Sayang

Bryan mendengkus kesal karena hampir lima belas menit dia berdebat dengan Freya soal tempat duduk.

"Aku bilang pindah ke depan." kata Bryan tegas.Dia sudah mengulang kata itu lebih dari lima kali dan selalu dibantah Freya.

"Nggak." Freya melengos menatap keluar kaca mobil.

"Pindah ke depan atau aku ak_"

"Apa??" sahut Freya mengangkat dagunya menatap Bryan dari kaca spion dalam mobil.

"Aku gak suka penolakan dan juga mengulangi kata yang sama untuk kedua kalinya." Bryan menatap tajam pada Freya. Dia mencengkeram setir mobil,sudah cukup dia menahan emosinya untuk tidak berkata kasar pada Freya.

"Aku gak peduli." Freya menyamankan duduknya dan membuka HP nya untuk memberi kabar Mutia.

"Baiklah kalau kamu memaksa." geram Bryan, dia keluar dan membuka pintu belakang dimana Freya duduk.

Freya beringsut mundur saat Bryan mendekatinya."Mau apa kamu?" teriak Freya menyilangkan kedua tangannya untuk menutupi dadanya.

"Mau keluar sendiri atau aku bantu keluarin." kata Bryan dengan tatapan mesum. Dia bisa melihat wajah Freya yang panik dengan mata mengerjap lucu dan bibir yang tertutup begitu rapat.

"Minggir..Aku bisa keluar sendiri." Freya mendorong dada Bryan dan segera keluar untuk berpindah ke kursi depan.

Bryan menegakkan badannya membiarkan Freya keluar dan pindah ke depan. Dia menarik sedikit sudut bibirnya saat melihat Freya terus mencibirnya.

Mereka menuju apartemen Freya, tadi Bryan bilang ingin melakukan tes DNA terhadap Maura dan Freya mengiyakan tanpa bantahan. Kalaupun disembunyikan terus pasti akan ketahuan juga.

Terjadi keheningan selama perjalanan menuju apartemen. Bryan sibuk dengan pemikirannya sendiri dan bingung mau menayakan apa. Padahal di dalam pikirannya dia ingin sekali menanyakan berbagai hal tentang Freya maupun Maura. Namun sulit untuk diutarakan.

Freya sendiri sibuk bertukar pesan dengan Mutia. Karena Mutia belum tahu kalau dia diangkat menjadi sekertaris Presdir. Dan Mutia juga belum tahu kalau Presdir yang di maksud itu Bryan.

"Enak ya jadi sekertarisnya Presdir."

"Aku dengar Presdir kita masih muda dan tampan loh Frey."

"Awas kalau kamu ntar naksir." Freya melirik Bryan. Memastikan kalau apa yang dibilang Mutia itu benar. Ditelitinya wajah Bryan dari samping melalui ujung matanya.

"Kalau muda iya. Tapi kalau tampan ndak deh."

"Yang ada dia terlihat seperti monster." balas Freya dengan mengulum senyum.

"Monster kamu bilang, Frey."

"Dia itu sebelas duabelas sama Bryan."

"Gak ada bedanya." uhuk...uhuk...Freya tersedak salivanya sendiri saat membaca isi pesan Mutia.

"Ini.." Bryan memberinya sebotol air minum yang masih tersegel.

Dengan ragu Freya menerimanya. Di bukanya dan diminumnya air itu.

"Kalau naik mobil jangan asyik aja main HP."

"Kaya anak kecil saja." cibir Bryan pada Freya.

Bryan merasa kalau Freya menyuekinya selama perjalanan. Dari tadi Freya lebih sibuk sama HP nya dari pada mengajak dirinya bicara.

Freya diam saja dan kembali membalas chatnya Mutia. Namun perhatiannya teralih pada obrolan grup kantor. Ternyata di grup kantor sudah begitu heboh memperbincangkan Presdir mereka yang datang ke kantor tiba-tiba tanpa ada angin dan hujan dan yang lebih heboh lagi sebuah vidio kurang dari tiga puluh detik memperlihatkan saat Freya masuk ke mobil Bryan dan di ikuti Bryan setelahnya.

Freya menelan ludahnya kasar. Begitu banyak yang menandai dirinya, menanyakan kebenaran vidio itu dan lainnya. "Baru begini saja sudah heboh. Bagaimana kalau mereka tahu kalau aku punya anak dengan Presdir mereka. Bisa gempar mungkin." batin Freya. Dia tertawa lirih tanpa sadar.

"Kamu gak mau turun." kata Bryan saat mereka sudah sampai di parkiran apartemen.

Freya melihat sekeliling dan benar saja mereka sudah sampai di apartemennya. Mereka segera turun dan menuju unit apartemen Freya.

"Apartemen saya kecil. Maaf kalau membuat anda tidak nyaman." kata Freya setelah mempersilahkan Bryan masuk kedalam unit apartemennya.

"Bunda.." teriak Maura saat mendengar suara Bunda Freya.

Maura segera berlari menuju pintu dan mendapati Bunda Freya bersama Ayah Bryan disana.

"Bunda.." panggil Maura lirih. Ada perasaan senang pada diri Maura saat melihat Ayah Bryan pulang bersama Bunda Freya.

Freya tersenyum dan mendekat pada Maura yang berdiri di dekat sofa ruang tamu. Diciumnya kening dan kedua pipi Maura.

"Ayah kesini." kata Maura lirih menatap Bundanya.

Freya tersenyum dan mengangguk. "Temuilah."

Maura langsung berlari ke arah Ayah Bryan dengan senyum merekah diwajahnya dan langsung disambut pelukan oleh Bryan.

Freya membiarkan Ayah dan anak itu, dia menuju ke dapur menemui Mbak Ayu yang terlihat sedang memasak.

Freya segera membantu Mbak Ayu untuk menyelesaikan masakannya. Karena hari sudah siang dan waktunya untuk makan siang juga.

"Mbak Ayu boleh pulang sekarang. Aku sama Maura mau pergi setelah makan siang nanti." kata Freya.

"Iya Non. Kalau gitu saya pulang dulu. Terima kasih untuk makan siangnya." ucap Mbak Ayu yang diberi sebungkus nasi dan lauk untuk makan siang dan pamit pulang.

"Sayang makan dulu yuk." panggil Freya pada Maura dari meja makan.

"Iya Bunda."

Freya memicingkan matanya saat mendengar suara pria di saat dia memanggil Maura. "Astaqfirullahalazim." Freya lupa kalau Bryan ada di apartemennya.

"Kenapa juga dia ikut menyahuti. Aku kan gak manggil dia." gumam Freya kesal.

"Bunda!! Kata Ayah nanti Maura diajak tes DNA yah?" tanya Maura saat dia dan Bryan tiba di meja makan.

Freya melirik tak suka pada Bryan. Dia masih kesal pada Bryan kenapa ikut menyahuti saat dia memanggil Maura dengan sebutan sayang. Freya kan gak bermaksud memanggil Bryan 'sayang'.

"Iya, sayang. Makanya Maura makan dulu yang banyak, biar nanti saat diambil darahnya Mauranya tidak lemas." kata Freya dengan lembut sambil mengambilkan nasi dan lauk untuk Maura.

"Apa itu?" tanya Freya heran melihat Bryan yang menyodorkan piringnya pada Freya.

Bryan memberi isyarat dengan mengangkat dagunya menunjuk nasi dan juga lauk. Sebenarnya Freya paham apa maksud Bryan. Tapi dia malas saja kalau melayani monster.

"Ambil sendiri. Tangan saya sibuk." tolak Freya mentah-mentah. Dia sibuk dengan makanannya tak mempedulikan Bryan.

"Ayah mau Maura ambilkan?" tanya Maura yang duduk di sebelah Bryan.

"Tidak cantik. Ayah bisa ambil sendiri." tolak Bryan dengan lembut membuat Freya langsung mencibir. "Kemana tuh perginya wajah dinginnya?"

Setelah semuanya selesai makan dan sholat, mereka menuju rumah sakit. Ternyata di sana sudah ada Rendy. Pria yang sempat membuat Freya terpesona waktu itu. Namun sekarang tidak lagi. Tidak ada lagi pria yang membuatnya terpesona kecuali idolanya. Imran Abbas.

"Selamat siang Tuan Bryan, Nona Freya." sapa Rendy namun tak diindahkan keduanya. Bryan hanya berdehem sedangkan Freya memalingkan wajahnya, malas melihat Rendy. Maura juga diam saja digendongan Ayah Bryan.

"Semuanya sudah siap. Mari Tuan, Nona." Rendy berjalan duluan untuk menunjuk jalan bagi Tuan dan calon Nonanya. Itupun kalau jadi dan keduanya mau.

Setelah sampai di laboratorium Bryan dan Maura diambil darahnya. Maura sempat takut bahkan menangis saat diambil darahnya.

"Sudah sayang, berhenti nangisnya."

"Masa' Maura sang juara nangis karena diambil darahnya." kata Freya yang terus membujuk Maura yang masih saja menangis.

"Tuan Bryan, saya mohon maaf. Hasilnya tidak bisa jadi hari ini. Tapi saya usahakan besok pagi anda sudah bisa mengambil hasilnya." sesal Kepala Laboratorium kenapa tiba-tiba alat untuk mengecek hasil Tes DNA rusak.

Bryan memejamkan matanya untuk menahan emosinya. Dia ingin hasilnya sekarang juga. Tapi apa boleh buat. Kalaupun ganti rumah sakit dan harus diambil darahnya lagi kasihan Maura yang menangis. Apalagi saat ini Maura masih menangis.

"Baiklah. Kalau besok pagi belum juga keluar hasilnya. Akan saya robohkan rumah sakit ini." kata Bryan tegas.

Freya hanya geleng kepala mendengar perkataan Bryan. Semudah itu dia bilang merobohkan. Emang dasar monster, batin Freya

"Ayo sayang kita pulang!" Freya memicingkan matanya mendengar panggilan Bryan. Dia menatap Bryan dengan mengerutkan keningnya.

Bryan tersenyum sinis. "Saya memanggil sayang untuk Maura. Bukan untuk anda." ucap Bryan lirih yang Freya yakini kalau Bryan sedang menggodanya. Karena setau Freya, Bryan selalu memanggil Maura cantik bukan sayang.

Bryan mengambil Maura dari pangkuan Freya dan berjalan keluar Laboratorium dengan tersenyum puas melihat wajah bingung Freya karena memanggil 'sayang'.

"Bryan sialan."

Terpopuler

Comments

Oi Min

Oi Min

mugo2 ra no sing nyabotase hasil tes DNA ne

2023-10-05

0

Kasiyati

Kasiyati

jgan2 di tuker ma ibu nya Bryan deh

2021-09-04

1

Eka ELissa

Eka ELissa

nex...
wah smkin brsemngat aj nie bryan....
ngejer cibta ibu dn ank y itu..

ibran abass...

sapa ya thor..😁😁😁🙏

2021-08-13

3

lihat semua
Episodes
1 Nomor 2889a
2 Maafkan aku Ibu
3 Mimpi
4 Dua bulan lagi
5 Bunda janji
6 Sekarang giliran anda
7 Kompetisi
8 Bunda
9 gelang itu....
10 Belum bisa bertemu
11 Tetap disini
12 Papa Abri dan Alex
13 Unggah foto
14 QOne Mall
15 Iya sayang ini Ayah
16 Rencana
17 Welcome to baby,
18 Mematuhi perintah tanpa ada penolakan
19 Sayang
20 Bryan!!!!!!! Keluar kamu
21 Lihat aja belum sudah main tutup
22 Rumah Sakit
23 Histeris
24 Upsss!!! Sorry...!!!
25 Permintaan Maura
26 Nasi pecel bukan salad sayur
27 Minta Maaf
28 Dia segalanya bagiku, dialah nyawaku
29 Flashback
30 Kondisi Maura
31 Menjaga Proyek dari Kucing Liar
32 Calon istri
33 Ada Maura diantara Kami
34 Kalau anda mau, ambil saja Nona
35 Paman itu siapa Bunda?
36 Apa kamu bersedia Freya?
37 Bukan tidak, tapi belum
38 Paman itu jahat
39 Saling menyuapi
40 Membahas pernikahan ku dengan Manda
41 Aku tidak tertarik dengan mu
42 Anda sungguh luar biasa
43 Apa maksud kamu Bryan?
44 Anak kita sudah menunggu
45 Tidak untuk sekarang
46 I'm willing to.......
47 Dipercepat
48 Dibayar berapa kamu??
49 Beraninya kau menyakiti wanitaku!!
50 My first kiss
51 Hidupmu bakal hancur lagi
52 Will be mine alone
53 Mahar Fantastis Tuan Bryan
54 Tidak bisa mengontrol diri
55 Mau depan atau belakang?
56 Teddy Bear
57 Kesombongan Tuan Muda
58 Dia sudah ada disini
59 Siapa dia?
60 Maura ingin ketemu Ayah sekarang!
61 Ketakutan Freya
62 Maaf ya Mas!!
63 Dasi
64 Wanita murahan
65 Katakan dengan jelas
66 Itulah kenyataannya
67 Apartemen
68 Lipstik
69 Model pengganti
70 Hukuman
71 Cupang Merah
72 Benda pipih kecil dan panjang
73 Kejutan yang justru membuatnya terkejut
74 Stay by my side
75 Tuan Muda yang malang
76 Gengsi
77 Minta maaf dan jelaskan semuanya
78 Bermimpi lah
79 Mati karena merindu
80 Panik
81 Susah dicari dan mahal
82 Kekacauan di dapur
83 Tatapan Rindu
84 Kadal betina
85 Nama khusus dari Bapak
86 Abrisam Bucin Alvaro
87 Mama sudah pergi.
88 Maafkan Mama
89 Kurang belaian
90 Kecelakaan
91 Menambah Stamina
92 Seorang penguntit
93 Apa yang kamu inginkan??
94 Kostum laknat
95 Kostum Laknat Part 2
96 Tahan Rend_
97 Bersalah
98 Permainan Takdir
99 Semangat untuk Maura
100 Hanya sebentar
101 Menidurkan belut
102 Tidak semudah itu
103 Bertahan dan Menyerah
104 Didalam panas, diluar mendung
105 Pura-Pura Bodoh
106 Pulang
107 Buaya takut sama buaya
108 Sakit tak berdarah
109 Glow Up
110 Digasak sampai habis
111 Saatnya bertindak
112 Biar ada temannya
113 Kalah Sebelum Perang
114 Ketakutan Bukan Keberanian
115 Harga Diri
116 Sudah puaskan!!!
117 Pangeran Lebah dan Putri Butterfly
118 Bakso Mercon
119 Suami Macam Apa????
120 Jangan Hanya Janji, Tapi Buktikan
121 Cemburu
122 Kamu Berhak Bahagia
123 Rahasia
124 Anelis Iri
125 Hair Dryer
126 Dinner Romantis
127 Jelmaan Singa
128 Fashion Terbaru
129 Ditinggal Pas Lagi Enak-Enaknya
130 Sudah Kaya, Sombong, Suka Numpang Lagi
131 Enak Tidak???
132 Jangan Egois
133 Peternakan Sapi Dua Hektar
134 Memoroti Teman
135 Dicabut Nikmat Sakitnya
136 Ditunda dulu lahirannya
137 Seorang Imam
138 Menuntut Bryan
139 Tindakan
140 Cicil telinganya dulu
141 Lapar!!!!
142 Kan Aku Ayahnya!!
143 Gagal Mengambil Kesempatan
144 Dia siapa maksud kamu?
145 Bawang Bombai
146 Berdebat
147 Masih Berdebat
148 Tukang Pijit
149 Cinta Pertama yang Belum Pernah Dimuali
150 Kurang Puas
151 Kabar Duka
152 Harus Ikhlas Meski itu Berat
153 Tukang Provokasi
154 Terpancing Permainan Sendiri
155 Dasar Matre!!
156 Tidak ingin menjadi orang tua egois
157 Jangan asal nemplok
158 Dua dari Tiga Nyawa
159 Redup tanpa ada sinar
160 Hilang tanpa kabar
161 Pesantren Part 1
162 Pesantren Part 2
163 Dia siapa?
164 Keberanian Maura
165 Karena lupa, akhirnya jadi
166 Rela Melepaskan
167 Harta Berharga
168 Novel Baru
169 Novel Baru
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Nomor 2889a
2
Maafkan aku Ibu
3
Mimpi
4
Dua bulan lagi
5
Bunda janji
6
Sekarang giliran anda
7
Kompetisi
8
Bunda
9
gelang itu....
10
Belum bisa bertemu
11
Tetap disini
12
Papa Abri dan Alex
13
Unggah foto
14
QOne Mall
15
Iya sayang ini Ayah
16
Rencana
17
Welcome to baby,
18
Mematuhi perintah tanpa ada penolakan
19
Sayang
20
Bryan!!!!!!! Keluar kamu
21
Lihat aja belum sudah main tutup
22
Rumah Sakit
23
Histeris
24
Upsss!!! Sorry...!!!
25
Permintaan Maura
26
Nasi pecel bukan salad sayur
27
Minta Maaf
28
Dia segalanya bagiku, dialah nyawaku
29
Flashback
30
Kondisi Maura
31
Menjaga Proyek dari Kucing Liar
32
Calon istri
33
Ada Maura diantara Kami
34
Kalau anda mau, ambil saja Nona
35
Paman itu siapa Bunda?
36
Apa kamu bersedia Freya?
37
Bukan tidak, tapi belum
38
Paman itu jahat
39
Saling menyuapi
40
Membahas pernikahan ku dengan Manda
41
Aku tidak tertarik dengan mu
42
Anda sungguh luar biasa
43
Apa maksud kamu Bryan?
44
Anak kita sudah menunggu
45
Tidak untuk sekarang
46
I'm willing to.......
47
Dipercepat
48
Dibayar berapa kamu??
49
Beraninya kau menyakiti wanitaku!!
50
My first kiss
51
Hidupmu bakal hancur lagi
52
Will be mine alone
53
Mahar Fantastis Tuan Bryan
54
Tidak bisa mengontrol diri
55
Mau depan atau belakang?
56
Teddy Bear
57
Kesombongan Tuan Muda
58
Dia sudah ada disini
59
Siapa dia?
60
Maura ingin ketemu Ayah sekarang!
61
Ketakutan Freya
62
Maaf ya Mas!!
63
Dasi
64
Wanita murahan
65
Katakan dengan jelas
66
Itulah kenyataannya
67
Apartemen
68
Lipstik
69
Model pengganti
70
Hukuman
71
Cupang Merah
72
Benda pipih kecil dan panjang
73
Kejutan yang justru membuatnya terkejut
74
Stay by my side
75
Tuan Muda yang malang
76
Gengsi
77
Minta maaf dan jelaskan semuanya
78
Bermimpi lah
79
Mati karena merindu
80
Panik
81
Susah dicari dan mahal
82
Kekacauan di dapur
83
Tatapan Rindu
84
Kadal betina
85
Nama khusus dari Bapak
86
Abrisam Bucin Alvaro
87
Mama sudah pergi.
88
Maafkan Mama
89
Kurang belaian
90
Kecelakaan
91
Menambah Stamina
92
Seorang penguntit
93
Apa yang kamu inginkan??
94
Kostum laknat
95
Kostum Laknat Part 2
96
Tahan Rend_
97
Bersalah
98
Permainan Takdir
99
Semangat untuk Maura
100
Hanya sebentar
101
Menidurkan belut
102
Tidak semudah itu
103
Bertahan dan Menyerah
104
Didalam panas, diluar mendung
105
Pura-Pura Bodoh
106
Pulang
107
Buaya takut sama buaya
108
Sakit tak berdarah
109
Glow Up
110
Digasak sampai habis
111
Saatnya bertindak
112
Biar ada temannya
113
Kalah Sebelum Perang
114
Ketakutan Bukan Keberanian
115
Harga Diri
116
Sudah puaskan!!!
117
Pangeran Lebah dan Putri Butterfly
118
Bakso Mercon
119
Suami Macam Apa????
120
Jangan Hanya Janji, Tapi Buktikan
121
Cemburu
122
Kamu Berhak Bahagia
123
Rahasia
124
Anelis Iri
125
Hair Dryer
126
Dinner Romantis
127
Jelmaan Singa
128
Fashion Terbaru
129
Ditinggal Pas Lagi Enak-Enaknya
130
Sudah Kaya, Sombong, Suka Numpang Lagi
131
Enak Tidak???
132
Jangan Egois
133
Peternakan Sapi Dua Hektar
134
Memoroti Teman
135
Dicabut Nikmat Sakitnya
136
Ditunda dulu lahirannya
137
Seorang Imam
138
Menuntut Bryan
139
Tindakan
140
Cicil telinganya dulu
141
Lapar!!!!
142
Kan Aku Ayahnya!!
143
Gagal Mengambil Kesempatan
144
Dia siapa maksud kamu?
145
Bawang Bombai
146
Berdebat
147
Masih Berdebat
148
Tukang Pijit
149
Cinta Pertama yang Belum Pernah Dimuali
150
Kurang Puas
151
Kabar Duka
152
Harus Ikhlas Meski itu Berat
153
Tukang Provokasi
154
Terpancing Permainan Sendiri
155
Dasar Matre!!
156
Tidak ingin menjadi orang tua egois
157
Jangan asal nemplok
158
Dua dari Tiga Nyawa
159
Redup tanpa ada sinar
160
Hilang tanpa kabar
161
Pesantren Part 1
162
Pesantren Part 2
163
Dia siapa?
164
Keberanian Maura
165
Karena lupa, akhirnya jadi
166
Rela Melepaskan
167
Harta Berharga
168
Novel Baru
169
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!