#2

Sky sedang membersihkan meja di sebuah Cafe. Pagi ini memang jadwal kerjanya sebelum berangkat ia membereskan pekerjaan rumah terlebih dahulu, seperti mencuci baju, mencuci piring kotor, mengepel, menyiram tanaman serta menyiapkan sarapan untuk keluarganya.

"Sky kau kenapa? Hari ini kau tampak muram, apa ada masalah?" Tanya Liana temannya.

Sky menghela nafas kasar dan membanting lap ditangannya. "Menurutmu aku ini bagaimana?"

Pertanyaan itu membuat Liana mengernyitkan dahi nya bingung. "Bagaimana apanya?"

"Sikapku? Penampilanku? Apa aku cocok menjadi istri seorang bos?"

"Eum.. sikapmu baik, kau ramah tapi sedikit m-menyebalkan." Liana sedikit hati hati dengan kata 'menyebalkan'.

"Dan penampilanmu menjadi istri seorang bos seperti tidak cocok," ucapnya canggung. "karena biasanya orang seperti itu akan memiliki gadis yang sexy dan pandai merias diri."

"Sementara kau-" Liana melirik dari atas sampai bawah. "Kau tak mengunggah selera, Sky... Ups..." Liana langsung menutup mulutnya.

"Apa menurutmu aku ini tidak sexy?!"

"S-sexy. Tapi tepos." Liana melirik ke dad* Sky.

Spontan Sky menutup dad* miliknya. "Kau benar benar!!" Ia pun pergi meninggalkan Liana yang berteriak memanggil dirinya.

"Sebenarnya ada apa, aku kan hanya bicara jujur," gumam Liana.

Sky menelungkupkan wajahnya di meja lain ia menghela nafas berkali kali. "Aku harus membuat kesan buruk untuk si J-ja... Ja siapa ya tadi namanya." Sky mendongkak kembali mengingat nama si Tuan yang akan bertemu dengannya.

Ia mendesis. "Duh siapa sih... Ja.. Jamal.. eh bukan deh.. ah tau ah.." Ia kembali menelungkupkan wajahnya frustasi.

"Apa aku membayar kalian untuk bermalas malasan seperti ini?!!" Teriak seorang Pria.

Mendengar itu Sky spontan berdiri dan menundukan kepalanya. "Maaf pak."

Liana pun tak kalah tegang ia berlari ke arah Sky dan berdiri disampingnya.

"Antarkan pesanan untuk perusahaan De Willson."

"De Willson?" Ucapnya bersamaan.

Lalu pria pemilik cafe itu pun pergi dari pandangan Sky dan Liana.

"Kau saja yang antar, Li. Aku sedang badmood."

"Hari ini jadwalmu, Sky sayang."

Sky mengerucutkan bibirnya yang disambutan senyum kemenangan dari Liana.

Sky pun mengantar pesanannya dengan motor. Diperjalanan ia tak henti hentinya memikirkan pernikahannya dengan bos Ayahnya. Di sepanjang jalan ia terus membatin.

"Apa yang harus aku lakukan supaya pernikahan ini gagal," batin Sky.

"Aku harus memberikan kesan yang buruk agar dia membenciku."

"Arghh... Tapi bagaimana caranya.."

Tiba tiba matanya membinar ketika otaknya mendapatkan ide.

Tiiiittttt...

"Ehh...ehh... Hei .. supir si*lan!!" Teriak Sky yang tiba tiba sebuah mobil mewah hendak menyerempet motornya.

Untung saja Sky tidak terguling dengan motornya karena ia bisa menjaga keseimbangan walaupun tubuhnya sempat oleng.

Sky menyipitkan matanya berusaha melihat dengan jelas plat nomor mobil itu.

Ia mendengus kesal dan melajukan motor dengan cepat. Setelah sampai di perusahaan De Willson, Sky segera menitipkan pesanan itu kepada satpam tapi.

"Maaf Nona, Presdir meminta anda sendiri yang mengantar ke ruangan."

"Presdir?"

"Ya. Pemilik perusahaan ini. Silahkan Nona naik ke lantai 10."

"Baiklah." Dengan malas Sky pun melangkah menuju lift membawa tentengan pesanan presdir. Tapi sesampainya di lift.

Maaf lift tidak bisa digunakan. Silahkan gunakan tangga darurat.

Sky pun ternganga. Tangga darurat sampai ke lantai 10? Apa perusahaan ini ingin membuat kakinya lumpuh.

"Cih. Perusahaan sebesar ini lift nya bisa rusak juga!!"

Ditengah tengah kekesalannya ponselnya tiba tiba berbunyi.

Ia menyimpan ponselnya ditelinga diapit oleh lehernya karena kedua tangannya penuh dengan kresek sial*n pesanan presdir.

"Hallo. Apa ini benar dengan nona Sky pelayan cafe X?"

"Ya, benar Tuan. Saya sudah dibawah tapi Lift nya rusak dan saya tidak bisa menggunakan lift khusus presdir. Bisakah Tuan kebawah?"

"Maaf nona, saya sibuk."

"Sibuk tapi masih bisa telpon!" Batin Sky.

"Nona hallo..."

"Y-ya Tuan."

"Bisakah anda segera naik?"

"Tuan bagaimana jika cancel aja pesanan ini, saya tidak keberatan," ucap Sky enteng.

"Ah, baiklah nona. Kalau begitu saya akan menghubungi pemilik cafe untuk memberitahu kinerja salah satu pelayannya sangat buruk."

"O-oke Tuan. Oke tuan. Saya naik sekarang!"

Sky mematikan telponnya dengan kesal setelah meremas ponsel dengan kuat.

"Dasar orang kaya sombong!"

Sementara disebuah ruangan Javier sedang tersenyum seraya duduk dikursi kebesarannya.

"Apa dia akan benar benar naik?"

"Sepertinya begitu Tuan."

"Ternyata gadis itu tidak mudah menyerah."

"Apa ini tidak berlebihan Tuan?"

Javier menaikkan satu alisnya menatap sekretaris Han. "Berlebihan? Bahkan ini belum termasuk permulaan," ucapnya dengan senyum kecut.

"Terserah kau saja lah. Kau yang paling berkuasa," batin Sekretaris Han.

lima belas menit kemudian pintu terbuka menampakan sosok seorang gadis dengan wajah semrawut. Keringat membasahi pelipisnya, rambutnya yang semula rapih dengan ikatan kini berantakan karena kelelahan dan wajahnya yang merah perpaduan lelah dan kekesalan yang terpendam.

"Lihatlah gadis kecil ini, berani masuk tanpa mengetuk pintu," batin Javier.

Sekretaris Han segera mengambilkan segelas air dan memberikannya kepada Sky.

"Atur nafasmu dulu. Baru kau boleh minum." Ia melihat nafas Sky terengah engah.

Sky acuh, ia langsung meneguk segelas air itu tanpa sisa sampai sebagian tumpah ke bajunya. Sky pun mengelap bibir kasar dengan punggung tangannya.

Matanya menatap tajam Javier yang sedang duduk dengan santai.

"Hai pelayan, bersikaplah ramah. Pembeli adalah raja!"

Ia langsung menghampiri Javier dan menyimpan pesanan diatas meja dengan kasar.

"Apa ini yang dimaksud dengan sibuk?!! Hanya duduk di kursi?!! Apa kau sedang mempermainkanku?!!" Tanyanya berkobar kobar dengan kemarahan.

"Berani sekali gadis kecil ini," batin sekretaris Han.

"Apa begini sikapmu melayani pelanggan?" Tanya Javier.

"Maaf Om Sa-"

"Tuan.. panggil tuan nona," potong Sekretaris Han.

"Baiklah..." Ia menghela nafas sejenak. "Om tua," ucapnya lantang dengan menatap tajam Javier.

Javier terkesiap, begitupula dengan sekretaris Han. Ini pertama kalinya ia di rendahkan oleh seorang gadis kecil.

"Om tua.. tugasku sudah selesai. Aku harus pulang dan kau tidak perlu memberiku bintang lima. Cafe ku tidak membutuhkannya!"

Sky berbalik hendak pergi tapi Javier berhasil menghentikan langkahnya.

"Ah padahal pemilik cafe mu mengemis memintaku memberikan bintang lima untuk cafe kecil itu. Tapi karena pelayanannya sangat buruk aku tak akan memberikan satu bintangpun. Dan ku pastikan cafe tempatmu bekerja akan bangkrut dalam beberapa jam kedepan!!"

Sky mengepalkan tangannya, Javier dan Sekretaris Han melihat itu. Mereka sama sama menahan tawa.

Sky berusaha tenang ia menghembuskan nafas berkali kali sebelum berbalik kembali menatap Javier.

Senyum palsu pun terukis diwajah Sky. "Om-- eh maksudku Tuan. Maafkan saya." Ia sedikit membungkukan badannya. Dan itu membuat Javier dan sekretaris Han semakin tersenyum puas.

"Pergilah! Akan kupikirkan nanti apa yang harus aku lakukan."

"Ku harap tuan tidak gegabah," ucap Sky membungkukan kembali. Ia pun pergi dari ruangan dan.

BRAK

Ia menutup pintu dengan keras, Sky tidak sengaja itu hanya reflek kekesalan yang tersalur lewat tangannya.

"Maaf Tuan!! Sepertinya pintumu yang salah!!" Teriaknya dari luar ruangan.

Sekretaris Han menggelengkan kepala dengan tersenyum tipis. "Menggemaskan," gumamnya.

"Ya. Menggemaskan," timpal Javier.

Dan Javier pun menyadari sesuatu lalu menatap Sekretaris Han. "Apa kau bilang? Kau bilang dia menggemaskan? Berani sekali kau ini!!"

"Maaf Tuan," sekretaris Han pun menunduk.

"Jangan berani merebut mainanku sekretaris Han!! Dan sekarang nyawamu tinggal delapan." Sekretaris Han menghela nafas.

Disebuah cafe, Liana sedang asik berselfie dan ia terkejut dengan kedatangan Sky dengan wajah penuh amarah. Dan yang paling membuat Liana bingung mengapa penampilan Sky begitu lusuh.

"Sky.. Sky.. kau kenapaa?" Liana membolak balikan wajah Sky ke kanan kiri. Melihat apakah ada tanda tanda kekerasan. Oh tidak ada ternyata.

Sky melepaskan tangan Liana dengan kasar. "Diamlah, Liana. Aku sedang kesal."

"Apa pelanggan itu menyebalkan?"

"Dia tidak menyebalkan. Tapi dia kejam!"

Sky menghela nafas kasar lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan menghentakkan kakinya berkali kali. Ia sangat frustasi hari ini.

"Aaaaarrkkhhh..." Jeritan Sky membuat Liana kaget.

"Kau tau Li? Dia menyuruhku naik ke lantai sepuluh melewati tangga darurat. Lalu dia juga mengancamku akan membuat bangkrut cafe ini."

Liana terkesiap mendengar informasi itu. "T-tapi kenapa dia sampai mengancam seperti itu, Sky? Kau membuat kesalahan apa?"

"Aku tidak bisa menjelaskan." Sky pun menelungkupkan wajahnya dimeja dengan pasrah. Pasrah jika setelah ini ia harus dimarahi oleh Pak Dimitri-- pemilik Cafe.

Dan benar saja tiba tiba ada notif masuk dari ponsel keduanya. Liana membuka ponselnya lebih dulu. Ia terbelakak dengan informasi di ponselnya.

"Sky.. Sky.. kau lihat ini.." Liana menunjukan ponselnya ke wajah Sky. Dan Sky pun mendongak untuk melihat.

Artikel dengan judul

Presdir De Willson Grup menceritakan kisahnya bertemu dengan pelayan dari cafe X yang sangat buruk.

Dan disana juga terdapat video yang diambil dari cctv dimana Sky menaruh pesanan dengan kasar dan membanting pintu dengan keras.

"Sky apa kau gila. Kau berani sekali menaruh pesanan seperti itu, membanting pintu pula. Kau memang hebat." Liana mengacungkan jempolnya.

"Kau ini memujiku atau menghinaku," pekik Sky. Tapi tiba tiba.

"SKY ALEXANDER!!" teriak Dimitri.

Keduanya terperanjak, berdiri lalu menundukan kepala.

"Kau..kau.." Dimitri menunjuk wajah Sky dengan geram, rahangnya mengeras dengan wajah merah.

"Mengapa artikel seperti ini bisa muncul. Dan kenapa kau berani sekali melayani pelanggan seperti itu!!"

"Dia yang mulai duluan," jawab Sky pelan.

"Apa kau tahu perusahaan De Willson itu seperti apa? Itu perusahaan terkenal dunia!! Kau menghancurkan peluang kemajuan cafe X. Menjadi kehormatan untuk usahaku yang masih merintis seperti ini, makanannya dipesan oleh seorang presdir terkaya dunia!!"

Sky dan Liana saling memandang bingung satu sama lain. Ia tidak tahu soal De Willson grup.

"Aku tidak mau tahu!! Kau harus kembali ke sana dan meminta maaf."

"B-baik pak.." jawab Sky terbata.

Setelah kepergian Dimitri akhirnya mereka bisa bernafas lega sesaat karena tadi udara seolah menolak masuk.

"Sky kau benar benar tidak tahu soal De Willson?"

Sky menggeleng dengan wajah sedih.

"Aku pun tidak tahu. Tapi setidaknya kau bisa melihat kuasa De Willson dari luasnya gedung itu Sky. Kau ceroboh."

Sky berdecak. "Sudahlah, aku harus pulang, ini sudah sore dan aku ada janji. Bye Liana."

Sky pun meninggalkan cafe dengan berjalan lesu menghampiri motornya untuk pulang.

Terpopuler

Comments

cacasilmi

cacasilmi

pliiisss sekertaris han nyawamu tinggal 9 😭

2024-03-28

0

Embunhan

Embunhan

menggugah x thor

2024-02-23

0

Angraini Devina Devina

Angraini Devina Devina

keren ini ceritanya tor.....ada kejutan buat mu sky🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-09-03

0

lihat semua
Episodes
1 #1
2 #2
3 #3
4 #4
5 #5
6 #6
7 #7
8 #8
9 #9
10 #10
11 #11
12 #12
13 #13
14 #14
15 #15
16 #16
17 #17
18 #18
19 #19
20 #20
21 #21
22 #22
23 #23
24 #24
25 #25
26 #26
27 #27
28 #28
29 #29
30 #30
31 #31
32 #32
33 #33
34 #34
35 #35
36 #36
37 #37
38 #38
39 #39
40 #40
41 #41
42 #42
43 #43
44 #44
45 #45
46 #46
47 #47
48 #48
49 #49
50 #50
51 #51
52 #52
53 #53
54 #54
55 #55
56 #56
57 #57
58 #58
59 #59
60 #60
61 #61
62 #62
63 #63
64 #64
65 #65
66 #66
67 #67
68 #68
69 #69
70 #70
71 #71
72 #72
73 #73
74 #74
75 #75
76 #76
77 #77
78 #78
79 #79
80 #80
81 #81
82 #82
83 #83
84 #84
85 #85
86 #86
87 #87
88 #88
89 #89
90 #90
91 #91
92 #92
93 #93
94 #94
95 #95
96 #96
97 #97
98 #98
99 #99
100 #100
101 #101
102 #102
103 #103
104 #104
105 #105
106 #106
107 #107
108 #108
109 #109
110 #110
111 #111
112 #112
113 #113
114 #114
115 #115
116 #116
117 #117
118 #118
119 #119
120 #120
121 #121
122 #122
123 #123
124 #124
125 #125
126 #126
127 #127
128 #128
129 #129
130 #130
131 #131
132 #132
133 #133
134 #134
135 #135
136 #136
137 #137
138 #138
139 #139
140 #140
141 #141
142 #142
143 #143
144 #144
145 #145
146 #146
147 #147
148 #148
149 #149
150 #150
151 #151
152 #152
153 #153
154 #154
155 #155
156 #156
157 #157
158 #158
159 #159
160 #160
161 #161
162 #162
163 #163
164 #164
165 #165
166 #166
167 #167
168 #168
169 #169
170 #170
171 #171
172 #172
173 #173
174 #174
175 #175
176 #176
177 #177
178 #178
179 #179
180 #180
181 #181
182 #182
183 #183
184 #184
185 #185
186 #186
187 #187
188 #188
189 #189
190 #190
191 #191
192 #192
193 #193 (Extra Chapter)
194 Pengumuman
195 #194 Athes and the geng (Flashback 01)
196 #Athes and the geng (Flashback 02)
197 #Athes and the geng (Flashback 03)
198 #Athes and the geng (Flashback 04)
199 #Athes and the geng (Flashback 05)
200 #Athes and the geng (Flashback 06)
201 #Athes and the geng (Flashback 07)
Episodes

Updated 201 Episodes

1
#1
2
#2
3
#3
4
#4
5
#5
6
#6
7
#7
8
#8
9
#9
10
#10
11
#11
12
#12
13
#13
14
#14
15
#15
16
#16
17
#17
18
#18
19
#19
20
#20
21
#21
22
#22
23
#23
24
#24
25
#25
26
#26
27
#27
28
#28
29
#29
30
#30
31
#31
32
#32
33
#33
34
#34
35
#35
36
#36
37
#37
38
#38
39
#39
40
#40
41
#41
42
#42
43
#43
44
#44
45
#45
46
#46
47
#47
48
#48
49
#49
50
#50
51
#51
52
#52
53
#53
54
#54
55
#55
56
#56
57
#57
58
#58
59
#59
60
#60
61
#61
62
#62
63
#63
64
#64
65
#65
66
#66
67
#67
68
#68
69
#69
70
#70
71
#71
72
#72
73
#73
74
#74
75
#75
76
#76
77
#77
78
#78
79
#79
80
#80
81
#81
82
#82
83
#83
84
#84
85
#85
86
#86
87
#87
88
#88
89
#89
90
#90
91
#91
92
#92
93
#93
94
#94
95
#95
96
#96
97
#97
98
#98
99
#99
100
#100
101
#101
102
#102
103
#103
104
#104
105
#105
106
#106
107
#107
108
#108
109
#109
110
#110
111
#111
112
#112
113
#113
114
#114
115
#115
116
#116
117
#117
118
#118
119
#119
120
#120
121
#121
122
#122
123
#123
124
#124
125
#125
126
#126
127
#127
128
#128
129
#129
130
#130
131
#131
132
#132
133
#133
134
#134
135
#135
136
#136
137
#137
138
#138
139
#139
140
#140
141
#141
142
#142
143
#143
144
#144
145
#145
146
#146
147
#147
148
#148
149
#149
150
#150
151
#151
152
#152
153
#153
154
#154
155
#155
156
#156
157
#157
158
#158
159
#159
160
#160
161
#161
162
#162
163
#163
164
#164
165
#165
166
#166
167
#167
168
#168
169
#169
170
#170
171
#171
172
#172
173
#173
174
#174
175
#175
176
#176
177
#177
178
#178
179
#179
180
#180
181
#181
182
#182
183
#183
184
#184
185
#185
186
#186
187
#187
188
#188
189
#189
190
#190
191
#191
192
#192
193
#193 (Extra Chapter)
194
Pengumuman
195
#194 Athes and the geng (Flashback 01)
196
#Athes and the geng (Flashback 02)
197
#Athes and the geng (Flashback 03)
198
#Athes and the geng (Flashback 04)
199
#Athes and the geng (Flashback 05)
200
#Athes and the geng (Flashback 06)
201
#Athes and the geng (Flashback 07)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!