16. Gagal Menguping

Viera menempelkan telinganya lekat-lekat ke daun pintu ruangan yang sengaja ditutup Leo dan disuruhnya Viera membersihkan.

Ruangan yang entah berguna untuk apa nantinya itu seperti sebuah ruangan kerja yang hanya ada satu set meja dan kursi.

"Terlalu jauh, mereka sebetulnya membicarakan apa."

Gumam Viera penasaran.

Dari tempat Viera hanya sempat bisa mendengar gebrakan meja dan suara nyalang Leo saat menanyakan siapa yang membunuhnya.

Membunuh siapa? Batin Viera.

Viera baru akan beringsut dari daun pintu karena merasa usaha mengupingnya sia-sia saat tiba-tiba pintu itu terbuka dan Viera jadi jatuh terdorong.

"Ngapain kamu di situ?"

Tanya Leo heran melihat Viera berguling di lantai.

Yang benar saja, harusnya aku yang tanya kenapa dia seperti hantu datang tanpa ada suara sama sekali. Batin Viera.

"Hp mu, jangan hilang dan jangan rusak lagi."

Kata Leo sambil berjalan masuk tanpa melihat kembali ke arah Viera.

Ah yah, Leo tadi membelikan hp baru untuk Viera, hp yang bahkan jika Viera harus membelinya sendiri pasti harus menabung satu tahun lagi dari lebihan gaji.

"Iya Tuan."

Viera bangkit dari posisinya, lalu berdiri dengan lap dan sapu di tangan.

Leo memandang keluar dari kaca jendela ruangan itu, kaca yang sudah di lap bersih Viera kini sudah lumayan bisa untuk mengamati jalanan depan cafe.

"Lusa cafe ini akan mulai resmi di buka, kau bekerjalah di rumah saat pagi saja, sisanya di sini tapi tak usah melayani tamu."

Viera mengerutkan kening.

"Akan aku gaji dua tempat, kerja di rumah dan kerja di cafe."

Viera mengamati punggung laki-laki yang kini membelakanginya. Kenapa dia baru bertemu sudah begitu baik padanya?

Leo sejenak menoleh ke arah Viera yang tengah memandanginya, keduanya sekian detik saling menatap dan kemudian saling menghindar dengan membuang pandangan ke arah lain.

Degup jantung tak berirama yang ada pada keduanya kini mulai mengganggu. Leo yang jadi seketika ingat Aleena, sementara Viera jelas ini adalah pengalaman pertama.

Lama ruangan itu hening, tak ada satupun dari mereka yang membuka suara, hingga akhirnya Kevin mengetuk pintu mengagetkan keduanya.

"Tuan Leo, kiriman barang yang dipesan untuk cafe sudah datang."

Kata Kevin.

"Yah baiklah, aku segera turun."

Leo bergegas berbalik badan, melewati Viera yang masih berdiri di dekat pintu.

"Kamu selesaikan saja di sini, aku hanya ingin memastikan kamu selalu aman, mengerti!"

Kata Leo pada Viera yang hanya mampu mengangguk.

Yah, jelas bagi Leo, melindungi Viera adalah kewajibannya saat ini menggantikan Roy sahabat sekaligus saudara untuknya di Laba-laba hitam.

Meskipun, terkadang setiap kali melihat wajah Viera yang begitu mirip Aleena membuat hatinya sedikit terusik.

**---------**

Hendri, Kris dan Alex, yang diboyong Doni untuk membantu Leo di cafe nya tampak sibuk mengusung barang-barang yang akan mereka pakai nantinya.

Mesin kopi, peralatan minum, makan, masak dan semua yang dibutuhkan, hingga cat, wallpaper dinding, hingga lampu.

Leo yang bukan tipe orang yang hanya suka mengatur saja langsung turun tangan pula, ia menyingsingkan lengan kemejanya, lalu membantu mengusung, menata dan merapihkan semuanya.

Seharian itu mereka begitu bekerja keras. Doni dan Kevin bahkan nyaris tak ada waktu untuk bicara saking banyaknya yang harus dikerjakan.

Viera turun ke lantai bawah, saat mendapati Leo melihat ke arahnya ia tampak membungkuk.

"Aku akan masak untuk kalian di dapur, jangan khawatir, aku ngga akan ke mana-mana."

Kata Viera yang lekas berlari menuju dapur.

Leo menghela nafas.

"Dia memang kadang suka keras kepala Tuan, mohon dimaklumi, tapi dia juga jago bela diri kok, meskipun badannya memang kecil dan terlihat lemah."

Kata Doni yang melihat Leo menatap Viera seolah terlalu khawatir.

Leo memindahkan pandangan matanya ke arah Doni.

"Viera bisa beladiri?"

Tanya Leo.

Doni mengangguk.

"Dia ban hitam Gojukai."

Kata Doni.

"Dia?"

Leo menunjuk pintu dapur di mana di dalamnya ada Viera yang lagi-lagi berusaha menguping.

Jelas saja Viera sangat penasaran kenapa Leo begitu peduli padanya.

Jika melihat kebanyakan laki-laki yang bertemu dengannya selama ini selalu memperlakukannya seperti pada laki-laki juga, kenapa Leo seolah melihat dirinya berbeda?

Jika Viera menganggap itu karena Leo jatuh hati padanya pasti akan terkesan sangat berlebihan. Yah, apalah dia? Gadis miskin yatim piatu dan bahkan baru dikenalnya semalam tadi, bahkan jika ini cerita novel atau drama televisi pasti jatuh hati secepat itu tidak akan ada.

Viera menempelkan telinganya dan hanya lamat-lamat mendengar suara Doni menyebutnya memiliki ban hitam.

Hmm... Yah, benar, Viera meraih ban hitam Gojukai dua tahun lalu, dan itu sangat berguna untuknya setiap kali harus berurusan dengan berandalan di jalan.

Viera tanpa terasa tersenyum miring, merasa bangga dengan dirinya sendiri dan merasa sedikit berterimakasih pada Doni yang meninggikan mutunya di depan Tuan mudanya, hingga kemudian...

Dugh!

"Aww!"

Viera memegangi kepalanya yang terbentur pintu untuk kedua kali.

Alex yang baru saja membuka pintu dapur melihat Viera dengan heran.

"Ngapain kamu di belakang pintu?"

Alex masuk ke dapur.

"Mana katanya mau masak?"

Tanya Alex lagi.

Viera cepat membekap mulut Alex agar tak bersuara terlalu keras.

"Iya, ini juga mau masaaaak..."

Kata Viera gemas.

"Kamu menguping yah,"

Goda Alex begitu Viera melepaskan tangannya dari mulut Alex.

"Bukan menguping, aku hanya sedang membersihkan pintu."

Kata Viera.

Alex memonyongkan bibirnya.

"Tuan Muda Leo, dia yang ada di video viral itu, lihat aslinya dari dekat dia ganteng banget, kamu pasti jatuh cinta, ya kan."

Goda Alex lagi yang langsung mendapat tabokan dari Viera.

"Hahaha... Sudah masak saja, aku cuma mau ambil soda."

Kata Alex sambil berjalan ke arah kulkas besar dan mengambil beberapa minuman soda kaleng dari sana.

Viera menghela nafas.

Apa sebegitu ketaranya perasaannya saat ini? Sangat memalukan. Batin Viera tak tenang.

Viera menabok pipinya dengan kedua tangannya, lalu mencoba melihat ada apa saja yang bisa ia olah.

Sementara itu Leo sudah naik ke tangga memasang lampu, ia sangat cekatan melakukan apapun.

Sosok pemimpin sejati memang begitu, langsung turun tangan mengerjakan apapun, bukan hanya menunjuk dan memerintah saja.

Setelah lampu terpasang dan memastikan menyala dengan baik, Leo mulai memasang wallpaper di beberapa sisi dinding yang sekiranya ia rasa memang harus dilapis wallpaper.

Sementara cat dinding ia akan fokuskan untuk di luar ruangan saja.

"Apa nama cafenya?"

Tanya Doni saat akhirnya selesai memasang wallpaper dengan gambar sketsa kota Hamburg.

"Apa menurutmu?"

Tanya Leo.

"Tidak mungkin jika laba-laba hitam cafe and resto."

Kata Doni membuat Leo ingin tertawa.

**--------**

Terpopuler

Comments

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Jd ingat restoran milik Liam yg bernama Black Venom sesuai nama kelompok mafianya yg sdh bubar demi mengejar cintanya.. Tawanan Sang Mafia by Lunox

2023-05-08

1

Teti Hayati

Teti Hayati

boleh ketawa juga tak... ?? 😂😂😂

2022-02-12

0

Kurnit Rahayu

Kurnit Rahayu

pa jngan2 brondongy istri prtma ppahy Leo tu pimpinan malaikat hitam ....?

2021-12-02

7

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Musim Panas Terakhir
3 2. Gadis Karate
4 3. Saviera Dan Luna
5 4. Anakku, Di Mana Kau?
6 5. Pantang Melanggar Sumpah
7 6. Nasib Perempuan Kedua
8 7. Siapa Mencari Siapa
9 8. Sekelompok Pemburu
10 9. Wajah Itu
11 11. Gelisah Semalaman
12 12. Senyuman Pertama
13 13. Target Pemburu
14 14. Harimau Itu Kembali
15 15. Terendus
16 16. Gagal Menguping
17 17. Malam Naas
18 18. Kabar Kematian Karlita
19 19. Mengamuk
20 20. Aku Bukan Aleena
21 21. Luluh
22 22. Perguruan Mawar Hitam
23 23. Sosok
24 24. Terasa Aneh
25 25. Tanda Tanya
26 26. Apa Kau Gila
27 27. Takdir
28 28. Reuni Bad Boy
29 29. I'm Back
30 30. Gelisah
31 31. Terbakar
32 32. Kembali Ke Jalan Hitam
33 33. Tentang Rasa
34 34. Apa Maunya?
35 35. Bayang Masa Lalu
36 36. Menghilang Lagi
37 37. Keberadaan Roy
38 38. Semaunya Sendiri
39 39. Bos Besar
40 40. Sebuah Kejutan Tentang Viera
41 41. Kasih Ayah
42 42. Tak Ada Yang Bisa Menghalangi
43 43. Berusaha Mengerti
44 44. Serangan Tak Terduga
45 45. Amarah
46 46. Harimau VS Musang
47 47. Jangan Seperti Roy
48 48. Kacau
49 49. Terasa Berbeda
50 50. Kakak Laki-Laki
51 51. Tragis
52 52. Dendam Dari Masa Lalu
53 53. Terror Kematian
54 54. Tahan Boss
55 55. Sebuah Tanda
56 56. Masih Gelap
57 57. Goresan Tangan Aleena
58 58. Mega Mendung
59 59. Sialan, sial!
60 60. Jangan Bilang Kamu Hantu
61 61. Teka Teki Tentang Ped
62 62. Kebenaran Pahit
63 63. Siapa Kau Ped?
64 64. Terbukanya Kunci Pertama
65 65. Satu Demi Satu
66 66. Sekelam Malam
67 67. Terhempas
68 68. Rasa Yang Berbeda
69 69. Pertemuan Saudara Tiri
70 70. Terlalu Rumit
71 71. Abelard Belindo
72 72. Kunci Kedua
73 73. Bad Boy's
74 74. Buku Harian Aleena
75 75. Tanda Tanya Besar
76 76. Kesal Salah Paham
77 77. Titik Temu
78 78. Badai Kecil
79 79. Hilangnya Tuan William
80 80. Leo
81 81. Mendekati Target
82 82. Rosario Dawson
83 83. Gerak Cepat
84 84. Saatnya Menjadi Pemburu
85 85. Pemburu Yang Diburu
86 86. Fight Fight Fight...
87 87. Saatnya Berhenti
88 88. Akhirnya
89 89. Sebuah kebenaran
90 90. Berkumpul Lagi
91 91. Menatap Senja
92 92. Akhir Sebuah Kisah
93 93. Othor Menyapa
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Prolog
2
1. Musim Panas Terakhir
3
2. Gadis Karate
4
3. Saviera Dan Luna
5
4. Anakku, Di Mana Kau?
6
5. Pantang Melanggar Sumpah
7
6. Nasib Perempuan Kedua
8
7. Siapa Mencari Siapa
9
8. Sekelompok Pemburu
10
9. Wajah Itu
11
11. Gelisah Semalaman
12
12. Senyuman Pertama
13
13. Target Pemburu
14
14. Harimau Itu Kembali
15
15. Terendus
16
16. Gagal Menguping
17
17. Malam Naas
18
18. Kabar Kematian Karlita
19
19. Mengamuk
20
20. Aku Bukan Aleena
21
21. Luluh
22
22. Perguruan Mawar Hitam
23
23. Sosok
24
24. Terasa Aneh
25
25. Tanda Tanya
26
26. Apa Kau Gila
27
27. Takdir
28
28. Reuni Bad Boy
29
29. I'm Back
30
30. Gelisah
31
31. Terbakar
32
32. Kembali Ke Jalan Hitam
33
33. Tentang Rasa
34
34. Apa Maunya?
35
35. Bayang Masa Lalu
36
36. Menghilang Lagi
37
37. Keberadaan Roy
38
38. Semaunya Sendiri
39
39. Bos Besar
40
40. Sebuah Kejutan Tentang Viera
41
41. Kasih Ayah
42
42. Tak Ada Yang Bisa Menghalangi
43
43. Berusaha Mengerti
44
44. Serangan Tak Terduga
45
45. Amarah
46
46. Harimau VS Musang
47
47. Jangan Seperti Roy
48
48. Kacau
49
49. Terasa Berbeda
50
50. Kakak Laki-Laki
51
51. Tragis
52
52. Dendam Dari Masa Lalu
53
53. Terror Kematian
54
54. Tahan Boss
55
55. Sebuah Tanda
56
56. Masih Gelap
57
57. Goresan Tangan Aleena
58
58. Mega Mendung
59
59. Sialan, sial!
60
60. Jangan Bilang Kamu Hantu
61
61. Teka Teki Tentang Ped
62
62. Kebenaran Pahit
63
63. Siapa Kau Ped?
64
64. Terbukanya Kunci Pertama
65
65. Satu Demi Satu
66
66. Sekelam Malam
67
67. Terhempas
68
68. Rasa Yang Berbeda
69
69. Pertemuan Saudara Tiri
70
70. Terlalu Rumit
71
71. Abelard Belindo
72
72. Kunci Kedua
73
73. Bad Boy's
74
74. Buku Harian Aleena
75
75. Tanda Tanya Besar
76
76. Kesal Salah Paham
77
77. Titik Temu
78
78. Badai Kecil
79
79. Hilangnya Tuan William
80
80. Leo
81
81. Mendekati Target
82
82. Rosario Dawson
83
83. Gerak Cepat
84
84. Saatnya Menjadi Pemburu
85
85. Pemburu Yang Diburu
86
86. Fight Fight Fight...
87
87. Saatnya Berhenti
88
88. Akhirnya
89
89. Sebuah kebenaran
90
90. Berkumpul Lagi
91
91. Menatap Senja
92
92. Akhir Sebuah Kisah
93
93. Othor Menyapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!