Episode 12. 4 Kepala Manusia

Aku sampai di rumah, dan langsung memasukkan mobil ke dalam garasi. Setelah selesai, aku langsung mengeksekusi 4 kepala manusia ini. Aku turun dan berjalan cepat ke ruang bermainku, sembari membawa

kepala para korban kekejianku. Sesampai di ruang kerjaku, aku mulai masuk ke ruang operasi dan mengeluarkan satu persatu kepala mereka. Pertama,aku mengeluarkan kepala Alin.

“Lihat-lihat. Bahkan, pada saat terakhirmu, mata ini tetap menatapku dengan tatapan menjengkelkan.” Aku menekan bola mata Alin yang terbelalak.

“Jika saja kau tidak mengatakan perihal darah, kau pasti masih hidup.” Bisikku dengan membawa kepala Alin ke wastafel dan mulai membersihkan noda darah di seluruh kepalanya. Setelah selesai, aku langsung mengambil secarik kertas, sebuah pena lalu mulai membuat surat pernyataan.

Surat Pernyataan

19 April 2014. Aku, Mawar Scott, dengan ini menyatakan jika aku telah menjadi saksi kematian Alin Pratiwi. Semua ini berawal ketika Alin mengetahui noda darah yang berada di dinding perpustakaan. Aku yang curiga jika dia adalah saksi dari pembunuhan Si Dekan Muda, langsung mengambil jalan untuk membunuhnya. Aku mendatangi rumah Alin, dan menunggu Alin di kamarnya.  Aku menunggu begitu lama, dan ketika Alin mengetahui maksud kedatanganku, Alin berlari kencang tergelincir hebat di tangga rumahnya. Ia meregang nyawa setelah darah segar keluar dari mulut, telinga, dan hidungnya. Di penghujung ajalnya, ia sempat meminta tolong, namun aku hanya menatapnya dan malah menghantamnya. Ketika aku hendak ingin memutilasinya, 3 pencuri datang dan mengetahui aksiku. Salah satu dari mereka menodongkan pisau kearah pertutku. Dengan sigap aku, langsung menahannya dengan tanganku, lalu mengarahkannya ke perut Alin. Darah segar bercucuran keluar dari tubuhnya yang masih panas. Mereka bertiga terkejut, dan ingin membunuhku. Dengan perlawanan sengit aku berhasil menang. Mereka bertiga juga ikut mati di tanganku. Kalian tau, setelah itu aku langsung memutilasi kepala mereka, dan memasukkannya ke dalam kantong kresek hitam besar. Lalu, untuk menghilangkan barang bukti, aku menyusun tubuh mereka di dekat tabung gas, dan melekatkan peledak di sekitar mereka. Setelah itu, aku berjalan menuju mobilku, dan mulai meledakkan rumah Alin. Kembang api yang indah sangat menghiburku. Oke, sekian

pengakuanku. Semoga kalian semua berbahagia.

Yang Menyatakan.

Mawar Scott.

Aku mulai melipat surat pernyataan ini, dan memasukkannya ke dalam plastik bening dan meletakkannya ke dalam mulut Alin.

“Ini adalah cerita, untuk keadilan hidupmu. Keadilan? Cih, jangan pernah mengharapkan itu.” Aku mengambil benang nilon dan jarum lalu menjahit mulut Alin. Aku membawa kepala Alin ke ruang utama. Aku menggeser tangga dan meletakkan kepala Alin ke dalam tabung yang berada tepat di sebelah tabung yang berisi kepala Si Dekan Muda.

“Kau akan menunggu di sini. Air pengawet ini akan mengawetkan kepalamu.” Aku turun dengan pelan dan memandang puluhan tabung kaca yang masih berjejer rapi.

“Apa aku akan mengisi semua tabung ini dengan kepala manusia? Tapi, bagaimana jika nanti aku lupa dengan nama mereka. Aha, aku punya ide.” Aku langsung melangkah mengambil kertas, spidol merah, dan sebuah lakban. Aku mulai menulis nama mereka, dan menempelnya di luar tabung kaca.

“Nah, jika seperti ini, aku bisa menyapa kalian.” Aku tersenyum lalu kembali masuk ke dalam ruang operasi untuk

membersihkan 3 kepala lainnya.

“Iiish, hidup kalian sudah susah, dan kalian juga membuat orang lain susah.” Aku membersihkan noda darah di kepala mereka secara satu persatu. Ada satu diantara mereka yang memiliki rambut panjang tak terurus, dan itu membuatku risih. Aku melirik ke samping dan meraih sebuah gunting lalu menggunting rambutnya. Ketika aku memotong rambut di bagian belakangnya, aku melihat sebuah benjolan yang lumayan besar.

“Waah, jadi ini kegunaan rambut panjangmu ini. Benjolan ini, pasti sangat menyakitkan. Baiklah, coba kita lihat apa isinya.” Aku mengambil sebuah pisau bedah, lalu mulai membelah benjolan tersebut. benjolan tersebut berisi cairan nanah bercampur darah yang berbau amat busuk. Ketika aku berusaha mengkorek habis cairan busuk tersebut, sebuah benda keluar di selimuti gumpalan nanah beku.

“Apa ini?” Aku mengambil sebuah pingset dan mencapit benda tersebut lalu mulai membasuh benda tersebut dengan air mengalir.

“Benda ini seperti kartu memori. Wah, jadi kau menyembunyikan ini di kepalamu. Sepertinya kau orang yang berbahaya.” Aku dengan memandang penuh pada kartu memori tersebut.

“Cih, lebih berbahaya mana dari pada aku. Buktinya, kau habis di tanganku.” Aku meletakkan kartu memori tersebut di sebuah piring kecil berbentuk cembung di tepi wastafel. Setelah selesai membersihkan darah dan menyikat rambut mereka, aku langsung memasukkan kepala mereka ke dalam tabung kaca dan memberi nama, Pencuri 1, Pencuri 2, dan Pencuri 3.

“Aaah, Kenapa aku sangat mengantuk?” Aku melirik jam yang berada di dinding ruang bermainku. Jam menunjukkan pukul 5 pagi.

“Astaga, pantas saja.” Aku berjalan terhuyun-huyun masuk ke dalam rumahku, lalu terkapar di kamarku.

**

“Kriuuuk.” Suara perutku membuat mimpi indahku terganggu.

“Aaah, aku masih ingin tidur.” Aku menarik selimutku.

“Kruiiuuuookk.” Suara perutku menjadi-jadi, membuatku langsung duduk.

“Kadang kau juga tidak  tau jika mata ini masih ingin tidur.” Aku membuka mataku dan melirik jam di dinding kamarku.

“Sudah jam 3 sore. Pantas saja.” Aku berdiri lalu merapikan tempat tidur. Sebuah benda jatuh ketika aku hendak melipat selimutku. Aku mulai meraihnya.

“Suntik ini, suntik yang ingin aku gunakan untuk melenyapkan Alin.” Aku memasukkan suntik tersebut ke dalam saku bajuku dan langsung berjalan ke kamar mandi untuk membasuh wajahku. Aku merasakan rasa geli di telapak tangan kiriku. Aku melihat, sebuah luka robek yang lumayan dalam.

“Aaah, ini adalah luka karena pencuri kemarin. Lumayan juga.” Aku menatap cermin yang berada di hadapanku.

“Astaga, apa ini?” Aku melihat luka lebam di bagian mata kiriku. Aku kembali mengingat salah satu pencuri memukul wajahku dengan sangat kuat.

“Sial, ini sangat berbekas.” Aku berjalan ke bawah untuk mencari make up Mama dan memakainya untuk menutupi luka lebamku.

“Nah, selesai.” Ucapku dengan tersenyum manis di depan meja rias Mama. Aku melirik tanganku yang tampak meminta tolong.

“Baiklah, aku akan memberimu obat.” Aku melangkah mencari obat merah di rak Obat yang berada di dapur. Setelah selesai, aku langsung mengambil roti tawar dan segelas susu di dalam kulkas lalu membawanya ke depan televisi.

“Kenapa televisi ini sudah menyala? Perasaan aku baru turun. Apa mungkin ada hantu di rumah ini? Aaah, aku tidak peduli.” Aku duduk di depan televisi, dan mulai menikmati makan siangku.

“Apa berita hari ini? aku penasaran dengan kabar Alin. Apa mungkin polisi mengetahui jika itu adalah pembunuhan?” Aku mengganti chanel televisi. Benar, sekarang adalah jam tayang berita sore.

Di berita itu, aku melihat jika rumah mewah Alin sudah rata dengan tanah.

“Waah, waaah, aku memang hebat.” Aku tersenyum bangga atas kerja kerasku.

Dan lagi, polisi menyimpulkan jika ini adalah kecelakaan akibat ledakan tabung gas. Dan berkemungkinan, korban yang tewas lebih dari 2 orang.

“Ada 4 orang bodoh, dan akulah yang membunuh mereka. Ahahaha.” Tawaku menggema, menghiasi sekeliling rumah.

“Tok. Tok. Tok.” Tawaku terhenti ketika aku mendengar ketukan pintu dari arah depan.

“Kenapa dia mengetuk pintu? Apa belnya sudah rusak?” Aku berdiri dan berjalan ke depan, lalu membuka pintu.

“Kevin.” Ia tersenyum manis padaku. Kenapa dia datang kesini? Sementara dia tau jika Jimmy sudah berangkat ke Jerman. Aku mulai curiga dengan senyumannya itu.

Terpopuler

Comments

Anjelo,,JJ

Anjelo,,JJ

jgn tertipu mawar,hbisi sja jga tu si kevin😄😄😄

2020-04-21

4

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Aku Dengan Diriku
2 Episode 2. Luka Yang Geli
3 Episode 3. Gadis Jahanam
4 Episode 4. Mengalah Untuk Menang
5 Episode 5. Pembalasan Dimulai
6 Episode 6. Nyawa Si Dekan Muda
7 Episode 7. Polwan Kanibal
8 Episode 8. Mereka Juga Ikut Memakannya
9 Episode 9. Seseorang Mengetahuinya
10 Episode 10. Tak Akan Ada Bedanya
11 Episode 11. Membunuh Itu Menyenangkan
12 Episode 12. 4 Kepala Manusia
13 Episode 13. Kevin Dengan Hatinya
14 Episode 14. Tolong Bunuh Ayah Dan Ibu Tiriku
15 Episode 15. Dokter Pencabul Mayat
16 Episode 16. Pak Tua Zen
17 Episode 17. Aku Hanya Butuh Kepala
18 Episode 18. Mawar Scott Sudah Mati!
19 Episode 19. Pekerjaan
20 Episode 20. Tusukan Pisau Yang Geli
21 Episode 21. Tidak Sesuai Rencana
22 Episode 22. Takku Sangka Paman
23 Episode 23. Bar Oreano
24 Episode 24. Jalika, Kakak
25 Episode 25. Gelagat Mencurigakan Luci
26 Episode 26. Arjun dengan Cintanya
27 Episode 27. Bisnis Marko Dan Anita
28 Episode 28. Kepala Segar Pacarmu
29 Episode 29. Jimmy, dan Lemari Rahasianya.
30 Episode 30. Kau Yang Mengakhirinya
31 Episode 31. Jangan Tinggalkan Aku Luci
32 Episode 32. Hancurkan Universitas Deduke
33 Episode 33. Kau Pelakunya Mawar
34 Episode 34. Pembantaian Golongan Timur
35 Episode 35. Stabita Eden, Ibuku
36 Episode 36. Panggil Si Louis, Ayah
37 Last
38 Pengumuman
39 (2) Episode 1. Aku Kembali
40 (2) Episode 2. Brun, Anjing Ibuku
41 (2) Episode 3. Aku Menyayangimu Ibu
42 (2) Episode 4. Berkas, untuk merayumu
43 (2) Episode 5. Aku Tidak Akan Mati
44 (2) Episode 6. Bom UG71
45 (2) Episode 7. Masa Laluku yang Buruk
46 (2) Episode 8. Berpura-pura
47 (2) Episode 9. Pria Tampan, Makanan Lezatku.
48 (2) Episode 10. Penyusup
49 (2) Episode 11. Vero, Jaliska Eden
50 (2) Episode 12. Korban Anita
51 (2) Episode 13. Sisi Lain Arjun
52 (2) Episode 14. Kebenaran Yang Sebenarnya
53 (2) Episode 15. Ibuku, Ingin Membunuhku
54 (2) Episode 16. Akulah Bosnya
55 (2) Episode 17. Mau Bermain Denganku.
56 (2) Episode 18. William Seorang Kacung
57 (2) Episode 19. Rencana Kematian Jalika
58 (2) Episode 20. Rencana Pertama Dimulai
59 (2) Episode 21. Pemakaman Jalika
60 (2) Episode 22. Jati Diri Marko
61 (2) Episode 23. Markas Luar Biasa
62 (2) Episode 24. Gang Kematian
63 (2) Episode 25. Lingkaran Gang Jonsu
64 (2) Episode 26. Perkampungan Mafia
65 (2) Episode 27. Rencana Cadanganku.
66 (2) Episode. 28. Paketku
67 (2) Episode 29. Aku Diculik
68 (2) Episode 30. Nyawa Kedua Vero
69 (2) Episode 31. Rencana Mereka
70 (2) Episode 32. Perang Itu
71 (2) Episode 33. Perang Dimulai
72 (2) Last
73 (3) Episode 1. Karena Aku Mawar
74 (3) Episode 2. Selamat Malam Sayang
75 (3) Episode 3. Polisi Tampan
76 (3) Episode 4. Aku Malas Untuk Membahasnya
77 (3) Episode 5. Bawahan Wiko
78 (3) Episode 6. Brun Kembali
79 (3) Episode 7. Sembunyikan Rahasia Kita
80 (3) Episode 8. Kau Terlalu Gegabah
81 (3) Episode 9. Aku penasaran
82 (3) Episode 10. Semua Impas
83 (3) Episode 11. Peraturan Yang Tidak Boleh Di Langgar
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Episode 1. Aku Dengan Diriku
2
Episode 2. Luka Yang Geli
3
Episode 3. Gadis Jahanam
4
Episode 4. Mengalah Untuk Menang
5
Episode 5. Pembalasan Dimulai
6
Episode 6. Nyawa Si Dekan Muda
7
Episode 7. Polwan Kanibal
8
Episode 8. Mereka Juga Ikut Memakannya
9
Episode 9. Seseorang Mengetahuinya
10
Episode 10. Tak Akan Ada Bedanya
11
Episode 11. Membunuh Itu Menyenangkan
12
Episode 12. 4 Kepala Manusia
13
Episode 13. Kevin Dengan Hatinya
14
Episode 14. Tolong Bunuh Ayah Dan Ibu Tiriku
15
Episode 15. Dokter Pencabul Mayat
16
Episode 16. Pak Tua Zen
17
Episode 17. Aku Hanya Butuh Kepala
18
Episode 18. Mawar Scott Sudah Mati!
19
Episode 19. Pekerjaan
20
Episode 20. Tusukan Pisau Yang Geli
21
Episode 21. Tidak Sesuai Rencana
22
Episode 22. Takku Sangka Paman
23
Episode 23. Bar Oreano
24
Episode 24. Jalika, Kakak
25
Episode 25. Gelagat Mencurigakan Luci
26
Episode 26. Arjun dengan Cintanya
27
Episode 27. Bisnis Marko Dan Anita
28
Episode 28. Kepala Segar Pacarmu
29
Episode 29. Jimmy, dan Lemari Rahasianya.
30
Episode 30. Kau Yang Mengakhirinya
31
Episode 31. Jangan Tinggalkan Aku Luci
32
Episode 32. Hancurkan Universitas Deduke
33
Episode 33. Kau Pelakunya Mawar
34
Episode 34. Pembantaian Golongan Timur
35
Episode 35. Stabita Eden, Ibuku
36
Episode 36. Panggil Si Louis, Ayah
37
Last
38
Pengumuman
39
(2) Episode 1. Aku Kembali
40
(2) Episode 2. Brun, Anjing Ibuku
41
(2) Episode 3. Aku Menyayangimu Ibu
42
(2) Episode 4. Berkas, untuk merayumu
43
(2) Episode 5. Aku Tidak Akan Mati
44
(2) Episode 6. Bom UG71
45
(2) Episode 7. Masa Laluku yang Buruk
46
(2) Episode 8. Berpura-pura
47
(2) Episode 9. Pria Tampan, Makanan Lezatku.
48
(2) Episode 10. Penyusup
49
(2) Episode 11. Vero, Jaliska Eden
50
(2) Episode 12. Korban Anita
51
(2) Episode 13. Sisi Lain Arjun
52
(2) Episode 14. Kebenaran Yang Sebenarnya
53
(2) Episode 15. Ibuku, Ingin Membunuhku
54
(2) Episode 16. Akulah Bosnya
55
(2) Episode 17. Mau Bermain Denganku.
56
(2) Episode 18. William Seorang Kacung
57
(2) Episode 19. Rencana Kematian Jalika
58
(2) Episode 20. Rencana Pertama Dimulai
59
(2) Episode 21. Pemakaman Jalika
60
(2) Episode 22. Jati Diri Marko
61
(2) Episode 23. Markas Luar Biasa
62
(2) Episode 24. Gang Kematian
63
(2) Episode 25. Lingkaran Gang Jonsu
64
(2) Episode 26. Perkampungan Mafia
65
(2) Episode 27. Rencana Cadanganku.
66
(2) Episode. 28. Paketku
67
(2) Episode 29. Aku Diculik
68
(2) Episode 30. Nyawa Kedua Vero
69
(2) Episode 31. Rencana Mereka
70
(2) Episode 32. Perang Itu
71
(2) Episode 33. Perang Dimulai
72
(2) Last
73
(3) Episode 1. Karena Aku Mawar
74
(3) Episode 2. Selamat Malam Sayang
75
(3) Episode 3. Polisi Tampan
76
(3) Episode 4. Aku Malas Untuk Membahasnya
77
(3) Episode 5. Bawahan Wiko
78
(3) Episode 6. Brun Kembali
79
(3) Episode 7. Sembunyikan Rahasia Kita
80
(3) Episode 8. Kau Terlalu Gegabah
81
(3) Episode 9. Aku penasaran
82
(3) Episode 10. Semua Impas
83
(3) Episode 11. Peraturan Yang Tidak Boleh Di Langgar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!