#20

Beberapa jam sebelumnya Jonathan, Athes, Sergio, Aiden, Samuel dan Nicholas berada di markas ruang bawah tanah. Mereka masih memikirkan ide untuk menulis surat yang baik dan benar untuk Nyonyanya agar maaf dari Jonathan di terima.

Mereka masih belum tahu sikap asli Nyonya keduanya itu, apa ia baik? atau sama dengan pacar Tuannya di masa lalu? ah mereka harus berhati hati dalam menulis surat ini.

"Ucapkan selamat malam terlebih dulu," ujar Athes.

Jonathan. pun menulis di kertas putih dengan malas.

"Sekarang beritahu kesalahanmu dan bilang kau meminta maaf segenap jiwamu. Lalu..." Athes terlihat sedang berfikir.

"Ajak Nyonya Sky makan ice cream untuk basa basi saja," timpal Samuel.

"Apa kau gila?! kau mau satu peluru bersarang di kepalaku?" kesal Jonathan.

"Aku bilang untuk basa basi keparat! lagi pula tidak mungkin Nyonya Sky mau makan ice cream denganmu!" pekik Samuel kembali.

"Dan bilang kalau kau mantan penjual ice cream," ujar Sergio.

"Kenapa aku harus mengatakannya?!

"Seorang nyonya besar tidak mungkin mau makan bersama dengan mantan pedagang pinggiran seperti mu!" timpal Aiden.

"Haha. kalian ini sedang membantuku atau menghina masa lalu ku?" ucap Jonathan ketus.

"Menurutlah dengan kakak kakakmu ini adik kecil," ujar Athen menahan tawa. itulah cara mereka menggoda Jonathan.

"Berhentilah memanggilku adik kecil! aku lebih pandai mengendalikan senapan ke arah lawan dari pada kalian!"

"Aku pandai melempar belati ," jawab Sergio

"Jangan lupa anak panahku tidak pernah meleset," jawab Nicholas dengan bangga.

"Aku pandai memanipulasi keadaan," timpal Samuel.

"Berhentilah membanggakan kemampuan masing masing sialan!" Geram Aiden.

"Cepatlah selesaikan masalah ini dan jangan buat masalah baru!" lanjut Aiden kembali.

Jonathan pun akhirnya menuruti semua perintah teman temannya. Tak ada cara lain ia juga berharap masalah ini cepat selesai.

Selepas menulis surat mereka tidak langsung memberikannya kepada Sky. Mereka masih menunggu para pelayan yang berada di lantai dua rumah Javier kembali ke ruang bawah tanah.

Tidak mudah untuk mereka masuk ke rumah Javier. Mereka hanya menguasai ruangan bawah tanah saja, bahkan jalan masuk untuk ke ruang bawah tanah tidak sama dengan jalan yang di lalui Sky siang itu.

Ada sebuah Garasi besar di mansion utama yang memiliki pintu masuk ke jalur ruang bawah tanah. Pintu itulah yang mereka lewati setiap harinya.

"Apa di atas sana masih ada pelayan?" tanya Jonathan berbisik kepada Athes.

"Sepertinya masih," jawab Athes.

Jonathan menghela nafas kapan para pelayan itu kembali.

Jonathan dan yang lain sedang bercanda dan menggoda para pelayan sembari menunggu waktu yang tepat untuk naik ke lantai dua.

Tanpa mereka tahu kalau dilantai dua Sky sedang memperhatikan mereka.

Beberapa jam berlalu mereka meyakini semua pelayan sudah kembali karena jam sudah menunjukan pukul 00.00. Bahkan beberapa pelayan sudah masuk ke kamarnya masing masing. Pak Liam dan Bibi Gail juga tidak ada di sekeliling mereka.

"Ayo cepat," ajak Jonathan sembari melangkah.

"Kau bodoh. Kalau kita lewat garasi bisa bisa kita tidak masuk ke lantai dua. Di halaman mansion banyak penjaga. Kita tidak bisa masuk lewat pintu utama!" Jelas Athes membuat langkah Jonathan terhenti.

"Cih, orang yang handal dengan senapan pun otaknya dibawah rata rata," ledek Nicholas.

Jonathan mendengus kasar. "Yasudah kita lewat pintu lantai satu." Pintu yang di lewati oleh Sky dan Pak Liam.

"Anji*g Jonathan!! otak kau dimana!! ada tiga pintu yang harus kita lewati dan semuanya itu terkunci!" kesal Aiden dengan otak bodoh Jonathan.

Samuel menghela nafas seraya menggelengkan kepalanya menatap Jonathan.

Jonathan mengacak ngacak rambutnya frustasi. "Yasudahlah aku ikut ide kalian saja!"

"Kunci ada di pak Liam," ucap Athes.

"Dan Pak Liam sudah tidur di kamarnya," lanjut Sergio.

Mereka semua menghembuskan nafas kecewa, ah ide apa lagi yang harus mereka lakukan untuk mengambil kunci itu.

"Bunuh sajalah Pak Liam," ujar Jonathan kesal. begitu sulitnya hanya memberikan selembar kertas putih untuk nyonya nya itu.

"Gila Anji*g!!"

"Otak bodoh!!"

"Jonathan gobl*g!!"

"Kita berusaha menghindar dari kematian dan kau mengajak kita bunuh diri sial*n!!

Mereka mengumpat untuk ide sialan Jonathan. Ah bisa bisanya si otak kecil itu memberikan ide bodoh. Membunuh Pak Liam sama saja membunuh diri mereka sendiri Karena Pak Liam sudah dianggap Ayah angkat oleh Javier selepas kepergiaan Ataric De Willson ayah kandungnya.

"Aku sudah bingung harus apaaa!!" Jonathan sudah ada diambang frustasinya.

Athes lelaki yang paling tua dari mereka akhirnya membuka suara.

"Begini... kita keluarkan jiwa psychopath kita. Kit-"

"Jangan bilang kau setuju dengan ide buruk Jonathan, At!" sela Samuel.

"Tidak. Kita tidak akan membunuhnya. Kita hanya harus memancing pak Liam keluar dari kamar. Lalu salah satu dari kita pukul lehernya sampa pingsan."

"Kita memancingnya keluar lalu membuatnya kembali tak sadarkan diri. Ck, apa bedanya."

Mereka menghela nafas seraya memalingkan wajah ke arah lain. Cukup, sudah cukup mereka dibuat darah tinggi dengan kebodohan Jonathan.

"Bisakah aku saja yang membunuh si Jonathan sialan ini, Ath?" pinta Aiden kepada Athes.

"Percuma kau hidup tanpa otak! pantas saja Ara mu itu pergi!!" lanjut Aiden mendelik ke arah Jonathan.

Athes adalah satu satu nya yang paling menggayomi yang lain. Dia juga satu satunya yang sabar menghadapi sikap Jonathan.

"Begini, Jonathan. Kita bisa saja memukul Pak Liam di kamarnya. Tapi, apa kau yakin Pak Liam masih tidur ketika kita sudah di dalam kamarnya. Kita semua tahu, Pak Liam akan terbangun dengan suara sekecil apapun. Kita membuka pintu saja Pak Liam sudah pasti langsung membuka mata."

"Ouhhh.. gitu.." Jonathan mengangguk ngangguk.

"Dan satu hal lagi orang tidur dan orang pingsan itu berbeda. Setelah pingsan kita bawa kembali Pak Liam masuk ke kamarnya sembari mengambil kunci pintu itu. Ketika bangun nanti Pak Liam pasti berfikir kalau ia hanya bermimpi."

"Oh.. oke aku mengerti sekarang," lanjut Jonathan.

"Iki mingirti sikiring," ledek Sergio dengan muka menyemenye.

Athes tersenyum seraya menggelengkan kepala melihat Sergio mengejek Jonathan.

"Ingat, kembalikan kunci sebelum Pak Liam bangun," ujar Athes kembali.

"Siap," jawab mereka serempak.

Dan mereka benar benar melakukan semuanya sesuai rencana Athes. Semuanya berjalan dengan lancar. Samuel yang menjatuhkan panci di dapur membuat Pak Liam terperanjat dan segera keluar kamar.

Athes yang sudah standby di balik dinding dekat kamar Pak Liam pun datang mengendap ngendap dari belakang dan.

BUGH.

Pak Liam pun terkulai tak berdaya di lantai. Athes yang membuat ide dan Athes juga yang memukul Pak Liam. Bukan tanpa alasan, Yang lain tidak berani jika melukai Pak Liam. Berurusan dengan Pak Liam sama saja berurusan dengan Javier.

"Apa dia hanya pingsan?" tanya Jonathan ragu.

Yang lain keluar dari persembunyian dan berkumpul membuat bulatan memandang orang tak sadarkan diri dekat kaki mereka.

"Coba kau cek nadinya," suruh Sergio.

"Masih hidup," jawab Samuel setelah berjongkok mengecek nadi Pak Liam di pergelangan tangan.

"Kau memukulnya terlalu keras Ath," seru Nicholas.

"Refleks."

"Bagaimana kalau lehernya patah?"

Mereka diam saling melirik satu sama lain. Benar juga, kalau patah bagaimana.

Jangan lupa like dan comentttt 😘

Terpopuler

Comments

Budi Raharjo

Budi Raharjo

lucu bbget

2023-09-12

0

Budi Raharjo

Budi Raharjo

ini novel terlucu yang pernah aku baca hihi

2023-09-12

0

Angraini Devina Devina

Angraini Devina Devina

hahaha klu dah pingsan gitu dah keras lah mukul nya 🤦🤦🤦🤣

2023-09-03

0

lihat semua
Episodes
1 #1
2 #2
3 #3
4 #4
5 #5
6 #6
7 #7
8 #8
9 #9
10 #10
11 #11
12 #12
13 #13
14 #14
15 #15
16 #16
17 #17
18 #18
19 #19
20 #20
21 #21
22 #22
23 #23
24 #24
25 #25
26 #26
27 #27
28 #28
29 #29
30 #30
31 #31
32 #32
33 #33
34 #34
35 #35
36 #36
37 #37
38 #38
39 #39
40 #40
41 #41
42 #42
43 #43
44 #44
45 #45
46 #46
47 #47
48 #48
49 #49
50 #50
51 #51
52 #52
53 #53
54 #54
55 #55
56 #56
57 #57
58 #58
59 #59
60 #60
61 #61
62 #62
63 #63
64 #64
65 #65
66 #66
67 #67
68 #68
69 #69
70 #70
71 #71
72 #72
73 #73
74 #74
75 #75
76 #76
77 #77
78 #78
79 #79
80 #80
81 #81
82 #82
83 #83
84 #84
85 #85
86 #86
87 #87
88 #88
89 #89
90 #90
91 #91
92 #92
93 #93
94 #94
95 #95
96 #96
97 #97
98 #98
99 #99
100 #100
101 #101
102 #102
103 #103
104 #104
105 #105
106 #106
107 #107
108 #108
109 #109
110 #110
111 #111
112 #112
113 #113
114 #114
115 #115
116 #116
117 #117
118 #118
119 #119
120 #120
121 #121
122 #122
123 #123
124 #124
125 #125
126 #126
127 #127
128 #128
129 #129
130 #130
131 #131
132 #132
133 #133
134 #134
135 #135
136 #136
137 #137
138 #138
139 #139
140 #140
141 #141
142 #142
143 #143
144 #144
145 #145
146 #146
147 #147
148 #148
149 #149
150 #150
151 #151
152 #152
153 #153
154 #154
155 #155
156 #156
157 #157
158 #158
159 #159
160 #160
161 #161
162 #162
163 #163
164 #164
165 #165
166 #166
167 #167
168 #168
169 #169
170 #170
171 #171
172 #172
173 #173
174 #174
175 #175
176 #176
177 #177
178 #178
179 #179
180 #180
181 #181
182 #182
183 #183
184 #184
185 #185
186 #186
187 #187
188 #188
189 #189
190 #190
191 #191
192 #192
193 #193 (Extra Chapter)
194 Pengumuman
195 #194 Athes and the geng (Flashback 01)
196 #Athes and the geng (Flashback 02)
197 #Athes and the geng (Flashback 03)
198 #Athes and the geng (Flashback 04)
199 #Athes and the geng (Flashback 05)
200 #Athes and the geng (Flashback 06)
201 #Athes and the geng (Flashback 07)
Episodes

Updated 201 Episodes

1
#1
2
#2
3
#3
4
#4
5
#5
6
#6
7
#7
8
#8
9
#9
10
#10
11
#11
12
#12
13
#13
14
#14
15
#15
16
#16
17
#17
18
#18
19
#19
20
#20
21
#21
22
#22
23
#23
24
#24
25
#25
26
#26
27
#27
28
#28
29
#29
30
#30
31
#31
32
#32
33
#33
34
#34
35
#35
36
#36
37
#37
38
#38
39
#39
40
#40
41
#41
42
#42
43
#43
44
#44
45
#45
46
#46
47
#47
48
#48
49
#49
50
#50
51
#51
52
#52
53
#53
54
#54
55
#55
56
#56
57
#57
58
#58
59
#59
60
#60
61
#61
62
#62
63
#63
64
#64
65
#65
66
#66
67
#67
68
#68
69
#69
70
#70
71
#71
72
#72
73
#73
74
#74
75
#75
76
#76
77
#77
78
#78
79
#79
80
#80
81
#81
82
#82
83
#83
84
#84
85
#85
86
#86
87
#87
88
#88
89
#89
90
#90
91
#91
92
#92
93
#93
94
#94
95
#95
96
#96
97
#97
98
#98
99
#99
100
#100
101
#101
102
#102
103
#103
104
#104
105
#105
106
#106
107
#107
108
#108
109
#109
110
#110
111
#111
112
#112
113
#113
114
#114
115
#115
116
#116
117
#117
118
#118
119
#119
120
#120
121
#121
122
#122
123
#123
124
#124
125
#125
126
#126
127
#127
128
#128
129
#129
130
#130
131
#131
132
#132
133
#133
134
#134
135
#135
136
#136
137
#137
138
#138
139
#139
140
#140
141
#141
142
#142
143
#143
144
#144
145
#145
146
#146
147
#147
148
#148
149
#149
150
#150
151
#151
152
#152
153
#153
154
#154
155
#155
156
#156
157
#157
158
#158
159
#159
160
#160
161
#161
162
#162
163
#163
164
#164
165
#165
166
#166
167
#167
168
#168
169
#169
170
#170
171
#171
172
#172
173
#173
174
#174
175
#175
176
#176
177
#177
178
#178
179
#179
180
#180
181
#181
182
#182
183
#183
184
#184
185
#185
186
#186
187
#187
188
#188
189
#189
190
#190
191
#191
192
#192
193
#193 (Extra Chapter)
194
Pengumuman
195
#194 Athes and the geng (Flashback 01)
196
#Athes and the geng (Flashback 02)
197
#Athes and the geng (Flashback 03)
198
#Athes and the geng (Flashback 04)
199
#Athes and the geng (Flashback 05)
200
#Athes and the geng (Flashback 06)
201
#Athes and the geng (Flashback 07)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!