2. Gadis Karate

Hari kepulangan Leo akhirnya tiba, Edi mengantar Leo hingga Bandara.

Penerbangan yang akan memakan waktu lebih dari delapan belas jam itu akan sangat melelahkan, tapi untuk Leo, jelas tak ada yang lebih melelahkan dari menjalani hidup sebagai dirinya.

Leo memeluk Edi dengan segenap perasaan. Bagaimanapun ia sangat berhutang banyak pada Edi selama ini.

"Pastikan anda selalu sehat Tuan."

Pesan Edi dengan mata berkaca-kaca.

Leo mengangguk.

"Jangan khawatir Paman, suatu hari pasti aku akan berkunjung lagi."

Kata Leo.

Edi tersenyum sambil menepuk lengan Leo.

Leo memeluk Edi lagi, sebelum akhirnya menghilang dari hadapan Edi.

Pesawat berangkat sekitar pukul empat sore waktu setempat, Leo menatap langit Hamburg sekali lagi, langit yang sekian tahun berada di atas kepalanya saat menyusuri jalanan kota Hamburg yang nyaman.

Yah nyaman, kota itu seharusnya memang salah satu kota paling nyaman di dunia. Andai Leo bisa tinggal lebih lama bersama Aleena, tentu kota itu bukan hanya nyaman, namun juga akan menjadi satu-satunya tempat yang terasa syurga di atas bumi untuknya.

Leo menyandarkan tubuhnya di kursi pesawat yang kapan saja bisa menjadi kasur untuknya tidur.

Para staf mondar mandir menanyakan apakah ada yang diperlukan atau Leo menginginkan makanan dan minuman tertentu.

"Terimakasih, aku hanya ingin melihat langit."

Kata Leo malas.

Membuat gadis cantik berseragam itu tersenyum keki.

Berbeda dengan Leo yang tak terlalu peduli dengan pelayanan para staf yang sangat memanjakan, penumpang satunya justeru bolak balik meminta ini dan itu pada para staf.

Hari itu memang hanya ada dua penumpang di dalam first class pesawat yang Leo tumpangi, yang satu Leo dan yang satunya lagi adalah seorang gadis cantik yang cukup seksi namun manja luar biasa.

Hampir sejak keberangkatan, gadis itu terus saja mengerjai para staf untuk melayaninya. Sudah macam puteri Cinderella saja.

Leo melirik sebal gadis yang satu kelas dengannya itu, yang kebetulan ia juga melihat ke arah Leo lalu tersenyum cantik.

Leo tak membalas.

Ia membuang pandangannya ke luar jendela, melihat awan saja, rasanya jauh lebih menyenangkan.

Ish... Gadis cantik itu mendesis.

Tampan tapi sombong. Batinnya kesal.

Leo memasang earphone lalu tak mau tahu lagi dengan apa yang terjadi dengan sekitarnya.

Malas.

Ia terlalu malas dengan semua orang yang terlalu banyak drama dalam hidupnya.

Hampir satu hari perjalanan itupun dilewati dengan bosan.

Leo turun dari pesawat tanpa menyapa gadis yang bersamanya dalam pesawat itu.

Gadis itu bahkan sampai mengomel di belakang Leo dan membuat semua staf yang melayani mereka kasak kusuk sambil tertawa cekikikan.

"Bayangkan, gadis secantik dan sekaya itupun sama sekali tak dilirik, luar biasa mister super dingin itu."

Celetuk salah satu pramugari, membuat yang lain mengangguk setuju.

Leo di Bandara dijemput oleh Kevin orang kepercayaan Ayahnya yang akan bertugas sebagaimana Edi di sisi Leo.

"Kita akan langsung ke kediaman Tuan, semua sudah disiapkan."

Kata Kevin menyambut Leo.

Gadis cantik yang tadi satu kelas dengannya di pesawat tampak melewati Leo dan mendengus ke arahnya sambil mengikuti langkah orang yang menjemputnya juga.

Gadis manja. Batin Leo kesal.

Leo bersama Kevin keluar dari bandara dan langsung menuju mobil mewah warna hitam yang sudah menunggu mereka.

Leo masuk ke dalam mobil, sementara Kevin mengawasi orang yang bertugas membawakan barang-barang Leo hingga semua selesai dimasukkan ke dalam bagasi.

**-------**

Mobil melaju membelah jalanan Jakarta.

Jakarta, lama sekali Leo tak melihatnya, dan kini ia kembali.

Serasa mimpi.

Meski sebetulnya langit yang ada di atas sana sama saja dengan langit di atas kota Hamburg, namun rasanya tetap saja berbeda.

Leo duduk di kursi belakang driver sambil memandangi setiap jengkal tanah Jakarta yang mereka lalui.

Kevin duduk di sebelah driver sambil sibuk dengan ponselnya.

Hingga tiba-tiba, saat mobil akan memasuki kawasan Senen, mobil yang Leo tumpangi berhenti mendadak.

Leo yang tak siap, kepalanya terbentur ke kursi di depannya.

"Ada apa?"

Tanya Leo sambil melihat ke depan mobil di mana di sana tampak seorang gadis yang baru turun dari sepeda motor menghajar seorang pemuda yang lari membawa tas perempuan.

Gadis itu melompat dengan gesit, gerakannya jelas seorang yang terlatih dan sangat menguasai bela diri.

Ia bahkan mampu membuat gerakan oi zuki chudan dengan sangat apik, hingga lawan terkapar tak berkutik.

Semua orang terkagum melihatnya, termasuk Leo, Kevin dan driver yang seolah mendapat tontonan gratis di sore yang cukup padat.

Gadis itu mengambil tas perempuan dari tangan pemuda yang kini di gotong beberapa orang untuk diserahkan ke kantor polisi.

Gadis berambut sebahu dengan topi hitam yang hampir menutupi separuh wajahnya itu kemudian menyerahkan tas yang ia ambil pada seorang wanita hamil yang baru saja datang dan menangis sambil mengucap terimakasih.

Lalu lintas yang sempat macet karena aksi heroik gadis itu pelahan mulai kembali berjalan setelah beberapa petugas membubarkan kerumunan.

Mobil Leo melaju, sementara Leo masih sempat melihat gadis yang berdiri menghadap trotoar dan membelakangi jalan raya karena sibuk bicara dengan wanita hamil yang ditolongnya.

"Luar biasa, aku baru melihat seorang gadis berkelahi dengan gerakan secepat itu."

Kata Kevin.

"Aku pikir itu hanya ada di film action saja."

Tambah Kevin lagi yang disambut gelak tawa driver.

Leo di tempatnya tersenyum.

Ia membenarkan pernyataan Kevin dalam hati.

Yah, gerakan gadis itu jelas bukan gerakan orang yang tak menguasai ilmu bela diri.

Setahu Leo, jurus itu ia kuasai dulu saat masih SMA, saat ia meraih ban hitam di kelas karate yang ia ikuti.

Sudah cukup lama ia tak menggunakannya, ia juga sudah lama sekali tidak melihat orang berkelahi dalam dunia nyata, apalagi dirinya yang memang sudah lama sekali vakum dan memutuskan berhenti sejak di buang di Hamburg lalu mengenal Aleena yang lembut.

Leo menghela nafas.

Tampaknya kehidupan di Indonesia masih belum berubah banyak.

Meskipun kotanya sudah maju pesat dibandingkan sepuluh tahun lalu saat ia meninggalkan semuanya.

Leo menatap jalanan lagi, di mana kini mulai tampak semburat senja terlukis di garis langit Jakarta.

Leo diberikan tempat tinggal di area puncak oleh sang Ayah.

Kediaman yang jauh dari hingar bingar, dan sedikit tersembunyi dari orang yang bisa saja akan mengenali Leo dengan mudah.

Maghrib telah turun, ketika akhirnya mobil yang ditumbangi Leo masuk ke halaman rumah super besar.

Leo turun dengan tubuh yang sudah begitu lelah, diikuti Kevin yang siap memberikan pelayanan sejak hari ini pada sang Tuan Muda.

**--------**

Terpopuler

Comments

mochamad ribut

mochamad ribut

up

2024-05-18

0

mochamad ribut

mochamad ribut

lanjut

2024-05-18

0

Mr. Singh

Mr. Singh

ini novel apa bku cerita?? taik

2024-01-24

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Musim Panas Terakhir
3 2. Gadis Karate
4 3. Saviera Dan Luna
5 4. Anakku, Di Mana Kau?
6 5. Pantang Melanggar Sumpah
7 6. Nasib Perempuan Kedua
8 7. Siapa Mencari Siapa
9 8. Sekelompok Pemburu
10 9. Wajah Itu
11 11. Gelisah Semalaman
12 12. Senyuman Pertama
13 13. Target Pemburu
14 14. Harimau Itu Kembali
15 15. Terendus
16 16. Gagal Menguping
17 17. Malam Naas
18 18. Kabar Kematian Karlita
19 19. Mengamuk
20 20. Aku Bukan Aleena
21 21. Luluh
22 22. Perguruan Mawar Hitam
23 23. Sosok
24 24. Terasa Aneh
25 25. Tanda Tanya
26 26. Apa Kau Gila
27 27. Takdir
28 28. Reuni Bad Boy
29 29. I'm Back
30 30. Gelisah
31 31. Terbakar
32 32. Kembali Ke Jalan Hitam
33 33. Tentang Rasa
34 34. Apa Maunya?
35 35. Bayang Masa Lalu
36 36. Menghilang Lagi
37 37. Keberadaan Roy
38 38. Semaunya Sendiri
39 39. Bos Besar
40 40. Sebuah Kejutan Tentang Viera
41 41. Kasih Ayah
42 42. Tak Ada Yang Bisa Menghalangi
43 43. Berusaha Mengerti
44 44. Serangan Tak Terduga
45 45. Amarah
46 46. Harimau VS Musang
47 47. Jangan Seperti Roy
48 48. Kacau
49 49. Terasa Berbeda
50 50. Kakak Laki-Laki
51 51. Tragis
52 52. Dendam Dari Masa Lalu
53 53. Terror Kematian
54 54. Tahan Boss
55 55. Sebuah Tanda
56 56. Masih Gelap
57 57. Goresan Tangan Aleena
58 58. Mega Mendung
59 59. Sialan, sial!
60 60. Jangan Bilang Kamu Hantu
61 61. Teka Teki Tentang Ped
62 62. Kebenaran Pahit
63 63. Siapa Kau Ped?
64 64. Terbukanya Kunci Pertama
65 65. Satu Demi Satu
66 66. Sekelam Malam
67 67. Terhempas
68 68. Rasa Yang Berbeda
69 69. Pertemuan Saudara Tiri
70 70. Terlalu Rumit
71 71. Abelard Belindo
72 72. Kunci Kedua
73 73. Bad Boy's
74 74. Buku Harian Aleena
75 75. Tanda Tanya Besar
76 76. Kesal Salah Paham
77 77. Titik Temu
78 78. Badai Kecil
79 79. Hilangnya Tuan William
80 80. Leo
81 81. Mendekati Target
82 82. Rosario Dawson
83 83. Gerak Cepat
84 84. Saatnya Menjadi Pemburu
85 85. Pemburu Yang Diburu
86 86. Fight Fight Fight...
87 87. Saatnya Berhenti
88 88. Akhirnya
89 89. Sebuah kebenaran
90 90. Berkumpul Lagi
91 91. Menatap Senja
92 92. Akhir Sebuah Kisah
93 93. Othor Menyapa
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Prolog
2
1. Musim Panas Terakhir
3
2. Gadis Karate
4
3. Saviera Dan Luna
5
4. Anakku, Di Mana Kau?
6
5. Pantang Melanggar Sumpah
7
6. Nasib Perempuan Kedua
8
7. Siapa Mencari Siapa
9
8. Sekelompok Pemburu
10
9. Wajah Itu
11
11. Gelisah Semalaman
12
12. Senyuman Pertama
13
13. Target Pemburu
14
14. Harimau Itu Kembali
15
15. Terendus
16
16. Gagal Menguping
17
17. Malam Naas
18
18. Kabar Kematian Karlita
19
19. Mengamuk
20
20. Aku Bukan Aleena
21
21. Luluh
22
22. Perguruan Mawar Hitam
23
23. Sosok
24
24. Terasa Aneh
25
25. Tanda Tanya
26
26. Apa Kau Gila
27
27. Takdir
28
28. Reuni Bad Boy
29
29. I'm Back
30
30. Gelisah
31
31. Terbakar
32
32. Kembali Ke Jalan Hitam
33
33. Tentang Rasa
34
34. Apa Maunya?
35
35. Bayang Masa Lalu
36
36. Menghilang Lagi
37
37. Keberadaan Roy
38
38. Semaunya Sendiri
39
39. Bos Besar
40
40. Sebuah Kejutan Tentang Viera
41
41. Kasih Ayah
42
42. Tak Ada Yang Bisa Menghalangi
43
43. Berusaha Mengerti
44
44. Serangan Tak Terduga
45
45. Amarah
46
46. Harimau VS Musang
47
47. Jangan Seperti Roy
48
48. Kacau
49
49. Terasa Berbeda
50
50. Kakak Laki-Laki
51
51. Tragis
52
52. Dendam Dari Masa Lalu
53
53. Terror Kematian
54
54. Tahan Boss
55
55. Sebuah Tanda
56
56. Masih Gelap
57
57. Goresan Tangan Aleena
58
58. Mega Mendung
59
59. Sialan, sial!
60
60. Jangan Bilang Kamu Hantu
61
61. Teka Teki Tentang Ped
62
62. Kebenaran Pahit
63
63. Siapa Kau Ped?
64
64. Terbukanya Kunci Pertama
65
65. Satu Demi Satu
66
66. Sekelam Malam
67
67. Terhempas
68
68. Rasa Yang Berbeda
69
69. Pertemuan Saudara Tiri
70
70. Terlalu Rumit
71
71. Abelard Belindo
72
72. Kunci Kedua
73
73. Bad Boy's
74
74. Buku Harian Aleena
75
75. Tanda Tanya Besar
76
76. Kesal Salah Paham
77
77. Titik Temu
78
78. Badai Kecil
79
79. Hilangnya Tuan William
80
80. Leo
81
81. Mendekati Target
82
82. Rosario Dawson
83
83. Gerak Cepat
84
84. Saatnya Menjadi Pemburu
85
85. Pemburu Yang Diburu
86
86. Fight Fight Fight...
87
87. Saatnya Berhenti
88
88. Akhirnya
89
89. Sebuah kebenaran
90
90. Berkumpul Lagi
91
91. Menatap Senja
92
92. Akhir Sebuah Kisah
93
93. Othor Menyapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!