengusap layar ponsel dengan ibu jarinya agar mengalihkan pemikiran Sekretaris Han bahwa ia sibuk memandang Sky, Walapun kenyataannya itu memang benar.
"T-tidak ... aku tidak melihat gadis itu ... aku sedang membalas pesan William."
"William siapa yang anda maksud tuan?"
"William O'brien klaen kita. Siapa lagi!" Ucapnya ketus yang disambut senyuman dari wajah Sekretaris Han.
"Sejak kapan kau mempunyai nomor William O'Brien tuan? Bukankah setiap masalah bisnis aku yang menghandle," ucapnya menahan senyum.
Karena memang benar, untuk apa ada sekretaris jika segala sesuatu harus menghubungi Javier. Bukankah memang itu pekerjaan Sekretaris Han.
Javier langsung membuang muka ke arah jendela seraya mengelus tekuk lehernya, sungguh mengapa ia jadi sebodoh ini mengeluarkan alasan tidak logis kepada Sekretarisnya.
Sekretaris Han tersenyum melihat Javier yang salah tingkah karena jawabannya, ah sejak kapan tuannya ini menjadi bodoh.
"Sabarlah tuan, pulang dari sini kau bisa langsung mencium nona Sky lagi," goda Han yang melihat Javier mengelus bibir dengan ibu jarinya.
Javier menatap tajam Sekretaris Han. "Apa kau mengintip saat aku ... Saat aku ..."
"Mencium nona Sky," lanjut Sekretaris Han dengan senyuman tipisnya.
Javier membelakak berani sekali sekretarisnya ini. "Berani sekali kau Han!" Javier segera menarik kerah baju Sekretaris Han dengan menatapnya tajam.
Dan sialannya sekretaris Han malah tersenyum bukannya takut.
"Apa anda lupa tuan? Nomor empat, morning kiss," olok Sekretaris Han dengan tertawa kecil membuat Javier semakin geram.
Tapi rasa malu lebih mendominasi dalam diri Javier kala Sekretaris sialannya itu malah mengoloknya lebih jauh. Ia melepaskan cengkraman tangannya dari kerah baju sekretaris Han.
Han menggelengkan kepala kecil seraya tersenyum dan membereskan dasinya yang kusut.
"Jadi, Anda mengubah surat perjanjian itu tuan?" Tanya Sekretaris Han yang masih sibuk dengan dasinya.
"Bukan urusanmu!"
"Ah pantas saja surat perjanjian yang sebelumnya hilang dari kantor ternyata kau merobek dan menggantinya dengan isi yang baru."
Hening.
"Kau memang sangat licik tuan."
"Bukan Javier De Willson kalau tidak licik!" Jawab Javier datar seraya menatap kembali keluar jendela.
"Apa kau mencintainya tuan?"
"Aku mencintainya, Han," ucap Javier tanpa mengalihkan pandangan dari jendela pesawat pribadinya.
Sekretaris Han yang duduk di depannya terkesiap dengan ucapan tuannya. Sebenarnya itu bukan hal mengejutkan, dari cara Javier menatap Sky ia tahu tuan nya menyimpan rasa yang lebih.
Di tambah lagi saat dimana Sekretaris Han hendak menggendong Sky selepas acara pernikahan Javier begitu marah. Tak pernah ia lihat kemarahan seperti itu dari seorang Javier untuk Carla, ketika dirinya menggendong Carla karena perempuan itu mabuk Javier justru tak memperdulikannya.
"Han ..." Javier kembali memanggil karena sekretarisnya itu tak bersuara.
"Ya."
"Bagaimana menurutmu?"
"Selesaikan dulu masa lalu anda tuan. Jangan mencintai orang baru disaat anda belum selesai dengan masa lalu anda sendiri tuan."
"Anda akan menyakiti nona Sky nantinya," lanjut Han.
Javier menghela nafas seraya memejamkan mata.
"Zi, tidak akan kembali lagi."
"Bukan masalah kembali atau tidak. Tapi ini masalah perasaan anda tuan."
Zivania Alicia, satu satunya mantan yang Javier miliki. Satu satunya perempuan yang membuat hidupnya berwarna beberapa tahun lalu. Satu satunya perempuan yang selalu menuruti keinginannya. Satu satunya perempuan yang menemani dirinya akan kesepian.
Zivania Alicia gadis yang lembut, dewasa dan penyayang di mata Javier, tapi tidak di mata Pak Liam dan para pelayan lainnya. Di mata mereka Zivania perempuan yang kasar, sombong dan jutek.
Pernah suatu hari Zivania datang ke ruang bawah tanah. Menghukum salah satu pelayan karena tak membungkukan badan atas kedatangannya, alhasil perempuan itu menghukum salah satu pelayan dengan memintanya memakan roti basi.
Dan hal itulah yang membuat para pelayan ketakutan ketika Sky Alexander datang ke ruang bawah tanah.
Javier dan Zivania menjalin hubungan selama lima tahun lamanya sebelum akhirnya Zivania memutuskan untuk pergi ke negara lain mengejar mimpinya sebagai model internasional.
Zivania Alicia adalah perempuan yang pantang menyerah, Ia sangat ambisius akan mimpinya sebagai model internasional. Cara apapun akan ia lakukan untuk mengejar mimpinya, sekalipun ia harus mengakhiri hubungannya dengan Javier De Willson.
Zivania adalah pintu hati untuk Javier, ketika ia berhasil membuka pintu hati Javier, maka tidak akan ada satu perempuan lain lagi yang bisa masuk ke hatinya.
Tapi ketika Zivania keluar dari hati Javier, maka hati itu tertutup selamanya bagi siapapun.
Dan lihatlah sekarang setelah Sky Alexander datang, pintunya seakan terbuka untuk gadis kecil yang enggan masuk ke hatinya. Bukan Sky yang mendobrak keras agar bisa masuk, tapi Javier yang membuka pintu dengan lebar.
Tak perduli seberapa keras Sky menolak masuk, Javier punya banyak cara untuk memaksanya.
Javier tidak menanggapi perkataan sekretaris Han. Ia lebih memilih melihat kembali cctv di ponselnya yang memperlihatkan Sky sedang mencoba beberapa makanan yang di buat oleh chef di ruang bawah tanah.
Javier tersenyum, ada rasa nyaman kala melihat gadisnya itu. Tapi tak dapat dipungkiri ia juga masih menyimpan rasa terhadap Zivania.
"Jangan sampai kau melukainya di kemudian hari tuan," ucap Sekretaris Han seraya bangkit dari kursi untuk pergi ke kamar mandi.
Javier termenung, matanya masih menatap ponsel tapi pikirannya melayang entah kemana, Zivana Alicia dan Sky Alexander sama sama mempunyai tempat di hatinya.
Tiba-tiba pikiran Javier pergi ke masa lampau, masa dimana Zivania ada disana. Mereka berlari dari mobil ke mansion utama miliknya, mereka saling tertawa dan bercanda sebelum akhirnya Javier memegang tangan Zivania dan membawanya ke kamar.
Zivania duduk di ranjang sementara Javier melentangkan tubuhnya menatap langit langit kamar.
"Aku tidak mau melihatmu tidur lagi, kau selalu tidur kalau aku masuk ke kamarmu," ucapnya seraya mengerucutkan bibir.
Javier tersenyum lalu menarik lengan Zivania sampai perempuan itu jatuh ke dada bidang milik Javier.
Javier mempererat pelukannya. "Kau membuatku nyaman dan kenyamanan ini selalu membuatku mengantuk."
Zivania memukul dada Javier. "Kau pikir aku obat tidurmu!"
Javier tertawa kecil dan kembali menenggelamkan kepala Zivania ke dadanya. Ia mengelus puncak kepala Zivania.
"Kita akan segera bersama."
"Maksudmu? kau akan menikahiku, Jav?"
"Tentu saja baby," seru Javier lalu melayangkan kecupan di puncak kepala Zivania.
Zivania tersenyum sedikit mendongak agar bisa menatap wajah Javier.
"I love u."
"I love u too."
Javier merenguh wajah Zivania menggulingkannya ke samping, sampai akhirnya Zivania berada dibawahnya. Mereka berciuman dengan penuh cinta.
Kesadaran Javier kembali, ia memejamkan mata menghela nafas dan menekan nekan keningnya. Itu hanyalah sepenggal ingatan dirinya tentang Zivania.
Zivania yang saat itu merasa senang karena akan menikah dengan Javier De Willson. Sampai akhirnya di keesokan harinya Zivania yang memutuskan hubungan mereka karena sebuah impian yang harus ia gapai.
Jangan lupa tinggalkan jejak biar aku semangat nulisnya hehe ❤️
.
.
.
.
maaf kalau masih ada typo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Fareza Gmail.Com
kasihan clara bener2 gak dianggap. terlepas niat nikahnya bisnis atau apa ttp javier harus tanggung jawab sampai akhir. lepaskan clara jangan disakiti. kasian jadinya
2024-09-23
0
Angraini Devina Devina
hemmm jangan egois javier
2023-09-03
1
Jenn
aku paling benci dgn manusia yg masih terjebak dgn masa lalunya
2023-05-26
0