QOne Mall

Rendy bergegas ke ruangan Bryan setelah mendapatkan petunjuk tak terduga saat dia membuka akun media sosialnya,instagram. Dengan langkah cepat setengah berlari dia keluar dari ruangannya yang berada didepan ruangan Bryan.

Ceklek:

Rendy masuk ke ruangan Bryan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu dan langsung menerobos masuk begitu saja. Membuat Bryan yang sedang fokus melihat grafik sahamnya terlonjak kaget.

"Kau..." geram Bryan menatap Rendy dengan amarah.

"Bisa tid...."

"Maaf Tuan jangan marah dulu." dengan beraninya Rendy memotong perkataan Bryan disaat Tuannya itu sedang marah terhadapnya.

"Tuan coba anda lihat ini." Rendy meletakkan HPnya di atas meja Bryan.

Bryan melirik Rendy tajam seakan dia ingin segera menerkam dan menghabisi Rendy sekarang juga.

"Kalau tidak berguna akan aku bunuh kau." ancam Bryan tak suka dengan sikap Rendy yang menurutnya lancang itu.

"Silahkan bunuh saya jika Tuan memang tak senang akan info yang saya dapat." kata Rendy tenang tanpa takut akan ancaman yang Bryan berikan padanya.

Bryan mengambil HP Rendy kasar. Dinyalakannya HP itu dan terpampang lah sebuah foto unggahan dari akun instagram adiknya, Caca. Beberapa foto Caca dengan gadis kecil yang Bryan kenal. Dibacanya keterangan dari foto itu.

"CacaMarsha Akhirnya bisa ketemu langsung dan bisa berfoto bersama sang juara Olimpiade Matematika. Si kecil Maura Hanin Azzahra yang kecil-kecil cabe rawit. Foto by: Kak Freya cantik."

Dengan segera Bryan menghubungi Caca. Namun tak kunjung diangkat juga sama Caca.

"Mereka di mall mana sekarang?" tanya Bryan pada Rendy sedangkan dia masih tetap sibuk berusaha menghubungi Caca.

"Maaf Tuan, saya tidak tahu." Rendy menunduk, dia menyesal tidak mengetahui lokasi keberadaan Caca sekarang.

"Kamu dimana?" tanya Bryan cepat dan terkesan tergesa pada Caca setelah tersambung dan diangkat.

"Ada apa sih, Kak. Kalau ta.."

"Kakak tanya kamu dimana sekarang?" sentak Bryan pada adiknya tanpa mempedulikan Caca yang terus mengomel itu.

Caca langsung terdiam saat di sentak Bryan. Tandanya sang kakak memang lagi mode marah. "Di QOne mm....." tut..tut..tut...

"Aishhh Kak Bryan ini mah, ngeselin banget." kesal Caca pada sang Kakak.

"Kita ke QOne sekarang."

"Suruh anak buah mu blokir semua pintu masuk dan keluar QOne." perintah Bryan yang bergegas keluar dari kantor.

Tanpa banyak tanya lagi Rendy langsung menghubungi anak buahnya dan meminta mereka untuk memblokir semua pintu masuk maupun keluar QOne Mall.

Mobil yang dikendarai Rendy melesat begitu cepat menuju QOne Mall. Salah satu mall terbesar yang ada di Kota J. Dan juga merupakan salah satu mall milik perusahaan BRATA Grup.

Anak buah Rendy sampai terlebih dahulu dan langsung memblokir pintu masuk dan keluar. Membuat yang didalam tak bisa keluar, begitupun yang diluar tak bisa masuk.

Hampir semua pengunjung yang ada di QOne Mall terheran-heran.

Ada apa ini?

Apa Presiden akan datang kesini?

Pemilik Mall datang kesini?

Apa jangan-jangan ada Bom disini?

Tapi mereka bukan Tim Gegana

Itulah sekiranya yang ada didalam pikiran para pengunjung QOne Mall.

Mobil yang di kendarai Rendy telah sampai di depan pintu masuk utama QOne Mall. Bryan segera turun tanpa menunggu Rendy membukakan pintu.

"Selamat datang Tu...."

"Langsung ke ruang monitor." kata Bryan tegas pada Manager pemasaran QOne Mall yang belum sempat menyelesaikan ucapannya.

"Mari Tuan!"

"Bryan tunggu." Bryan menoleh ke belakang saat mengenali suara itu. Kenapa Papa ada disini? batin nya.

"Ayo, Papa juga ingin lihat." Bryan menyerit bingung. Apa Papa sudah tahu, pikirnya.

"Cepat sebelum mereka kabur lagi." Papa Abri berjalan duluan meninggalkan Bryan yang terlihat berpikir itu. Entah apa yang Bryan pikirkan.

"Tuan Bryan." panggil Rendy.

Bryan yang tersadar pun langsung berjalan menyusul Papa Abri yang sudah jauh di depannya. Dia berjalan dengan langkah lebar dan cepat diikuti Rendy disampingnya.

"Langsung saja dari arena timezone sekitar jam 12.00." ucap Bryan dengan lantang yang baru saja masuk ruang monitor.

Tanpa banyak tanya petugas yang memonitor dan memantau CCTV langsung mengarah pada arena timezone sekitar jam 12.00 keatas.

"Zoom." sergah Bryan saat melihat Caca yang mendekati Freya dan Maura.

"Minggir" Bryan menggeser petugas pemantau dan langsung memegang mouse dan mempercepatnya namun dengan pelan-pelan.

"Freya.." gumamnya saat melihat Freya tersenyum. Ada rasa bersalah di hati Bryan saat melihat Freya. Terasa sakit saat melihat Maura yang menangis saat menginginkan sosok ayah.

Bryan terus mengikuti arah kemana saja Freya dan Maura berada. Mulai dari timezone, food court, playground, dan terakhir mereka berbelanja di supermarket.

Dilihatnya jam berapa Freya dan Maura terlihat di sana. 14.20. Bryan lantas melihat jam yang melingkar ditangan kirinya. 14.24.

"Blokir pintu keluar dekat supermarket sekarang." kata Bryan tegas dan berlari keluar dari ruangan monitor.

Rendy yang paham langsung menghubungi anak buahnya yang stand by di pintu keluar dekat supermarket diperketat.

"Ini kenapa sih banyak orang yang memakai baju formal seperti itu?" tanya Mutia saat mereka baru saja keluar dari supermarket. Dia melihat begitu banyak orang tepatnya laki-laki memakai pakaian formal berwarna hitam.

"Macam paspampres saja." celetuk Mutia membuat Freya tertawa.

"Mungkin saja Presiden datang kesini." kata Freya

"Bisa jadi." balas Mutia.

"Tapi kelihatannya pengunjung gak boleh keluar deh." sambung Mutia saat melihat beberapa pengunjung yang hanya berdiri menunggu di sekitar pintu keluar.

Freya melihat sekitar dan benar saja beberapa pengunjung tampak berbisik-bisik mengenai keadaan di dalam mall.

"Bunda..capek." rengek Maura yang terlihat kelelahan itu dan juga terlihat mengantuk.

"Sini Bunda gendong." Freya mengangkat tubuh Maura kedalam gendongannya.

"Kita duduk di sana saja." tunjuk Mutia mengajak Freya dan Maura duduk di kolam buatan yang ada di depan pintu masuk utama.

Bryan berlarian diikuti Rendy dan beberapa orang lainnya. Papa Abri, dia hanya berjalan cepat tanpa berlari. Dia tak sanggup jika harus berlari mengingat dia punya penyakit jantung.

"Itu kenapa pada lari-lari?"

"Olahraga tapi pakai jas, pakai pantofel di dalam mall pula." cibir Mutia saat melihat laki-laki berpakaian formal berlarian di dalam mall.

Freya dan Maura melihat siapa yang dibicarakan Mutia.

"Paman juri.." teriak Maura saat melihat Bryan berlari menuju supermarket.

"Pam..mmpphhh." mulut Maura langsung dibungkam sama Freya. Dengan segera dia berlari dengan menggendong Maura menjauh dari orang-orang itu. Di ikuti Mutia yang meninggalkan seluruh belanjaannya.

"Freya kesini." mereka berbelok dan bersembunyi di ruang kebersihan.

Freya mengatur nafasnya yang terasa sesak. Apalagi ditambah harus menggendong Maura yang umurnya sudah 5 th dengan berat badan 19 kg. Dia segera menurunkan Maura.

"Semoga kita gak ketahuan disini." ucap Mutia berharap akan keberuntungan berpihak pada mereka.

Freya hanya mengangguk. Nafasnya masih memburu. Bahkan jantungnya berdetak dengan cepat. Kenapa harus sekarang bertemunya? Freya belum siap. Dia belum siap bila harus kehilangan Maura. Maura adalah hidupnya. Maura adalah nyawanya. Maura segalanya bagi Freya. Segalanya.

"Bunda kenapa kita lari dan bersembunyi disini?"

"Apa Paman juri tadi Ayah Maura?"

Terpopuler

Comments

Yuni Astutik

Yuni Astutik

👍👍👍

2024-11-25

0

QQ

QQ

ayolah Freya jgn ngumpet terus kasian Maura yg kangen ma ayahnya 😥😥😥

2021-12-06

1

Ꮪིᥰ⃝֟.𝄠༅𝕾𝖆𝖓𝖎𝖞𝖆𝐿 𝗦⃝⃟🦁

Ꮪིᥰ⃝֟.𝄠༅𝕾𝖆𝖓𝖎𝖞𝖆𝐿 𝗦⃝⃟🦁

Pinter....

2021-10-31

1

lihat semua
Episodes
1 Nomor 2889a
2 Maafkan aku Ibu
3 Mimpi
4 Dua bulan lagi
5 Bunda janji
6 Sekarang giliran anda
7 Kompetisi
8 Bunda
9 gelang itu....
10 Belum bisa bertemu
11 Tetap disini
12 Papa Abri dan Alex
13 Unggah foto
14 QOne Mall
15 Iya sayang ini Ayah
16 Rencana
17 Welcome to baby,
18 Mematuhi perintah tanpa ada penolakan
19 Sayang
20 Bryan!!!!!!! Keluar kamu
21 Lihat aja belum sudah main tutup
22 Rumah Sakit
23 Histeris
24 Upsss!!! Sorry...!!!
25 Permintaan Maura
26 Nasi pecel bukan salad sayur
27 Minta Maaf
28 Dia segalanya bagiku, dialah nyawaku
29 Flashback
30 Kondisi Maura
31 Menjaga Proyek dari Kucing Liar
32 Calon istri
33 Ada Maura diantara Kami
34 Kalau anda mau, ambil saja Nona
35 Paman itu siapa Bunda?
36 Apa kamu bersedia Freya?
37 Bukan tidak, tapi belum
38 Paman itu jahat
39 Saling menyuapi
40 Membahas pernikahan ku dengan Manda
41 Aku tidak tertarik dengan mu
42 Anda sungguh luar biasa
43 Apa maksud kamu Bryan?
44 Anak kita sudah menunggu
45 Tidak untuk sekarang
46 I'm willing to.......
47 Dipercepat
48 Dibayar berapa kamu??
49 Beraninya kau menyakiti wanitaku!!
50 My first kiss
51 Hidupmu bakal hancur lagi
52 Will be mine alone
53 Mahar Fantastis Tuan Bryan
54 Tidak bisa mengontrol diri
55 Mau depan atau belakang?
56 Teddy Bear
57 Kesombongan Tuan Muda
58 Dia sudah ada disini
59 Siapa dia?
60 Maura ingin ketemu Ayah sekarang!
61 Ketakutan Freya
62 Maaf ya Mas!!
63 Dasi
64 Wanita murahan
65 Katakan dengan jelas
66 Itulah kenyataannya
67 Apartemen
68 Lipstik
69 Model pengganti
70 Hukuman
71 Cupang Merah
72 Benda pipih kecil dan panjang
73 Kejutan yang justru membuatnya terkejut
74 Stay by my side
75 Tuan Muda yang malang
76 Gengsi
77 Minta maaf dan jelaskan semuanya
78 Bermimpi lah
79 Mati karena merindu
80 Panik
81 Susah dicari dan mahal
82 Kekacauan di dapur
83 Tatapan Rindu
84 Kadal betina
85 Nama khusus dari Bapak
86 Abrisam Bucin Alvaro
87 Mama sudah pergi.
88 Maafkan Mama
89 Kurang belaian
90 Kecelakaan
91 Menambah Stamina
92 Seorang penguntit
93 Apa yang kamu inginkan??
94 Kostum laknat
95 Kostum Laknat Part 2
96 Tahan Rend_
97 Bersalah
98 Permainan Takdir
99 Semangat untuk Maura
100 Hanya sebentar
101 Menidurkan belut
102 Tidak semudah itu
103 Bertahan dan Menyerah
104 Didalam panas, diluar mendung
105 Pura-Pura Bodoh
106 Pulang
107 Buaya takut sama buaya
108 Sakit tak berdarah
109 Glow Up
110 Digasak sampai habis
111 Saatnya bertindak
112 Biar ada temannya
113 Kalah Sebelum Perang
114 Ketakutan Bukan Keberanian
115 Harga Diri
116 Sudah puaskan!!!
117 Pangeran Lebah dan Putri Butterfly
118 Bakso Mercon
119 Suami Macam Apa????
120 Jangan Hanya Janji, Tapi Buktikan
121 Cemburu
122 Kamu Berhak Bahagia
123 Rahasia
124 Anelis Iri
125 Hair Dryer
126 Dinner Romantis
127 Jelmaan Singa
128 Fashion Terbaru
129 Ditinggal Pas Lagi Enak-Enaknya
130 Sudah Kaya, Sombong, Suka Numpang Lagi
131 Enak Tidak???
132 Jangan Egois
133 Peternakan Sapi Dua Hektar
134 Memoroti Teman
135 Dicabut Nikmat Sakitnya
136 Ditunda dulu lahirannya
137 Seorang Imam
138 Menuntut Bryan
139 Tindakan
140 Cicil telinganya dulu
141 Lapar!!!!
142 Kan Aku Ayahnya!!
143 Gagal Mengambil Kesempatan
144 Dia siapa maksud kamu?
145 Bawang Bombai
146 Berdebat
147 Masih Berdebat
148 Tukang Pijit
149 Cinta Pertama yang Belum Pernah Dimuali
150 Kurang Puas
151 Kabar Duka
152 Harus Ikhlas Meski itu Berat
153 Tukang Provokasi
154 Terpancing Permainan Sendiri
155 Dasar Matre!!
156 Tidak ingin menjadi orang tua egois
157 Jangan asal nemplok
158 Dua dari Tiga Nyawa
159 Redup tanpa ada sinar
160 Hilang tanpa kabar
161 Pesantren Part 1
162 Pesantren Part 2
163 Dia siapa?
164 Keberanian Maura
165 Karena lupa, akhirnya jadi
166 Rela Melepaskan
167 Harta Berharga
168 Novel Baru
169 Novel Baru
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Nomor 2889a
2
Maafkan aku Ibu
3
Mimpi
4
Dua bulan lagi
5
Bunda janji
6
Sekarang giliran anda
7
Kompetisi
8
Bunda
9
gelang itu....
10
Belum bisa bertemu
11
Tetap disini
12
Papa Abri dan Alex
13
Unggah foto
14
QOne Mall
15
Iya sayang ini Ayah
16
Rencana
17
Welcome to baby,
18
Mematuhi perintah tanpa ada penolakan
19
Sayang
20
Bryan!!!!!!! Keluar kamu
21
Lihat aja belum sudah main tutup
22
Rumah Sakit
23
Histeris
24
Upsss!!! Sorry...!!!
25
Permintaan Maura
26
Nasi pecel bukan salad sayur
27
Minta Maaf
28
Dia segalanya bagiku, dialah nyawaku
29
Flashback
30
Kondisi Maura
31
Menjaga Proyek dari Kucing Liar
32
Calon istri
33
Ada Maura diantara Kami
34
Kalau anda mau, ambil saja Nona
35
Paman itu siapa Bunda?
36
Apa kamu bersedia Freya?
37
Bukan tidak, tapi belum
38
Paman itu jahat
39
Saling menyuapi
40
Membahas pernikahan ku dengan Manda
41
Aku tidak tertarik dengan mu
42
Anda sungguh luar biasa
43
Apa maksud kamu Bryan?
44
Anak kita sudah menunggu
45
Tidak untuk sekarang
46
I'm willing to.......
47
Dipercepat
48
Dibayar berapa kamu??
49
Beraninya kau menyakiti wanitaku!!
50
My first kiss
51
Hidupmu bakal hancur lagi
52
Will be mine alone
53
Mahar Fantastis Tuan Bryan
54
Tidak bisa mengontrol diri
55
Mau depan atau belakang?
56
Teddy Bear
57
Kesombongan Tuan Muda
58
Dia sudah ada disini
59
Siapa dia?
60
Maura ingin ketemu Ayah sekarang!
61
Ketakutan Freya
62
Maaf ya Mas!!
63
Dasi
64
Wanita murahan
65
Katakan dengan jelas
66
Itulah kenyataannya
67
Apartemen
68
Lipstik
69
Model pengganti
70
Hukuman
71
Cupang Merah
72
Benda pipih kecil dan panjang
73
Kejutan yang justru membuatnya terkejut
74
Stay by my side
75
Tuan Muda yang malang
76
Gengsi
77
Minta maaf dan jelaskan semuanya
78
Bermimpi lah
79
Mati karena merindu
80
Panik
81
Susah dicari dan mahal
82
Kekacauan di dapur
83
Tatapan Rindu
84
Kadal betina
85
Nama khusus dari Bapak
86
Abrisam Bucin Alvaro
87
Mama sudah pergi.
88
Maafkan Mama
89
Kurang belaian
90
Kecelakaan
91
Menambah Stamina
92
Seorang penguntit
93
Apa yang kamu inginkan??
94
Kostum laknat
95
Kostum Laknat Part 2
96
Tahan Rend_
97
Bersalah
98
Permainan Takdir
99
Semangat untuk Maura
100
Hanya sebentar
101
Menidurkan belut
102
Tidak semudah itu
103
Bertahan dan Menyerah
104
Didalam panas, diluar mendung
105
Pura-Pura Bodoh
106
Pulang
107
Buaya takut sama buaya
108
Sakit tak berdarah
109
Glow Up
110
Digasak sampai habis
111
Saatnya bertindak
112
Biar ada temannya
113
Kalah Sebelum Perang
114
Ketakutan Bukan Keberanian
115
Harga Diri
116
Sudah puaskan!!!
117
Pangeran Lebah dan Putri Butterfly
118
Bakso Mercon
119
Suami Macam Apa????
120
Jangan Hanya Janji, Tapi Buktikan
121
Cemburu
122
Kamu Berhak Bahagia
123
Rahasia
124
Anelis Iri
125
Hair Dryer
126
Dinner Romantis
127
Jelmaan Singa
128
Fashion Terbaru
129
Ditinggal Pas Lagi Enak-Enaknya
130
Sudah Kaya, Sombong, Suka Numpang Lagi
131
Enak Tidak???
132
Jangan Egois
133
Peternakan Sapi Dua Hektar
134
Memoroti Teman
135
Dicabut Nikmat Sakitnya
136
Ditunda dulu lahirannya
137
Seorang Imam
138
Menuntut Bryan
139
Tindakan
140
Cicil telinganya dulu
141
Lapar!!!!
142
Kan Aku Ayahnya!!
143
Gagal Mengambil Kesempatan
144
Dia siapa maksud kamu?
145
Bawang Bombai
146
Berdebat
147
Masih Berdebat
148
Tukang Pijit
149
Cinta Pertama yang Belum Pernah Dimuali
150
Kurang Puas
151
Kabar Duka
152
Harus Ikhlas Meski itu Berat
153
Tukang Provokasi
154
Terpancing Permainan Sendiri
155
Dasar Matre!!
156
Tidak ingin menjadi orang tua egois
157
Jangan asal nemplok
158
Dua dari Tiga Nyawa
159
Redup tanpa ada sinar
160
Hilang tanpa kabar
161
Pesantren Part 1
162
Pesantren Part 2
163
Dia siapa?
164
Keberanian Maura
165
Karena lupa, akhirnya jadi
166
Rela Melepaskan
167
Harta Berharga
168
Novel Baru
169
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!