11. Gelisah Semalaman

Viera diantar Kevin menuju kamarnya, sementara Leo sejak menyelesaikan makannya sudah meninggalkan mereka.

Viera celingak-celinguk melihat sekeliling ruangan kamar di mana ia akan mulai tempati.

Kamar itu, bahkan jauh lebih luas dari kontarakannya. Viera berdecak kagum.

Viera meletakkan ransel miliknya yang siang tadi sempat menjadi salah satu korban amukan orang-orang Malaikat Hitam yang memburunya ke rumah dan mengacak-acak seluruh isinya.

Bingai foto anak Nyonya Karlita juga tak selamat, kacanya remuk, dan bingkainya tak berbentuk, untuknya tak ditambah dibakar pula, hingga Viera masih bisa memungutnya lagi.

Hp Viera juga tak tertolong. Remuk karena pasti dibanting atau bahkan di injak.

Viera menghela nafas.

Ia harus menunggu sampai ia gajian setelah bekerja satu bulan untuk bisa beli hp lagi.

Menyedihkan. Batin Viera.

Setelah mengantar Viera ke kamar dan meninggalkan gadis itu agar bisa istirahat, Kevin mengantar Doni yang pamit pulang.

"Kenapa buru-buru, tidak minum-minum dulu barang satu gelas."

Kata Kevin menunjuk mini bar di dalam rumah itu.

Doni tertawa.

"Lain kali saja, aku harus bicara dengan anak-anak buah ku malam ini."

Kata Doni.

"Soal kelompok Malaikat Hitam?"

Tanya Kevin serius menatap Doni yang mengangguk mengiyakan.

"Aku sungguh-sungguh minta tolong padamu Vin, aku titip Viera sampai aku menemukan kakaknya."

Kata Doni lagi, Kevin mengangguk sambil menepuk bahu temannya itu.

"Tenanglah, dia aman di sini."

Kata Kevin.

"Ah, ada berapa orang anak buah mu?"

"Dua puluh orang, tapi yang berada di sekitarku ada tiga."

"Berikan mereka padaku, mereka pasti tidak ada pekerjaan juga."

Doni mengangguk.

"Benar, sejak Roy menghilang, aku terlalu sibuk mencarinya, hingga lupa dengan nasib anak buah ku. Mereka hanya mengandalkan jadi tukang parkir saja belakangan ini."

Ujar Doni.

"Kamu bilang siapa tadi? Roy?"

Kevin bertanya.

Doni mengangguk.

"Yah Roy, dia sepupu isteriku, kakak Viera."

Kevin terbelalak tak percaya.

"Apa dia dulu anggota laba-laba hitam?"

Tanya Kevin antusias, yang malah membuat Doni menatapnya curiga.

"Bagaimana kamu tahu? Padahal kelompok itu sudah lama bubar sejak pemimpinnya pergi."

Kevin merangkul Doni keluar dari rumah.

"Kau gila, Tuan Leo, dialah pemimpin laba-laba hitam."

Kevin setengah berbisik.

"Kau bercanda kan?"

Doni mendorong tubuh Kevin.

"Bagaimana bisa aku bercanda, kau tahu betul aku tak sepandai itu dalam bercanda."

Kevin mendengus.

"Bagaimana bisa."

Doni bergumam.

"Siapa saja anggota laba-laba hitam yang masih tersisa?"

Tanya Kevin.

Doni menggeleng.

"Aku rasa mereka sudah benar-benar hancur."

Kevin mengangguk.

"Pantas jika malaikat hitam sekarang merasa lebih unggul."

"Tentu saja, mereka berada di bawah ketiak salah seorang konglomerat."

Kata Doni sinis.

Kevin mengangguk setuju.

"Yah, sebuah kelompok akan hidup karena ada yang menghidupi, itu sudah jelas."

Doni mendengus.

"Yah, nasib kelompokku tak pernah ada yang melirik."

Kevin menepuk bahu Doni.

Temannya sejak sekolah itu tampak mendengus lagi.

"Aku akan sampaikan pada Tuan Leo untuk menggunakan kalian."

"Benarkah?"

Doni tampak senang mendengarnya.

Kevin mengangguk.

"Tuan Leo juga sedang mencari Roy, carilah dia untuknya sampai ketemu."

Kata Kevin.

"Tapi..."

Doni kali ini gantian merangkul bahu Kevin.

"Jangan katakan apapun lada Viera, ia tak tahu menahu soal Roy terlibat dalam kelompok laba-laba hitam. Bahkan hari ini ia menjadi sasaran Malaikat Hitam, aku hanya mengatakan bahwa kakaknya terlibat hutang besar."

Ujar Doni berpesan.

Kevin diam sejenak, lalu akhirnya mengangguk setuju.

"Baiklah."

Putusnya.

**----------**

Viera di dalam kamar sibuk mengeluarkan isi ranselnya, hanya beberapa potong kaos dan celana saja, selebihnya hanya peralatan mandi.

Ia kemudian memasukkan baju dan ransel yang kosong ke dalam lemari, sementara peralatan mandi ia masukkan ke kemar mandi yang ada di kamarnya.

Kamar itu sudah macam tempat kos seharga 600rb/bulan, bonus kasur busa tebal dan TV kecil serta AC.

Ah bukan! Ini semacam ruangan kamar hotel. Batin Viera.

Selesai bebenah sebentar, Viera rebahan di atas kasur, nyaman sekali. Ia menatap langit-langit. Ia ingat Roy kakaknya. Lalu ia ingat Tuan Muda majikannya.

Tuan Muda tampan itu, yang menatapnya dengan mata elangnya, membuat degup jantung Viera seperti dipaksa berdetak lebih cepat dari biasanya.

Ah...

Viera bangkit dan duduk di atas kasurnya. Ia menepuk kedua pipinya dengan tangannya.

"Sadar Vier, sadar!"

Kata Viera pada dirinya sendiri, ia tak mau berpikir aneh-aneh tentang majikannya, apalagi ini baru hari pertama baginya.

Kevin menutup pintu rumah lalu menguncinya begitu Doni akhirnya pergi.

Roy. Ternyata dia masih saudara isteri Doni. Sungguh kebetulan yang sempurna.

Kevin merasa tugasnya akan sedikit lebih ringan, dan ia tak perlu merasa terlalu takut gagal.

Yah, besok... Kevin akan bicara pada Tuan Leo, jika akan lebih baik mereka merekrut beberapa anak buah Doni saja agar bisa sekaligus nantinya diminta mencari informasi soal keberadaan Roy.

Kevin masuk ke kamarnya dengan perasaan senang, karena merasa keberuntungan sungguh bernaung di atas kepalanya.

Yah keberuntungan yang seharusnya juga dirasakan Leo karena hari ini ia bisa melihat wajah Aleena dalam bentuk manusia meskipun pada sosok yang berbeda.

Aleena, gadis itu, seolah hidup kembali.

Wajahnya, senyumannya, entah kenapa Viera begitu persis dengan Aleena. Hal yang membedakan keduanya hanyalah penampilan Viera yang cenderung tomboi dengan rambut pendek dan jeans belel serta kaos oblong, sementara Aleena adalah sosok gadis yang selalu tampil cantik dan menarik.

Leo terbaring di tempat tidurnya, tangannya ia letakkan tepat di dadanya.

Sekian lama jantung itu seolah berhenti berdetak, dan kini tiba-tiba terasa berdetak sangat cepat begitu melihat Viera.

Rasa rindu yang selama ini begitu menggunung seolah luruh begitu melihat senyuman Viera yang mewakili kehadiran Aleena untuk Leo.

Sayang sekali, Leo tak mungkin tiba-tiba meraih tubuh Viera sebagaimana yang akan ia lakukan jika itu adalah asli Aleena.

Leo tak bisa memeluknya, Leo tak bisa mencumbunya hingga rindu itu sungguh-sungguh bisa menguap dan tak lagi menyiksanya.

"Aleena..."

Leo menyebut nama sang kekasih lirih dan dalam.

Teringat lagi saat-saat akhir gadis itu menutup matanya dan tak pernah terbuka lagi.

Satu titik bening mengalir di sudut mata Leo, mewakili lukanya yang begitu dalam.

Hening malam mengungkung gelisah dalam batin Leo. Seorang cowok yang sepuluh tahun lalu begitu dikenal keras dan merajai jalanan, memiliki banyak pengikut hingga begitu ditakuti, kini justeru seperti tak berdaya karena disiksa rindu atas seorang gadis yang menariknya dalam dunia yang baru.

Dunia yang sebetulnya ia butuhkan sejak lama, yang jika saja ia menemukannya lebih cepat, pasti Leo tak akan pernah ada laba-laba hitam dalam sejarah hidupnya.

**--------**

Terpopuler

Comments

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Musuh ayahnya Leo, yg menyebarkan anak buahnya utk menghabisi ibu Leo...Curiga sama ibu tiri Leo yg ingin menghabisi Ibu Leo..

2023-05-08

1

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

rapuh karena wanita judulnya si Leo

2022-03-16

1

Hadiyanto Ajja

Hadiyanto Ajja

joss

2022-02-05

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Musim Panas Terakhir
3 2. Gadis Karate
4 3. Saviera Dan Luna
5 4. Anakku, Di Mana Kau?
6 5. Pantang Melanggar Sumpah
7 6. Nasib Perempuan Kedua
8 7. Siapa Mencari Siapa
9 8. Sekelompok Pemburu
10 9. Wajah Itu
11 11. Gelisah Semalaman
12 12. Senyuman Pertama
13 13. Target Pemburu
14 14. Harimau Itu Kembali
15 15. Terendus
16 16. Gagal Menguping
17 17. Malam Naas
18 18. Kabar Kematian Karlita
19 19. Mengamuk
20 20. Aku Bukan Aleena
21 21. Luluh
22 22. Perguruan Mawar Hitam
23 23. Sosok
24 24. Terasa Aneh
25 25. Tanda Tanya
26 26. Apa Kau Gila
27 27. Takdir
28 28. Reuni Bad Boy
29 29. I'm Back
30 30. Gelisah
31 31. Terbakar
32 32. Kembali Ke Jalan Hitam
33 33. Tentang Rasa
34 34. Apa Maunya?
35 35. Bayang Masa Lalu
36 36. Menghilang Lagi
37 37. Keberadaan Roy
38 38. Semaunya Sendiri
39 39. Bos Besar
40 40. Sebuah Kejutan Tentang Viera
41 41. Kasih Ayah
42 42. Tak Ada Yang Bisa Menghalangi
43 43. Berusaha Mengerti
44 44. Serangan Tak Terduga
45 45. Amarah
46 46. Harimau VS Musang
47 47. Jangan Seperti Roy
48 48. Kacau
49 49. Terasa Berbeda
50 50. Kakak Laki-Laki
51 51. Tragis
52 52. Dendam Dari Masa Lalu
53 53. Terror Kematian
54 54. Tahan Boss
55 55. Sebuah Tanda
56 56. Masih Gelap
57 57. Goresan Tangan Aleena
58 58. Mega Mendung
59 59. Sialan, sial!
60 60. Jangan Bilang Kamu Hantu
61 61. Teka Teki Tentang Ped
62 62. Kebenaran Pahit
63 63. Siapa Kau Ped?
64 64. Terbukanya Kunci Pertama
65 65. Satu Demi Satu
66 66. Sekelam Malam
67 67. Terhempas
68 68. Rasa Yang Berbeda
69 69. Pertemuan Saudara Tiri
70 70. Terlalu Rumit
71 71. Abelard Belindo
72 72. Kunci Kedua
73 73. Bad Boy's
74 74. Buku Harian Aleena
75 75. Tanda Tanya Besar
76 76. Kesal Salah Paham
77 77. Titik Temu
78 78. Badai Kecil
79 79. Hilangnya Tuan William
80 80. Leo
81 81. Mendekati Target
82 82. Rosario Dawson
83 83. Gerak Cepat
84 84. Saatnya Menjadi Pemburu
85 85. Pemburu Yang Diburu
86 86. Fight Fight Fight...
87 87. Saatnya Berhenti
88 88. Akhirnya
89 89. Sebuah kebenaran
90 90. Berkumpul Lagi
91 91. Menatap Senja
92 92. Akhir Sebuah Kisah
93 93. Othor Menyapa
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Prolog
2
1. Musim Panas Terakhir
3
2. Gadis Karate
4
3. Saviera Dan Luna
5
4. Anakku, Di Mana Kau?
6
5. Pantang Melanggar Sumpah
7
6. Nasib Perempuan Kedua
8
7. Siapa Mencari Siapa
9
8. Sekelompok Pemburu
10
9. Wajah Itu
11
11. Gelisah Semalaman
12
12. Senyuman Pertama
13
13. Target Pemburu
14
14. Harimau Itu Kembali
15
15. Terendus
16
16. Gagal Menguping
17
17. Malam Naas
18
18. Kabar Kematian Karlita
19
19. Mengamuk
20
20. Aku Bukan Aleena
21
21. Luluh
22
22. Perguruan Mawar Hitam
23
23. Sosok
24
24. Terasa Aneh
25
25. Tanda Tanya
26
26. Apa Kau Gila
27
27. Takdir
28
28. Reuni Bad Boy
29
29. I'm Back
30
30. Gelisah
31
31. Terbakar
32
32. Kembali Ke Jalan Hitam
33
33. Tentang Rasa
34
34. Apa Maunya?
35
35. Bayang Masa Lalu
36
36. Menghilang Lagi
37
37. Keberadaan Roy
38
38. Semaunya Sendiri
39
39. Bos Besar
40
40. Sebuah Kejutan Tentang Viera
41
41. Kasih Ayah
42
42. Tak Ada Yang Bisa Menghalangi
43
43. Berusaha Mengerti
44
44. Serangan Tak Terduga
45
45. Amarah
46
46. Harimau VS Musang
47
47. Jangan Seperti Roy
48
48. Kacau
49
49. Terasa Berbeda
50
50. Kakak Laki-Laki
51
51. Tragis
52
52. Dendam Dari Masa Lalu
53
53. Terror Kematian
54
54. Tahan Boss
55
55. Sebuah Tanda
56
56. Masih Gelap
57
57. Goresan Tangan Aleena
58
58. Mega Mendung
59
59. Sialan, sial!
60
60. Jangan Bilang Kamu Hantu
61
61. Teka Teki Tentang Ped
62
62. Kebenaran Pahit
63
63. Siapa Kau Ped?
64
64. Terbukanya Kunci Pertama
65
65. Satu Demi Satu
66
66. Sekelam Malam
67
67. Terhempas
68
68. Rasa Yang Berbeda
69
69. Pertemuan Saudara Tiri
70
70. Terlalu Rumit
71
71. Abelard Belindo
72
72. Kunci Kedua
73
73. Bad Boy's
74
74. Buku Harian Aleena
75
75. Tanda Tanya Besar
76
76. Kesal Salah Paham
77
77. Titik Temu
78
78. Badai Kecil
79
79. Hilangnya Tuan William
80
80. Leo
81
81. Mendekati Target
82
82. Rosario Dawson
83
83. Gerak Cepat
84
84. Saatnya Menjadi Pemburu
85
85. Pemburu Yang Diburu
86
86. Fight Fight Fight...
87
87. Saatnya Berhenti
88
88. Akhirnya
89
89. Sebuah kebenaran
90
90. Berkumpul Lagi
91
91. Menatap Senja
92
92. Akhir Sebuah Kisah
93
93. Othor Menyapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!