Unggah foto

Maura duduk di dekat jendela dengan kaki bersila dengan kedua tangan bertopang dagu menatap dan jangan lupa wajahnya yang ditekuk cemberut.

Maura menatap Bunda Freya yang sedang sibuk dengan kegiatan paginya. Berpindah dari dapur ke meja makan untuk menata masakannya.

"Bunda gak tahu apa kalau Maura itu bosan di rumah terus." gerutu Maura

"Maura kan pengen keluar dan bermain bersama teman-teman yang lain." lanjutnya dengan kini dia bersandar di kaca jendela dengan tangan disilang di depan dadanya.

"Ini hari minggu. Kenapa Bunda sama Mama gak ada yang ngajak Maura jalan keluar?"

"Apa mereka sudah gak sayang lagi sama Maura."

"Menyebalkan." geram Maura kesal karena Bunda Freya sepertinya tidak menanggapi ocehannya.

Padahal Freya sedari tadi menahan senyum dan tawanya mendengar ocehan Maura yang menunjukkan kekesalannya pada dirinya.

Sebenarnya Freya maupun Mutia juga sering mengajak Maura jalan-jalan keluar, main di taman dekat apartemen ataupun pergi ke mall ataupun supermarket. Tapi namanya juga anak kecil, tetap aja merasa belum puas.

"Utu utu utu...Anak kesayangan Mama kenapa ini?"

"Kenapa mukanya ditekuk macam lipatan baju seperti ini." goda Mutia yang baru saja keluar dari kamar mandi. Dia menjembel gemas pipi Maura yang di kembungkan itu.

Maura melengoskan wajahnya tidak mau menatap Mutia dengan bibir mengerucut lucu.

Mutia tersenyum tipis. "Oh iya Frey? Kita jadi kan nanti jalan-jalan ke Mall?" tanya Mutia dan mendekat ke meja makan.

"Jadilah. Berhubung hari minggu kita jalan-jalan." jawab Freya yang sedang membereskan perabot dapur.

"Berdua saja ya? Sepertinya ada yang tidak mau ikut." kata Mutia melirik Maura yang terlihat memandang keluar jendela.

Freya tersenyum. Dia tahu Mutia sedang menggoda putrinya."Kenapa berdua? Memang Maura gak mau ikut?" tanya Freya dan berjalan menuju meja makan bergabung dengan Mutia.

"Sepertinya ada yang ngambek. Jadi kita berdua saja yang pergi." ujar Mutia menahan tawanya.

Freya tersenyum menanggapi itu. Freya menoleh ke arah Maura saat mendengar Maura sepertinya menangis.

"Sudah, diam jangan digoda lagi."

"Nangis tuh anaknya." Freya meminta Mutia untuk tidak menggoda Maura lagi.

Freya berdiri dan mendekati Maura dan ikut duduk di dekat jendela.

"Anak Bunda kenapa menangis?" tanya Freya mengelus surai panjang rambut Maura.

"Bunda jahat, Bunda jalan-jalan tidak mengajak Maura." hwaaaa..... Maura semakin kencang nangisnya.

"Kata siapa? Sini duduk dipangkuan Bunda." Freya membawa Maura untuk duduk di pangkuannya.

"Tadi Mama bilang mau ke mall berdua saja bersama Bunda tanpa Maura." kata Maura dengan sisa tangisnya.

"Tadi Mama Mutia hanya bercanda, sayang."

"Kalau Bunda ya akan tetap mengajak Maura keluar biar tidak bosan dirumah terus." Freya menghapus air mata putrinya itu.

"Benar Bunda?" Maura menatap mata Bunda Freya dengan mata merah karena menangis.

"Iya sayang nya Bunda." Freya mencium kedua pipi Maura gemas.

Digendongnya putri kecilnya itu dan di dudukkan di kursi sebelahnya untuk sarapan pagi.

"Kita makan dulu. Baru habis itu siap-siap untuk pergi jalan-jalan." kata Freya sambil menaruh nasi dan lauk di piring Maura.

"Oke Bunda." jawab Maura dengan semangat dan mengedipkan sebelah matanya.

"Genit ah matanya." canda Freya dan dibalas tawa cekikikan Maura.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh lewat lima menit. Maura, Freya dan juga Mutia sudah ada di lobby apartemen menunggu taxi yang sudah dipesan Mutia.

"Kita nanti main di timezone ya, Bun." tanya Maura.

"Iya sayang. Tapi gak boleh lama." jawab Freya

"Oke Bunda."

Mereka segera naik ke mobil taxi setelah taxi nya tiba. Tak butuh waktu lama, kurang lebih setengah jam mereka sudah sampai di Mall.

"Bunda..Bunda...Beli ice cream." seru Maura saat melewati kedai ice cream yang masih ada di lantai satu.

Freya melihat kedai ice cream yang begitu ramai dan tempat duduknya pun juga sudah penuh.

"Kita cari yang lain saja ya."

"Disini tempat ramai banget."

"Maura mau ngantri lama-lama?" tanya Freya dan memberikan pilihan pada putrinya.

Maura menatap kedai ice cream itu penuh minat. Dia ingin menyegarkan tenggorokannya yang kering dengan ice cream rasa strawberry yang dingin, segar dan manis. Maura menelan ludahnya kasar.

"Biar Mama saja yang ngantri." kata Mutia dan segera mengantri.

"Mama yang strawberry ya.." teriak Maura dan diacungi jembol oleh Mutia.

"Kita tunggu disana saja." Freya mengajak Maura untuk ke pinggir biar tidak mengganggu jalan orang.

"Ini Maura cantik." Mutia memberikan ice cream strawberry cup kecil untuk Maura.

"Cepat banget kamu?" tanya Freya, perasaan baru ngantri sudah kembali saja, pikir Freya

"Nitip teman satu divisi tadi." jawab Mutia

"Kemana kita??" tanya Mutia setelah melihat Maura yang sudah menghabiskan ice creamnya.

"Ke timezone." seru Maura semangat.

"Let's go.." Mutia menggandeng tangan Maura dan segera berjalan cepat menuju lantai tiga.

Freya geleng kepala melihat tingkah mereka berdua. Dia bersyukur ada Mutia yang selalu ada untuk dia juga Maura. Mutia yang ceria, ceplas ceplos dan bar-bar membuat Freya seperti hidup kembali setelah kejadian terpuruk waktu itu.

"Bunda ayoo.." teriak Maura yang berada beberapa meter di depannya.

Freya mempercepat langkahnya menyusul Maura juga Mutia.

Maura segera mencoba berbagai permainan di timezone. Mulai dari capit boneka, street basketball, big canon, dino time dan monster drop untuk mengumpulkan beberapa tiket yang nantinya akan ditukar hadiah.

Dari capit boneka setelah mencoba sebanyak hampir lima belas kali akhirnya dapat boneka bee dan dari permainan lainnya Maura beserta Freya dan Mutia mengumpulkan 1126 tiket. Mereka tukar dengan hadiah boneka bantal dan alat tulis.

Mereka keluar dari arena timezone dan segera mencari tempat makan, karena cacing di perut mereka sudah minta di kasih makan.

"Frey..Aku ke toilet dulu ya." pamit Mutia.

"Iya nanti nyusul aja." Mutia mengangguk dan langsung bergegas pergi ke toilet.

"Permisi, Kak." Freya menoleh saat ada yang menyapanya.

"Iya.." balas Freya saat melihat ada gadis remaja yang menyapanya. Namun Freya tak mengenali remaja itu

"Apa adik kecil ini namanya Maura Hanin Azzahra yang kemarin menang Olimpiade Matematika?" tanya remaja itu

"Iya..Kenapa memangnya?" tanya Freya balik. Dia merasa cemas kalau orang itu salah satu dari orangnya Bryan.

"Akhirnya aku ketemu juga."

"Kemarin aku gak sempat datang ke acaranya padahal aku kuliah disana juga." remaja itu tertawa sendiri membuat Freya hanya tersenyum sarkas.

"Boleh aku minta foto Kak sama adiknya?" ijin remaja itu dengan sopan.

"Boleh kok, Kak." ucap Maura cepat.

"Kak tolong fotoin ya." remaja itu memberikan HP nya ke Freya.

Dengan tangan gemetar Freya memfoto mereka beberapa kali.

"Makasih ya Kak....."

"Freya."

"Makasih Kak Freya dan adik cantik."

" Semoga kita bertemu lagi." katanya lantas pamit dan masuk ke arena timezone.

"Ayo Ma..Maura sudah lapar ini." Maura menarik tangan Freya saat fokua Freya masih pada remaja tadi.

"Iya sayang.." Freya lantas mengajak Maura ke salah satu food court.

Di dalam area timezone, remaja tadi yang begitu senang bisa bertemu Maura langsung mengunggah foto mereka ke Instragam.

"CacaMarsha Akhirnya bisa ketemu langsung dan bisa berfoto bersama sang juara Olimpiade Matematika. Si kecil Maura Hanin Azzahra yang kecil-kecil cabe rawit. Foto by: Kak Freya cantik."

Terpopuler

Comments

Oi Min

Oi Min

elah... malah ketemu ma adek Bryan

2023-10-05

0

QQ

QQ

si tante Caca fotoan ma ponakan secara tdk lgsg 👍👍👍

2021-12-06

0

Death angel

Death angel

ya ketahuan dong 😞😞😞

2021-10-22

0

lihat semua
Episodes
1 Nomor 2889a
2 Maafkan aku Ibu
3 Mimpi
4 Dua bulan lagi
5 Bunda janji
6 Sekarang giliran anda
7 Kompetisi
8 Bunda
9 gelang itu....
10 Belum bisa bertemu
11 Tetap disini
12 Papa Abri dan Alex
13 Unggah foto
14 QOne Mall
15 Iya sayang ini Ayah
16 Rencana
17 Welcome to baby,
18 Mematuhi perintah tanpa ada penolakan
19 Sayang
20 Bryan!!!!!!! Keluar kamu
21 Lihat aja belum sudah main tutup
22 Rumah Sakit
23 Histeris
24 Upsss!!! Sorry...!!!
25 Permintaan Maura
26 Nasi pecel bukan salad sayur
27 Minta Maaf
28 Dia segalanya bagiku, dialah nyawaku
29 Flashback
30 Kondisi Maura
31 Menjaga Proyek dari Kucing Liar
32 Calon istri
33 Ada Maura diantara Kami
34 Kalau anda mau, ambil saja Nona
35 Paman itu siapa Bunda?
36 Apa kamu bersedia Freya?
37 Bukan tidak, tapi belum
38 Paman itu jahat
39 Saling menyuapi
40 Membahas pernikahan ku dengan Manda
41 Aku tidak tertarik dengan mu
42 Anda sungguh luar biasa
43 Apa maksud kamu Bryan?
44 Anak kita sudah menunggu
45 Tidak untuk sekarang
46 I'm willing to.......
47 Dipercepat
48 Dibayar berapa kamu??
49 Beraninya kau menyakiti wanitaku!!
50 My first kiss
51 Hidupmu bakal hancur lagi
52 Will be mine alone
53 Mahar Fantastis Tuan Bryan
54 Tidak bisa mengontrol diri
55 Mau depan atau belakang?
56 Teddy Bear
57 Kesombongan Tuan Muda
58 Dia sudah ada disini
59 Siapa dia?
60 Maura ingin ketemu Ayah sekarang!
61 Ketakutan Freya
62 Maaf ya Mas!!
63 Dasi
64 Wanita murahan
65 Katakan dengan jelas
66 Itulah kenyataannya
67 Apartemen
68 Lipstik
69 Model pengganti
70 Hukuman
71 Cupang Merah
72 Benda pipih kecil dan panjang
73 Kejutan yang justru membuatnya terkejut
74 Stay by my side
75 Tuan Muda yang malang
76 Gengsi
77 Minta maaf dan jelaskan semuanya
78 Bermimpi lah
79 Mati karena merindu
80 Panik
81 Susah dicari dan mahal
82 Kekacauan di dapur
83 Tatapan Rindu
84 Kadal betina
85 Nama khusus dari Bapak
86 Abrisam Bucin Alvaro
87 Mama sudah pergi.
88 Maafkan Mama
89 Kurang belaian
90 Kecelakaan
91 Menambah Stamina
92 Seorang penguntit
93 Apa yang kamu inginkan??
94 Kostum laknat
95 Kostum Laknat Part 2
96 Tahan Rend_
97 Bersalah
98 Permainan Takdir
99 Semangat untuk Maura
100 Hanya sebentar
101 Menidurkan belut
102 Tidak semudah itu
103 Bertahan dan Menyerah
104 Didalam panas, diluar mendung
105 Pura-Pura Bodoh
106 Pulang
107 Buaya takut sama buaya
108 Sakit tak berdarah
109 Glow Up
110 Digasak sampai habis
111 Saatnya bertindak
112 Biar ada temannya
113 Kalah Sebelum Perang
114 Ketakutan Bukan Keberanian
115 Harga Diri
116 Sudah puaskan!!!
117 Pangeran Lebah dan Putri Butterfly
118 Bakso Mercon
119 Suami Macam Apa????
120 Jangan Hanya Janji, Tapi Buktikan
121 Cemburu
122 Kamu Berhak Bahagia
123 Rahasia
124 Anelis Iri
125 Hair Dryer
126 Dinner Romantis
127 Jelmaan Singa
128 Fashion Terbaru
129 Ditinggal Pas Lagi Enak-Enaknya
130 Sudah Kaya, Sombong, Suka Numpang Lagi
131 Enak Tidak???
132 Jangan Egois
133 Peternakan Sapi Dua Hektar
134 Memoroti Teman
135 Dicabut Nikmat Sakitnya
136 Ditunda dulu lahirannya
137 Seorang Imam
138 Menuntut Bryan
139 Tindakan
140 Cicil telinganya dulu
141 Lapar!!!!
142 Kan Aku Ayahnya!!
143 Gagal Mengambil Kesempatan
144 Dia siapa maksud kamu?
145 Bawang Bombai
146 Berdebat
147 Masih Berdebat
148 Tukang Pijit
149 Cinta Pertama yang Belum Pernah Dimuali
150 Kurang Puas
151 Kabar Duka
152 Harus Ikhlas Meski itu Berat
153 Tukang Provokasi
154 Terpancing Permainan Sendiri
155 Dasar Matre!!
156 Tidak ingin menjadi orang tua egois
157 Jangan asal nemplok
158 Dua dari Tiga Nyawa
159 Redup tanpa ada sinar
160 Hilang tanpa kabar
161 Pesantren Part 1
162 Pesantren Part 2
163 Dia siapa?
164 Keberanian Maura
165 Karena lupa, akhirnya jadi
166 Rela Melepaskan
167 Harta Berharga
168 Novel Baru
169 Novel Baru
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Nomor 2889a
2
Maafkan aku Ibu
3
Mimpi
4
Dua bulan lagi
5
Bunda janji
6
Sekarang giliran anda
7
Kompetisi
8
Bunda
9
gelang itu....
10
Belum bisa bertemu
11
Tetap disini
12
Papa Abri dan Alex
13
Unggah foto
14
QOne Mall
15
Iya sayang ini Ayah
16
Rencana
17
Welcome to baby,
18
Mematuhi perintah tanpa ada penolakan
19
Sayang
20
Bryan!!!!!!! Keluar kamu
21
Lihat aja belum sudah main tutup
22
Rumah Sakit
23
Histeris
24
Upsss!!! Sorry...!!!
25
Permintaan Maura
26
Nasi pecel bukan salad sayur
27
Minta Maaf
28
Dia segalanya bagiku, dialah nyawaku
29
Flashback
30
Kondisi Maura
31
Menjaga Proyek dari Kucing Liar
32
Calon istri
33
Ada Maura diantara Kami
34
Kalau anda mau, ambil saja Nona
35
Paman itu siapa Bunda?
36
Apa kamu bersedia Freya?
37
Bukan tidak, tapi belum
38
Paman itu jahat
39
Saling menyuapi
40
Membahas pernikahan ku dengan Manda
41
Aku tidak tertarik dengan mu
42
Anda sungguh luar biasa
43
Apa maksud kamu Bryan?
44
Anak kita sudah menunggu
45
Tidak untuk sekarang
46
I'm willing to.......
47
Dipercepat
48
Dibayar berapa kamu??
49
Beraninya kau menyakiti wanitaku!!
50
My first kiss
51
Hidupmu bakal hancur lagi
52
Will be mine alone
53
Mahar Fantastis Tuan Bryan
54
Tidak bisa mengontrol diri
55
Mau depan atau belakang?
56
Teddy Bear
57
Kesombongan Tuan Muda
58
Dia sudah ada disini
59
Siapa dia?
60
Maura ingin ketemu Ayah sekarang!
61
Ketakutan Freya
62
Maaf ya Mas!!
63
Dasi
64
Wanita murahan
65
Katakan dengan jelas
66
Itulah kenyataannya
67
Apartemen
68
Lipstik
69
Model pengganti
70
Hukuman
71
Cupang Merah
72
Benda pipih kecil dan panjang
73
Kejutan yang justru membuatnya terkejut
74
Stay by my side
75
Tuan Muda yang malang
76
Gengsi
77
Minta maaf dan jelaskan semuanya
78
Bermimpi lah
79
Mati karena merindu
80
Panik
81
Susah dicari dan mahal
82
Kekacauan di dapur
83
Tatapan Rindu
84
Kadal betina
85
Nama khusus dari Bapak
86
Abrisam Bucin Alvaro
87
Mama sudah pergi.
88
Maafkan Mama
89
Kurang belaian
90
Kecelakaan
91
Menambah Stamina
92
Seorang penguntit
93
Apa yang kamu inginkan??
94
Kostum laknat
95
Kostum Laknat Part 2
96
Tahan Rend_
97
Bersalah
98
Permainan Takdir
99
Semangat untuk Maura
100
Hanya sebentar
101
Menidurkan belut
102
Tidak semudah itu
103
Bertahan dan Menyerah
104
Didalam panas, diluar mendung
105
Pura-Pura Bodoh
106
Pulang
107
Buaya takut sama buaya
108
Sakit tak berdarah
109
Glow Up
110
Digasak sampai habis
111
Saatnya bertindak
112
Biar ada temannya
113
Kalah Sebelum Perang
114
Ketakutan Bukan Keberanian
115
Harga Diri
116
Sudah puaskan!!!
117
Pangeran Lebah dan Putri Butterfly
118
Bakso Mercon
119
Suami Macam Apa????
120
Jangan Hanya Janji, Tapi Buktikan
121
Cemburu
122
Kamu Berhak Bahagia
123
Rahasia
124
Anelis Iri
125
Hair Dryer
126
Dinner Romantis
127
Jelmaan Singa
128
Fashion Terbaru
129
Ditinggal Pas Lagi Enak-Enaknya
130
Sudah Kaya, Sombong, Suka Numpang Lagi
131
Enak Tidak???
132
Jangan Egois
133
Peternakan Sapi Dua Hektar
134
Memoroti Teman
135
Dicabut Nikmat Sakitnya
136
Ditunda dulu lahirannya
137
Seorang Imam
138
Menuntut Bryan
139
Tindakan
140
Cicil telinganya dulu
141
Lapar!!!!
142
Kan Aku Ayahnya!!
143
Gagal Mengambil Kesempatan
144
Dia siapa maksud kamu?
145
Bawang Bombai
146
Berdebat
147
Masih Berdebat
148
Tukang Pijit
149
Cinta Pertama yang Belum Pernah Dimuali
150
Kurang Puas
151
Kabar Duka
152
Harus Ikhlas Meski itu Berat
153
Tukang Provokasi
154
Terpancing Permainan Sendiri
155
Dasar Matre!!
156
Tidak ingin menjadi orang tua egois
157
Jangan asal nemplok
158
Dua dari Tiga Nyawa
159
Redup tanpa ada sinar
160
Hilang tanpa kabar
161
Pesantren Part 1
162
Pesantren Part 2
163
Dia siapa?
164
Keberanian Maura
165
Karena lupa, akhirnya jadi
166
Rela Melepaskan
167
Harta Berharga
168
Novel Baru
169
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!